You are on page 1of 10

MAKALAH

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU AKHLAK


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah:Akhlak Tasawuf
Dosen:Anwar Sadad, M.Pd.i.

DI SUSUN OLEH:

HIDAYATULLAH
1601130346

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PALANGKARAYA
2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Sejarah dan Perkambangan Ilmu Akhlak.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I ........................................................................................................................... 1
A . LATAR BELAKANG............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 1
C. TUJUAN ................................................................................................................ 1
BAB II .......................................................................................................................... 2
A. ILMU AKHLAK DI LUAR AGAMA ISLAM.2
1. Akhlak pada Bangsa Yunani...2

2. Akhlak pada Agama Nasroni.......3

3. Akhlak pada Bangsa Romawi ( Abad Pertengahan)...3

4. Akhlak pada Bangsa Arab...4


B. AKHLAK PADA AGAMA ISLAM.4
C. AKHLAK PADA ZAMAN BARU...4
BAB III ........................................................................................................................ 5
A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 5
B. SARAN .................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 7

iii
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Kata akhlak (etika) dalam pendekatan bahasa sebenarnya sudah dikenal
manusia di muka bumi ini.Yaitu, yang dikenal dengan istilah adat istiadat atau tradisi
yang sangat dihormati oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat.pembahasan
akhlak sudah muncul ketika manusia pertama kali menginjakkan kaki di muka bumi
ini. Karena ketika menciptakan Adam dan menempatkannya di bumi, Allah SWT
telah memberinya pelajaran tentang akhlak, perintah, dan larangan kaitannya dengan
interaksi antar sesama.
Dalam kaitan ini pula, Franz Magnis Suseno mengatakan bahwa secara
historis etika, sebagai usaha filsafat yang lahir dari kemerosotan tatanan moral di
lingkungan kebugayaan Yunani 2500 tahun lalu.Karena pandangan-pandangan lama
tentang baik dan buruk tidak lagi di percaya, para filsuf mempertanyakan kembali
norma-norma dasar bagi kelakuan manusia.Pada pembahasan ini kami akan
menjelaskan tentang sejarah perkembangan ilmu akhlak dari zaman Yunani , Pra-
Islam, Islam dan setelahnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana perkembangan Akhlak di luar Agama Islam?
2.Bagaimana perkembangan Akhlak pada Agama Islam?
3.Bagaimana perkembangan Akhlak pada Zaman Baru ?

C. TUJUAN
1.Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Akhlak di luar
Agama Islam?
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Akhlak pada
Agama Islam?
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Akhlak pada
Zaman Baru ?

1
BAB II

SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


ILMU AKHLAK
Ilmu Akhlak membahas tentang tingkah laku manusia untuk dinilai apakah
perbuatan tersebut tergolong baik, mulia, atau sebaliknya, yakni buruk, hina dan
tercela. Pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Akhlak dapat di bagi menjadi dua
bagian. Pertama pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Akhlak diluar Islam dan
pertumbuhan dan perkembangan di dalam ajaran agama Islam.
A. ILMU AKHLAK DI LUAR AGAMA ISLAM
1. Akhlak pada Bangsa Yunani
Munculnya Ilmu Akhlak pada bangsa Yunani bermula pada apa yang disebut
phisticians, yaitu orang orang yang bijksana (500-450 SM). Dasar yang di gunakan
dalam membangun Akhlak adalah pemikiran filsafat tentang manusia atau pemikiran
tentang manusia. Ini menujukkan bahwa Akhlak mereka bangun lebih bersifat
filosofis, yaitu filsafat yang tertumpu pada kajian secara mendalam terhadap potensi
kejiwaan yang terdapat dalam diri manusia.Sejarah mencatat, bahwa filosof Yunani
yang pertama kali mengemukakan pemikiran di bidang Akhlak adalah Socrates
(469-399 M). Socrates dipandang sebagai perintis Ilmu Akhlak, karena ia pertama
kali berusaha sungguh-sungguh membentuk pola hubungan antarmanusia dengan
dasar Ilmu Pengetahuan. Dia berpendapat bahwa akhlak dan bentuk pola hubungan
itu tidak akan menjadi benar, kecuali bila didasarkan pada Ilmu pengetahuan
sehingga ia berpendapat bahwa keutamaan itu adalah Ilmu. Setelah Socrates muncul
beberapa golongan peneliti. Diantaranya Cynics dibangun oleh Antithenes yang
hidup pada tahun 444-370 SM dan Cyrenics yang dibangun oleh Aristippus lahir di
Cyrena. Kedua golongan ini sama-sama membicarakan tetang perbuatan baik, utama
dan mulia.Pada tahap selanjutnya muncul Plato (427-347). Pandangannya dalam
bidang akhlak berupaya memadukan dua unzur dalam dari manusia berupa akal
pikiran dan potensi lainya dan unzur luar berupa pancaran nilai-nilai luhur dari yang

