You are on page 1of 14

41

BAB V

HASIL PENELITIAN

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di Badan Pengelola Rumah

Sakit Salewangang Maros di lima ruangan yaitu UGD Bedah, UGD Non Bedah,

Perawatan Dewasa, Perawatan Anak dan VIP. Penelitian dilakukan selama 8 hari

yaitu dari tanggal 21 Pebruari sampai dengan 28 Pebruari 2004. Populasi pada

penelitian ini adalah semua perawat pelaksana. Besar sampel yang diteliti sebanyak

30 orang responden yang juga merupakan keseluruhan jumlah populasi dimana

sampel tersebut semuanya memenuhi kriteria yang telah ditentukan dalam kriteria

inklusi .

Berdasarkan hasil pengolahan data maka berikut ini akan disajikan analisis

univariat dan analisis bivariat.

A. Analisis Univariat

Analisis Univariat pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan

distribusi frekuensi dari data demografi responden, variabel independen, meliputi

tersedianya panduan/format, imbalan jasa, psikologis dan sosial (reward)),

lingkungan kerja, pengetahuan dan tersedianya waktu, serta variabel dependen

yaitu pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan.


42

Tabel 1
Data Demografi Responden Berdasarkan Golongan
Umur Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros
Golongan Umur Jumlah Presentase
20 30 tahun 23 76,67
31 40 tahun 7 23,33
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 1, responden yang berumur antara 20 30 tahun berjumlah 23

orang (76,67 %) dan responden yang berumur antara 31 - 40 tahun berjumlah 7

orang (23,33 %).

Tabel 2
Data Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros
Jumlah Persentase
Laki-Laki 2 6,7
Jenis Kelamin
Perempuan 28 93,3
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 2, responden laki-laki berjumlah 2 orang (6,7 %) dan

responden yang wanita berjumlah 28 orang (93,3 %).

Tabel 3
Data Demografi Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros
Lama Bekerja Jumlah Persentase
1 - 5 Tahun 21 70
6 - 10 Tahun 6 20
11 - 15 Tahun 3 10
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 3, responden dengan masa kerja 1 5 tahun berjumlah 21

orang (70 %), dengan masa kerja 6 10 tahun berjumlah 6 orang (20 %) dan

dengan masa kerja 11 15 tahun berjumlah 3 orang (10 %)


43

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini meliputi tersedianya

panduan/format, imbalan jasa, psikologis dan sosial (reward)), lingkungan

kerja, pengetahuan dan tersedianya waktu pada perawat pelaksana yang

bertugas di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros.

Hasil univariat dapat dilihat pada tebel 4 tabel 9

Tabel 4
Tabel Distribusi Frekuensi Responden Terhadap Tersedianya Panduan/Format
Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan Di Badan Pengelola Rumah
Sakit Salewangang Kabupaten Maros
Frekuensi Persentase
Tidak Tersedia 12 40,0
Panduan/Format
Tersedia 18 60,0
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer Mean :
2,63
SD : 1,474

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa dari 30 orang responden lebih

besar menyatakan tersedianya panduan/format pendokumentasian proses

asuhan keperawatan yaitu 60 % dan hanya 40 % yang menyatakan tidak

tersedianya panduan/format pendokumentasian proses asuhan keperawatan.

Tabel 5
Tabel Distribusi Frekuensi Responden Terhadap Adanya Imbalan Jasa.
Psikologis Dan Sosial (Reward) Di Badan Pengelola Rumah Sakit
Salewangang Kabupaten Maros
Frekuensi Persentase
Tidak Ada 13 43,3
Reward
Ada 17 56,7
44

Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer Mean :
7,30
SD : 2,020

Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa dari 30 orang responden lebih

besar menyatakan ada imbalan jasa, psikologis dan sosial (reward) yang

diberikan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros

yaitu 56,7 % dan hanya 43,3 % yang menyatakan tidak ada imbalan jasa,

psikologis dan sosial (reward).

