You are on page 1of 17

ALARM PENDETEKSI BANJIR

PROPOSAL

OLEH
ROZA DAMAYANTI
RRA1C314013

MINAHAYA
RRA1C314001

CHUSNUL CHOTIMAH
RRA1C314002

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
APRIL, 2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1


1.1 Latar belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah .....................................................................................................2
1.3 Tujuan penelitian ......................................................................................................2
BAB IITINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................................3
2.1 Hakikat Banjir ...........................................................................................................3
2.2 Alarm ........................................................................................................................9
2.3 Hukum Archimedes ..................................................................................................9
2.4 Rangkaian Listrik ....................................................................................................11
BAB III METODE PELAKSANAAN ...................................................................................12
3.1 Tahap Pembuatan Desain Rancangan .....................................................................12
3.2 Tahap Persiapan Alat dan Komponen .....................................................................12
3.3 Tahap pembuatan alat .............................................................................................12
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ..................................................................14
4.1 Biaya .......................................................................................................................14
4.2 Jadwal penelitian .....................................................................................................14

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Curah hujan di Indonesia tiap tahunnya cukup tinggi. Hal ini menyebabkan
beberapa wilayah Indonesia sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan
tiba karena beberapa faktor seperti kondisi lingkungan yang rusak, penebangan hutan
secara liar dan kondisi tempat yang lebih rendah dari sekitarnya. banjir sekarang
mulai menjadi salah satu bencana yang paling sering terjadi di Indonesia bahaya dari
banjir banyak sekali Contohnya: Terputusnya roda perekonomian di daerah yang
terkena banjir, seperti jalan terendam banjir, maka kendaraan untuk distribusipun
terhenti karena tidak bisa lewat . Banyak anak-anak tidak bisa sekolah, karena
sekolahnya terendam banjir, padahal sekolah salah satu cara meningkatkan SDM (
Sumber Daya Manusia ) Indonesia. Banyak Rumah-rumah penduduk yang terbuat
dari bambu terseret arus banjir, maka mereka kehilangan tempat tinggal. banyak
sekali contoh-contoh lain akibat terjadinya banjir.

Kita sebagai generasi muda harus bisa merubah keadaan seperti ini, maka kita
biasakan mencegah terjadinya banjir, antara lain: Tidak membuang sampah di sungai,
tidak menebang hutan secara liar, melakukan rehabilitasi sungai, dan pembangunan
bendungan-bendungan. Cara mencegah banjir bermacam-macam, kita harus bisa
mencegahnya sebelum terjadinya bencana tersebut. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi banjir dengan memanfaatkan alat pendeteksi banjir
karena dengan adanya alat tersebut masyarakat di dekat pusat banjir bisa mengetahui
lebih awal terjadinya bencana. Namun pembuatan alat-alat tersebut membutuhkan
dana yang tidak sedikit bahkan bisa menyita waktu serta pengujian yang lama serta
tidak semua orang bisa membuatnya karena memerlukan keahlian khusus atau
dikatakan cukup rumit. Oleh karena itu diperlukan alat pendeteksi banjir sederhana
yang dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri dan dapat berfungsi secara efektif.
2

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan suatu masalah penelitan.
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah
a. Apa saja karakteristik dari alat pendeteksi banjir?
b. Bahan apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan alat pendeteksi banjir
ini?
c. Bagaimana cara pembuatannya?
d. Bagaimana cara kerja dari alat alat pendeteksi banjir ini?
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. mengetahui karakteristik dari alat pendeteksi banjir
b. Memberikan informasi tentang bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam
alat tersebut
c. Mengetahui Cara pembuatan alat pendeteksi banjir
d. Mengetahui cara kerja dari alat-alat pendeteksi banjir
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Banjir
1. Pengertian Banjir

Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang
berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya
kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah
berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab
jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi
kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga
menjadi meluber.

Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan hal yang


negatif. Hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan
sehingga dapat disebut juga bencana alam. Banjir dapat menyebabkan kerusakan
parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang berada di bantaran sungai
atau daerah-daerah yang terkena banjir periodik.

