Professional Documents
Culture Documents
MANUVER
SOP
( STANDING OPERATION PROCEDURE
DIFFINISI :
SOP ( Standing Operation Procedure ) adalah ketetapan / prosedur operasi
berisi urutan/tahapan pekerjaan yang harus dilakukan oleh petugas/tim yang
berkaitan dengan operasi real time ( setiap saat ).
SOP dibuat berdasarkan kesepakatan dan harus dipatuhi oleh petugas/tim dalam
melaksanakan tugas / fungsinya agar mendapatkan hasil yang optimal,
menghindari terjadinya kesalahan operasi,kerusakan peralatan/instalasi dan
kecelakaan kerja.
SOP berisi hal-hal yang menyangkut :
Konfigurasi Jaringan
Selain struktur Jaringan, juga ditentukan aspek lainya :
Aspek kemudahan operasional.
Aspek Pentanahan netral sistem
- Dengan High resistant (500 )
- Low Resistant (12 dan 40 )
- Solidly grounding yg juga disebut multi grounded.
Struktur Radial, keandalan rendah, rugi / looses besar, namun pengoperasiannya
mudah dan biaya pembangunan murah.
Loop/lingkaran : Keandalan tinggi, losses rendah, dan pengoperasianny mudah.
Spindle/Anyam : keandalan tinggi, pengoperasi-annya sulit, looses sangat rendah. (di
Jateng tidak dikembangkan).
Peralatan hubung
PMT
LBS
PMS
ABSW / PTS
Recloser
Sectionalizer
FCO
Melihat Fungsi PMT sebagai peralatan yang harus dapat bekerja pada kondisi apa
saja, beberapa spesifikasi yang ada dalam PMT antara lain:
Recloser : PBO
Recloser adalah pemutus daya yang di-lengkapi dengan peredam busur, sekaligus
dilengkapi dengan alat sensor/deteksi arus, rele arus lebih/gangguan.
Alat ini dilengkapi indera tegangan, dan timer, sehingga pada waktu tertentu dapat
menutup sirkuit kembali.
Sectionalizer /AVS/SSO
Fungsi sectionalizer ini adalah sebagai alat pemutus yang akan bekerja secara
otomatis membebaskan seksi yang terganggu, sehingga dapat
mempersempit(melokalisir daerah padam) Alat ini berdeteksi sensor tegangan.
Alat ini hanya akan berfungsi baik, bila disisi hulunya terpasang Recloser/PBO.
1. Temporery, dimana gangguan tersebut hanya sesaat saja dan dapat hilang
sendirinya.
2. Permanent, dimana untuk pembebasannya diperlukan tingkat perbaikan, atau
pemisahan penyebabnya.
Ganguan
Menurut survey, ada 60 90 % gangguan bersifat temporery, artinya sebagian besar
gangguan bersifat sementara.
Gangguan tersebut dapat terjadi karena
- gangguan antara phasa (pphasa-phasa)
- gangguan phasa ground.
Penyebab Gangguan/padam
Angin / Pohon.
Petir.
Burung merpati & Kalong.
Kegagalan peralatan.
Manusia.
Gangguan yang tidak diketahui.
Hujan dan cuaca, dll.
Peralatan Pengaman
Disebut Peralatan pengaman, karena berfungsi sebagai perlindungan pada sisi
hulunya, sehingga tidak terjadi kerusakan.
Untuk itu syarat pengaman a. l :
- Sinsitivity (Peka)
- Reliability (Andal) - Tdk boleh gagal
- Tdk boleh salah
- Selectivity (selektifitas, diskriminatife)
- Speed (kecepatan).
- Sederhana.
Alat Perlindungan
Perlindungan terhadap arus lebih :
- FCO, HRC Fuse
- Relay OC, dan GFR
Perlindungan terhadap tegangan lebih :
- Lightning Arrester
- Rod Gap
- Kawat Tanah
- Sela Batang.
Peralatan Pengaman
FCO adalah pengaman lebur, yang cara perlindungannya melelehkan bagian
tertentu, sehingga dapat memisahkan antara bagian yang sehat dan yang
terganggu.
Menurut Cara kerja ada 2 (dua) macam :
- Explosive (letupan)
- Limiting/HRC (High Rupturing Capacity)
Kapasitas FCO
Karena karakteristik, maka FCO sebaiknya dipasang dengan toleransi 130
% dari arus nominalnya.
Karakteristik FCO berbentuk invers, yaitu arus berbanding terbalik dengan
waktunya
Relay Pengaman.
Relay Pengaman pada GI pada umumnya adalah sbb :
- Relay dengan deteksi arus lebih/gangguan
sistem antara fasa (OCR).
- Relay deteksi arus lebih/gangguan sistem
fasa tunggal (GFR).
Relay
Karakteristik pada relay umunya adalah sebagai berikut :
Bagian-bagian LA
Terminal phasa
Valve/klep
Tahanan non Linier
Terminal pertanahan.
Penempatan Arrester.