You are on page 1of 8

STMIK Dipanegara Makassar, 2005 125

8
Wide Area Network

WAN adalah jaringan komputer yang mencakup areal yang luas, melintas batas gedung, batas kota, batas
daerah, bahkan batas negara. WAN dapat merupakan koneksi beberapa LAN yang terletak berjauhan
sehingga data harus ditransfer melalui jaringan komunikasi.

Sejak ditemukannya telepon, teknik switching merupakan teknologi yang dominan untuk komunikasi suara,
dan juga komunikasi data (suara, gambar, video, data biasa). Berbagai teknologi telah digunakan untuk
mentransfer data jarak jauh: circuit switcing, packet switcing, asynchronous transfer mode (ATM), frame relay, dan
integrated service digital network (ISDN).

8.1 Circuit Switching

Circuit Switching adalah jaringan simpul-simpul komunikasi yang secara fisik dirancang untuk
melaksanakan pemindahan data dari satu simpul ke simpul yang lain hingga tujuan dicapai.

Ada simpul yang terhubung ke simpul lain, tugasnya semata-mata hanya untuk switching data. Simpul lain
terhubung ke stasiun, tugasnya selain untuk switching juga untuk menerima data dari stasiun. Jalur-jalur
simpul biasanya di-multipleks, baik FDM (frequency division multiplexing) maupun TDM (time division
multiplexing). Biasanya jaringan tidak sepenuhnya dikoneksikan, untuk menjaga reliabilitas jaringan, selalu
disediakan kelebihan jalur.

Komunikasi melalui jaringan simpul meliputi tiga tahap, yaitu:

 Pembangunan Circuit: circuit atau jaringan simpul yang akan dilewati dari satu stasiun ke stasiun
lainnya ditetapkan, misalnya untuk mengirim data dari stasiun A ke stasiun E (lihat gambar 8.1),
dapat ditetapkan jalur yang melewati simpul 4, simpul 5, dan simpul 6.
 Transfer data: data kemudian di-transfer melalui circuit yang sudah ditetapkan.
 Diskoneksi Circuit: setelah semua data selesai ditransfer maka sinyal dirambatkan ke simpul 4,5, dan
6 untuk membebaskan simpul tersebut agar bisa dipakai oleh stasiun lain.

Catatan:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
STMIK Dipanegara Makassar, 2005 126

Gambar 8. 1 Jaringan switching sederhana

Teknologi switching berkembang mulai sistem manual hingga sistem elektronik/digital:

 Manual switch
 Step-by-step switch
 Crossbar switch
 Electronic Common Control (ECC) switch

8.2 Packet Switching

Packet switching diperkenalkan tahun 1971 melalui proyek ARPA-net (Advanced Research Project Agency
Network). Packet Switching telah dikembangkan dan masih dimanfaatkan hingga kini terutama pada
jaringan internet.

Ada dua hal yang menyebabkan packet switcing diperkenalkan, yaitu:

 Untuk beberapa koneksi data sebagian besar waktunya berada pada keadaan idle sehingga
pendekatan circuit switching menjadi tidak effisien
 Dalam jaringan circuit switching koneksi yang terjadi memungkinkan dilakukannya transmisi pada
rate data yang konstan. Masing-masing perangkat yang berhubungan harus bekerja pada rate data
yang sama sehingga dapat membatasi kegunaan jaringan yang memiliki interkoneksi berbagai macam
komputer.

Pada teknik packet-switching data yang akan di-transfer dari satu stasiun lain yang jaraknya berjauhan
dibagi menjadi beberapa paket dengan ukuran tetap dan terbatas, kemudian setiap paket diberi nomor
dan alamat.

Catatan:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
STMIK Dipanegara Makassar, 2005 127
Setiap paket data akan memilih jalurnya sendiri meuju stasiun tujuan, dengan demikian pada dasarnya
beberapa stasiun bisa menggunakan saluran komunikasi yang sama sehingga biaya transmisi data bisa lebih
murah.

Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menyalurkan data dalam teknik packet switching, yaitu
pendekatan datagram dan pendekatan virtual circuit.

Pada pendekatan datagram masing-masing paket data diperlakukan secara terpisah, tanpa dikaitkan dengan
paket yang sudah lewat sebelumnya. Sebagai akibatnya dapat saja terjadi bahwa paket sampai dengan
urutan yang berbeda sewaktu dikirim. Kemungkinan lain adalah beberapa paket hilang di tengah jalan dan
tidak sampai ke tujuan. Adalah tanggung jawab stasiun penerima untuk mengatasi masalah yang timbul
pada penerimaan data

Pada pendekatan virtual circuit jalur yang akan dilewati telah direncanakan terlebih dahulu sebelum paket-
paket data dikirim. Kondisinya mirip dengan circuit switching, namun virtual circuit emungkinkan stasiun
lain menggunakan jalur secara bersama, sementara pada circuit switching jalur dikuasai oleh dua stasiun
yang saling berkomunikasi.