Pengertian banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang
berlebihan merendam suatu daratan. Meski kerusakan yang dapat akibatkan bencana
banjir dapat dihindari dengan cara pindah menjauh dari danau, sungai, atau aliran air
lainnya, orang-orang akan tetap menetap serta bekerja dekat daerah-daerah aliran air
tersebut guna mencari nafkah dan juga memanfaatkan biaya murah. Manusia masih
terus menetap di wilayah yang rawan banjir tersebut merupakan sebuah bukti bahwa
nilai menetap di wilayah yang rawan banjir lebih besar dibandingkan dengan biaya
kerusakan akibat bencara banjir periodik.
2. Macam-macam Banjir
Terdapat macam-macam banjir yang disebabkan karena beberapa faktor, antara lain :

1. Banjir Air
4

Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi. Penyebab banjir air
dikarenakan meluapnya air di danau, sungai, selokan, atau aliran air yang lainnya
sehingga menyebabkan air tersebut naik dan menggenangi daratan. Biasanya banjir
air disebabkan karena hujan yang terjadi secara terus-menerus sehingga
mengakibatkan aliran air tersebut tidak dapat menampung air yang berlebih.

2. Banjir Bandang

Pengertian banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air dan juga
lumpur. Banjir bandang tersebut sangatlah berbahaya dibandingkan dengan banjir air
biasa, hal ini karena akan sulit untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang dapat
menghanyutkan benda-benda dan memiliki daya rusak yang tinggi. Banjir bandang
pada umumnya terjadi di area pegunungan yang tanah pegunungan tersebut seolah
longsor karena adanya air hujan yang ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah.
Biasanya banjir tersebut dapat menghanyutkan pohon yang berukuran besar sehingga
dapat merusak pemukiman warga yang terkena banjir bandang tersebut.

3. Banjir Lumpur

Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun lumpur
tersebut keluar dari dalam bumi sehingga dapat menggenangi daratan. Lumpur
tersebut terkadang memiliki kandungan bahan serta gas kimia berbahaya.

4. Banjir Rob (Laut Pasang)

Pengertian banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena pasang air
laut. Banjir rob pada umumnya melanda kota muara baru di jakarta. Pasang air laut
pada umumnya akan menahan air sungai yang menumpuk, hingga dapat menjebol
sebuah tanggul dan menggenangi daratan.

5. Banjir Cileunang
5

Banjir cileunang merupakan salah satu macam-macam banjir. Pengertian


banjir cileunang ialah suatu banjir yang mirip dengan banjir air akan tetapi banjir
tersebut dikarenakan hujan yang sangatlah deras dan mempunyai debit air yang
banyak. Terjadinya banjir ini sangatlah cepat, hal ini karena hujan yang terjadi
sangatlah deras sehingga dapat terjadi dalam waktu cepat.

6. Banjir Lahar

Pengertian banjir lahar adalah banjir yang disebabkan karena lahar gunung
berapi masih aktif saat yang meletus atau mengalami erupsi. Dari proses erupsi
tersebut, gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang dapat menyebar ke
lingkungan di sekitarnya. Air yang ada dalam sungai atau danau dapat mengalami
pendangkalan sehingga berdampak terkena banjir.

3. Penyebab banjir
Terdapat beberapa jenis penyebab terjadinya bencana banjir. Banjir yang
disebabkan oleh hujan deras disebut banjir alami, tentunya hujan deras adalah alasan
banjir yang paling umum. Selain penyebab alami, banjir juga dapat disebabkan
perbuatan manusia atau hal yang tak terduga seperti bendungan jebol.
a) Penyebab Alami
Hujan
Hujan lebat yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan penggenangan air di
jalan-jalan serta menyebabkan kenaikan air di tempat-tempat penampungan air. Air
yang bertambah secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan meluapnya air di daerah-
daerah dengan ketinggian yang rendah, menenggelamkan wilayah-wilayah tersebut.
Daerah pesisir dan daerah dengan curah hujan tinggi lebih rentan terhadap banjir.
Daerah-daerah dengan sistem drainase yang tidak baik juga sangat rentan terhadap
banjir selama musim hujan.