Tabel 6
Tabel Distribusi Frekuensi Responden Terhadap Lingkungan Kerja Yang
Mendukung Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan Di
Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang
Kabupaten Maros
Frekuensi Persentase
Tidak Mendukung 12 40,0
Lingkungan Kerja
Mendukung 18 60,0
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer Mean :
2,90
SD : 1,125

Berdasarkan tabel 6, dari 30 orang responden lebih besar menyatakan adanya

dukungan dari kondisi lingkungan kerja terhadap pelaksanaan

pendokumentasian proses asuhan keperawatan yaitu 60 % dan hanya 40 %

yang menyatakan tidak adanya lingkungan kerja dukungan dari kondisi

lingkungan kerja terhadap pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan

keperawatan.

Tabel 7
45

Tabel Distribusi Frekuensi Responden Terhadap Tingkat Pengetahuan Perawat


Mengenai Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan Di Badan
Pengelola Rumah Sakit Salewangang
Kabupaten Maros
Frekuensi Persentase
Kurang 15 50,0
Pengetahuan
Baik 15 50,0
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer Mean :
3,40
SD : 1,453

Berdasarkan tabel 7 diatas dari 30 orang responden setengah diantaranya 50%

berpengetahuan baik dan setengahnya lagi berpengetahuan kurang terhadap

pendokumentasian proses asuhan keperawatan.

Tabel 8
Tabel Distribusi Frekuensi Responden Terhadap Tersedianya Waktu Untuk
Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan Di Badan
Pengelola Rumah Sakit Salewangang
Kabupaten Maros
Frekuensi Persentase
Tidak Tersedia 13 43,3
Waktu
Tersedia 17 56,7
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer Mean :
1,97
SD : 1,273

Berdasarkan tabel 8, dari 30 orang responden lebih besar menyatakan

tersedianya waktu untuk pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan

keperawatan yaitu 56,7 % dan hanya 43,3 % yang menyatakan tidak

tersedianya waktu untuk pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan

keperawatan.

2. Variabel dependen
46

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pendokumentasian

proses asuhan keperawatan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang

Kabupaten Maros. Hasil univariat dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9
Tabel Distribusi Frekuensi Responden Terhadap
Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan
Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros

Frekuensi Persentase
Tidak Dilaksanakan 13 43,3
Pendokumentasian
Dilaksanakan 17 56,7
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer Mean :
1,57
SD : 0,504

Berdasarkan tabel 9, dari 30 orang responden lebih banyak yang

memperlihatkan dilaksanakannya pendokumentasian proses asuhan

keperawatan yaitu 56,7 % dan hanya 43,3 % yang tidak memperlihatkan

dilaksanakannya pendokumentasian proses asuhan keperawatan.

B. Analisis Bivariat

Untuk menilai hubungan antara tersedianya panduan/format, imbalan jasa,

psikologis dan sosial (reward)), lingkungan kerja, pengetahuan dan tersedianya

waktu pada perawat pelaksana yang bertugas di Badan Pengelola Rumah Sakit

Salewangang Kabupaten Maros dengan pelaksanaan pendokumentasian proses

asuhan keperawatan maka digunakan uji statistik Kai-Kuadrat dengan tingkat

kemaknaan = 0,05 atau interval kepercayaan p < 0,05.


47

Maka ketentuan bahwa tersedianya panduan/format, imbalan jasa, psikologis dan

sosial (reward)), lingkungan kerja, pengetahuan dan tersedianya waktu dengan

pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan dikatakan mempunyai

hubungan yang bermakna bila nilai p < 0,05.

1. Hubungan tersedianya panduan/format pendokumentasian dengan

pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan.