Perbedaan antara pendekatan datagram dan virtual circuit terletak pada pemilihan jalur (routing). Datagram
melakukan routing setiap tiba pada satu simpul sedangkan virtual circuit hanya melakukan routing sekali,
pada saat jalur ditetapkan.

Pendekatan datagram lebih fleksibel dibanding virtual circuit, karena pada saat terjadi kemacetan pada
simpul tertentu maka routing dapat dipindahkan ke simpul yang lain.
(a) circuit switching (b) virtual circuit packet switching (c) Datagram packet switching

Propagation Processing
delay delay

Pkt1
Call Call request
request packet Call accept Pkt2
packet Pkt1
signal Pkt3
Pkt2
Pkt1
Call accept Pkt3
signal Pkt2
Pkt3
User Data Pkt1
Acknowledge-
ment signal Pkt2
Pkt1
Pkt3
Pkt2
Pkt1
Pkt3
Pkt2
Acknowledge-
Pkt3 ment packet

Link Link Link

Node 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Gambar 8. 2 Pewaktuan pada circuit switching dan packet switching

Catatan:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
STMIK Dipanegara Makassar, 2005 128
X.25

X.25 adalah protokol standar yang diciptakan untuk interfacing diantara sistem host dan jaringan packet-
switching. Standar ini memiliki tiga lapisan yaitu:

 Lapisan Fisik: menyangkut interface antara suatu stasiun dengan jalur yang terhubung dengan simpul
packet-switching.
 Lapisan Jalur: dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur fisik cukup andal, dengan cara
mentransmisikan data sebagai rantaian dari bingkai data (frame).
 Lapisan Paket: menyediakan layanan virtual circuit eksternal, yang memungkinkan stasiun mampu
menyusun logika koneksi (virtual circuit) ke stasiun tujuan.

Asynchronous Transfer Mode

Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan interface transfer paket yang efisien. ATM menggunakan
paket-paket data yang berukuran tertentu yang disebut cell. Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang
efisien untuk pentransmisian pada jaringan berkecepatan tinggi

ATM memiliki cara yang sama dengan packet-switching. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk
potongan-potongan yang memiliki ciri-ciri tersendiri. ATM memungkinkan koneksi logik multipel
dimultipleks melalui sebuah interface fisik tunggal.

ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol kesalahan dan kontrol aliran minimal.
Hal ini menyebabkan berkurangnya overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit-bit
overhead yang diperlukan masing-masing sel

Gambar 8. 3 Arsitektur protokol ATM

Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang
ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.

Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM, yaitu pelayanan transfer paket (ATM layer) dan
lapisan adaptasi (AAL) untuk pelayanan protokol transmisi yang tidak berbasis ATM.

Catatan:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
STMIK Dipanegara Makassar, 2005 129
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:

 Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang
terkait.
 Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
 Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem secara
keseluruhan

Koneksi logik ATM disebut Virtual Channel Connection (VVC) atau koneksi melalui saluran maya.

Gambar 8. 4 Relasi koneksi ATM

Konsep jalur virtual dikembangkan untuk memenuhi trend jaringan kecepatan tinggi dimana biaya kontrol
jaringan meningkat melebihi biaya jaringan secara keseluruhan.

Beberapa keuntungan dari VCC adalah:

 Arsitektur jaringan yang sederhana


 Kinerja dan keandalan jaringan yang meningkat
 Waktu setup koneksi lebih pendek dan waktu pengolahan yang berkurang
 Layanan jaringan yang tinggi

Flowchart proses penetapan panggilan menggunakan VCC dapat dilihat pada gambar 8.5.

Sel-sel ATM memuat header 5-byte dan informasi 48-byte. ATM dapat memberi layanan baik real time
maupun tidak

Catatan:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
STMIK Dipanegara Makassar, 2005 130
8.3 Frame Relay

Frame-relay sama halnya dengan ATM, dirancang sedemikian rupa untuk menampilkan skema transisi yang
lebih efisien dibanding X.25. Standar frame-relay muncul lebih awal dibanding ATM, banyak aplikasi
komersial yang memanfaatkannya, namun belakangan ketika ATM muncul beberapa aplikasi untuk
networking data berkecepatan tinggi berpindah dari frame-relay ke ATM.

