You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Perusahaan
PT Aerowisata merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia.
Terdapat beberapa unit perusahaan di bawah pengawasan PT Aerowisata
yang bergerak dalam bidang catering, tour, dan travel serta transportasi. Unit
usaha yang bergerak di bidang catering adalah PT Aerofood Indonesia.
Kegiatan dari perusahaan ini bergerak dalam jasa makanan (catering)
penerbangan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan pelayanan makanan
dan minuman serta pelayanan kabin dan laundry. Kegiatan perusahaan ini
meliputi pengelolaan, penyiapan, sampai dengan pelayanan perbekalan untuk
pesawat.
PT Aerofood Indonesia dibangun karena adanya pemisahan bagian
pembekalan pesawat dari Garuda Indonesia Airways. Pada tahun 1970-1974,
perusahaan ini bernama Garuda Airlines Flight Kitchen yang berlokasi di
Kemayoran Internasional Airport. Pada tanggal 23 Desember 1974 PT
Garuda Indonesia Airways menjalin hubungan dengan Dairy Farm dalam hal
manajemen dan permodalan sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT
Aero Dairy Farm Catering Service. Pada September 1975, PT Aero Dairy
Farm Catering Service membuka dapur penerbangan yang lebih besar dan
dilengkapi dengan fasilitas yang telah memadai di Bandara Halim
Perdanakusuma. Setelah seluruh saham yang dimiliki Dairy Farm dibeli oleh
Garuda Indonesia Airways, maka tanggal 23 Desember 1981 berubah nama
menjadi PT Aero Garuda Catering Service kemudian pada tanggal 29
November 1982 berganti nama kembali menjadi PT Angkasa Citra Sarana
Catering Service dengan merek dagang Aerowisata Catering Service.
Tanggal 30 Maret 1985, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta
diresmikan, kegiatan dapur penerbangan yang berada di Bandara Halim
Perdanakusuma dan Kemayoran dipindahkan ke Bandara Soekarno-Hatta
dilayani oleh PT. Aerofood Indonesia. PT. Aerofood Indonesia mulai
membuka cabang-cabang di beberapa daerah untuk dapat meningkatkan serta
memajukan pelayanan jasa boga dalam penerbangan. Beberapa cabang
tersebut ada yang berlokasi di Bali yang didirikan pada tahun 1975, Medan
pada tahun 1987, Surabaya pada tahun 1991 dan Biak pada tahun 1993.
Semakin berkembangnya PT Aerowisata ini, maka perusahaan flight
catering termasuk dalam enam besar industri jasa makanan penerbangan
untuk wilayah Asia Tenggara. PT. Aerofood Indonesia juga mendapatkan
penghargaan ISO 9002 yang menunjukkan bahwa PT. Aerofood Indonesia
adalah industri jasa makanan penerbangan yang baik.
Dengan pengalamannya selama 40 tahun sebagai penyedia airline
catering bertaraf internasional, Aerofood ACS sebagai bagian dari maskapai
penerbangan Garuda Indonesia telah berhasil dan selalu menjaga reputasi
perusahaan untuk menghadirkan layanan kelas premium untuk produk
makanan dan minuman terbaik di kelasnya.
Kesuksesan perusahaan dapat dirunut sejak berdirinya di tahun 1974, di
mana saat itu perusahaan memulai operasinya di bawah nama PT Aero
Garuda Dairy Farm bekerjasama dengan Dairy Farm, sebuah perusahaan
catering yang berbasis di Hong Kong. Setelah sempat berubah nama menjadi
PT Angkasa Citra Sarana Catering Serving, di tahun 1991 perusahaan ini
beroperasi dengan bendera ACS (Aerowisata Catering Services).
ACS kemudian melakukan diversifikasi dengan menyediakan
layanan industrial catering di tahun 2002, dan perusahaan mulai merintis
bisnis retail F&B di tahun 2008. Dengan beragam kesuksesan yang terus di
raih, perusahaan semakin mengembangkan divisi-divisi baru yang juga
memberikan sumbangan bagi perkembangan perusahaan. Di tahun 2009,
layanan manajemen laundry dan in-flight logistic memulai operasinya di
bawah divisi yang diberi nama Garuda Support.
Berbarengan dengan terus majunya bisnis perusahaan, di tahun 2010
Aerowisata Group sebagai perusahaan induk meluncurkan logo perusahaan
baru. Logo baru dimaksudkan untuk semakin memperkuat image perusahaan
berikut anak-anak perusahaannya. Di tahun yang sama, ACS juga mengubah
namanya menjadi Aerofood ACS.
Logo perusahaan sungguh menunjukkan komitmen perusahaan yang
lebih kuat. Dan logo baru ini juga menghembuskan semangat baru ke seluruh
sendi perusahaan yang berbasis di Jakarta ini dan semakin membulatkan
tekad Aerofood ACS untuk semakin mengembangkan sayapnya.
Masih di tahun 2010, Aerofood ACS membuka kantornya di Denpasar,
Surabaya, Medan, Balikpapan, Bandung, Yogyakarta dan Lombok. Di tahun
2014, cabang Pekanbaru direncanakan juga akan mulai beroperasi.
Saat ini, Aerofood ACS memiliki lebih dari 5.500 staf profesional dan
dikenal sebagai pemimpin dalam bisnis ini, dengan produk layanan
premium in-flight logistic yang disajikan ke 40 perusahaan penerbangan
komersil internasional dan domestic.
Aerofood ACS juga menyediakan layanan catering untuk lebih dari 20
perusahaan blue ribbon di seluruh negeri. Berbekal kekuatan pendekatan
terhadap customer yang luar biasa, di tahun 2013 Aerofood ACS mendapat
pengakuan 2013 Indonesian Airline Support Service Provider dari Frost &
Sullivan.
Pada tahun-tahun ke depan, Aerofood ACS telah menyiapkan rencana
untuk terus meningkatkan layanan berkualitas dengan secara proaktif
menggali lebih banyak peluang bisnis dan mengembangkan pendekatan
inovatif sebagai cara untuk selalu menjadi yang terdepan dalam memenuhi
tuntutan dan ekspektasi pasar.

