Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat.
Mobilisasi diperlukan untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses
penyakit khususnya penyakit degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak,
2008).
Transportasi pasien adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut
penderita atau korban dari lokasi bencana ke sarana kesehatan yang memadai
dengan aman tanpa memperberat keadaan penderita ke sarana kesehatan yang
memadai.
Dewasa ini banyak pasien yang harus bisa kita ajarkan untuk dapat
melakukan aktivitas seperti biasanya, karena jika tidak, pasien-pasien itu
tidak akan bisa berjalan dengan mandiri.
Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan tujuan berbagi
pengetahuan tentang bagaimana caranya memenuhi kebutuhan mobilisasi dan
transportasi pasien kepada masyarakat luas yang mana di negara Indonesia
masih kurang mengetahuinya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Aktifitas dan latihan?
2. Apa saja sistem yang berperan pada Aktivitas dan Latihan ?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan mobilisasi dan
transportasi?
4. Bagaimana Fisiologis Aktifitas ?
5. Bagaimana asuhan keperawatan dalam lingkup kebutuhan mobilisasi dan
transportasi?
6. Apa saja tindakan dalam upaya pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan
transportasi?
2
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui pengertian dari Aktifitas dan latihan
2. Untuk Mengetahui sistem yang berperan pada Aktivitas dan Latihan
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan aktivitas
dan latihan
4. Untuk Mengetahui Fisiologis Aktifitas
5. Untuk Mengetahui asuhan keperawatan dalam lingkup kebutuhan
mobilisasi dan transportasi
6. Untuk Mengetahui tindakan dalam upaya pemenuhan kebutuhan
mobilisasi dan transportasi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI
1. Definisi
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda
kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas
seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Aktivitas fisik yang kurang memadai
dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem muskuloskeletal
seperti atrofi otot, sendi menjadi kaku dan juga menyebabkan
ketidakefektifan fungsi organ internal lainnya. (Towarto, Wartonah 2007)
Latihan merupakan suatu gerakan tubuh secara aktif yang dibutuhkkan
untuk menjaga kinerja otot dan mempertahankan postur tubuh. Latihan
dapat memelihara pergerakan dan fungsi sendi sehingga kondisinya dapat
setara dengan kekuatan dan fleksibilitas oto. (Towarto, Wartonah 2007)
Gangguan aktivitas dan latihan adalah keadaan dimana individu
mengalami ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk
menahan atau memenuhi kebutuhan atau keinginan aktivitas sehari-hari.
(Susan, Mary, Eleaner, Majorie, 1998).
2. Sistem Tubuh Yang Berperan dalam Kebutuhan Aktivitas
a. Tulang
Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi
mekanis untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai
otot, fungsi sebagai tempat penyimpanan mineral khususnya kalsium
dan fosfor yang bisa dilepaskan setup saat susuai kebutuhan, fungsi
tempat sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan fungsi
pelindung organ-organ dalam. Terdapat tiga jenis tulang, yaitu tulang
pipih seperti tulang kepala dan pelvis, tulang kuboid seperti tulang
vertebrata dan tulang tarsalia, dan tulang panjang seperti tulang femur
dan tibia. Tulang panjang umumnya berbentuk lebar pada kedua ujung
4
B. TEKNIK MOBILISASI
1. Nilai Aktivitas dan Latihan
Rentang Gerak Rentang Nilai Normal Kategori Kemampuan Aktivitas
Fisik menurut (Gunawan, Adi, 2001) yaitu :
Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut :
Tingkat aktivitas / Kategori
mobilitas
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pengkajian riwayat pasien saat ini meliputi alasan pasien yang
4. Kemampuan Mobilitas
Tingkat Kategori
Aktivitas/Mobilitas
orang lain
perawatan
siku, lengan, panggul, dan kaki dengan derajat rentang gerak normal yang
hiperekstensi)
atau tidak.
Normal
0 0 Paralisis sempurna
dengan topangan
4 75 gravitasi
tahanan penuh
8. Perubahan psikologis
9. Pola Kesehatan
a. Aktivitas / Istirahat
terkena.
b. Sirkulasi
c. Neurosensori
(parestesis).
trauma lain).
17
pada imobilisasi), tak ada nyeri akibat kerusakan saraf. Spasme / kram
e. Keamanan
tiba-tiba).
