You are on page 1of 14

PROPOSAL PENGEMBANGAN PRODUK KREATIF

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELAPA

Disusun oleh :
Buvia Laelatul Hasanah
4 Kimia Analis 2
06/8821

SMK N1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG


TAHUN AJARAN 2017/2018

X
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
proposal ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan saya semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 29 September 2017

Buvia Laelatul Hasanah

X
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
BAB I. PENDAHULUAN
A............................................................................Latar Belakang 4
B..........................................................................................Tujuan 6
C.......................................................................................Manfaat 6
BAB II. KAJIAN TEORI
A...........................................................................Tanaman kelapa 7
B..................................................Karakteristik tempurung kelapa 7
C...........................................Kandungan arang tempurung kelapa 8
D............................................Arang aktif dan struktur arang aktif 9
E..............................................................Karbon dan karbon aktif 9
BAB III. METODE PENELITIAN
A..............................................................................................Alat 11
B...........................................................................................Bahan 11
C........................................................Cara pembuatan arang aktif 11
D.................................................................................Cara analsis 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15

X
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa negara indonesia memiliki flora dan fauna
yang dapat kita kembangkan. Dari segi flora negara indonesia memiliki begitu
banyak jenis tumbuhan yang dapat membantu kita untuk melakukan suatu inovasi
yang bermanfaat bagi orang. Salah satunya pembuatan karbon aktif. Karbon atau
arang aktif adalah material yang berbentuk butiran atau bubuk yang berasal dari
material yang mengandung karbon misalnya batubara, kulit kelapa, dan sebagainya.
Dengan pengolahan tertentu yaitu proses aktivasi seperti perlakuan dengan tekanan
dan suhu tinggi, dapat diperoleh karbon aktif yang memiliki permukaan dalam yang
luas. Karbon aktif dapat diolah dari kulit pisang, kulit singkong,cangkang kelapa
sawit, dan tempurung kelapa. Limbah-limbah tempurung kelapa begitu banyak kita
temukan. Biasanya limbah tempurung kelapa kita temukan disekitar pasar,ditempat
sampah, sisa-sisa pembuangan disetiap warung-warung kecil. Salah satu produk
yang dapat dibuat dari tempurung kelapa adalah pembuatan arang aktif. Jadi arang
tempurung merupakan bahan baku untuk industri arang aktif.Pembuatan arang
tempurung ini memang belum banyak melakukannya, padahal potensi bahan baku,
penggunaan dan potensi pasar cukup besar.
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%
karbon,dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan
pada suhu tinggi. Selain digunakan bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai
adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan
kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi arang tersebut dilakukan aktifasi dengan
aktifator bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi.
Dengan demikian, arang akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia.
Arang yang demikianlah disebut sebagai arang aktif. Arang aktif merupakan

X
senyawa karbon amorf, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung
karbon atau dari arang yang dperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan
permukaan yang lebih luas. Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300-3500
m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang meyebabkan arang
aktif mempunyai sifat sebagai adsoeben. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan
senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorspsinya selektif, tergantung pada
besar atau volume pori-pori dan luas permukaan.Daya serap arang aktif sangat
besar, yaitu 25-1000% terhadap berat arang aktif (Meilita dan Tuti,2003).
Karbon aktif merupakan karbon amorf dari pelat-pelat datar disusun oleh
atom-atom C yang terikat secara kovalen dalam suatu kisi heksagonal datar dengan
satu atom C pada setiap sudutnya yang luas permukaan berkisar antara 300 m2/g
hingga 3500 m2/g dan ini berhubungan dengan struktur pori internal sehingga
mempunyai sifat sebagai adsorben.(Meilita Taryana,2002).
Proses aktivasi merupakan suatu perlakuan terhadap arang yang bertujuan
untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau
mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan
sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan
berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Pada umumnya karbon aktif dapat di aktivasi
dengan 2 cara, yaitu dengan cara aktivasi kimia dengan hidroksida logamalkali,
garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya
ZnCl2, CaCl2, dan aktivasi fisika yang merupakan proses pemutusan rantai karbon
dari senyawa organik dengan bantuan panas pada suhu 800C hingga 900C .
Karena pada suhu 800 hingga 900 kualitas karbon aktif yang terbaik
diperoleh dengan kadar air 1,3 %, kadar abu 0,60 % memenuhi standar SII 0258-79
dan memiliki daya serap terhadap kadar iod sebesar 580,0 mg/g yang memenuhi
standar SNI 06-3730.( S.C. KIM, I.K.1996). Senyawa ZnCl 2 digunakan sebagai
katalis yang berfungsi untuk mempercepat reaksi pada reaksi esterifikasi.
Faktor faktor yang berpengaruh terhadap proses aktivasi adalah waktu
aktivasi, suhu aktivasi, ukuran partikel, rasio activator dan jenis aktivator yang
dalam hal ini akan mempengaruhi daya serap arang aktif. Dalam mengoptimalkan

X
pemanfaatan arang tempurung kelapa hasil pirolisis tempurung kelapa dan
meningkatkan nilai ekonomisnya maka dibuat menjadi arang aktif secara kimia
yang di gunakan untuk menjernihkan air.

