Oleh Kelompok VI Anton Mote Agustina K. Maiten Aprily Haninuna Caterina C. Ara Febriana S. Esti Hepsie O. S. Nauk
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK LABORATORIUM BIOLOGI KUPANG 2016 Pendahuluan Di bidang botani(ilmu tetumbuhan), duri dapat dijumpai pada berbagai organ. Duri merupakan organ aksesorisdan berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari pemangsa maupun sebagai alat adaptasi. Dilihat dari asal usul jaringan pembentuknya, duri dapat berasal dari modifikasi organ pokok tumbuhan (akar, batang dan daun) (istilah teknis bahasa latin: spina) dan dianggap sebagai "duri sejati" atau berasal dari perkembangan sel-sel epidermis ditambah jaringan di dalamnya (istilah teknis: emergentia) dan dapat disebut sebagai "duri tempel".
Pembahasan
Duri (spina) merupakan metamorfosis bagian-bagian pokok tembuhan
(akar, batang dan daun). dan berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari pemangsa maupun sebagai alat adaptasi.
Menurut asalnya duri dapat dibedakan dalam:
1. Duri sejati merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok tumbuhan,
oleh karena itu biasanya sukar ditanggalkan dari batang, dan jika dapat ditanggalkan akan menimbulkan bekas yang berupa luka.
macam-macam duri sejati menurut asalnya:
a. Duri dahan (spina caulogenum)
Merupakan penjelmaan cabang atau dahan. Bagian tengah terdiri atas kayu yang bersambungan dengan bagian kayu dalam batang. Contohnya: Bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd.) b. Duri daun (spina phyllogenum) Yaitu duri yang merupakan metamorfosis daun. Pada dasarnya duri ini berasal dari daun, dapat terlihat dari adanya kuncup atau tunas yang keluar dari ketiaknya. Contohnya pada kaktus (cactus, Opuntia). c. Duri akar(spina rhizogenum) Yaitu akar-akar yang menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang tajam. Contohnya pada Gembili (Dioscorea aculeate L.) d. Duri daun penumpu (spina stipulogenum) Yaitu duri yang berasal dari daun penumpu, dan oleh sebab itu sering kali terdapat dalam jumlah sepasang dikanan kiri suatu daun atau metamorfosisnya. Contohnya pada daun susuru (Euphorbia trigona Haw.) 2. Duri kulit atau duri tempel (aculeas) duri yang tidak merupakan metamorfosis suatu alat, melainkan hanya merupakan semacam alat tambahan, jadi hanya menempel pada kulit.
Alat-alat tambahan (organa accessoria)
permukaan tubuh tumbuhan atau bagian-bagiannya tidak selalu kelihatan licin, tetapi permukaan tadi dapat memperlihatkan penjolan-penjolan atau penonjolan yang sangat beraneka rupa bentuk dan susunannya.
Alat-alat tambahan atau umbai-umbai adalah alat-alat yang tidak pernah
merupakan penjelmaan salah satu dari ketiga bagian pokok (akar, batang dan daun)