Gelombang Laut Besar


6

Terdapat 2 jenis gelombang laut yang dapat menyebabkan banjir, yakni


gelombang pasang surut air laut dan tsunami. Gelombang pasang adalah gelombang
laut yang disebabkan oleh gaya tarik matahari dan bulan. Tsunami adalah gelombang
laut yang disebabkan oleh gempa bumi bawah laut atau letusan gunung berapi. Kedua
gelombang ini dapat bergerak dengan sangat cepat dan tiba-tiba, menghancurkan
apapun yang dilewatinya.
Angin Ribut
Angin ribut dapat menyebabkan banjir karena biasa hadir bersamaan dengan
angin kencang dan hujan deras. Angin ribut juga dapat menyebabkan storm surge,
yakni kenaikan air laut yang disebabkan oleh terdorongnya permukaan air laut oleh
angin. Storm surge ini dapat menyebabkan banjir di daerah daerah pesisir.
Pendangkalan/Sedimentasi Berlebihan
Sungai mengalir ke laut juga membawa sedimen dan lumpur. Setelah melewati
jangka waktu tertentu, lumpur yang terakumulasi mengendap di dasar sungai
sehingga sungai menjadi dangkal. Pendangkalan yang berlebihan menyebabkan
sungai mudah meluap, terutama selama musim hujan.
b) Banjir Akibat Perbuatan Manusia
Penggundulan Hutan
Hutan-hutan dapat membantu menyerap air yang berlebihan. Selain itu hutan-
hutan juga dapat membantu menghentikan aliran air. Karena kebutuhan manusia yang
semakin lama semakin meningkat, pohon-pohon seringkali ditebang sembarangan.
Erosi tanah pun terjadi karena tidak adanya pohon-pohon kuat yang dapat menahan
tanah pada tempatnya. Karena tidak ada yang menahan arus air, sungai pun akan
terisi jauh lebih cepat sehingga dapat menyebabkan daerah sekitarnya terkena banjir.
Penggundulan hutan yang sangat ekstrim sering menyebabkan banjir bandang.
Buang Sampah Sembarangan
Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air dan memenuhi
sungai. Pembangunan jembatan, bangunan, dan jalan di sepanjang tepi sungai juga
seringkali menyebabkan puing-puing tersebar di sepanjang tepi sungai dan dasar
sungai. Puing-puing dan sampah-sampah tersebut menyebabkan ketinggian air sungai
7

meningkat sehingga sungai tersebut menjadi lebih mudah meluap, menyebabkan


terjadinya banjir di daerah sekitarnya.
Reklamasi Lahan
Daerah tepi sungai & pesisir dipenuhi pasir serta dinding-dinding beton yang
dibangun untuk membatasi aliran air. Dengan terbatasnya ruang sungai, sungai
menjadi sangat mudah meluap dan menyebabkan daerah sekitarnya banjir.
Pembangunan Bendungan dan Waduk
Bendungan buatan manusia digunakan sebagai waduk penyimpanan air,
pembangkit tenaga listrik, dan pengendalian banjir. Ketika terjadi hujan yang sangat
deras, ketinggian air waduk dapat meningkat secara signifikan, bendungan akan
dibuka ketika air sudah terlalu tinggi untuk mencegah air meluap ke bendungan.
Melepaskan jumlah air yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya banjir di
daerah sekitarnya.
c) Penyebab yang Tak Terduga
Bendungan Jebol
Bendungan dapat jebol jika pembangunan tidak benar atau pemeliharaan yang
kurang baik. Selain kesalahan manusia, bendungan juga dapat jebol oleh karena
terjadinya gempa. Bendungan jebol dapat menyebabkan bencana besar. Bendungan
jebol akan menyebabkan banjir besar dengan sangat cepat, mengancam jiwa orang-
orang yang hidup disekitar bendungan yang jebol tersebut.

4. Akibat Banjir
jnhbgSetiap bencana alam pasti menimbulkan kerugian dan dampak di wilayah yang
terkena bencana tersebut, begitu pula dengan banjir. Berikut beberapa akibat banjir
dan cara mengurangi banjir.

Akibat Banjir :

1. Menyebarnya berbagai bibit-bibit penyakit


2. Kehilangan harta benda.
3. Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
8

4. Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.


5. Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak
6. Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan banjir.
7. Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
8. Dampaknya dalam jangka panjang, jumlah wisatawan yang datang ke daerah
tersebut akan menurun.
9. Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu yang lama.
10. Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat
banjir.
11. Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang menjadi langka.

