Professional Documents
Culture Documents
Sebagai salah satu bentuk karya sastra, drama tidak jauh berbeda dengan karya sastra prosa
yang lain seperti novel, roman, atau cerpen. Unsur-unsur yang membentuk karya sastra
terdiri dari tema, plot, karakterisasi/penolakan, dialog dan setting (latar). Kelima unsur
tersebut akan dibicarakan secara sepintas di bawah ini
UNSUR EKSTRINSIK
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar tubuh karya sastra itu sendiri. Unsur
luar sastra yang ikut mempengaruhi penciptaan karya sastra. Unsur unsur tersebut meliputi
latar belakng kehidupan pengarang, keyakinan dan pandangan hidup pengarang, adat istiadat
yang berlaku saat ini, situasi politik, persoalan sejarah, ekonomi, pengetahuan agama dan
lain-lain.
Unsur ini mencakup berbagai aspek kehidupan sosial yang tampaknya menjadi latar
belakang penyampaian tema dan amanat cerita. Seorang pengarang yang baik akan selalu
mempelajari persoalan kehidupan manusia. Karena apabila tidak mengetahui persoalan
tersebut cerita pengarang cenderung hambar. Jika dia akan mengemukakan persoalan
keagamaan seperti atheis misalnya maka ia harus tahu benar prinsip agama yang akan
diutarakannya. Namun tidak harus dengan memeluk agama tersebut melainkan cukup
dipelajari dengan baik.
Dengan pengetahuan yang memadai kiranya dapat membuat cerita yang baik.
Pengetahuan yang tidak kalah penting, lebih-lebih seorang pengarang prosa, adalah
pengetahuan ilmu jiwa. Dengan ilmu jiwa yang cukup memadai maka ia akan mampu
menampilkan perwatakan yang pas. Tidak hanya itu, pengetahuan sosial buday suatu
masyaraka, seluk beluk kehidupan masyarakat modern pun perlu dipelajari. Pokoknya semua
aspek kehiduapan manusia dimana saja dan kapan saja perlu diketahui guna menujang
sebuah keberhasilan cerita.
ALIRAN SASTRA
Dalam lingkungan seni dikenal aliran yang bertentangan yaitu aliran ekspresionisme dan
realisme. Pertentangan tersebut didasarkan pada hubungan antara subjekdn objek, aku dan
alam. Beberapa cabang yang tergolong ke dalam aliran ekspresionisme ialah : romantisme,
simbolik, idealisme, surealisme, mistisisme, dan psikologisme. Aliran lain yang tergolong ke
dalam aliran realisme ialah :nimpresionalisme, naturalisme, neo naturalisme, dan
determinisme. Bagaima aliran-aliran itu mewujud dalam karya sastra mari kita perhatikan
uraian berikut.
A. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang dalam perwujudannya berupa suatu pernyataan
jiwa pengarangnya, cintanya, bencinya, rasa kemanusiaanya dan lain-lain. Alam
hanyalah merupakan alat untuk menyatakan pengertian yang lebih dalam tentang
menusia dan hidupdalam sajak/puisi yang bersifat ekspresionistis si penyair tidak lagi
bercerita akan tetapi berteriak. Dengan begitu cenderung kata-katanya singkat dan
pendk, langsung pada intinya. Sebagai contoh sajak Chairil Anwar yang berjudul 1943
1. Romantisme
Romantisme adalah aliran seni yang mengutamakan perasaan. Pengarang
romantisme cenderung pembawa pembaca ke alam khayal yang serba indah.aliran
romantik terbagi menjadi dua yaitu romantik pasif(melemahkan semangat) dan
romantik aktif(membangkitkan semangat).
2. Simbolik
Simbolik ialah aliran sastra yang dalam pelukisannya mengambil sesuatu sebagai
lambang atau simbol. Kadang-kadang terasa sebagai sindiran. Dalam kesusastraan
Indonesia aliran ini populer pada jaman penjajahan Jepang. Guna menghindari
badan sensor Jepang yang sangat keras. Dan badan tetap selamat dari siksaan.
Sebagai contoh Tinjaulah Dunia Sana, Dengarlah Keluhan Pohon Mangga.
3. Idealisme
Idealisme ialah aliran dalam sastra yang dalam penggambarannya lebih
menitikberatkan lukisan cita-cita dan bayangan masa depan yag indah.
4. Surealisme
Surealisme adalah aliran sastra yang di dalam penggambarannya lebih
menitikberatkan dan mengikuti angan-angan, perasaan, dan pendapat pengarang
sehinngga sudah tidak realistis lagi.
5. Psikologisme
Psikologisme ialah aliran yang dalam penggambarannya lebih mengutamakan
penguraian keadaan jiwa para pelakunya. Untuk itu pengarang harus benar-benar
tahu watak dan sifat dari pengalaman serta latar belakang kehidupannya serta
keyakinannya.
B. Realisme
Realisme ialah aliran sastra yang dalam penggambarannya lebih menitikberatkan pada
kenyataan tanpa ditambah atau dikurangi. Aliran-aliran yang tergolong aliran ini ialah
impresionalisme, naturalisme, neonaturalisme, dan determinisme.
1. Impreasionalisme
Impresionalisme ialah aliran yang dalam perwujudannya, hanya melukiskan kesan
sepintas mengenia suatu objek.jadi disini hanya tampak seperti suatu sketsa saja.
Sesuatu yang bersifat global, tidak mendetail.
2. Naturalisme
Naturalisme ialah aliran yang dalam perwujudannya melukiskan keadaan,
kenyataan, yang sebenarnya sesuain dengan yang ada. Namun cenderung pada
kenyataan yang buruk saja. Sering terjadi lukisan yang melewati batas kesusilaan.
3. Neonaturalisme
Neonaturalisme ialah satu cabang naturalisme yang dalam perwujudannya
cenderung melukiskan keadaan/kenyataan yang baik-baik saja.
4. Determinisme
Determinisme ialah aliran yang sangat mempercayai paksaan nasib. Yang
dimaksud paksaan nasib disini bukan yang berasal dari Tuhan melainkan kehendak
masyarakat atau kondisi alam, keadaan kemiskinan, penyakit, keturunan, adat dan
lain-lain.