You are on page 1of 8

KIMIA

MINYAK BUMI

Nama Kelompok :
1. Aulia Nimatus Syafaah (05)
2. Pratita Arsyanoor Shabrina (23)
3. Risqi Danang Zasminto (26)
4. Yulia Fatma Kusuma W (31)

XC
SMA NEGERI 3 PONOROGO
Jl. Laks Yos Sudarso III/I Ponorogo Telp/Fax: (0352) 481525 Kode Pos: 63415

Website: www.smaga_ponorogo.sch.id email: guru@smaga-ponorogo.sch.id

TAHUN PELAJARAN 2015/2016


A. Proses Pembentukan Minyak Bumi

Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan
hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada
kesamaan unsur-unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang
terdapat pada makhluk hidup. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut,
kemudian ditutupi oleh lumpur yang lambat laun mengeras karena tekanan lapisan
diatasnya sehingga berubah menjadi batuan. Sementara itu bakteri anaerob
menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi minyak bumi dan gas yang
terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi. Proses pembentukan minyak bumi
dan gas ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan sepanjang umur kita pun
belum cukup untuk membuat minyak bumi dan gas. Jadi kita harus melakukan
penghematan dan berusaha mencari sumber energi alternatif.

B. Komposisi Minyak Bumi


Minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa Lumpur yang
berwarna hitam pekat disebut minyak mentah (crude oil). Setelah dianalisis ternyata
dalam minyak bumi terdiri dari bermacam-macam senyawa berikut.
a. Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-
alkana (tidak bercabang, jenuh) misalnya n-oktana dan isooktana (bercabang,
jenuh) misalnya isooktana (2,2,4-trimetilpentana)
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
n-oktana
CH3

CH3 C CH2 CH CH3

CH3 CH3
isooktana
b. Sikloalkana (membentuk cincin, jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah
siklopentana dan sikloheksana, misalnya metil siklopentana dan etil sikloheksana
c. Hidrokarbon aromatik (membentuk cincin, tidak jenuh) yang terdapat dalam
minyak bumi adalah benzena, misalnya etil benzena

d. Minyak bumi juga mengandung senyawa belerang (0,01-0,07%), senyawa


nitrogen (0,01-0,9%), senyawa oksigen (0,06-0,4%), dan sedikit senyawa
organologam (misalnya vanadium dan nikel)

Kesimpulan: Berdasarkan hal di atas bahwa minyak bumi tersusun atas lima unsur kimia, yaitu
82-87% karbon, 11-15% hidrogen, 0,01-6% belerang, 0-2% oksigan, dan 0,01-3%
nitrogen.

C. Pengolahan Minyak Bumi


Minyak bumi diperoleh dengan jalan pengeboran daerah antiklinal baik di darat
maupun di lepas pantai. Pengeboran kadang-kadang mencapai kedalaman 3 km atau
lebih.
Di Indonesia, minyak bumi terdapat dalam lapisan-lapisan sedimen tersier yang
terbentuk antara 600 ribu sampai 70 juta tahun yang lalu. Lapisan ini terdapat di
sepanjang pulau Sumatra bagian timur, pulau Jawa bagian utara, Kalimantan bagian
timur, dan daerah kepala burung di Papua. Meskipun telah dieksploitasi selama hampir
2 abad, ternyata baru 30 cekungan yang telah dieksploitasi dan umumnya berada di
wilayah barat Indonesia. Sementara itu, 30 cekungan lagi di wilayah Timur Indonesia belum
dieksploitasi.
Minyak mentah yang baru dihasilkan masih berupa campuran dan belum dapat
dimanfaatkan dan harus dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pengolahan tersebut pada
prinsipnya adalah memisahkan (memurnikan) komponen-komponen penyusun minyak
bumi. Proses pemisahan komponen-komponen minyak bumi dilakukan di pabrik kilang
minyak (refineries).
Pada umumnya proses pengolahan minyak bumi melalui 2 tahap yaitu desalting dan
distilasi.
a. Desalting
Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat
mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut desalting atau
penghilangan garam. Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah
dengan air sehingga mineral-mineral akan terlarut dalam air. Untuk meghilangkan
senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke dalam minyak mentah ditambah dengan
asam dan basa.
Proses desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan mencegah
tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah minyak mentah
mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah dialirkan ke tangki
pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah
dialirkan dalam menara fraksinasi (menara distilasi).
b. Destilasi
Setelah zat-zat bukan hirokarbon dipisahkan, minyak mentah diolah dengan distilasi
(penyulingan) bertingkat. Distilasi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan titik didih dari berbagai komponen yang menyusun campuran tersebut.
Karena isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Fraksi-
fraksi tersebut berupa campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu
tertentu. Distilasi dilakukan dalam kolom atau menara distilasi. Dalam menara
distilasi terdapat pelat-pelat dengan jarak tertentu yang mempunyai sejumlah
sungkup gelembung udara (bubble caps).
Proses dalam menara distilasi dimulai dengan memompakan minyak mentah yang
telah dipanaskan sampai suhu 350C ke dalam menara distilasi. Di dalam menara
sebagian minyak akan menguap dan bergerak melalui bubble caps, sebagian uap
akan mencair dan mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari fraksi lain. Uap yang
tidak mencair akan akan terus naik dan lama-kelamaan akan mencair sedikit demi
sedikit sesuai dengan titik didihnya pada pelat-pelat yang ada di atasnya.
Selanjutnya, akan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
Jadi uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada pelat pengembunan
yang lebih rendah, sedangkan fraksi minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah akan
mengembun pada pelat pengembunan di bagian atas.
Berikut ini fraksi-fraksi minyak bumi yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar
maupun sebagai bahan dasar industri petrokimia.

