You are on page 1of 18
Lampiran Surat Keputusan Nomor : Kpts- 0103/D00000/2016-SO Tanggal_: 19 Oktober2016 PROGRAM KERJA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI UNIT SDM RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON 2016 Manajerial 6 : Kepuasan Pegawai INDIKATOR QPS MANAJERIAL STANDAR QPS 3. MANAJERIAL 6 : Harapan dan Kepuasan Staf JUDUL Kepuasan Pegawai INDIKATOR TIPE INDIKATOR ‘Struktur Proses ‘Outcome | V | Proses & | Outcome TUJUAN Tergambamya persepsi pekerja_terhadap elemen “Kepemimpinan, | motivasi dan kesejahteraan’. | DEFINISI Kepuasan pékerja adalah pemyataan puas oleh pekerja terhadap | OPERASIONAL kepemimpinan, motivasi dan kesejahteraan yang ditetapkan rumah sakit dengan tingkat kepuasan > 80 % . Pekerja yang dimaksud adalah pekerja yang telah bekerja minimal 1 tahun, tidak sedang cuti, dan secara aktif masih bekerja di RSPC | ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Kepuasan kerja Karyawan adalah terpenuhi atau fidaknya keinginan mereka terhadap pekerjaan. Apabila dalam lingkungan kerja seorang karyawan tidak mendapatkan apa yang diharapkan diantaranya peluang promosi yang adil, pendapatan yang baik, rekan kerja dan atasan_ yang menyenangkan serta kepuasan terhadap pekerjaan itu | sendiri maka dapat dipastikan kinerja karyawan akan buruk | (Timmreck, 2001). FORMULA Jumlah pekerja yang menyatakan puas terhadap elemen-clemen tingkat kepuasan pekerja yang ditetapkan rumah sakit (indeks kepuasan 2 80 %) dalam 1 tahun (orang) : Jumlah seluruh pekerja | yang disurvey dalam periode yang sama (orang) X 100% =__% | NUMERATOR Jumlah pekerja yang menyatakan puas terhadap elemen-elemen | tingkat kepuasan pekerja yang ditetapkan rumah sakit dalam satu tahun. t DENOMINATOR | Jumlah seluruh pekerja yang disurvey dalam periode yang sama TARGET 280% ‘SAMPLING 7. Pekerja yang telah bekerja minimal 7 tahun 2. Pekerja yang secara aktif masih bekerja di RSPC KRITERIA 1. Pekerja yang sedang cuti INKLUSI 2. Pekerja yang sedang sakit | KRITERIA EKSLUSI PENCATATAN | Rekapitulasi dilaksanakan oleh staf pegawai Bagian SDM pada bulan | Januari tahun berikutnya. Jumlah sample yang digunakan adalah keseluruhan populasi pekerja RSPC. ANALISA & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Bagian PELAPORAN | SDM sebagai informasi awal untuk unitnya, analisa dan pelaporan dilaksanakan oleh Manajemen Mutu, Maksimal terselesaikan tanggal 30 bulan Januari tahun berikutnya sebagai laporan tahun sebelumnya, kemudian dilaporkan kepada Direktur RS. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit yang akan dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu. AREA ‘Seluruh area RSPC PIC Ka, SDM FORMAT PENCATAT AN NILATINDERS TKETERANGAN KEPUASAN (puasitidak puas) 3 3 z 3 z a Vernet Format kuesioner terlampir PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UNIT SDM RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON TAHUN 2016 |. PENDAHULUAN Gerakan moral keselamatan pasien rumah sakit saat ini telah menjadi issue global. Menghadapi issue tersebut berbagai negara telah mengubah paradigma dari quality menjadi safety and quality. Issue keselamatan pasien di rumah sakitpun semakin berkembang. Di Indonesia, pencanangan keselamatan pasien sudah dilakukan sejak bulan Agustus 2005 oleh Menteri Kesehatan Perencanaan Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien RSPC dirancang secara multidisiplin dan sistematik dengan dukungan dari Direksi dan Dewan Pengawas/ PT. Pertamedika yang mengacu pada Visi, Misi, Nila nilai dan Falsafah RSPC. Dalam pelaksanaannya perencanaan ini