Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL
OLEH
ROZA DAMAYANTI
RRA1C314013
MINAHAYA
RRA1C314001
CHUSNUL CHOTIMAH
RRA1C314002
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kita sebagai generasi muda harus bisa merubah keadaan seperti ini, maka kita
biasakan mencegah terjadinya banjir, antara lain: Tidak membuang sampah di sungai,
tidak menebang hutan secara liar, melakukan rehabilitasi sungai, dan pembangunan
bendungan-bendungan. Cara mencegah banjir bermacam-macam, kita harus bisa
mencegahnya sebelum terjadinya bencana tersebut. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi banjir dengan memanfaatkan alat pendeteksi banjir
karena dengan adanya alat tersebut masyarakat di dekat pusat banjir bisa mengetahui
lebih awal terjadinya bencana. Namun pembuatan alat-alat tersebut membutuhkan
dana yang tidak sedikit bahkan bisa menyita waktu serta pengujian yang lama serta
tidak semua orang bisa membuatnya karena memerlukan keahlian khusus atau
dikatakan cukup rumit. Oleh karena itu diperlukan alat pendeteksi banjir sederhana
yang dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri dan dapat berfungsi secara efektif.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Banjir
1. Pengertian Banjir
Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang
berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya
kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah
berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab
jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi
kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga
menjadi meluber.
Pengertian banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang
berlebihan merendam suatu daratan. Meski kerusakan yang dapat akibatkan bencana
banjir dapat dihindari dengan cara pindah menjauh dari danau, sungai, atau aliran air
lainnya, orang-orang akan tetap menetap serta bekerja dekat daerah-daerah aliran air
tersebut guna mencari nafkah dan juga memanfaatkan biaya murah. Manusia masih
terus menetap di wilayah yang rawan banjir tersebut merupakan sebuah bukti bahwa
nilai menetap di wilayah yang rawan banjir lebih besar dibandingkan dengan biaya
kerusakan akibat bencara banjir periodik.
2. Macam-macam Banjir
Terdapat macam-macam banjir yang disebabkan karena beberapa faktor, antara lain :
1. Banjir Air
4
Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi. Penyebab banjir air
dikarenakan meluapnya air di danau, sungai, selokan, atau aliran air yang lainnya
sehingga menyebabkan air tersebut naik dan menggenangi daratan. Biasanya banjir
air disebabkan karena hujan yang terjadi secara terus-menerus sehingga
mengakibatkan aliran air tersebut tidak dapat menampung air yang berlebih.
2. Banjir Bandang
Pengertian banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air dan juga
lumpur. Banjir bandang tersebut sangatlah berbahaya dibandingkan dengan banjir air
biasa, hal ini karena akan sulit untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang dapat
menghanyutkan benda-benda dan memiliki daya rusak yang tinggi. Banjir bandang
pada umumnya terjadi di area pegunungan yang tanah pegunungan tersebut seolah
longsor karena adanya air hujan yang ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah.
Biasanya banjir tersebut dapat menghanyutkan pohon yang berukuran besar sehingga
dapat merusak pemukiman warga yang terkena banjir bandang tersebut.
3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun lumpur
tersebut keluar dari dalam bumi sehingga dapat menggenangi daratan. Lumpur
tersebut terkadang memiliki kandungan bahan serta gas kimia berbahaya.
Pengertian banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena pasang air
laut. Banjir rob pada umumnya melanda kota muara baru di jakarta. Pasang air laut
pada umumnya akan menahan air sungai yang menumpuk, hingga dapat menjebol
sebuah tanggul dan menggenangi daratan.
5. Banjir Cileunang
5
6. Banjir Lahar
Pengertian banjir lahar adalah banjir yang disebabkan karena lahar gunung
berapi masih aktif saat yang meletus atau mengalami erupsi. Dari proses erupsi
tersebut, gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang dapat menyebar ke
lingkungan di sekitarnya. Air yang ada dalam sungai atau danau dapat mengalami
pendangkalan sehingga berdampak terkena banjir.
3. Penyebab banjir
Terdapat beberapa jenis penyebab terjadinya bencana banjir. Banjir yang
disebabkan oleh hujan deras disebut banjir alami, tentunya hujan deras adalah alasan
banjir yang paling umum. Selain penyebab alami, banjir juga dapat disebabkan
perbuatan manusia atau hal yang tak terduga seperti bendungan jebol.
a) Penyebab Alami
Hujan
Hujan lebat yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan penggenangan air di
jalan-jalan serta menyebabkan kenaikan air di tempat-tempat penampungan air. Air
yang bertambah secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan meluapnya air di daerah-
daerah dengan ketinggian yang rendah, menenggelamkan wilayah-wilayah tersebut.
Daerah pesisir dan daerah dengan curah hujan tinggi lebih rentan terhadap banjir.
Daerah-daerah dengan sistem drainase yang tidak baik juga sangat rentan terhadap
banjir selama musim hujan.
4. Akibat Banjir
jnhbgSetiap bencana alam pasti menimbulkan kerugian dan dampak di wilayah yang
terkena bencana tersebut, begitu pula dengan banjir. Berikut beberapa akibat banjir
dan cara mengurangi banjir.
Akibat Banjir :
1. Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya
sesuai dengan fungsinya.
2. Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
3. Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
4. Lakukan pengerukan sungai.
5. Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
6. Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun di
daerah yang rawan banjir.