1. Hambatan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan asuhan Label NIC : Bed rest-care 1. Memberikan kenyamanan pada
Definisi : Keterbatasan dalam pergerakan keperawatan .x 24 jam klien
1. Tempatkan pasien pada
fisik pada bagian tubuh tertentu atau pada diharapkan pasien mampu 2. Memberikan kenyamanan pada
tempat tidur terapeutik yang
satu atau lebih ekstremitas . Suatu kondisi dalam mobilisasi secara klien untuk tirah baring yang
sesuai
dimana individu tidak saja kehilangan mandiri dengan kriteria cukup lama
2. Jaga agar tempat tidur tetap
kemampuan bergeraknya secara total, tetapi hasil: 3. Mengurangi resiko jatuh pada
bersih, kering, dan rapi
juga mengalami penurunan aktivitas. NOC label : Mobility klien
3. Pasang side rail (pembatas
4. Mencegah dekubitus
Kemampuan klien tempat tidur)
Batasan karakteristik : 5. Mendeteksi ada tanda-tanda
mencapai 4. Ubah posisi klien setidaknya
1. Postur tubuh tidak stabil selama infeksi
keseimbangan setiap 2 jam
melakukan aktifitas rutin 6. Membantu klien dalam
Kemampuan klien 5. Observasi kondisi kulit
2. Keterbatasan kemampuan melakukan beraktivitas
menggerakan otot 6. Bantu pemenuhan ADL
keterampilan motorik kasar 7. Mengetahui keterbatasan sendi
Kemampuan klien Label NIC : Exercise Therapy :
3. Keterbatasan kemampuan melakukan klien
menggerakan sendi Joint Mobility
ketererampilan motorik halus 8. Membantu pemulihan sendi klien
Kemampuan klien
4. Tidak ada koordinasi gerak atau gerakan 7. Lakukan pengkajian
berpindah
tak ritmis mengenai keterbatasan 9. Mencegah terjadinya komplikasi
19
2. Intoleran Aktivitas Setelah dilakukan asuhan Label NIC : Activity Therapy 1. Semakin meningkat aktivitas yang
keperawatan .x 24 jam dicapai maka semakin cepat pasien
Definisi : Ketidakcukupan energi secara 1. Anjurkan pasien untuk
diharapkan pasien dapat mandiri dalam pemenuhan
fisiologis atau psikologis dalam memenuhi meningkatkan batasan
melakukan aktivitasnya kebutuhan
aktivitas sehari hari yang dibutuhkan atau aktivitas yang dicapainya
dengan normal dengan 2. Tidak memaksakan melakukan
diperlukan. 2. Fokuskan pada aktivitas yang
kriteria hasil: aktivitas apabila pasien tidak
bisa dilakukan pasien
NOC label : Activity mampu melakukan
Batasan karakteristik: 3. Anjurkan keluarga untuk
Tolerance 3. Pasien akan terbantu dalam
1. Laporan verbal : kelelahan dan membantu memenuhi
Pemenuhan pemenuhan kebutuhan selama
kelemahan kebutuhan pasien
kebutuhan oksigen belum bisa melakukan secara
2. Respon terhadap aktivitas menunjukan 4. Kolaborasikan dengan terapis
mencukupi dalam mandiri
nadi dan tekanan darah abnormal dalam latihan pemenuhan
memenuhi aktivitas 4. Dengan adanya kolaborasi akan
3. Perubahan EKG menunjukan aritmia aktivitas
dalam batas normal lebih efektif dan efisien dalam
atau disritmia
Rata-rata TD dalam memenuhi keb.
4. Dispneu dan ketidaknyamanan
batas normal
Faktor Faktor yang Berhubungan
Rata-rata pernapasan
1. Tirah baring atau imobilisasi
dalam batas normal
2. Kelemahan secara menyeluruh
22
3. Risiko Cedera dengan faktor risiko fisik Setelah dilakukan asuhan Label NIC : Environmental 1. Untuk mengamankan pasien dari
(gangguan mobilitas) keperawatan .x 24 jam Management risiko cedera dan risiko jatuh
diharapkan pasien dapat 2. Lingkungan yang aman
Batasan karakteristik: 1. Jauhkan benda benda
terhindar dari risiko mengurangi risiko cedera bagi
berbahaya di dekat pasien
Eksternal cedera dengan kriteria pasien
seperti benda- benda kecil
1. Mode transpor atau cara perpindahan hasil:
yang menyebabkan
2. Manusia atau penyedia pelayanan
NOC label : Risk tersandung.