merupakan integrasi antara upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk mencegah dan mengurangi kesalahan medis (medical error prevention and reduction) secara sistematis. Pendekatan yang digunakan dalam rencana Peningkatan mutu mengacu pada Siklus Peningkatan mutu (Quality Improvement cycle) dengan urutan sebagai berikut : Merancang (Design), Mengukur (Measure), Mengkaji (Assess), Meningkatkan / Memperbaiki (Improve) . Sedangkan Rencana Keselamatan Pasien RSPC mengacu pada Permenkes 1691 tahun 2011 yaitu Tujuh Langkah Keselamatan Pasien dan Enam Sasaran Keselamatan Pasien. Proses penetapan indikator klinis, manajerial dan sasaran keselamatan pasien dilakukan dengan koordinasi interdisiplin dan melibatkan semua unsur terkait. Pengukuran indikator mulai dari pengumpulan data (collecting), analisis (analysis) dan peningkatan / perbaikan (improve). dilaksanakan dengan sistim infomasi teknologi (/T system) dan disosialisasikan kepada semua bagian/ unit. lI, LATAR BELAKANG Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, RSPC senantiasa berupaya meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki sistem pelayanan pasien, mengacu pada standar akreditasi rumah sakit yang berlaku secara nasional dan internasional secara bertahap sejak tahun 2011. Penilaian akreditasi yang telah dilaksanakan yaitu akreditasi sesuai standar dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) 5 pelayanan Karena itu RSPC perlu membuat persiapan-persiapan yang dimulai sejak pertengahan tahun 2012, dengan redisain system pelayanan rumah sakit, mengacu pada standar akreditasi “Joint Commission Intemational Accreditation Standards for Hospitals” edisi 4 tahun 2011 Agar peningkatan mutu dan keselamatan rumah sakit berjalan secara sistematis, perlu dibuat perencanaan mutu dan keselamatan pasien RSPC yang sistematis, komprehensif dan terintegrasi, dipimpin oleh Direktur dengan melibatkan seluruh pimpinan area klinik dan area manajerial rumah sakit, agar risiko terjadinya insiden pada keselamatan pasien, pegawai rumah sakit, pengunjung, pegawai pihak ketiga, serta asset rumah sakit dapat diminimalisasi Ill, TUJUAN UMUM DAN KHUSUS Tujuan Umum: Terlaksananya peningkatan mutu RSPC, secara terintegrasi dan sistematik dengan pendekatan multidisipiin untuk mencegah dan mengurangi kesalahan medis. Tujuan Khusus: 1. Tercapainya lingkungan Keselamatan Pasien di seluruh fasilitas Unit SDM RSPC 2. Meningkatnya pelaporan insiden keselamatan pasien 3. Tercapainya pembelajaran terhadap insiden yang dilaporkan dengan melakukan investigasi dan analisa akar masalah (RCA) agar kejadian yang sama tidak terulang lagi s Pengumpulan dan analisa indikator klinis, manajerial dan sasaran keselamatan pasien a Peningkatan mutu pelayanan dengan pencapaian target indikator yang ditetapkan Mengurangi jumiah kesalahan pengobatan. Mengurangi jumiah pasien jatuh. Merancang ulang proses berisiko tinggi dengan metode FMEA © @Nrne Pemantauan dan meningkatkan area yang diidentifikasi melalui Kepuasan Pasien IV. VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN, NILAI-NILAI DAN MOTTO RSPC Visi Menjadi Rumah Sakit yang Berkualitas, Terdepan dan Terpercaya. Misi 1. Mengelola rumah sakit, poliklinik dan fasilitas kesehatan lainnya secara mandir, efektif dan efisien. 2. Memberikan Jasa Layanan Kesehatan bagi pegawai perminyakan dan keluarganya, masyarakat luas yang berorientasi kepada kepuasan stake holder. 