Cara mengatasi banjir :

1. Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya
sesuai dengan fungsinya.
2. Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
3. Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
4. Lakukan pengerukan sungai.
5. Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
6. Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun di
daerah yang rawan banjir.
Keuntungan Datangnya Banjir
Banyak yang berpikir bahwa banjir hanya mendatangkan kerugian dan dampak
negatifnya, namun ada juga keuntungan datangnya banjir, antara lain :
1. Air tanah yang terisi kembali.
2. Di daerah yang kering, kebutuhan air dapat untuk tercukupi.
3. Banjir menambah kandungan pada tanah.
4. Ikan sangat cocok untuk berkembang biak di air banjir.
5. Tambahan kandungan ke danau atau sungai yang pada akhirnya berpengaruh
positif pada industri perikanan.
6. Penyeimbang ekosistem sungai.
9

7. Air banjir yang melimpah dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis ikan guna
mencari tempat hidup baru.
8. Burung memiliki cadangan makanan melimpah.

2.2 Alarm
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau
pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan
berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian
sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan
kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator
mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya
berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar. Praktikum ini tentang pembuatan alarm banjir.
Alarm Banjir berfungsi untuk memperingatkan apabila akan terjadi banjir. Cara
kerjanya menggunakan sensor air hujan dan akan memberi sinyal apabila debit air
hujan yang turun sudah melebihi batas.
2.3 Hukum Archimedes

Jika kita memasukkan sebuah benda ke dalam sebuah wadah yang berisi penuh
air, maka air dalam wadah tersebut akan tumpah. Apabila air yang tumpah dari wadah
tersebut diukur beratnya ternyata beratnya sama dengan berat benda yang
dimasukkan ke dalam wadah tersebut. Hal ini sesuai dengan hukum Archimedes yang
ditemukan oleh Archimedes. Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada
zamannya. Ia lahir di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada
tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai ahli fisika, marematika, optika dan
astronomi. Archimedes terkenal juga dengan teorinya tentang hubungan antara
permukaan dan volume dari sebuah bola terhadap selinder. Dia juga dikenal dengan
teori dan rumus dari prinsip hydrostatic dan peralatan untuk menaikkan air
Archimedes Screw atau sekrup Archimedes, yang sampai sekarang masih banyak
digunakan di negara-negara berkembang. Walaupun pengungkit atau ungkitan telah
ditemukan jauh sebelum Archimedes lahir, Archimedes yang mengembangkan teori
untuk menghitung beban yang dibutuhkan untuk pengungkit tersebut. Archimedes
10

juga digolongkan sebagai salah satu ahli matematika kuno dan merupakan yang
terbaik dan terbesar di jamannya. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena
mendasarkan penemuannya pada percobaan tentang hukum Archimedes. Hukum
Archimedes mengatakan:

Benda yang dimasukkan atau dicelupkan sebagian atau seluruhnya dalam zat cair
akan mendapatkan gaya yang arahnya ke atas dan besarnya sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan oleh benda itu.

Gaya ke atas yang dialami oleh benda tersebut disebut dengan gaya apung. Gaya
apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di dalam air.

FA = wu wa

Ada tiga kemungkinan peristiwa yang terjadi jika sebuah benda dimasukkan ke dalam
zat cair. Seperti ditunjukkan pada gambar berikut!

Benda Terapung Benda dikatakan terapung jika sebagian benda


masih muncul diatas permukaan zat cair. Benda
terapung jika :

B < c , Massa jenis benda (B ) lebih kecil


dari massa jenis zat cair (c).
FA = wB , Besar gaya apung (FA) sama
dengan berat benda.

Benda Melayang Benda dikatakan melayang jika benda berada dalam


zat cair, tetapi tidak berada di dasar zat cair. Benda
melayang jika :

B = c, Massa jenis benda (B ) sama atau


hampir sama dengan massa jenis zat cair
(c).
FA = wB, Besar gaya apung (FA) sama atau
hampir sama dengan berat benda.
11

Benda Tenggelam Benda dikatakan tenggelam jika berada di dasar zat


cair. Benda tenggelam jika :

B > c, Massa jenis benda (B ) lebih besar


dari massa jenis zat cair (c).
FA < wB, Besar gaya apung (FA) lebih kecil
dari berat benda.

2.4 Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen elektronika yang


dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan
kegunaan tertentu. Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir
jika rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan terbuka. Rangkaian listrik ada
dua macam yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian
listrik terbuka adalah rangkaian listrik yang memiliki ujung-ujung rangkaian.
Sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang tidak memiliki
ujung-ujung rangkaian. Di dalam rangkaian listrik tertutup ini arus listrik dapat
mengalir mengikuti jenis suatu rangkaian. Syarat dari rangkaian tertutup adalah
sebagai berikut:

Arus listrik hanya dapat mengalir dalam rangkaian tertutup dari potensial
tinggi ke potensial rendah atau dari kutub (+) ke kutub (-).
Menurut perjanjian, arus listrik pada penghantar searah dengan gerak muatan
(+) dan berlawanan dengan gerak muatan (-).
12

BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan ini adalah yang pertama dengan
membuat kerangka kerja, dimana kerangka kerja tersebut akan menjelaskan secara
garis besar urutan yang akan dilaksanakan.

