You are on page 1of 2

Wonosobo dan Santri

Kota Wonosobo dan santri mungkin kata itu sudah tidak asing lagi di telinga
kita. Ya, karena disekitar kita tepatnya dikota Wonosobo ini, telah berdiri begitu
banyak pondok pesantren yang juga banyak didatangi orang-orang dari luar kota,
bahkan luar daerah. Sehingga aksen-aksen yang sering kita dengar dan gunakan
bukan hanya aksen Wonosobo saja. Itulah yang membuat kota ini semakin ramai
dan semakin indah. Karena bagi kita perbedaan bukanlah sebuah pemecah tapi
justru menjadi pengerat tali persaudaraan bagi kita.

Banyak yang beranggapan bahwa santri adalah orang yang dikirim orang
tuanya untuk mencari ilmu karena gaya hidup mereka jauh dari agama ataupun
sopan santun. Adalagi yang beranggapan bahwa santri itu identik dengan membaca
Al-Quran tanpa mengetahui masalah di luar pesantren seperti permasalahan politik,
ekonomi, sosial, dan lain-lain. Padahal anggapan mereka adalah salah. Karena
sekarang, banyak pondok pesantren yang juga dilengkapi dengan sekolah formal.
Pondok pesantren tersebut bertujuan agar para santri setelah lulus dari pesantren
dapat berperan aktif dalam masyarakat. Sehingga santri dapat menjadi teladan
dimanapun mereka berada.

Di Wonosobo banyak orang besar dengan latar belakang santri. Baru-baru ini,
bapak presiden kita, Bapak Joko widodo telah berkunjung ke beberapa pesantren-
pesantren terkemuka di Indonesia, salah satunya adalah PP Al-Asyariyah Kalibeber
Wonosobo ini. Dalam kunjungannya, beliau memberi motivasi dan semangat kepada
kami kaum santri karena kita adalah bagian dari generasi-generasi penerus bangsa
yang bisa jadi kelak justru akan menggantikan kedudukan beliau sebagai kepala
negara dan juga para stafnya.

Belum lama ini, Wonosobo memperingati hari jadi ke 192. Namun, ada
pertanyaan besar yang tegambar di benak kita. Siapa saja yang membantu kota ini
mendapatkan kemerdekaan. Kebanyakan dari kita hanya akan menyebutkan
sebagian kecil saja. Tentunya masih banyak yang tidak kita ketahui, termasuk jasa-
jasa mereka.

Tidak diragukan lagi, sebagian dari pejuang yang gugur adalah santri. Santri
yang rela mati demi mempertahankan tanah air ini. Berusaha mempertahankan apa
yang mereka miliki serta mengusir para penjajah yang dengan seeanak hati memeras
harta, benda serta tenaga kita.

Oleh karena itu, marilah kita buka kembali sejarah kita untuk mencari tahu
siapa pahlawan yang berjasa di Wonosobo. Sebuah kutipan berbunyi, Bangsa yang
besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.

Pada intinya saya berharap, khususnya pada warga Wonosobo. Jangan


menganggap remeh para santri. Karena santri juga memiliki hak yang sama untuk
mendapat perhatian dari masyarakat. Memperhatikan santri berarti menghargai
perjuangan pahlawan yang sudah gugur demi kita. Tidak sekedar menikmati hasil
perjuangan tanpa mengetahui asal usul sejarahnya.

Kami para santri juga memikili hak yang sama seperti mereka yang bukan
santri untuk ikut berkontribusi dan berpartisipasi, agar kota ini dapat kita bangun
bersama dan bisa menjadi teladan bagi kota lain di semua bidang. []

Kholifatu Rosyada, Siswa MAN Kalibeber

Nama : Kholifatu Rosyada

Alamat : Kaliduren, Durensawit, Leksono

No HP : 081548317763

You might also like