3. Aktif dalam Program Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Tujuan Menjadi Rumah Sakit yang dikelola secara sosio ekonomis, efektif, dan efisien, didukung oleh sumber daya manusia yang professional, loyal dan berorientasi pada kepuasan pelanggan agar dapat tumbuh, berkembang dan mandiri Core Value La PRIMA Layanan yang Profesional, Ramah, Ikhlas, Bermutu dan Antusias Motto Kesehatan merupakan karunia Allah SWT yang tak terilai harganya, namun seringkali kita baru menyadari hal tersebut ketika kita sedang sakit. Menyadari hal itulah maka RS Pertamina Cirebon mengambil motto “Kami Peduli Kesehatan Anda” v. 11. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB: KEBIJAKAN (Keputusan Direktur Utama PERTAMEDIKA No.: Kpts- 0224/A00000/2014-S8 TENTANG = STRUKTUR ORGANISASI, GOLONGAN JABATAN DAN FORMASI JABATAN RSPC tanggal 28 Februari 2014 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKTUR DAN UNIT KERJA DALAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN RSPC: Ka.SDM : Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan semua kebijakan peraturan dan pedoman perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Mengkoordinasikan dan merencanakan organisasi & SDM yang profesional meliputi jumlah dan kualitas sesuai formasi dan spesifikasi yang diperlukan operasi perusahaan. Mengkoordinasikan dengan fungsi terkait untuk penilaian_ kinerja, pelaksanaan promosi, mutasi, reward dan punishment. Meningkatkan kulitas SDM melalui perencanaan, pembinaan dan pengembangan organisasi yang terencana dan berkesinambungan sesuai kebutuhan operasi perusahaan, Memelinara dan membangun motivasi kerja SDM melalui hubungan industrial kesejahteraan, kesehatan jasmani dan rohani pekerja serta keluarga. Memelinara dan membangun kultur dan iklim kerja yang kondusif melalui norma dan syarat kerja. Mengkoordinasi dan mengevaluasi pendidikan dan pelatinan pekerja Mengkoordinasi dan mengevaluasi anggaran fungsi SDM. Melaksanakan audit SDM dan memberikan advis teknis pengelolaan SDM dan organisasi kepada manajemen. Mengkoordinasikan dan mengendalikan layanan pekerja, akomodasi dan formalitas. Memelihara dan mengembangkan sistem administrasi terpadu dan pengelolaan / penyimpanan dokumen perusahaan. Pws Renbang & OSM: 1 2. 3. "1 12. 13. 14. 15. 16. 17. Menyusun dan mengkoordinasikan program kerja Renbang & Diklat. Menyusun dan mengkoordinasikan anggaran yang terkait dengan renbang & diklat Mengkoordinasikan dan melaksanakan kebutuhan tenaga kerja dan menganalisa kebutuhan tenaga dari setiap unit kerja dengan mengutamakan efektif dan efisien. Mengevaluasi formulir SMK yang akan dicetak dan distribusikan ke seluruh pekerja. Mengevaluasi dan membuat draft ikatan kerja pekerja baru. Berkoordinasi dengan unit terkait atas usulan sesuai dengan symposium yang diajukan. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan proses penerimaan pekerja (recruitment dan seleksi). Mengevaluasi hasil SMK atas pembinaan yang direncanakan oleh atasan dan memonitor rencana pelatinan dan penugasan sesuai dengan usul SMK dan anggaran yang ada. Berkoordinasi dengan bagian Legal terkait dengan Surat ijin Praktek Dokter Dalam rangka pembinaan pekerja, membuat jadwal presentasi bagi pekerja RS Pertamina Cirebon. Mengatur program latihan, job training research bagi mahasiswa / pelajar atas permintaan suatu lembaga, Universitas / Sekolah dan membantu pelaksanaannya. Memberikan surat keterangan yang berhubungan dengan researchipraktek kerja mahasiswa atau pelajar dan untuk keperluan status personal Mengatur dan mengawasi pelaksanaan program praktek kerja/tugas akhir, job training research bagi mahasiswa / pelajar / calon pekerja atas permintaan suatu Universitas / sekolah / fungsi