VISI DAN MISI PERUSAHAAN


Visi Perusahaan
Menjadi salah satu perusahaan penyedia Layanan In-Flight Service
terbaik di ASEAN daan terkemuka dalam industri makanan dan minuman.
Misi Perusahaan
1. Senantiasa menyajikan kualitas terbaik dalam layanan In-Flight Sarvice dan
Industial F & B Service melalui penerapan operational excellence.
2. Membangun hubungan kemitraan jangka panjang yang efektif melalui
customer intimacy.
3. Menerapkan budaya I-FRESH guna memaksimalkan nilai-nilai perusahaan
bagi para pemangku kepentingan.

STRUKTUR ORGANISASI
Orgainisasi adalah suatu penempatan karyawan yang dilakukan
pembatasan tugas dan tanggung jawab serta penempatan hubungan kerja di antara
unsur-unsur organisasi, sehingga orang-orang yang bersangkutan dapat bersama-
sama seefektif mungkin guna mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan.
Struktur organisasi PT Aerofood ACS terbagi atas bagian produksi dan
non produksi. Yang dipimpin oleh seorang General Manager yaitu S Hartoto .
Bagian produksi terdiri dari bagian:
1. HQAM : Dammy Y
2. Enegeneering : Lilik Nuryanto
3. House Keeping : Rudi Sanyoto
4. Store : Larantuka
5. Production : Mr. Renne (Excecutive Cheif)
6. Operation : Januardi (Foreign Airline), Rigi Saputra (Garuda
Airline)

Pada bagian non produksi terdiri dari:


1. Information Technology : Stiff Plantumenten
2. Security : Ricky T.Cate
3. Finance : Eko Riyanto P.D.
4. Accounting : Iwan Swtiawan

