Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN
JALAN RAYA
Awal mulanya jalan hanya berupa jejak
manusia dalam menjalani kehidupannya
dan berinteraksi dengan manusia lain
(jalan setapak).
Baru setelah manusia menggunakan alat
transportasi (hewan, kereta dll) jalan
setapak tersebut mulai dibuat lebih lebar
dan rata.
Di Indonesia sejarah perkembangan jalan
dimulai dari dibangunnya jalan pada
jaman kolonial Belanda dari Anyer
(Banten) Panarukan (Banyuwangi).
a. Jalan Arteri.
Kawasan Primer :
Kawasan kota yang mempunyai fungsi primer yaitu
fungsi kota dalam hubungannya dengan kedudukan
kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan
pelayanan kota, dan wilayah pengembangannya.
Kawasan Sekunder :
Kawasan kota yang mempunyai fungsi sekunder yaitu
fungsi kota dihubungkan dengan pelayanan terhadap
warga kota itu sendiri yang lebih berorientasi ke dalam
dan jangkauan lokal.
Tabel 2. Hubungan Antara Kawasan Kota Dengan Peranan Ruas Jalan
Dalam Sistem Jaringan Jalan Sekunder
Gambar 2. Hirarki fungsi jalan pada sistem jaringan jalan sekunder
Gambar 2. Hirarki fungsi jalan pada sistem jaringan jalan primer dan sekunder
3. Klasifikasi jalan menurut kelas
Klasifikasi jalan menurut kelas berkaitan dengan kemampuan jalan
untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan
sumbu terberat (MST) dalam satuan ton.
a. Jalan Nasional
Yang termasuk kelompok jalan nasional adalah :
Jalan arteri primer
Jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibu kota
provinsi
Jalan tol
Jalan lain yang mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan
nasional.
1. Kelas I
Jalan ini mencakup semua jalan utama dan
dimaksudkan untuk dapat melayani lalu lintas cepat
dan berat.
Ciri-ciri :
a. Komposisi lalu lintasnya tidak terdapat
kendaraan lambat dan kendaraan tak bermotor.
b. Merupakan jalan raya yang berlajur banyak .
c. Konstruksi perkerasannya dari jenis yang
terbaik.
2. Kelas II
Jalan ini mencakup semua jalan-jalan
sekunder.
a. Kelas II A
Dua lajur atau lebih
Konstruksi permukaan jalan dari aspal
beton (hot mix) atau yang setara
Komposisi kendaraan tedapat kendaraan
lambat tapi tanpa kendaraan tak
bermotor
Untuk lalu lintas lambat disediakan jalur
sendiri.
b. Kelas II B
Dua lajur
Konstruksi permukaan dari penetrasi
berganda atau setara.
Komposisi lalu lintas terdapat kendaraan
lambat tapi tanpa kendaraan tak bermotor.
c. Kelas II C
Dua lajur
Konstruksi permukaan dari penetrasi
tunggal.
Komposisi lalu lintas terdapat kendaraan
lambat dan kendaraan tak bermotor.
3. Kelas III
Mencakup semua jalan-jalan penghubung .
Ciri-ciri :
Berlajur tunggal atau dua
Konstruksi perkerasan dengan pelaburan
aspal.
Tugas (dikumpulkan) :
Sebutkan dan uraikan klasifikasi jalan menurut :
a. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar
Kota No. 038/BM/1997
b. Peraturan Pemerintah (PP) No. 26/1985.
c. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004.
KARAKTERISTIK KENDARAAN
Jenis kendaraan berdasarkan fungsinya
sebagai alat angkutan :
1. Angkutan pribadi
Kendaraan untuk mengangkut individu
pemilik kendaraan atau keluarga.
2. Angkutan umum
Kendaraan untuk mengangkut orang umum
atau masyarakat (penumpang) .
3. Angkutan barang
Kendaraan untuk mengangkut segala jenis
barang.
Jenis/kelompok kendaraan berdasarkan
karakteristik dimensi dan berat adalah :
1. Mobil penumpang
2. Bus/truk
3. Semi trailer
4. Trailer