B. Tujuan
1. Memperoleh arang aktif dari tempurung kelapa
2. Dapat memanfaatkan limbah tempurung kelapa
3. Mengetahui proses pembuatan arang aktif dan proses aktivasi arang aktif
tersebut

C. Manfaat
1. Memberikan informasi bahwa arang aktif dengan bahan dari arang
tempurung kelapa.
2. Memberika informasi bagaimana cara memanfaatkan tempurung kelapa
yang tidak terpakai menjadi barang yang dapat dijual.

X
BAB II
KAJIAN TEORI

1. Tanaman Kelapa

Tanaman kelapa disebut juga tanaman serbaguna, karena dari akar sampai ke
daun kelapa bermanfaat. Buah adalah bagian utama dari tanaman kelapa yang
berperan sebagai bahan baku industri. Buah kelapa terdiri dari beberapa komponen
yaitu sabut kelapa, tempurung kelapa, dagig buah kelapa dan air kelapa. Daging
buah adalah komponen utama yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai
ekonomi tinggi. Sedangkan air, tempurung, dan sabut sebagai hasil samping ( by
Product) dari buah kelapa juga dapat diolah menjadi berbagai produk yang bernilai
ekonominya tidak kalah dengan daging buah.

2. Karakteristik Tempurung Kelapa


Secara fisologis,bagian tempurung kelapa merupakan bagian yang paling
keras dibandingkan dengan bagian kelapa lainnya. Struktur yang keras disebabkan
oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung kelapa tersebut.
Berat dan teba; tempurung kelapa sangat ditentukan oleh tanaman kelapa. Berat
tempurung kelapa ini sekitar (15-19)% dari berat keseluruhan buah
kelapa,sedangkan tebalnya sekitar (3-5) mm.

Dari segi kualitas,tempurung kelapa yang memenuhi syarat untuk jadikan


bahan arang aktif adalah kelapa yang benar-benar tua,keras,masih utuh dan dalam
keadaan kering. Untuk membuat arang aktif yang benar-benar berkulitas,tempurung
kelapa harus bersih dan terpisah dari sabutnya.Sedangkan untuk mengetahui
kualitas yang baik dari arang tempurung kelapa,pembakarannya menghasilkan arang
yang tampak hitam,mengkilap,utuh,keras dan mudah dipatahkan ( Mecoho,2009).
Bila tempurung kelapa dipanaskan pada temperatur yang cukup tinggi tanpa
berhubungan dengan udara, akan terjadi rangkaian penguraian dari senyawa-
senyawa kompleks yang merupakan komponen tempurung ( Woodroof, 2010).

X
3. Kandungan Arang Tempurung Kelapa
Komposisi atau kandungan zat yang terdapat dalam tempurung kelapa dapat
dilihat pada tabel 1. Tempurung kelapa memiliki kadar air mencapai 8, jika
dihitung berdasarkan berat kering atau setara dengan 12% dari berat kelapa.
Sedangkan abu merupakan komposisis terendah yang terdapat pada tempurung
kelapa.

Tabel 1. Komposisi Tempurung Kelapa

No. Komposisi Persentase (%)


1. Lignin 29,40
2. Pentosan 27,70
3. Selulosa 26,60
4. Air 8,00
5. Solvent Ekstraktif 4,20
6. Uronant Anhidrat 3,50
7. Abu 0,60
8. Nitrogen 0,10
(Sumber : Ibnusantoso,G.,2001).

Tabel 2. Perbandingan Tempurung dan Arang Tempurung Kelapa

Bahan Komponen Kandungan (%)


1. Tempurung Kelapa Moisture 10.46

Volatile 67.67
Karbon 18.29
Abu 3.58
2. Arang Tempurung Kelapa Volatile 10.60

Karbon 76.32
Abu 13.08
4. Arang Aktif dan Struktur Arang Aktif

Arang aktif adalah arang yang diproses sedemikian rupa sehingga


mempunyai daya serap/adopsi yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan
atau uap. Arang aktif dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbon baik
organik atau anorganik, tetapi yang biasa beredar di pasaran berasal dari tempurung

X
kelapa, kayu dan batubara. Pada umumnya arang akif digunakan sebagai bahan
penyerap dan penjernih. Dalam jumlah kecil digunakan juga sebagai katalisator.
Sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas
permukaaan. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 25 -100 % terhadap berat
arang aktif.
Struktur arang/karbon aktif menyerupai struktur grafit. Grafit mempunyai
susunan seperti pelat-pelat yang sebagian besar terbentuk dari atom karbon yang
berbentuk heksagonal. Jarak antara atom karbon dalam masing masing lapisan 1.4
A. Pada grafit, jarak antara pelat- pelat lebih dekat dn terikat lebih teratur daripada
karbon aktif.
1. Dekomposisi menghasilkan tar,metanol dan hasil samping lainnya.
Pembentukan karbon terjadi pada temperatur 400-6000C.
2. Aktifasi: dekomposisi tar dan perluasan pori-pori, dapat dilakukan
dengan uap atau CO2 sebagai aktifator(John,2000).
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil destilasi kering tempurung adalah
kematangan/kekerasan tempurung kelapa, suhu, tekanan dan lama destilasi