KETENAGAKERJAAN
Tenaga kerja merupakan komponen yang sangat diperlukan oleh
perusahaan. Di sisi lain, populasi pekerja adalah bagian dari lingkungan
perusahaan. Secara sederhana para pekerja adalah pegawai dari perusahaan dan
sekaligus anggota masyarakat di mana perusahaan berada.
PT. Aerofood ACS memiliki tenaga kerja sebanyak 2000 orang yang
tersebar di berbagai departemen dengan tingkat pendidikan yang beragam.
Tenaga kerja dalam PT. AEROFOOD ACS dibedakan atas dasar :
1. Status Pekerja
a. Karyawan tetap
Karyawan tetap adalah Karyawan yang terikat dalam suatu hubungan
kerja dengan perusahaan, tidak didasarkan atas jangka waktu tertentu
atau selesainya pekerjaan tertentu.
b. Karyawan kontrak
Karyawan kontrak biasanya orang asing atau orang yang memiliki
keahlian khusus, dikontrak selama setahun dan dapat diperpanjang jika
kinerjanya bagus.
c. Karyawan Harian
Karyawan harian merupakan karyawan yang dibayar per hari, dan
biasanya adalah karyawan yang dipekerjakan pada saat musim haji dan
liburan karena pada musim ini jumlah permintaan meningkat.
BAB II
MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI

2.1 Sistem Penjualan dan Pemasaran Catering


PT.AEROFOOD ACS merupakan satu-satunya perusahaan yang
dipercaya untuk menyediakan pelayanan konsumsi bagi setiap maskapai
penerbangan baik domestic maupun asing. Khususnya pada bandara-bandara
Internasional yang ada di wilayah Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk saat ini penerbangannya di Bandara Soekarno Hatta. Setiap
harinya sekitar 95% menerima pelayanan dari PT. AEROFOOD ACS.
PT.AEROFOOD ACS yang berada di Bandara Soekarno Hatta setiap
harinya melayani rata rata 120 penerbangan dari 25 maskapai penerbangan
sebagai konsumennya.
Pemasaran produk PT.AEROFOOD ACS ditangani oleh sales and
marketing department. Departemen ini menangani masalah penjualan produk
dan membuat perjanjian dengan para pemesan. Dalam proses pemesanan
menu, pihak perusahaan penerbangan selaku pelanggan mengajukan pilihan
menunya dengan mengirimkan service schedule. Disebutkan jenis
makanannya, komposisi, berat dari menu, waktu penyajian, waktu dan
terminal penerbangan. Setelah tercapai kesepakatan maka bagian sales akan
menentukan waktu penyelenggaraan meal presentation kepada pihak
perusahaan penerbangan dan menentukan biaya dari menu yang dipilih.
Dari hasil meal presentation, menu yang dipilih oleh pihak perusahaan
penerbangan akan menjadi menu bagi penerbangan akan menjadi menu bagi
penerbangan selama periode tertentu. Apabila pihak ACS sudah menerima
persetujuan harga dari perusahaan penerbangan, maka akan dibuat daftar
pesanan makanan (up lift meal order) ke bagian dapur dan operation.
Raw material atau bahan mentah di PT. AEROFOOD ACS sebagian
diperoleh dari hasil import. Kemudian hasil jasanya (hasil olahan yang
dihasilkan) di export ke Negara yang menjadi tujuan penerbangan dari semua
maskapai penerbangan dan penerbangan local atau penerbangan domestic
yaitu membawa makanan ke daerah daerah dalam negeri yang dituju.
2.2 Program Menu Catering
ACS (Aero Catering Service) adalah bagian dari anak perusahaan
Garuda yang bergerak dalam usaha penyediaan catering atau makan dalam
penerbangan. Seluruh cabang ACS saat ini mampu memproduksi sebanyak
55.000 porsi makanan setiap harinya. Sedangkan untuk ACS yang ada di
Jakarta mampu memproduksi makanan sebanyak 38.000 porsi setiap harinya.
Dalam proses produksinya, ACS telah menerapkan standar internasional
sesuai dengan standar ISO 9001 2001 dan ISO 22000.
Untuk penerbangan Garuda, ACS juga menyiapkan makanan untuk
pesanan khusus penumpang seperti: vegetarian meal, kosher meal, diabetic
meal, gluten atau sugar free meal, low fat meal, soft diet meal dan low salt diet
meal. Bagi penumpang Garuda yang akan memesan makanan khusus tersebut
harus memesan pada saat melakukan reservasi. Pesanan makanan khusus
dapat dilakukan sedikitnya tiga hari sebelum tanggal keberangatan.