terkaitnya di perusahaan Membuat surat perintah, surat jawaban dan surat lain yang berhubungan dengan Dikiat baik intenal maupun eksternal. Mengevaluasi hasil pelatihan yang telah dilaksanakan dengan unit terkait. Membuat laporan yang terkait dengan renbang diklat setiap bulannya ke PERTAMEDIKA dan laporan kegiatan Renbang. Berperan serta dalam kepanitiaan/tim Vi. KEGIATAN POKOK: A. Peningkatan Mutu 1. Merencanakan dan merancang kegiatan peningkatan mutu. (Desain) 2. Mengukur data indikator mutu dan keselamatan pasien yang telah ditetapkan dan validasi untuk memastikan akurasi data, analisa, interpretasi data, disajikan dalam grafik yang informatif. (Measure) 3. Mengkaji (Asses) 4. Memperbaiki proses pelayanan berdasarkan hasil analisa data/ pencapaian kinerja, serta mempertahankan hasil kinerja yang telah dicapai sesuai dengan yang diharapkan. (Improve) B. Keselamatan Pasien |. Tujuh Langkah Keselamatan Pasien 1. Bangun budaya keselamatan: Survei Budaya Keselamatan Pasien Pimpin & dukung staf: Ronde Keselamatan Pasien dipimpin Direktur Medik Integrasikan aktivitas manajemen risiko: Renstra Terintegrasi Meningkatkan pelaporan insiden Libatkan& berkomunikasi dengan pasien dengan pendekatan SPEAK UP Belajar & bagikan pelajaran keselamatan dengan metode RCA NOORYN Implementasi solusi untuk mencegah cedera dengan Redesain Proses menggunakan Metode FMEA Enam Sasaran Keselamatan Pasien Identifikasi pasien dengan tepat Meningkatkan komunikasi yang efektif Tingkatkan keamanan obat yang perllu diwaspadai (high-alert) Pastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi Pengurangan tisiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Paroens Pengurangan risiko pasien jatuh RINCIAN KEGIATAN A. Peningkatan Mutu 4. Merancang : Kegiatannya adalah : 1. Menentukan Ruang Lingkup Rencana Peningkatan mutu berdasarkan Tisiko tinggi (high risk) jumlah yang banyak (high volume) dan biaya yang tinggi (high cost) 2. Penentuan Indikator yang akan diukur : Indikator klinis, Indikator Manajerial dan Indikator Sasaran Keselamatan Pasien. 3. Menentukan 3 (tiga) area prioritas yang ingin diperbaiki pada periode tahun 2016 4. Memberikan Edukasi kepada semua staf unit SDM tentang Program Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien 5. Merancang ulang proses risiko tinggi menggunakan metode FMEA 2. Mengukur 1, Pengukuran Indikator yang telah ditetapkan sebanyak 3 Indikator (Lampiran) 2. Pelaksanaan validasi data oleh orang kedua terlatih, yang tidak terlibat dalam proses pengumpulan data pertama, untuk memastikan akurasi data yang akan dianalisa. + Membandingkan kedua data yang telah dikumpulkan * Menghitung ketepatan pengumpulan data dengan cara : jumlah kesamaan data x 100 > di atas 90% > baik jumlah seluruh data + Jika data tidak sama, cari tahu alasannya dan lakukan tindakan untuk perbaikan Data baru dikumpulkan lagi setelah tindakan perbaikan. 3.Mengkaji 4... Membandingkan hasil pencapaian kinerja sebenarnya dengan: a. Kinerja sebelumnya. b. Standar yang ditetapkan sebelumnya, tujuan-tujuan atau target yang diharapkan c. Informasi terkait dengan praktek berdasarkan bukti 10 Noon 8. d. Standar yang berlaku secara nasional maupun intemasional. Melakukan kompilasi data ke Tim Mutu setiap tiga bulan kemudian direview oleh Tim Mutu, KPPI, Komite Medis, Komite Keperawatan, Tim HSE dengan alur sbb : 1. Data dari Unit Kerja ke SIM RS setiap bulan 2. Data dari SIM RS ke analisator data dan Tim PMKP setiap bulan 3. Data dari Tim Mutu ke Direksi setiap Triwulan 4. Data dari Direksi ke Dewan Pengawas setiap Triwulan. Melakukan evaluasi kontrak Klinik dan manajerial (outsourcing) 3 bulan sebelum selesai kontrak. Hasil review dan Tindak lanjut dikirimkan ke Direksi dan Komite Medik Melakukan identifikasi masalah yang akan dianalisa Menetapkan POA (Plan of Action). Peningkatan mutu yang berkesinambungan, harus disertai dengan keputusan tindakan yang diambil berdasarkan analisis data dan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan perbaikan. Melakukan analisa menggunakan metode statistik yang sesuai. 