You are on page 1of 3

BAB 7 KEWAJIBAN

Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantic berupa posisi
keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu asset dan ekuitas atau pos-pos
rinciannya. Terdapat 3 karakterisitik utama dari kewajiban yaitu sebagai berikut.

- Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang


Diwujudkan dalam bentuk transfer atau penggunaan asset kesatuan usaha. Transfer
atau penggunaan asset harus bersifat memaksa. Ketika pengorbanan manfaat ekonomik
masa datang bersifat terbuka atau tidak pasti dan timbul dari kejadian internal maka
tidak dapat dikatakan sebagai kewajiban.
- Menjadi keharusan sekarang
Sekarang dalam hal ini mengacu pada waktu dan keberadaan. Kewajiban mencakup
keharusan kontraktual, keharusan konstruktif, keharusan demi keadilan dan keharusan
bersyarat. Keharusan kontraktual timbul akibat perjanjian yang di dalamnya kewajiban
bagi suatu kesatuan usaha dinyatakan secara eksplisit atau impliisit dan mengikat. Lalu
keharusan konstruktif timbul akibat kebijakan kesatuan usaha dalam rangka
menjalankan dan memajukan usahanya untuk memenuhi praktik usaha yang baik
bukan memenuhi kewajiban yuridis. Keharusan demi keadilan menimbulkan
kewajiban bagi perusahaan semata-mata karena panggilan etis dibandingkan praktik
usaha yang baik. Sedangkan keharusan bersyarat pemenuhannya tidak pasti karena
bergantung pada peristiwa masa datang dan terpenuhinya syarat tertentu.
- Timbul akibat transaksi atau kejadian masa lampau
Transaksi masa lalu yang dimaksud adalah taransaksi yang menimbulkan keharusan
sekarang telah terjadi. Banyak terjadi karena adanya transaksi pertukaran antara
kesatuan usaha dan kesatuan usaha lainnya.
Kewajiban dapat diakui aras dasar kriteria pengakuan yaitu definisi, keterukuran, keterandalan,
dan keberpautan. Pada saat pelaporan kewajiban secara umum dinilai atas dasar jumlah Rupiah
yang harus dikorbankan seandainya saat itu kewajiban harus dilunasi. Kewajiban dapat dinyatakan
lenyap dari catatan apabila debitor telah (i) membayar kreditor dan terbebaskan dari smeua
keharusan yang melekat pada kewajiban dan (ii) dibebaskan secara hukum sebagai penanggung
utang utama oleh keputusan kreditor maupun pengadilan. Bila kewajiban dilunasi sebelum jatuh
temponya maka akan terjadi selisih antara nilai bawaan dan nilai penebusan yang diakui sebagai
laba atau rugi penebusan. Bila penebusan dilakukan dengan pendanaan kembali, maka terdapat 3
perlakuan tertentu yaitu.
- Diamortisasi selama sisa umur semua utang yang harus dilunasi.
- Diamortisasi selama umur utang baru.
- Diakui sebagai laba atau rugi saat penebusan.
Terdapat karakterisitk pendukung yang memberi penegasan adanya kewajiban tapi tidak
membatalkan objek menjadi kewajiban yaitu.
- Keharusan membayar kas
Keharusan membayar kas pada waktu dan jumlah Rupiah tertentu di masa datang
merupakan petunjuk kuat mengenai adanya kewajiban. Adapun sebab keharusan
membayar kas untuk pengaplikasian definisi kewajiban karena (1) sebagai bukti
adanya kewajiban dan (2) sebagai pengukur atribut atau besara kewajiban dengan
objektif.
- Identitas terbayar jelas
Keharusan sekarang pengorbanan sumber ekonomik di masa depan telah ada dan bukan
siapa yang harus dilunasi tetapi pada saat pelunasan kewajiban haris teridentifikasi.
- Berkekuatan hukum
Pada umumnya keharusan suatu entitas untuk mengorbankan manfaat ekonomi timbul
akibat klaim yuridis yang mempunyai kekuatan memaksa.
Terdapat 3 istilah terkait dengan kebergantungan. Kebergantungan sendiri adalah suatu kondisi,
situasi atau serangkaian kendaraan yang melibatkan ketidakpastian yang menyangkut laba atau
rugi yang mungkin terjadi. Istilah terkait yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Cukup pasti (probable). Suatu atau serangkaian peristiwa masa datang boleh jadi (likely)
terjadi.
- Agak pasti (reasonably possible). Kemungkinan suatu atau beberapa peristiwa masa
datang terjadi adalah lebih dari jauh dari pasti tetapi kurang dari cukup pasti.
- Jauh dari pasti (remote). Kemungkinan bahwa suatu atau beberapa peristiwa masa datang
terjadi adalah kecil atau tipis.
RIELMA TARA TATIA / F1316085
-
PERTANYAAN

1. Dalam keharusan bersyarat ada hal yang terkait dengan kebergantungan.


Kebergantungan masalah laba atau rugi yang terjadi tersebut ada 3 istilah seperti
dijelaskan di atas tadi. Sebenarnya dalam pengakuan kewajiban itu sendiri apakah
terjadi perbedaan laba yang terjadi atau istilah ini hanya digunakan sebagai syarat agar
sesuatu tersebut dapat dikategorikan sebagai kewajiban?
2. Bagaimana maksud dari pembebasan substantive itu? Dan bagaimana implikasinya
dalam pengakuan dan penyajian kewajiban di laporan keuangan?

You might also like