D. Skema Penyulingan Minyak


Minyak mentah hasil dari pengeboran di alirkan ke kapal tangker untuk
kemudian di distribusikan ke kilang minyak. Disinilah terjadi proses destilasi yang sudah
di jalaskan di atas. Pertama, miyak mentah dipanaskan dengan suhu sekitar 400 derajat
C. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan akan mengalir
turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih randah akan menguap naik ke atas
melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Semakin keatas suhu di
dalam menara fraksionasi itu semakin rendah. Dengan demikian, setiap kali komponen
dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan
komponen dengan titik didih lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Begitulah seterusnya, sehingga komponen yang paling atas itu berupa gas. Komponen
yang berupa gas itu disebut gas petrolium. Kemudia gas petrolium tersebut dicairkan
dan dikelan sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gas).

E. Hasil Olahan Minyak Bumi


Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses destilasi
minyak mentah. Diantaranya yaitu :
a. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas
hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen
utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan
selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan.
b. Bahan bakar penerbangan
Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan bakar
persawat terbang.
c. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting
sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki
rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan
kualitas yang diinginkan.
d. Minyak tanah ( kerosin )
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi
dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.
e. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang
digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf
Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
f. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan
pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan.
g. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan
bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin.
h. Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum
membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari
minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat
dibandingkan dengan minyak diesel.
i. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen.
F. Dampak Pembakaran Minyak Bumi
1. Pencemaran Udara
a. Karbon dioksida (CO2) yang berasal dari kendaraan bermotor yang berpengaruh
dalam Efek Rumah Kaca
b. Karbon Monoksida (CO) yang berasal dari pembakaran yang tidak sempurna
dan dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-
paru
c. Oksida belerang (SO2 dan SO3) yang berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil khususnya batu bara dan menyebabkan terjadinya hujan asam
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2) yang berasal dari reaksi nitrogen dengan sedikit
oksigen pada knalpot dan menimbulkan asap kabut yang dapat menyebabkan
iritasi pada mata
2. Efek Rumah Kaca
a. Karbon Dioksida (CO2) yang merupakan gas terpenting penyumbang efek rumah
kaca karena jumlahnya terbanyak di atmosfir dan saat ini produksi CO2
meningkan dengan adanya kemajuan teknologi,pertambahan penduduk,
banyaknya pabrik dan pembakaran hutan
b. Metana merupakan hasil penguraian sisa-sisa tumbuhan ,walaupun jumlah di atmosfir
sedikit dibanding dengan CO2 tapi memiliki efek rumah kaca yang lebih kuat dari pada
CO2
c. CFC merupakan gas yang keberadaannya merusak Lapisan Ozon sehingga
menimbulkan Radiasi .CFC dihasilkan dari pendingin seperti lemari Es dan AC,
Alat semprot seperti Deodorant, minyak wangi, dll
3. Hujan Asam
a. Kerusakan Hutan
Hujan asam dapat melarutkan unsure hara yang penting seperti kallsium dan
magnesium sehingga tanah bersifat asam yang tidak baik bagi tumbuhan. Selain
itu hujan asam membebaskan ion aluminium yang merupakan racun bagi
tanaman dan gas SO2 yang ada bersama hujan asam dapat mematikan daun
tumbuhan.
b. Kematian Biota Air
Hujan asam mengakibatkan air sungai dan danau bersifat asam yang akan
mematikan ikan dan tumbuhan air.
c. Kerusakan Bangunan
Hujan asam dapat merusak bangunan. Bahan bangunan seperti batu kapur,
marmer dan beton sedikit banyak mengandung CaCO3 yang akan larut dalam
asam
CaCO3(s) + 2HNO3(aq) Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Cara Menanggulangi Dampak Pembakaran Minyak Bumi Pada Lingkungan
1. Mengurangi Konsumsi Bahan Bakar Fosil
Mengurangi konsumsi bahan bakar fosil / minyak bumi berguna untuk mengurasi
efek pencemaran gas-gas yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar fosil
tersebut
2. Menanam Pohon / Melakukan Reboisasi
Melakukan reboisasi sangat berguna bagi Lingkungan karena Pohon yang kita
tanam akan menghasilkan oksigen yang kita butuhkan dalam proses respirasi dan
juga pohon akan menyerap gas CO2 sehingga mengurangi efek rumah kaca /
pemanasan global
3. Menggunakan Energi Alternatif pengganti minyak bumi
Seperti mengembangkan mobil listrik maupun mobil tenaga surya. Selain itu dapat
juga menggunakan energi alternatif lain seperti energi surya dan memproduksi
energi biodiesel pengganti solar, memproduksi bensin bebas timbel , Bioetanol
sebagai pengganti Bensin
4. Mengurangi penggunaan Kendaraan bermotor
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor seperti menggunakan sepeda ontel,
berjalan kaki, menggunakan kendaraan umum dalam berpergian

You might also like