4, Perbaikan 1 Setiap hasil analisa oleh Tim Mutu untuk insiden tingkat RSPC untuk dianalisa, dibuat rekomendasi tindak lanjut dan dikirim ke Direktur Keputusan tindak lanjut dari Direktur didistribusikan ke bagian terkait untuk pelaksanaan perbaikan. Hasil pelaksanaan perbaikan dirangkum oleh Tim Mutu untuk didokumentasikan dan dimonitor efektivitas perbaikannya. Perbaikan yang efektif dipertahankan, dan perbaikan yang kurang efektif ditinjau ulang untuk dilakukan inovasi tindak lanjut agar dicapai perbaikan yang sesuai dengan yang diinginkan. Menindaklanjuti rencana tindakan (POA) dengan langkah-langkah perbaikan Kinerja sb: 1, Bentuk Tim 2. Tentukan Tujuan 3. Pengukuran * Kumpulkan data © Analisa data 11 3. 4 4. Perubahan 5. Uji Perubahan : PDSA (Plan Do Study Action) Monitoring perbaikan secara berkesinambungan dan reevaluasi Melakukan perbaikan dilakukan berdasarkan hasil analisa data pencapaian kinerja, yang dilakukan secara berkala. B. Keselamatan Pasien Tujuh Langkah Keselamatan Pasien 4. Bangun budaya keselamatan Memberikan pengetahuan dan pelatihan tentang keselamatan pasien 2. Pimpin & dukung staf: Melaksanakan visite/ Kunjungan lapangan terkait Keselamatan Pasien dipimpin Direksi dan Tim Mutu 3. Integrasikan aktivitas manajemen risiko: Renstra Terintegrasi Menerapkan Program Manajemen risiko 4, Meningkatkan pelaporan insiden Memonitor pelaporan insiden dari setiap unit dan melakukan Refreshing tentang Sistem Pelaporan Insiden 5. Libatkan & berkomunikasi dengan pasien dengan pendekatan Menerapkan komunikasi dengan melibatkan pasien dengan metode SPEAK UP 6. Belajar & bagikan pelajaran keselamatan Melakukan analisa akar masalah untuk semua kejadian sentinel dan kejadian tidak diharapkan (KTD) yang serius menimpa pasien dengan metode RCA 7. Implementasi solusi untuk mencegah cedera Melakukan Redesain Proses berisiko tinggi menggunakan Metode Failure Mode Effeck Analysis. Enam Sasaran Keselamatan Pasien 1. Identifikasi pasien dengan tepat * Menetapkan kebijakan Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas yaitu Nama Lengkap dan tanggal lahir 12 Memenuhi sarana Gelang Identitas untuk pasien rawat inap dan pasien rawat jalan yang mendapatkan pelayanan risiko tinggi . Meningkatkan komunikasi yang efektif * Menetapkan komunikasi yang efektif untuk perintah lisan / verbal dilakukan TBAK (Tulis Baca dan Konfirmasi kembali) * Menetapkan SBAR_ (Situation Background Assessment Recommendation) untuk metaporkan kondisi pasien dan pada saat melaporkan kondisi pasien kepada DPJP Tingkatkan keamanan obat yang perllu diwaspadai (high-alert) * Menetapkan Daftar obat high alert serta memisahkan penyimpanannya dengan obat-obat lain Pastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi * Menetapkan Universal Protokol untuk mencegah terjadinya salah operasi, salah prosedur dan salah sisi : © Penandaan lokasi operasi © Proses Preverifikasi © Proses Time out * Monitoring kepatuhan pelaksanaan Universal Protokol Kurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan * Menetapkan Hand Hygiene untuk mengurangi risiko infeksi di