2.3 Manajemen Kontrol Operasional Catering


QC bertugas mengontrol / mengecek kualitas makanan yang dihasilkan
oleh bagian produksi yang kemudian akan diteruskan ke bagian pemasaran
untuk disampaikan kepada para penumpang pesawat sebagai konsumennya.
Raw material (bahan mentah) yang akan diolah, sebagian yang belum diolah
disimpan di ruang penyimpanan. Di PT. AEROFOOD ACS ini ruang
penyimpanan berupa ruang dingin dengan suhu berkisar antara 0 5 .
Untuk pengolahan makannya, makanan akan diolah setelah mendapat
pesanan. Perilaku pendinginan kemudian dilanjutkan financial setting yang
meliputi juga food safety control melalui pengaturan suhu pada produk
makanan jadi yang akan dikemas.
2.4 Pemasaran produk
PT.AEROFOOD ACS merupakan satu-satunya perusahaan yang
dipercaya untuk menyediakan pelayanan konsumsi bagi setiap maskapai
penerbangan baik domestic maupun asing. Khususnya pada bandara
bandara Internasional yang ada di wilayah Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk saat ini penerbangannya di Bandara Soekarno Hatta. Setiap
harinya sekitar 95% menerima pelayanan dari PT. AEROFOOD ACS.
PT.AEROFOOD ACS yang berada di Bandara Soekarno Hatta setiap
harinya melayani rata rata 120 penerbangan dari 25 maskapai penerbangan
sebagai konsumennya.
Pemasaran produk PT.AEROFOOD ACS ditangani oleh sales and
marketing department. Departemen ini menangani masalah penjualan produk
dan membuat perjanjian dengan para pemesan. Dalam proses pemesanan
menu, pihak perusahaan penerbangan selaku pelanggan mengajukan pilihan
menunya dengan mengirimkan service schedule. Disebutkan jenis
makanannya, komposisi, berat dari menu, waktu penyajian, waktu dan
terminal penerbangan. Setelah tercapai kesepakatan maka bagian sales akan
menentukan waktu penyelenggaraan meal presentation kepada pihak
perusahaan penerbangan dan menentukan biaya dari menu yang dipilih.
Dari hasil meal presentation, menu yang dipilih oleh pihak perusahaan
penerbangan akan menjadi menu bagi penerbangan akan menjadi menu bagi
penerbangan selama periode tertentu. Apabila pihak ACS sudah menerima
persetujuan harga dari perusahaan penerbangan, maka akan dibuat daftar
pesanan makanan (up lift meal order) ke bagian dapur dan operation.
Raw material atau bahan mentah di PT. AEROFOOD ACS sebagian
diperoleh dari hasil import. Kemudian hasil jasanya (hasil olahan yang
dihasilkan) di export ke Negara yang menjadi tujuan penerbangan dari semua
maskapai penerbangan dan penerbangan lokal atau penerbangan domestic
yaitu membawa makanan ke daerah daerah dalam negeri yang dituju.
2.5 Design Penyajian Menu Catering
Adapun produk hasil olahan yang dihasilkan oleh PT.AEROFOOD
ACS memiliki beraneka ragam bentuk dan wujud. Ada yang berupa bakery,
sandwich, hamburger dan berbagai makanan internasional lainnya.
Sasaran pemakai tergantung dari kelas penerbangan yang dipilih oleh
penumpang itu sendiri. Jenis makanan yang diberikan antara penerbangan
domestic maupun internasional yang berupa class ekonomi maupun class
bisnis akan berbeda menunya.
Adapun beberapa menu yang disajikan adalah:
1. Domestic ekonomi :
a. kit kat, mixed nut, roti
b. sunkist, delis, roti
c. teh sosro, kit kat, mixed nut
2. Domestic bisnis :
a. kit kat, cocktail, sambal, minuman
b. happy snack, sambal, minuman
3. Cina : cocktail, salad, sambal, teh
4. Korea : bim bim bab
5. Japan: sushi
6. Dll.
2.6 Standar Kualitas dan Pelayanan Catering
Dalam proses produksinya, ACS telah menerapkan standar