Gambar 8. 5 Penetapan koneksi menggunakan virtual path

Frame-relay dirancang untuk menghilangkan overhead yang ada pada X.25. Perbedaan utama antara frame-
relay dan X.25 adalah:

 Pensinyalan kontrol panggilan bahwa pada koneksi logik yang terpisah dari data pemakai. Simpul-
simpul (node) perantara tidak perlu mempertahankan tabel-tabel status.
 Koneksi logik untuk multiplexing dan switching dilakukan pada lapisan 2 sebagai pengganti lapisan 3,
berarti menghilangkan satu lapisan pengolahan secara keseluruhan.
 Tidak terdapat flow-control dan kontrol kesalahan lompatan demi lompatan. Cbila diaplikasikan
secara keseluruhan maka flow-control dan kontrol kesalahan ujung-ke-ujung merupakan tanggung
jawab lapisan yang lebih tinggi

Catatan:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
STMIK Dipanegara Makassar, 2005 131
Jadi dengan frame-relay sebuah frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan, dan sebuah
balasan, yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam frame. Tidak terdapat
pertukaran frame-frame data dan balasan lompatan demi lompatan.

Kekurangan utama frame-relay adalah hilangnya kemampuan flow-control dan kontrol kesalahan jalur demi
jalur

Kelebihan frame-relay adalah adanya proses komunikasi yang ringan, penundaan lebih rendah dan laju
penyelesaian yang lebih tinggi. Frame-relay dapat dipergunakan pada akses dengan kecepetan sampai 2
Mbps.

Arsitektur protokol frame-relay adalah sebagai berikut:

Gambar 8. 6 Arsitektur protokol user-network interface

Ada dua operasi yang ter[isah yaitu: taraf kontrol (control plane) yang terlibat dalam penetapan dan
penghentian koneksi logic, dan taraf penakai (user plane) yang bertanggung jawab dalam hal transfer data
pemakai diantara pelanggan. Taraf kontrol berada diantara pelanggan dan jaringan sedang taraf pemakai
menampilkan fungsi ujung-ke-ujung.

8.4 ISDN

ISDN (Integrated Service Digital Network) merupakan hasil penggabungan antara teknologi komunikasi
dengan teknologi komputer, dimaksudkan untuk jaringan telekomunikasi publik yang mampu memberi
layanan terintegrasi, seperti suara, video, dan data.

Narrowband ISDN adalah generasi pertama ISDN yang didasarkan pada pemakaian saluran 64 Kbps
sebagai unit dasar switching dan berorientasi circuit switching. Kontribusi teknis utama dari narrowband
ISDN adalah frame-relay.

Catatan:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
STMIK Dipanegara Makassar, 2005 132
Broadband ISDN, generasi kedua, mendukung rate data yang sangat tinggi (100 Mbps) dan berorientasi
packet switching. Kontribusi teknis utama dari broadband ISDN adalah Asynchronous Transfer Mode
(ATM) yang juga disebut sebagai cell-relay.

Channel-channel ISDN adalah:

 Channel B: 64 Kbps
 Channel D: 16 atau 64 Kbps
 Channel H: 384 Kbps (H0), 1536 Kbps (H11), dan 1920 Kbps (H12)

Channel B: adalah channel pemakai dasar, dapat dipergunakan untuk membawa suara digital (64 Kbps
PCM), data berkecepatan tinggi (circuit switched dan packet switched), faksimile, dan juga video.

Channel D: memiliki dua tujuan, pertama untuk membawa informasi pensinyalan kontrol panggilan circuit
switched, dankedua bisa dipakai untuk sebagai packet switching atau hubungan jarak jauh berkecepatan
rendah pada saat tidak ada informasi pensinyalan.

Channel H: tersedia bagi informasi pemakai pada rate bit yang tinggi. Pemakai dapat menggunakan channel
tertentu seperti trunk berkecepatan tinggi atau membagi-bagi channel sesuai skema TDM yang dimiliki.
Contoh aplikasinya meliputi faksimile cepat, videp, data berkecepatan tinggi, audio bermutu tinggi, serta
aliran-aliran informasi multiple pada rate data yang lebih rendah.

Ada layanan akses utama yaitu: BRI (Basic Rate Interface) dan PRI (Primary Rate Interface). BRI
menyediakan 2 channel B dan 1 channel D, total 192 Kbps. PRI menyediakan 23 channel B, dan 1 channel D
(64 Kbps) dengan total 1,544 Mbps, atau 30 channel B ditambah 1 channel D (64 Kbps) dengan total 2,048
Mbps.

Catatan:
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

You might also like