Terdapat dua katagori variabel tersedianya panduan/format yaitu : Ada dan

Tidak ada. Hubungan variabel ini dengan pelaksanaan pendokumentasian

proses asuhan keperawatan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang

Maros dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10
Hubungan Tersedianya Panduan/Format Pendokumentasian Dengan
Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan
Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros
Tersedianya Panduan/Format
Pendokumentasian
Jumlah
Tidak
Tersedia
Tersedia
Pendoku Tidak
8 5 13
mentasi Dilaksanakan Odd
an Dilaksanakan 4 13 17
Nilai p Ratio
48

Jumlah 12 18 30 0,042 4,550


Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 10 didapatkan bahwa responden yang menyatakan

tersedianya panduan/format pendokumentasian dan melaksanakan

pendokumentasian proses asuhan keperawatan sebanyak 13 responden

(43,33%) sedangkan yang menyatakan tersedianya format pendokumentasian

namun tidak melaksanakan pendokumentasian sebanyak 5 responden

(16,67%).

Demikian pula dengan hasil uji Kai-Kuadrat diperoleh nilai p = 0,042 yang

berarti lebih kecil dari nilai (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

ada hubungan yang bermakna antara tersedianya format pendokumentasian

dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di Badan

Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros.

Dari nilai odds ratio 4,550 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan

tersedianya panduan/format pendokumentasian berpeluang 4,550 kali lebih

besar melaksanakan pendokumentasian proses asuhan keperawatan dibanding

dengan responden yang mengatakan tidak tersedianya panduan/format

pendokumentasian.

2. Hubungan imbalan jasa, psikologis dan sosial (reward) dengan pelaksanaan

pendokumentasian proses asuhan keperawatan.

Terdapat dua katagori variabel imbalan jasa, psikologis dan sosial (reward)

yaitu : Ada dan Tidak ada. Hubungan variabel ini dengan pelaksanaan
49

pendokumentasian proses asuhan keperawatan di Badan Pengelola Rumah

Sakit Salewangang Maros dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11
Hubungan Imbalan Jasa, Psikologi dan Sosial (Reward) Dengan
Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan
Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros
Reward
Jumlah
Tidak ada Ada

Tidak
Pendoku 7 6 13
Dilaksanakan
mentasi
an
Dilaksanakan 6 11 17 Odd
Nilai p Ratio
Jumlah 13 17 30 0,519 2,139
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 11 didapatkan bahwa responden yang menyatakan adanya

imbalan jasa, psikologi dan sosial (reward) dan melaksanakan

pendokumentasian proses asuhan keperawatan sebanyak 11 responden

(36,67%) sedangkan yang menyatakan adanya imbalan jasa, psikologi dan

sosial (reward) namun tidak melaksanakan pendokumentasian sebanyak 6

responden (20%).

Berdasarkan hasil uji Kai-Kuadrat diperoleh nilai p = 0,519 yang berarti lebih

besar dari nilai (0,05). Dengan demikian tidak ada hubungan yang

bermakna antara imbalan jasa, psikologi dan sosial (reward) dengan

pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan di Badan

Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros.


50

Dari nilai odds ratio 2,139 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan

adanya pemberian reward dari pihak rumah sakit berpeluang 2,139 kali lebih

besar melaksanakan pendokumentasian proses asuhan keperawatan dibanding

dengan responden yang mengatakan tidak adanya pemberian reward dari

pihak rumah sakit

3. Hubungan lingkungan kerja dengan pelaksanaan pendokumentasian proses

asuhan keperawatan.

Terdapat dua katagori variabel lingkungan kerja yaitu : Ada dan Tidak ada.

Hubungan variabel ini dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan

keperawatan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Maros dapat

dilihat pada tabel 12.

Tabel 12
Hubungan Lingkungan Kerja Dengan
Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan
Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros

Lingkungan Kerja
Tidak Jumlah
Mendukung
Mendukung
Pendoku Tidak
5 8 13
mentasi Dilaksanakan Odd
an Dilaksanakan 7 10 17
Nilai p Ratio
Jumlah 12 18 30 0,590 0,893
51

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 12 didapatkan bahwa responden yang menyatakan adanya

dukungan dari lingkungan kerja dan melaksanakan pendokumentasian proses

asuhan keperawatan sebanyak 10 responden (33,33%) sedangkan yang

menyatakan adanya dukungan dari lingkungan kerja namun tidak

melaksanakan pendokumentasian sebanyak 8 responden (26,67%).