internasional sesuai dengan standar ISO 9001 2001 dan ISO 22000.
PT. Aerofood Indonesia juga mendapatkan penghargaan ISO 9002 yang
menunjukkan bahwa PT. Aerofood Indonesia adalah industri jasa makanan
penerbangan yang baik.
2.7 Standar Peralatan Catering
Untuk pencucian alat ACS menggunakan sistem mekanik, yaitu
mencuci perlatan menggunakan mesin. Alat yang dicuci hanya yang bersifat
aluminium (steinless steel) dan yang bersifat porselen, sedangkan alat makan
yang bersifat satu kali makan itu dibuang dan tidak digunakan lagi Semua
kegiatan dilakukan oleh mesin mulai dari membersihkan alat sampai
mengeringkannya. Petugas hanya mengawasi jalannya mesin
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Pemasaran dan Penjualan Catering
Dikarenakan ACS merupakan suatu perusahaan yang bekerjasama
pasti dengan pihak Garuda Indonesia Airlines maka pemasaran dan penjualan
produk yang ditawarkan oleh pihak ACS ini lebih mengarah kepada
pendekatan pelanggan dan menu pun pelanggan yang menentukan. Dari
marketing cycle untuk catering ACS ini yaitu :
1. Identify costumer needs
Identifikasi kebutuhan dari pelanggan untuk catering ACS ini
sudah jelas catering INFLIGHT. Catering yang mengarah kepada makanan
didalam pesawat. Jadi tentunya catering ini untuk pelanggan pesawat
dengan porsi sesuai standar pihak maskapai yang menjadi pelanggan dari
catering ACS.
2. Create product or service
Mengidentifikasi kebutuhan konsumen melalui survey pelanggan
dan kombinasi makanan local dan yang lainnya dilakukan tidak semua
oleh catering ACS dikarenakan sudah menjadi identifikasi dari ACS yaitu
CATERING INFLIGHT, maka survey pelanggan dan jenis pelayanan lebih
mengarah kepada pihak maskapai yang menginginkan jasa dan barang dari
pihak ACS tersebut.
3. Develop customer interest
Marketing yang dijalankan oleh ACS yaitu marketing dengan
pertahanan kepuasan konsumen, menjalankan sistem yang telah standar
agar semua yang telah direncanakan dari kedua pihak berjalan dengan
sesuai yang diharapkan.
4. Evaluate process
Evaluasi proses yang dilakukan oleh pihak ACS dilakukan dengan
standar sop yang ada pada ACS tersebut.
3.2 Program menu catering
Program menu catering di ACS dilakukan pertama dengan
melakukan meal presentation oleh pihak ACS dahulu baru jika sesuai dengan
pihak maskapai yang sebagai pelanggan maka mulailah diatur penetapan
harga, standar porsi, jadwal pemberian makan dan lain sebagainya. Jadi
program menu catering pada pihak ACS mengarah kepada offer program atau
program penawaran terlebih dahulu.yang umumnya jenis menu catering yang
sejauh ini diproduksi pihak ACS yaitu berupa vegetarian meal, kosher meal,
diabetic meal, gluten atau sugar free meal, low fat meal, soft diet meal dan
low salt diet meal.. Pesanan makanan khusus dapat dilakukan sedikitnya tiga
hari sebelum tanggal keberangatan.
3.3 Manajemen Control Operasional Catering
Manajemen control operasional catering yang dilakukan dalam
sebuah operasional layanan makanan untuk memastikan bahwa produk
makanan memenuhi persyaratan sehingga memperoleh standar kualitas
seefisien mungkin. Dilihat dari manajemen control operasional catering dari
pihak ACS sendiri yaitu dengan standar ISO 9001 2001 dan ISO 22000
yang dimana itu merupakan standar untuk penyelenggaran makanan jumlah
besar.
3.4 Pemasaran Produk
Pemasaran produk PT.AEROFOOD ACS ditangani oleh sales and
marketing department. Departemen ini menangani masalah penjualan produk