Tahap Pembuatan desain rancangan

Tahap persiapan alat dan komponen

Tahap pembuatan alat

3.1 Tahap Pembuatan Desain Rancangan


Tahap perancangan ini merupakan tahap dalam melakukan perancangan desain
meliputi perancangan model alat yang sederhana dan sesuai, perancangan sistem
kerja alat dan perancangan komponen yang akan digunakan. Cara kerja alat yang
dirancang yaitu dengan memanfaatkan sifat air sebagai penghantar listrik sehingga air
akan menjadi media penghantar listrik antar pipa aluminium yang menjadi input
untuk selanjutnya diproses pada rangkaian elektronika kemudian hasil output berupa
suatu informasi indikator LED dan suara speaker/sirine.

3.2 Tahap Persiapan Alat dan Komponen


Pada tahap ini peralatan yang digunakan yaitu solder, obeng full set, gunting,
tang, pistol lem bakar, bor dan pisau catter Sedangkan komponen yang dipakai terdiri
dari kabel tembaga, steroform, kawat, pipa paralon, baterai 9 volt, kabel , tutup botol
aqua 2 buah, saklar, Led indicator dan alarm /active buzer
3.3 Tahap pembuatan alat
1. Langkah pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan
13

2. Kawat tembaga dililit hingga membulat, lalu kawat tembaga tersebut ditempel
ke stereform dengan menggunakan lem tembak
3. kemudian stereform di lubangi menggunakan kawat
4. setelah itu kawat di bengkokkan
5. kemudian ambil pipa paralon dan lubangi menjadi 3 bagian
6. setelah itu baterai 9 volt dimasukkan ke dalam pia paralon
7. lalu baterainya di tutup menggunakan tutup botol
8. baterai yang kabelnya merah di sambungkan ke bagian saklar lalu saklar yang
lainnya dihubungkan di lampu led indikator lalu led bagian yang lain di
hubungkan ke alarm
9. setelah itu ambil kawat untuk di bengkokkan lagi menjadi dua
10. dan tutup botol yang kedua di lubangi lalu memasukkan kabel tadi kedalam
tutup botol
11. kabel baterai dan kabel alarm di pasang masing masing ke dua kawat tersebut
12. lalu menutup bagian pipa yang masih terbuka dengan menggunakan lem
tembak
13. setelah itu lem bagian depan tutup botol kawatlalu menaruh serpihan kayu
14. kemudian lem pipa paralon tersebut ke kawat yang sudah dilubangi stereform
15. lalu siapkan wadah untuk percobaan
14

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
No Jenis pengeluaran Biaya (Rp)
1 Steroform Rp.10.000
2 Baterai 9 volt Rp.15.000
3 LED indicator Rp.5.000
4 Kawat tembaga Rp.15.000
5 Kabel Rp.10.000
6 kawat Rp.20.000
7 Tutup botol 2 buah Rp.6.000
8 Pipa paralon Rp.15.000
9 Active buzzer Rp.5.000
10 saklar Rp.5.000
11 kater Rp.3.000
12 Lem tembak Rp.55.000
13 solder Rp.20.000
Jumlah Rp.184.000

4.2 Jadwal Kegiatan


No. Jenis kegiatan Jadwal kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan desain rancangan
2 Persiapan alat dan komponen
3 Pembuatan alat
15

DAFTAR PUSTAKA

Prakosa, B. (1995). Kamus Kata Baku Cetakan ke-3. Jakarta: Arcan.

Puspoyo, W. T. (1999). Logika,Ilmu Menalar. Bandung: Pusdik Grafika.

Syamsul, A. (1999). Studi Wacana,Teori Analisis,dan Pengajaranya. Bandung:


FPAS IKIP Bandung.

http://fisikabudhy.blogspot.com/2011/03/pembuatan-alarm-pendeteksi-banjir.html

http://fisikax4.wordpress.com/2012/06/04/

http://galeri-fisika.blogspot.com/2012/11/alat-peraga-fisika-sederhana.html

You might also like