You are on page 1of 6

FRENEKTOMI

Prima Agrippina Wigid


021318046306

Frenulum merupakan lipatan kecil dari membran mukosa yang mengikat bibir atau pipi
ke prosessus alveolaris dan berfungsi membatasi pergerakan pipi atau bibir (Carranza,1996).
Frenulum labialis superior adalah sisa dari struktur embrio yang menghubungkan tuberkula
bibir atas ke papilla palatina. Frenulum labial pada masa bayi normalnya mempunyai daerah
perlekatan yang rendah di dekat puncak prosesus alveolaris atas di garis tengah. Pada periode
gigi susu, frenulum labialis superior sering terlihat melekat pada prossesus alveolaris di
antara gigi-gigi insisivus sentral atas. Bersamaan dengan pertumbuhan dentoalveolar yang
normal,prossesus alveolaris atas akan tumbuh ke bawah dan daerah perlekatan frenulum
labialis superior akan semakin rendah pada maksila ( Foster,1997). Pada kasus ini daerah
perlekatan yang rendah tetap ada, dan frenulum tampak menyebabkan terbentuknya celah di
garis tengah, antara gigi-gigi incisivus sentral atas 11 dan 21. Letak frenulum yang normal
terhadap jaringan periodontal adalah melekat pada gingiva cekat sehingga pada waktu
berfungsi tidak menimbulkan tarikan yang berlebih (Grant, 1986). Perlekatan frenulum tinggi
pada bibir atas terjadi pada permukaan labial antarainsisivus sentralis maksila, adanya
perlekatan ini berakibat timbulnya gingivitis dan diastema sentral.
Perawatan frenulum tinggi di atasi dengan pemotongan frenulum (frenotomi) atau dengan
membuang seluruh bagian dari frenulum (frenektomi). Frenektomi adalah prosedur bedah
yang dilakukan untuk meghilangkan sebagian atau seluruh frenulum yang tinggi dengan
menggunakan pisau bedah atau electrosurgery.

Indikasi :
1. mencegah relapsnya perawatan orthodonsi (pd kasus diastema sentral anterior)
2. mencegah resesi jaringan
3. membantu fungsi bicara
4. Estetik
5. pembaruan jaringan sekitar gigi meliputi kontur gingiva, posisi gingiva dan papilla.

Kontra Indikasi :
1. Pasien memiliki riwayat penyakit sistemik yang tidak dipekenankan adanya tindakan
bedah minor.
2. Ukuran frenulum normal dan frenulum rendah. keadaan frenulum tidak mengganggu
pemakaian sikat gigi dan fungsi bicara fungsi dari alat orto lepasan, dan protesa gigi

Peralatan dan bahan yang dibutuhkan:


Handle dan blade scalpel
Gunting
needle dan needle holder
arteriklem
pinset silurgis
rasparatorium
disposible suction
tampon
Hemiseal
PZ
Macam2 teknik frenektom:
1. Teknik konvensional
2. Frenektomi dengan 2 hemostat
3. Frenektomi Insisal Below the Clamp (IBC)
4. Teknik Miller
5. Teknik V-Y plasty
6. Teknik Z Plasty
7. Frenektomi dengan electrocautery

1. Teknik Frenektomi Konvensional


a. persiapan alat bedah
b. Anestesi lokal pada vestibulum sinistra dan dextra,daerah palatinal pada daerah
foramen insisivus.
c. Jepit frenulum pada vestibulum terdalam dengan hemostat.
d. Insisi di bawah dan di ujung hemostat sepantang frenulum
e. Tepi insisi yang berbentuk diamond dijahit dengan silk suture 4.0
f. Tutup dengan periodontal pack
g. Periodontal pack dan jahitan dilepas 1 minggu post op
h. Follow up selama 1 bulan

2. Frenektomi dengan 2 hemostat

a. Margin superior dan inferior dari frenulum dijepit dengan 2 hemostat bengkok
b. eksisi frenulum pada permukaan posterior hemostat bawah
c. eksisi frenulum pada belakang hemostat yang atas
d. Pembuangan jaringan hipertrofi diantara dan dibelakang gigi insisivus central
e. Jahitan pertama ditengah luka

3. Frenektomi IBC
a. Menggunakan 1 clamp dijepit sejajar bibir
b. Modifikasi insisi IBC dilakukan di bawah dan menempel sejajar clamp
c. Penjahitan dilakukan segera setelah insisi pada daerah mucolabial folrd dan mukosa
bibir.
d. Pengambilan jaringan ikat frenulum dilakukan setelah penjahitan
e. Pengambilan dan pembersihan jaringan frenulum hingga daerah palatinal
f. Pemasangan periodontal pack

4. Teknik Miller
a. Anastesi lokal
b. Desinfeksi
c. Jepit frenulum pada bagian terdalam
d. insisi membentuk garis horisontal pada ujung permukaan hemostat sepanjang
frenulum
e. Tepi insisi yang berbentuk garis di jahit
f. Tutup dengan periodontal pack, follow up selama 1 bulan
5. Teknik V-Y palsty (untuk kasus dengan lokasi tegangan panjang)

a. Anastesi lokal, Desinfeksi


b. Jepit frenulum pada bag terdalam vestibulum
c. insisi membentuk huruf V pada frenulum bag attachment/ daerah gingiva dan huruf Y
pada bagian labial
d. Jahit, tutup periodontal pack

6. Teknik Frenektomi Z-Plasty (untuk kasus dengan hipertropi, diastema incisal, dan
vestibulum yang rendah)
a. Anastesi lokal, Desinfeksi
b. Jepit frenulum dengan hemostat pada bagian terdalam vestibulum
c. Insisi Membentuk huruf Z dengan sudut 60,30,45 derajat, jahit
d. Tutup dengan periodontal pack

7. Electro Surgery (untuk pasien dengan bleeding disorder dan hemostasis)


a. anastesi lokal
b. Desinfeksi dengan povidone iodine
c. Frenulum di jepit dengan hemostat pada bagian terdalam vestibulum
d. eksisi dengan elevtrocautery dengan loop elctrode
e. tanpa dilakukan penjahitan

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan frenektomi:


1. Kondisi kesehatan umum
2. Nutrisi dan diet
3. Oral hygiene
4. Pemberian resep obat

Medikamentosa post frenektomi:


antibiotik
analgesik-antiinflamasi
obat kumur antiseptik

Instruksi post op :
Jangan berkumur terlalu sering
jangan menyentuh area post frenektomi dengan tangan atau lidah
Minum obat teratur
disarankan konsumsi makanan lunak
menjaga OH
Kontrol post op/ jika ada keluhan.

Pemeriksaan Post op :
1. Melihat ada tidaknya perdarahan,
2. Melihat apakah jahitan lepas atau tidak,
3. Apakah ada keluhan sakit,
4. Ada tidaknya pembengkakan pada luka,
5. Luka mengalami infeksi atau tidak,
6. Untuk keperluan estetik, dilihat apakah ada bekas luka
LAPORAN KASUS FRENEKTOMI
Nama Pasien :
Nomer Status :
Tanggal Opp :

You might also like