Keuntungan Datangnya Banjir
Banyak yang berpikir bahwa banjir hanya mendatangkan kerugian dan dampak
negatifnya, namun ada juga keuntungan datangnya banjir, antara lain :
1. Air tanah yang terisi kembali.
2. Di daerah yang kering, kebutuhan air dapat untuk tercukupi.
3. Banjir menambah kandungan pada tanah.
4. Ikan sangat cocok untuk berkembang biak di air banjir.
5. Tambahan kandungan ke danau atau sungai yang pada akhirnya berpengaruh
positif pada industri perikanan.
6. Penyeimbang ekosistem sungai.
9
7. Air banjir yang melimpah dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis ikan guna
mencari tempat hidup baru.
8. Burung memiliki cadangan makanan melimpah.
2.2 Alarm
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau
pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan
berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian
sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan
kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator
mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya
berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar. Praktikum ini tentang pembuatan alarm banjir.
Alarm Banjir berfungsi untuk memperingatkan apabila akan terjadi banjir. Cara
kerjanya menggunakan sensor air hujan dan akan memberi sinyal apabila debit air
hujan yang turun sudah melebihi batas.
2.3 Hukum Archimedes
Jika kita memasukkan sebuah benda ke dalam sebuah wadah yang berisi penuh
air, maka air dalam wadah tersebut akan tumpah. Apabila air yang tumpah dari wadah
tersebut diukur beratnya ternyata beratnya sama dengan berat benda yang
dimasukkan ke dalam wadah tersebut. Hal ini sesuai dengan hukum Archimedes yang
ditemukan oleh Archimedes. Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada
zamannya. Ia lahir di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada
tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai ahli fisika, marematika, optika dan
astronomi. Archimedes terkenal juga dengan teorinya tentang hubungan antara
permukaan dan volume dari sebuah bola terhadap selinder. Dia juga dikenal dengan
teori dan rumus dari prinsip hydrostatic dan peralatan untuk menaikkan air
Archimedes Screw atau sekrup Archimedes, yang sampai sekarang masih banyak
digunakan di negara-negara berkembang. Walaupun pengungkit atau ungkitan telah
ditemukan jauh sebelum Archimedes lahir, Archimedes yang mengembangkan teori
untuk menghitung beban yang dibutuhkan untuk pengungkit tersebut. Archimedes
10
juga digolongkan sebagai salah satu ahli matematika kuno dan merupakan yang
terbaik dan terbesar di jamannya. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena
mendasarkan penemuannya pada percobaan tentang hukum Archimedes. Hukum
Archimedes mengatakan:
Benda yang dimasukkan atau dicelupkan sebagian atau seluruhnya dalam zat cair
akan mendapatkan gaya yang arahnya ke atas dan besarnya sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan oleh benda itu.
Gaya ke atas yang dialami oleh benda tersebut disebut dengan gaya apung. Gaya
apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di dalam air.
FA = wu wa
Ada tiga kemungkinan peristiwa yang terjadi jika sebuah benda dimasukkan ke dalam
zat cair. Seperti ditunjukkan pada gambar berikut!
Arus listrik hanya dapat mengalir dalam rangkaian tertutup dari potensial
tinggi ke potensial rendah atau dari kutub (+) ke kutub (-).
Menurut perjanjian, arus listrik pada penghantar searah dengan gerak muatan
(+) dan berlawanan dengan gerak muatan (-).
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan ini adalah yang pertama dengan
membuat kerangka kerja, dimana kerangka kerja tersebut akan menjelaskan secara
garis besar urutan yang akan dilaksanakan.
2. Kawat tembaga dililit hingga membulat, lalu kawat tembaga tersebut ditempel
ke stereform dengan menggunakan lem tembak
3. kemudian stereform di lubangi menggunakan kawat
4. setelah itu kawat di bengkokkan
5. kemudian ambil pipa paralon dan lubangi menjadi 3 bagian
6. setelah itu baterai 9 volt dimasukkan ke dalam pia paralon
7. lalu baterainya di tutup menggunakan tutup botol
8. baterai yang kabelnya merah di sambungkan ke bagian saklar lalu saklar yang
lainnya dihubungkan di lampu led indikator lalu led bagian yang lain di
hubungkan ke alarm
9. setelah itu ambil kawat untuk di bengkokkan lagi menjadi dua
10. dan tutup botol yang kedua di lubangi lalu memasukkan kabel tadi kedalam
tutup botol
11. kabel baterai dan kabel alarm di pasang masing masing ke dua kawat tersebut
12. lalu menutup bagian pipa yang masih terbuka dengan menggunakan lem
tembak
13. setelah itu lem bagian depan tutup botol kawatlalu menaruh serpihan kayu
14. kemudian lem pipa paralon tersebut ke kawat yang sudah dilubangi stereform
15. lalu siapkan wadah untuk percobaan
14
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
No Jenis pengeluaran Biaya (Rp)
1 Steroform Rp.10.000
2 Baterai 9 volt Rp.15.000
3 LED indicator Rp.5.000
4 Kawat tembaga Rp.15.000
5 Kabel Rp.10.000
6 kawat Rp.20.000
7 Tutup botol 2 buah Rp.6.000
8 Pipa paralon Rp.15.000
9 Active buzzer Rp.5.000
10 saklar Rp.5.000
11 kater Rp.3.000
12 Lem tembak Rp.55.000
13 solder Rp.20.000
Jumlah Rp.184.000
DAFTAR PUSTAKA
http://fisikabudhy.blogspot.com/2011/03/pembuatan-alarm-pendeteksi-banjir.html
http://fisikax4.wordpress.com/2012/06/04/
http://galeri-fisika.blogspot.com/2012/11/alat-peraga-fisika-sederhana.html