kesehatan (contoh : agen nosokomial)
Control 2. Buat lingkungan yang aman
3. Pola kepegawaian : kognitif, afektif, dan
bagi pasien, dengan
faktor psikomotor Pasien mengetahui
lingkungan yang nyaman,
4. Fisik (contoh : rancangan struktur dan faktor risiko cedera
mengurangi benda- benda
arahan masyarakat, bangunan dan atau Pasien dapat
(furniture) yang dapat
perlengkapan) mengetahui
bergerak.
5. Nutrisi (contoh : vitamin dan tipe perilakunya yang
23
Internal
1. Psikolgik (orientasi afektif)
2. Mal nutrisi
3. Bentuk darah abnormal, contoh :
leukositosis/leukopenia, perubahan faktor
pembekuan, trombositopeni, sickle cell,
thalassemia, penurunan Hb, Imun-
autoimum tidak berfungsi.
4. Biokimia, fungsi regulasi (contoh : tidak
berfungsinya sensoris)
5. Disfugsi gabungan
6. Disfungsi efektor
7. Hipoksia jaringan
8. Perkembangan usia (fisiologik,
psikososial)
9. Fisik (contoh : kerusakan kulit/tidak utuh,
24
D. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setelah melaksanakan implementasi keperwatan. Indikator keberhasilan dari implementasi adalah tercapinya
NOC (Nursing outcome) sesuai dengan kriteria hasil pada masing-masing diagnosa
25
BAB IV
ANALISA JURNAL
A. Analisa Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penilitian ini adalah semua pasien frozen shoulder yang
ditemukan di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar yakni sebanyak 20
orang dan keseluruhan populasi dijadikan sampel pada penelitian.
2. Intervention
Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner melalui wawancara langsung
dengan responden dan observasi untuk mengetahui nilai ROM Pasien
sebelum dan setelah (Pre-Post Test) diberikan intervensi pada masing-
masing perlakuan. Latihan diberikan 3 kali seminggu dengan durasi 10
menit.
3. Compare
Dalam jurnal penelitian ini, peneliti tidak menggunakan kelompok kontrol
akan tetapi menggunakan 2 kelompok Perlakuan yaitu kelompok perlakuan
traksi-translasi 10 orang dan kelompok perlakuan Codmans Pendulum
exercise 10 orang.
4. Output
Penggunaan traksi tranlasi lebih efektif dibanding Codmans Pendulum
Excercise dalam meningkatkan ROM shoulder pada Penderita Frozen
Shoulder dengan nilai untuk Trkasi Translasi pada abduksi 17,80, exorotasi
13,70 dan endorotasi 14,80 dengakan nilai pada Codmans Pendulum
Excercise abduksi 8,50, excorotasi 7,00 dan endorotasi 8,50.
B. Critikal Apraisal For Quantitative Research
1. Judul dan Abstract
Judul Jurnal sesuai dengan Isi Jurnal yaitu Efektifitas anatar Traksi
Tranlasi dengan Codmans Pendulum excercise terhadap peningktan Range
of Motion (ROM) Shoulder pada penderita frozen shoulder.
26
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup
2. Latihan merupakan suatu gerakan tubuh secara aktif yang dibutuhkkan
untuk menjaga kinerja otot dan mempertahankan postur tubuh
3. Sistem yang berperan aktivitas dan latihan meliputi: tulang, otot, tendon
dan ligamen serta syaraf.
4. Beberapa teknik dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan seperti
Latihan ROM, pengaturan Posisi, Ambulasi Dini dll.
5. Proses keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan
terdiri dari Pengkajian, Diagnosa, Intervensi, Implemetasi dan Evaluasi.
B. SARAN
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa keperawatan agar lebih
memahami konsep asuhan keperawatan pada Kebutuhan Aktivitas dan
Latihan serta dapat melakukan pengkajian, diagnosa, dan perencanaan yang
benar mengenai pemenuhan kebutuhan Aktivitas dan Latihan pasien sehingga
dalam memberikan asuhan keperawatan dapat dengan tepat dilakukan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, W.I., Chayatin, N. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori
dan Aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta :
EGC