RSPC * Monitoring kepatuhan pelaksanaan hand hygiene Kurangj risiko pasien jatuh * Pembentukan Tim Patient Safety secara multidisiplin * Mengkaji risiko jatuh pada pasien rawat inap * Memantau dan melakukan proses pencegahan jatuh secara multidiptin FE RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON (RSPC) ‘SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR No. : Kpts- 0103/D00000/2016-S0 TENTANG PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UNIT SDM RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON DIREKTUR RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON Menimbang a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien Unit SDM, maka dipandang perlu untuk dibuat Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Unit SDM Rumah Sakit Pertamina Cirebon; b. Dengan adanya Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Unit SDM Rumah Sakit Pertamina Cirebon, maka mutu pelayanan dan keselamatan pasien akan berjalan dengan aman dan lancar, ¢. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Pertamina Cirebon; Undang—UndangNo.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; Undang - Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Undang - Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan; PedomanUpayaPeningkatanMutuRumahSakit, Depkes 1994; Akta Pendirian Perseroan Terbatas Rumah Sakit Pusat Pertamina (d/h PT.RSPP) No. 30 tanggal 21Oktober1997 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Sulami Mustafa, SH di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Kep. Menkeh No. C2 - 18 HT 01.01. Th 98 tanggal 12 Januari 1998; 6. Akta Perubahan Anggaran Dasar danAnggaranRumahTanggaPT.PertaminaBinaMedika No.9 tanggal 3 Juli 2013 dihadapanNotarisAdiTriharso, SH dantelahdisahkandengankeputusanKementerianKehakimandanHakAsa siManusiaRepublik Indonesia No.AHA-UHA.01.10-32701 tanggal 12 Agustus 2013; 7. Surat Keputusan Direktur Utama Pertamedika Nomor Kpts:0224/400000/2014-S8 tanggal 28 Februari 2014 tentang Struktur Organisasi, Golongan Jabatan dan Formasi Jabatan Rumah Sakit Pertamina Cirebon. MEMUTUSKAN Mengingat 2k eN a Menetapkan PERTAMA MEMBERLAKUKAN PROGRAM _ PENINGKATAN MUTU_ DAN KESELAMATAN PASIEN UNIT SDM RUMAH SAKIT PERTAMINA. CIREBON SEBAGAIMANA TERTUANG DALAM LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN INI; KEDUA Program Peningkatan Mutu dan KeselamatanPasien Unit SDM Rumah Sakit Pertamina Cirebon wajib dilaksanakan oleh seluruh manajemen dan staff Unit SDM RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON (RSPC) KETIGA..... KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penerapan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Unit SDM Rumah Sakit Pertamina Cirebon dilaksanakan oleh Para Wakil Direktur dan Direktur Rumah Sakit Pertamina Cirebon; Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa hal-hal yang belum cukup diaturdalam keputusan ini, akan ditetapkan kemudian. Ditetapkan di: Cirebon PadaTanggal_: 19 Oktober 2016 "RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON Direktur, fall dr, Sunardjo ‘Tembusan: Pada Wakil Direktur RS.Pertamina Cirebon. RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON (RSPC) Lampiran Surat Keputusan Nomor_ : Kpts-0103/D00000/2016-S0 ‘Tanggal : 19 Oktober 2016 DAFTAR INDIKATOR MUTU PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UNIT SDM RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON INDIKATOR MUTU KETERANGAN ‘AREA MANAJERIAL Tingkat Kepuasan Pekerja RS Pertamina Cirebon RUMAH SAKIT PERTAMINA CIREBON Direktur, bel dr, Sunardjo

You might also like