2
bersifat mutlak.Setelah Plato datang pula Aristoteles (394-322 SM). Berpendapat
bahwa tujuan akhir yang dikehendaki oleh manusia dari apa yang dilakukannya
adalah bahagia atau kebahagiaan. Jalan untuk mencapai itu adalah dengan
menggunakan akal dengan sebaik-baiknya.

2. Akhlak pada Agama Nasrani


Pada akhir abad ketiga Masehi tersiarlah agama nasrani di Eropa. Agama ini
telah berhasil mempengaruhi pemikiran manusia dan membawa pokok-pokok ajaran
akhlak yang tersebut dalam kitab Taurat dan Injil. Menurut agama ini bahwa Tuhan
adalah sumber akhlak. Tuhanlah yang membentuk dan membuat patokan-patokan
akhlak yang harus di pelihara dan di laksanakan dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Tuhanlah yang menjelaskan arti baik dan buruk. Menurut agama ini
bahwa yang di sebut baik ialah perbuatan yang di sukai Tuhan serta berusaha
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.Menurut ahli-ahli filsafat Yunani bahwa
pendorong buat melakukan perbuatan baik ialah pengetahuan dan kebijaksanaan,
sedangkan menurut agama Nasrani bahwa pendorong berbuat kebaikan ialah cinta
dan iman kepada Tuhan berdasarkan petunjuk kitab Taurat.

3. Akhlak pada Bangsa Romawi ( Abad Pertengahan)


Kehidupan masyarakat Eropa di Abad pertengahan dikuasai oleh gereja. Pada
waktu itu gereja berusaha memerangi filsafat Yunani serta menentang penyiaran
ilmu dalam kebudayaan kuno. Gereja berkeyakinan bahwa kenyataan hakikat telah
diterima dari wahyu. Apa yang diperintahkan oleh wahyu tentu benar adanya. Oleh
karena itu tidak ada artinya lagi penggunaan akal pikiran untuk kegiatan penelitian.
Mempergunakan filsafat boleh saja asal tidak bertentangan dengan doktrin yang
dikeluarkan oleh gereja, atau memiliki persamaan dan menguatkan pendapat gereja.
Di luar ketentuan seperti itu penggunaan filsafat tidak diperkenankan.Namun
demikian sebagian dari kalangan gereja ada yang mempergunakan pemikiran Plato,
Aristoteles dan Stoics untuk memperkuat ajaran gereja dan mencocokannya dengan
akal. Filsafat yang menentang agama Nasrani dibuang jauh-jauh.

3
4. Akhlak pada Bangsa Arab
Bangsa Arab pada zaman Jahiliyah tidak mempunyai ahli-ahli filsafat yang
mengajak kepada aliran paham tertentu, sebagaimana yang dijumpai pada bangsa
Yunani dan Romawi. Hal yang demikian sebagai akibat dari tidak berkembangnya
kegiatan ilmiah di kalangan masyarakat arab. Pada masa itu bangsa arab hanya
mempunyai ahli hikmah dan ahli syair.

B. AKHLAK PADA AGAMA ISLAM


Al-quan adalah sebagai sumber utama dan mata air yang memancarkan
ajaran agama islam. Hukum-hukum islam yang mengandung serangkian
pengetahuan tentang kaidah, pokok-pokok akhlak dan perbuatan dapat di jumpai
sumber yang aslinya di dalam al-Quran. Akhlak pada agama islam telah tercermin
pada pribadi nabi Muhammad SAW yang mencakup keseluruan. Salah satu
diutusnya nabi kedunia ini adalah sebagai penyempurnah akhlak manusia.