dan membuat perjanjian dengan para pemesan. Jadi pemasaran produk untuk
ACS lebih mengarah kepada sistem MTM dan pendekatan kepada relasi dari
pihak garuda dan yang lainnya.
3.5 Desain penyajian menu catering
Penyajian menu catering yang dibuat lebih kepada meal presentasi
yang dihadapkan kepada para pelanggan perwakilan dari pihak maskapai. Dan
biasanya struktur menu seperti appetizer, main course , dan dessert juga sudah
include didalam penyajian menu. Jadi desain penyajian menu pada catering
ACS ini lebih kepada persentasi pertama kali terhadap pelanggan yaitu kepada
pihak maskapai tersebut. Dan di saat menu disajikan kepada pelanggan sudah
pasti termasuk appetizer, main course , dan dessert.
3.6 Standar Kualitas Dan Pelayanan Catering
Standar kualitas dan pelayanan catering ACS dalam proses
produksinya telah menerapkan standar internasional sesuai dengan standar
ISO 9001 2001 dan ISO 22000. IS0 9001:2000 adalah suatu standar
internasional untuk sistem manajemen mutu (SMM).
SMM adalah sistem manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi dalam hal mutu. Suatu sistem manajemen mutu
merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar
untuk manajemen sistem yang menjamin kesesuaian dari suatu proses dan
produk (barang/ atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, yang
ditentukan oleh pelanggan dan organisasi.
3.7 Standar Peralatan Catering
Peralatan yang digunakan tentu sudah sesuai untuk standar dalam
pemerosesan dan penyajian. Dimulai dari pembersihan melalui larutan clorin
100-200 ppm untuk pencucian dan pembersihan peralatan. Alat yang dicuci
hanya yang bersifat aluminium (steinless steel) dan yang bersifat porselen,
sedangkan alat makan yang bersifat satu kali makan itu dibuang dan tidak
digunakan lagi Semua kegiatan dilakukan oleh mesin mulai dari
membersihkan alat sampai mengeringkannya. Petugas hanya mengawasi
jalannya mesin
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PT Aerowisata merupakan anak perusahaan dari Garuda
Indonesia. Terdapat beberapa unit perusahaan di bawah pengawasan PT
Aerowisata yang bergerak dalam bidang catering, tour, dan travel serta
transportasi. Unit usaha yang bergerak di bidang catering adalah PT Aerofood
Indonesia. Kegiatan dari perusahaan ini bergerak dalam jasa makanan
(catering) penerbangan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
makanan dan minuman serta pelayanan kabin dan laundry. Kegiatan
perusahaan ini meliputi pengelolaan, penyiapan, sampai dengan pelayanan
perbekalan untuk pesawat.
Pemasaran produk PT.AEROFOOD ACS ditangani oleh sales and
marketing department. Departemen ini menangani masalah penjualan produk
dan membuat perjanjian dengan para pemesan. Dalam proses pemesanan
menu, pihak perusahaan penerbangan selaku pelanggan mengajukan pilihan
menunya dengan mengirimkan service schedule. Disebutkan jenis
makanannya, komposisi, berat dari menu, waktu penyajian, waktu dan
terminal penerbangan. Setelah tercapai kesepakatan maka bagian sales akan
menentukan waktu penyelenggaraan meal presentation kepada pihak
perusahaan penerbangan dan menentukan biaya dari menu yang dipilih. ACS
telah menerapkan standar internasional sesuai dengan standar ISO 9001
2001 dan ISO 22000.
4.2 Saran
Diharapkan kepada pihak ACS supaya lebih meningkatkan kualitas
produk dan dapat mempertahankan apa yang telah didapatkan sehingga tetap
menjadi perusahaan jasa makanan penerbangan yang lebih baik di Asia
Tenggara.

You might also like