Berdasarkan hasil uji Kai-Kuadrat diperoleh nilai p = 0,590 yang berarti lebih

besar dari nilai (0,05). Dengan demikian tidak ada hubungan yang

bermakna antara lingkungan kerja dengan pelaksanaan pendokumentasian

proses asuhan keperawatan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang

Kabupaten Maros.

Dari nilai odds ratio 0,893 (<1) menunjukkan bahwa secara uji rasio prevalens

variabel independen berupa lingkungan kerja merupakan faktor protektif.

4. Hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian

proses asuhan keperawatan.

Terdapat dua kategori variabel pengetahuan perawat yaitu : kurang dan baik

ada. Hubungan variabel ini dengan pelaksanaan pendokumentasian proses

asuhan keperawatan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Maros

dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13
Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan
Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan
Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros
52

Pengetahuan Perawat
Jumlah
Kurang Baik
Pendoku Tidak
10 3 13
mentasi Dilaksanakan Odd
an Dilaksanakan 5 12 17
Nilai p Ratio
Jumlah 15 15 30 0,013 8,000
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 13 ditemukan bahwa responden yang pengetahuannya baik

dan melaksanakan pendokumentasian proses asuhan keperawatan sebanyak 12

responden (40%) sedangkan yang pengetahuannya baik namun tidak

melaksanakan pendokumentasian sebanyak 3 responden (10%).

Hasil uji Kai-Kuadrat diperoleh nilai p = 0,013 yang berarti lebih kecil dari

nilai (0,05). Dengan demikian ada hubungan yang bermakna antara

pengetahuan perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan

keperawatan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten

Maros.

Dari nilai odds ratio 8,000 menunjukkan bahwa responden yang

pengetahuannya baik berpeluang 8,000 kali lebih besar melaksanakan

pendokumentasian proses asuhan keperawatan dibanding dengan responden

yang pengetahuannya kurang.

5. Hubungan tersedianya waktu dengan pelaksanaan pendokumentasian proses

asuhan keperawatan.

Terdapat dua katagori variabel tersedianya waktu yaitu : tersedia dan tidak

tersedia. Hubungan variabel ini dengan pelaksanaan pendokumentasian


53

proses asuhan keperawatan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang

Maros dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14
Hubungan Tersedianya Waktu Dengan
Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Asuhan Keperawatan
Di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten Maros

Tersedianya Waktu
Tidak Jumlah
Tersedia
Tersedia
Pendoku Tidak
7 6 13
mentasi Dilaksanakan Odd
an Dilaksanakan 6 11 17
Nilai p Ratio
Jumlah 13 17 30 0,519 2,139
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 14 didapatkan bahwa responden yang menyatakan

tersedianya waktu dan melaksanakan pendokumentasian proses asuhan

keperawatan sebanyak 11 responden (36,67%) sedangkan yang menyatakan

tersedianya waktu namun tidak melaksanakan pendokumentasian sebanyak 6

responden (20%).

Hasil uji Kai-Kuadrat diperoleh nilai p = 0,519 yang berarti lebih besar dari

nilai (0,05). Dengan demikian tidak ada hubungan yang bermakna antara

tersedianya waktu dengan pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan

keperawatan di Badan Pengelola Rumah Sakit Salewangang Kabupaten

Maros.

Dari nilai odds ratio 2,139 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan

tersedianya waktu untuk pendokumentasian berpeluang 2,139 kali lebih besar


54

melaksanakan pendokumentasian proses asuhan keperawatan dibanding

dengan responden yang mengatakan tidak tersedianya waktu untuk

pendokumentasian.

You might also like