You are on page 1of 7
3.3 Struct. Responses: Mohr'sCircle (contd) “Langkah membuct lingkaran Mohr 1. Buat sistem koardinat o dan = (c-positif ke kanan dan e-positif ke atas). 2. Tentukan letak koordinat A dan 8 (kondisi tegangan seperti pada elemen di samping) pad: sistem koordinat 3. Hubungian ttik A dan 8 tersebut:titik potong antaragaris &-8 dan sumbu tegangan c adalat] ticik tengah tingkaran Mobi. Kemudias, dengan berpusat pada €eik tengan yang diperoteh| gambartah sebuah lingkaran pada sistem sumbu tersebut. Titik tengah Lingkaren juga dapat ditentuken dengan rumus: 4. Tegangan utama, principal stresses 9, ditentukan ai titi paling kanan lingkaran dan <7 iteneukan di titk paling kin Lingkaran, Titik koondinat yang menunjukkan tegangan-tegangar] ‘tama dapat juga ditentukan dengan ramus: Fi = Ormemge + K setee, fF 2 TV dae suribs horisontat + 5. Setelah lingkaran Mohr tiga dimensi dibuat, maka tegangan geser maksimum dapat dicar Tegangan geser maksimum adalah titikvertikal tertinggi di antara ketiga tingharan yang diukur| Gambar 3.19 Lingkaran Mohr tiga dimensi Lingkaron Mohr 3 Dimensi Apabila diminta menggambarkan lingkaran Mohr tiga dimensi ‘mala penggambarannya sebagai berikut: ~ Apabila linglaran Mob yang dihasilian pertama kali (lingkaran, 1) franya memotong sumbu horisontal saja, maka lingkaran ‘tambahanrya selalu bersinggungan dengan tik pusat koowinat ‘¢ dan t- Buatiah sebuah lingkaran (lingkaran 2) yang tepat bersinggungan dengan lingkaran pertama pada salah satu sisinya; sis! yang lata bersinggungan dengan sumbu vertikal. Buatiah sebuah Lingkaran Lagi (lingkaran 3) yang mengetilings ngkaran 1 dan tingkaran 2. + Apabila lingkaran Moh yang dihasilkan pertama kal (Wngkaran, 2) memotong sumbu vertizal dan sumbu horizontal. maka dua \ingsaran tambahannya berada ¢ dalam lingkaran yang pertama, Linglaran 2 dan lingkaran tiga bersinggungan dengan salah satu sisi lingkaran dan sis lainnya bersinggungan dengan sumbu vertikat, 64 Catatan: 3.4 Local Effects fai, @ Moree. ui © a7 is efek lokal pada struktur Local Effects Catatan: Gb. 3. menunjukkan jenis-jenis efek Lokal yang biasa terjadipada struktur: (2) takik (notch) pada beam (b) lubang pada tugs (©) lubang rivet pada sambungan skin-stringer (@) perubahan geometri (diameter) pada kolom (2) takikan tajam (sharp notch) pada skin (F) takik pada skin (9) pengurangan notch effect dengan large radius 66 3.5 Material Gambar 3.43 (a) Kurva tegangan-regangan hasil percobaan tarik: (6) ‘urva S-N hasil pengujian fotigue. Keduanya untuk mate- rial yang tidak mengalami cacat/retak. Karakteristik material yang penting adalat Catatan: 1. Strength (kekuatan) Yield strength (Sy) Ultimate strength (Su) 2, Modulus elastisitas (E) 2 Strain (ductility euletan) 4 Toughness, etc Gambar 3.43 (a) menunjukkan kurva tegangan-regangan yang diperoteh dari pengujian tarik. Dari pengujian statik ini, karakteristik material material yang diperukan dapat diketahui Gambar 3.43 (b): pada tegangan bolak-balk sebesar Se (en dluronce limit) atau di bawahnya, teryata umur spesimen dapat ‘mencapai tak tehingga (infinite life); sehingga digefinisikan Dawa jka suatu spesimen dapat bertahan lebih dari 20 juta siklus maka spesimen tersebut akan masuk infinite life. Pembebanan Dolak-batk datas endurance timit menghasitxan| unr yg teraas Sieg daeah in debt jugs fe 3.5 Material: Stress-Strain Curve set nd oe worse a7 Gambar 3.44 Kurva teganyan-reyongan untuk beberapa bahan logam: baja, paduan aluminum, don magnesium. Gambar 3.45 Perbandingan antara hahan komposit dan bahan fogam dalam kurva tegangan-regangan Gambar 3.44 menunjukkan kerva tegengan-regangan bahan togam yang baayak digunakan pada pesawat terbang, Gambar 3.45 menunjukkan kurva tegangan-regangan untuk bahan komposit dan bahan logam. Dari kurva ‘ersebut diketahui bahwa maskipun Bahan komposit ‘memiliki tegangan luluh atau tegangan maksimum yang lebih tinggi dari bahan logam, namun bahan tessebut sangat getas. Catatan: 3.5 Material: Stress-Strain Curve (cont‘d) Town irom = MPs Dad Gambar 3.46 kurva tegangan-regangan untuk beberapa serat yang dipakai pada struktur komposit Data memitih serat untuk bahar komposit, kita peru | Catatan: mengetahui tertebih datulu harg: modulus elastisitas, erat, E. Serat yang lebih getas alan memiliki kemiringan yang curam dalam kurva tegangarv-regangan, Kekuatan struktur komposit,selain ditertukan olah harga modulus elastisitas, juga ditentukan oleh orientast arah serat, matriks yang digunalan, dan jumlah lamina, 3.6 Failure Theories 010,10) eR 18 (a) py. t97 ro) oO Gambar 3.47 (a) Vield criterion based on maximum shearing stress; (b} Yield criterion based on distortian energy: (c) elemen dengan tegangan tarik; (d} lingkaran Mokr untuk tegangan tarik murni (@) Teor kegagalan dibedatan untuk materat ya getas dan | Catatans material yang ulet. Maximum Shear Theory of Failure Umumnya, bahan yang ulet mengalami kegagalan akibat shearing. Suaty elemen Gb. 3.45 (c) mengalami tegangan tarik o tanpa tegangan geser t maka t,., = 1/2 6,. Jika o pada elemen ditingkatkan hingga mencapai o,, max. shear theory mengatakan bahwa material akan mehcapai cy pada shear; sehingga harga t,,, = 1/2 ¢, tyr 20, SetI/20,)/,, Failure pada shear terjadi pada araiy 45 derajat. 3.6 Failure Theories (cont'd) 7 Niasimuen dstoen exeres Maximum normat sees jane Cast iron, 8 Steel © Copper 2 Alursioum Gambar 3.48 Comparison of yield and fracture criteria with test data Distortion Energy Theory atau Mises-Hencky Catatan: Gambar 3.47 (b) Tegangan dua dimensi: 1 +93 -0,/02 6} 0,0, 03+, Gambar 3.68 menunjukan bahwa harga tegangan hasil engufian berada dalam range antara kriteria Marimwer ‘Shear theory dan Distortion Energy theory.

You might also like