Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Etika, Moral dan susila
2.1.1. Pengertian Etika
2.1.2. Pengertian Moral
2.1.3. Pengertian Susila
2.1.4. Persamaan dan Perbedaan Etika, Moral dan Susila
2.2. Karakteristik Etika Islam
2.2.1. Definisi Karakter
2.2.2. Karakteristik Etika Islam
2.3. Hubungan Etika, Moral, dan Kesusilaan Dengan Akhlak
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalan agama Islam berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : fiqih, aqidah, muamalah,
akhlaq, dan lain-lain telah ada aturannya. Seorang muslim bisa dikatakan sempurna apabila
mampu menguasai dan menerapkan aspek-aspek tersebut sesuai dengan Al-Quran dan Hadist.
Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang dicapai dengan cara menjalankan
syariah agama hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya
berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanyalah sebagai
formalitas saja. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu menilai
perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara bertutur kata
dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masing-masing individu berbeda-beda, hal
tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal tiap-tiap individu.
Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap perkembangan akhlak,
moral, dan etika seseorang. Kita amati perkembangan perilaku seseorang pada saat ini sudah
jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini yang cenderung mengarah
pada perilaku yang kurang baik. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-
Nya adalah yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola
tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup bersusila dan tiap-tiap perbuatan
susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak
bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan diri sendiri yang berhubungan dengan baik dan buruk, membedakan halal dan
haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan. Sebagai generasi penerus Indonesia,
sangatlah tidak terpuji jika kita para generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak.
Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral,
dan akhlak masyarakat.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian Akhlak Moral dan Etika, serta bagaimana perbedaanya.
2. Bagaimana karakteristik etika dalam islam.
3. Bagaimana hubungan antara Etika, Moral, dan Kesusilaan dengan akhlak.
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami apa itu Moral, Etika, dan Susila, serta bagaimana perbedaanya.
2. Mengetahui dan memahani karakteristik etika dalam islam.
3. Memahami dan megetahui hubungan antara Etika, Moral, dan Kesusilaan dengan akhlak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.4. Persamaan dan Perbedaan Etika, Moral dan Susila dan Akhlak
Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa akhlak, etika, moral,
kesusilaan, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia
untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah tersebut sama sama menghendaki terciptanya
keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan
lahiriahnya. Objek dari akhlak, etika, moral, kesusilaan dan kesopanan yaitu perbuatan manusia,
ukurannya yaitu baik dan buruk.
Perbedaan antara etika, moral, susila dengan akhlak terletak pada sumber yang dijadikan
pijakan atau bahasan untuk menilai baik dan buruk. Dalam etika, penilaian baik/buruk
berdasarkan pendapat akal. Dalam moral dan susila didasarkan atas kebiasaan umum yang
berlaku di masyarakat. Sedangkan pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik
dan buruk adalah Al-ur'an dan Hadits. Perbedaan lain juga terlihat pada sifat dan kawasan
pembahasannya. Etika lebih banyak bersifat teoritis daripada praktis. Moral dan susila lebih
banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral
dan susila bersifat lokal dan individual.
Perbedaan lain antara etika, moral dan susila terlihat pula pada sifat dan kawasan
pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada moral dan susila lebih
banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral
dan susila bersifat local dan individual. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk, sedangkan moral
dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan. (Amiruddin.2010)
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan
mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui
oleh akal pikiran. moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah
moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan
perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak layak,patut maupun tidak patut.
Kata susila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Su dan Sila. Su berarti baik, bagus dan Sila
berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Kata Susila selanjutnya digunakan arti sebagai
aturan hidup yang lebih baik. Dengan demikian kesusilaan lebih mengacu kepada upaya
membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang sesuai
dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.Kesusilaan menggambarkan
keadaan dimana orang selalu menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik
.Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk
dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk.
Keempat hal tersebut (etika, moral, susila dan akhlak) merupakan hal yang paling penting
dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi
pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu anhu seorang sahabat yang
mulia menyatakan: Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik
budi pekertinya.(HR.Bukhari dan Muslim).
3.2. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun diharapkan dapat
menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk
kedalam golongan kaumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://aprianiika.blogspot.co.id/2014/11/hubungan-moral-etika-dan-sulila-pada.html