C. AKHLAK PADA ZAMAN BARU


Pada akhir abad kelima belas Masehi di Eropa mengalami kebangkitan dalam
bidang filsafat,ilmu pengetahuan dan teknologi. Segalah sesuatu yang selama ini
dianggap mapan mulai diteliti, dikritik dan diperbaharui salah satunya masalah
akhlak. Akhlak yang mereka bangun didasarkan pada penyelidikan menurut
kenyataan empirik yang semula bersumber pada ajaran al-kitab dan dogama
kristiani.Pada saat itu banyak pemikir yang melontarkan masalah akhlak
diantaranya: Descartes, mengatakan akhlak hanya bersifat rasionalistik dan empirik.
Selanjutnya pada Immanuel Kant mengatakan bahwa akhlak adalah perasaan
kewajiban intuitif.Penangan akhlak yang terdapat dalam pemikiran Barat tersebut
tampak memperlilhatkan coraknya yang amat sekuler, yakni memisahkan padangan
akhlak tersebut dari agama atau wahyu Tuhan. Pandangan akhlak yang dikemukan
para sarjana Barat itu sepenuhnya didasarkan pada pemikiran manusia semata-mata.

4
BAB III
A. KESIMPULAN
1.Sejarah Perkembangan Akhlak Pada Zaman Yunani
Socrates dipandang sebagai perintis Ilmu Akhlak. Karena ia yang pertama
berusaha dengan sungguh-sungguh membentuk perhubungan manusia dengan ilmu
pengetahuan. Lalu datang Plato (427-347 SM). Ia seorang ahli Filsafat Athena,
yang merupakan murid dari Socrates. Buah pemikirannya dalam Etika berdasarkan
teori contoh. Dia berpendapat alam lain adalah alam rohani. Kemudian disusul
Aristoteles (394-322 SM), dia adalah muridnya plato. Pengikutnya disebut
Peripatetis karena ia memberi pelajaran sambil berjalan atau di tempat berjalan
yang teduh.
2.Akhlak pada Agama Nasrani
Menurut agama ini bahwa Tuhan adalah sumber akhlak. Tuhanlah yang
menentukan dan membentuk patokan-patokan akhlak yang harus dipelihara dan
dilaksanakan dalam kehidupa masyarakat. Dengan demikian ajaran akhlak pada
Agama Nasrani ini tampak bersifat teo-centri (memusat pada tuhan) dan sufistik
(bercorak batin).
3.Sejarah Akhlak pada Bangsa Romawi (Abad pertengahan)
Pada abad pertengahan, Etika bisa dikatakan dianiaya oleh Gereja. Pada saat itu,
Gereja memerangi Filsafat Yunani dan Romawi, dan menentang penyiaran ilmu
dan kebudayaan kuno. Gereja berkeyakinan bahwa kenyataan hakikat telah
diterima dari wahyu. Dan apa yang terkandung dan diajarkan oleh wahyu adalah
benar.
4.Sejarah Akhlak Pada Bangsa Arab
Bangsa Arab pada zaman jahiliah tidak mempunyai ahli-ahli Filsafat yang
mengajak kepada aliran atau faham tertentu sebagaimana Yunani, seperti Epicurus,
Zeno, Plato, dan Aristoteles. Hal itu terjadi karena penyelidikan ilmu tidak terjadi
kecuali di Negara yang sudah maju. Waktu itu bangsa Arab hanya memiliki ahli-
ahli hikmat dan sebagian ahli syair. Yang memerintahkan kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran, mendorong menuju keutamaan, dan menjauhkan diri dari
kerendahan yang terkenal pada zaman mereka.

5
5.Akhlak pada Agama Islam
Ajaran akhlak menemukan bentuknya yang sempurna pada agama Islam dengan
titik pangkalnya pada Tuhan dan akal manusia. Agama Islam pada intinya
mengajak manusia agar percaya kepada Tuhan dan juga mengandung jalan hidup
manusia yang paling sempurna dan memuat ajaran yang menuntun umat kepada
kebahagiaan dan kesejahteraan.
6.Pada masa modern banyak bermunculan para filosof dan pemikir yang banyak
melakukan kritik dan pembaharuan termasuk di bidang akhlak. Selanjutnya
pandangan akhlak mereka diarahkan pada perbaikan yang bertujuan agar mereka
menjadi anggota masyarakat yang mandiri.

B. SARAN
Sebagai mahasiswa hendaknya kita dapat mengambil pelajaran dari sejarah
perkembangan akhlak untuk memperbaiki etika dan pribadi serta menjadi agen
perubahan moral yang semakin bobrok seiring perkembangan zaman.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nata,Abuddin. 2011.Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali pers

You might also like