Professional Documents
Culture Documents
kegiatan seluler dan biasanya mempunyai struktur yang lebih sederhana daripada
protoplasmik. Substansi ini dapat muncul dan hilang pada waktu yang berbeda dalam hidup
suatu sel. Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Jadi benda
ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil
metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai
penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di
vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan
gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika).
1. nutrisi
2. respirasi
3. sintesis.
Bahan mentah dari lingkungan diolah dalam tubuh tumbuhan sehingga menghasulkan
substansi-substansi penyusun tubuh,penunjang kegiatan dalam tubuh dan bahan sisa.
Dengan demikian, substansi ergastik dapat dibedakan menjadi
Berdasarkan bentuk benda yang dihasilkan dari ke tiga produk tersebut komponen ergastik
terbagi menjadi dua yaitu
Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari metabolisme,
umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan.
Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.
1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun amaranthus
hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.
2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun Citrus sp.
3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun mirabilis jalapa,
batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta ananas commosus, lapisan epidermis
batang Pleomele sp.
4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat pada
tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, ricinus communis dan
daun datura metel.
5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier. terdapat
pada batang Phyllocactus sp.
6. Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit, acanthaceae,
Curcubiotaceae dan Uricaceae.
Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya meruncing seperti bilah,
didapatka sebagai kristal tunggal, Pada iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.
ERGASTIK CAIR
Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam vakuola.
Dalam sebuah sel, kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang komposisi ergastik cair
yang berlainan.
1. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang kadang-kadang
dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam organic yang tinggi banyak
dijumpai pada vakuola-vakuola muda
2. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara lain
,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa) bentuk gula
didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp.
3. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana
4. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, antara lain : asam
palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa.
5. Zat penyamak(tannin)
6. Antosianin
7. Alkaloid
8. Minyak Atsiri
9. Terpentin
KOMPONEN NON-PROTOPLASMIK
Dinding sel merupakan bagian paling luar dari sel tumbuhan dan merupakan
bagian yang membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Setelah terjadi
pertumbuhan sekunder, dinding sel tumbuhan dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu:
1. lamela tengah, merupakan perekat sel satu dengan sel yang lain apabila
beberapa sel membentuk jaringan. Lapisan ini tersusun dan zat pektin. Pada
tumbuhan berkayu, lamela tengah biasanya mengalami lignifikasi.
2. Dinding primer, merupakan dinding yang pertama kali terbentuk dan selama sel
dalam fase perkembangan. Lapisan ini tersusun dan zat selulosa, hemiselulosa
dan pektin, kadang-kadang juga mengandung lignin.
3. Dinding sekunder, merupakan lapisan yang terbentuk di sebelah dalam dan
dinding primer setelah sel selesai mengadakan pertumbuhan. Lapisan ini
terususn dari zat selulosa, hemiselulosa dan lignin (tidak dijumpai adanya zat
pektin).
Secara umum senyawa penting penyusun dinding sel adalah: selulosa, hemiselulosa,
pektin, dan protein. Selulosa merupakan rantai glukosa yang panjang dan tidak
bercabang akan menyatu membentuk mikrofobril dan menyusun kerangka dinding sel.
Proses penebalan dinding sel dapat terjadi secara aposisi, apabila mikrofibrilmikrofibril
tumbuh sejajar dengan mikrofibril-mikrofibril sebelumnya, dan dapat juga terjadi secara
intususepsi, apabila mikrofibril tumbuh membentuk jalinan dan menyusup di anatara
mikrofibl-mikrofibril yang lama.
Noktah
Plasmodesmata
Kenyataan di alam dijumpai adanya hubungan antar protoplas sel yang sata dengan
protoplas sel-sel di sekitarnya. Hubungan ini terjadi melalui untaian protoplasma yang
disebut plasmodesma (jamak:plasmodesmata). Plasmodesmata mungkin bergerombol
atau tersebar pada seluruh dinding sel melalui noktah. Kehadiran plasmodesmata ini
karakteristik bagi sel-sel hidup dan dijumpai pada seluruh dinding sel hidup untuk
menjamin kontinuitas protoplasma. Plasmodesmata mempunyai paranan penting
dalam transport material dan meneruskan rangsang dari sel satu ke sel yang lain.
Mitosis
KOMPONEN PROTOPLASMIK
Komponen-komponen dalam Sel yang termasuk dalam komponen protoplasmik
adalah:
1. Sitoplasma
Inti sel merupakan pusat pengendali segala macam proses yang terjadi di
dalam sel, dibungkus oleh membran ganda yang tersusun dari senyawa
lipoprotein
dengan pori yang mempunyai ukuran bervariasi dari 400 sampai 600 A .
Dengan
adanya pori ini memungkinkan terjadinya komunikasi antara nukleoplasma dan
sitoplasma. Membran luar inti mengalami pertumbuhan keluar membentuk
struktur
tubular dan bercabang, yang kelak akan menjadi retikulum endoplasm, dimana
di
permukaan retikulum endoplasma kadang menempel sejumlah ribosom. Di
bagian
dalam dan membran dalam terdapat nukleoplasma yang mengandung ribosom inti
dan
kromatin yang kelak akan menjadi kromosom pada saat Sel dalam fase
pembelahan.
Kromatin merupakan materi genetik dari sebuah Sel. Dalam kondisi tertentu
nukleoplasma tampak sebagai granula dengan larutan semi-cair yang homogen
dan
mengandung asam nukleat, nukleoprotein dan lain sebagainya. Di dalam
nukleoplasma juga dijumpai badan bulat yang jumlahnya mungkin lebih dari
satu yang
disebut nukleolus I anak inti (jamak:nukleoli). Nukleolus ini tersusun dari
protein dan
ARN.
3. Plastida
Plastida berupa benda kecil-kecil dengan bentuk yang bervariasi yang tersusun
atas zat putih telur yang mempunyai struktur dan fungsi spesifik. Plastida
berkembang
dan proplastida. Kloroplast merupakan plastida yang paling umum diketahui
4. Mitokondria
5. Ribosom
6. Retikulum endoplasma
Diktiosom terdiri dan tumpukan sistema pipih yang bulat, setiap sistema
dibatasi oleh membran yang halus. Di bawah elektron mikroskop diktiosom
tampak
tersusun oleh 3 macam struktur, yaitu struktur seperti kantong pipih, vakuola besar
dan
kantong yang membulat. Diktiosom terutama terlibat dalam sekresi gula (pada
sekresi
nektar), polisakarida (bahan-bahan dinding sel) dan kompleks protein- polisakarida.
10. Lisosom
Berdasarkan sifatnya komponen non protoplasmik dibagi menjadi cair dan padat,
komponen non protoplasmik yang bersifat cair adalah vakuola, komponen non
protoplasmik yang bersifat padat adalah
Kristal calsium oksalat merupakan endapan garam oksalat yang jika terakumulasi
terlalu banyak akan bersifat racun pada tumbuhan bentuk kristal co-oksala
bermacam dan dapat dipakai sebagai ciri taksonomi pada tumbuhan
Aleuron cadangan makanan berupa protein disimpan didalam vakuola sel letak
aleuron pada tumbuhan pada biji jarak tersebar dalam keping biji dan pada biji
jagung merupakan lapisan yang terdapat dibagian luar dan endosperm
Amilum cadangan makanan terdapat dalam umbi rizome batang buah dan biji
berdasarkan letak hilum (titik awal terbentuknya amilum) amilum dibedakan menjadi