5. Karbon dan Karbon Aktif


Arang adalah suatu bentuk karbon yang berwarna hitam dan berpori-pori,
diperoleh dari hasil pembakaran bahan-bahan karbon dengan menggunakan udara
terbatas. Sebagian besar pori-pori arang masih tertutup hidrokarbon,ter,dan
senyawa-senyawa organik lain. Jacobs menyebutkan bahwa karbon aktif adalah
suatu bentuk karbon ( arang) yang telah diaktifkan dengan menggunakan gas, uap
air, atau bahan-bahan kimia sehingga pori-porinya terbuka.

Perlakuan yang dimaksudkan untuk menghilangkan unsur-unsur hidrogen


dan oksigen. Seperti diketahui bahan baku untuk pembuatan karbon aktif terutama
berasal dari tumbuh-tumbuhan yang banyak mengandung unsur-unsur tersebut
dalam bentuk persenyawaan organik. Salah satu perlakuan panas tersebut adalah
karbonisasi ( pengarangan).

X
Karbon aktif dapat dibuat dari semua bahan yang mengandung karbon, baik
karbon organik maupun anorganik dengan syrat bahan tersebuut mempunyai
struktur berpori. Bahan bahan tersebut antara lain kayu, batu bara muda,tulang ,
tempurung kelapa, tempurung kelapa sawit, tandaan kelapa sawit, limbah pertanian
seperti kulit buah kopi,sabut buah coklat, sekam padi, jerami, toongkol dan pelepah
jagung.

X
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat
Oven
Furnace
Desikator
Tanur
Gelas ukur 100 ml
Erlemeyer 250 ml
Pipet tetes
Spatula
Saringan
Neraca
Kapas.

B. Bahan
Tempurung Kelapa
ZnCl2 25%
CaCl2 25%
Aquades

C. Cara Pembuatan Arang Aktif


1. Dibersihkan tempurung kelapa dari bahan-bahan lain. Misalnya tanah,dan
kerikil.
2. Dikeringkan tempurung kelapa dibawah sinar matahari.
3. Dibakar tempurung kelapa pada tangki pirolisis selama 5-7 jam.
4. Direndam pada bahan kimia CaCl2 atau ZnCl2 kadar 25% selama 15-20 jam
untuk menjadi arang aktif.
5. Dilakukan pencucian dengan air suling hingga kotoran atau bahan ikatan
dapat dipisahkan.
6. Dihamparkan pada rak dengan suhu kamar
7. Ditiriskan bahan tempurung kelapa tersebut
8. Dikkeringkan dalam oven pada suhu 110 -800oC selama 3 jam.
9. Ditumbuk sehingga mencapai ukuran sebesar gula pasir atau ukuran kira-
kira 1x1 cm2.
10.Dianalisis kualitasnya

X
D. Cara Analisis
D.1. Pengujian Sifat Fisika
Penetapan kadar air
Prosedur penetapan kadar air mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 06
3730-1995 tentang syarat mutu dan pengujian arang aktif.
a. Contoh uji arang sebanyak 3 g dikeringkan dalam oven pada suhu
(1102)oC sampai beratnya konstan.
b. Kemudian dimasukkan ke dalam desikator sampai bobotnya tetap
c. Ditentukan kadar airnya dalam persen (%). Kadar air arang dihitung
dengan rumus sebagai berikut :

Berat conto h awal ( g ) Berat kering tanur(g)


Kadar air ( ) = x 100
Berat keringtanur ( g)

D.2. Pengujian Sifat Kimia


Penetapan kadar zat menguap
Prosedur penetapan Kadar Zat Menguap mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) 063730-1995 tentang syarat mutu dan pengujian arang
aktif.
a. Cawan porselin yang berisi contoh dari penentuan kadar air, ditutup
dan diikat dengan kawat nichrome.
b. Cawan dimasukkankedalam tanur listrik pada 880oC selama 6 menit.
c. Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu pemanasan pendahuluan pada
bagian datar selama 2 menit dan pada pangkal tanur selama 3menit.
d. Setelah penguapan selesai cawan dimasukkan kedalam desikator
sampai beratnya konstan dan selanjutnya ditimbang.
e. Kadar zat menguap arang dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

Selisi h berat contoh (g)


Kadar zat menguap ( )= x 100
Berat kering tanur (g)

X
Penetapan kadar abu
Prosedur penetapan Kadar Abu mengacu pada Standar Nasional Indonesia
(SNI) 063730-1995 tentang syarat mutu dan pengujian arang aktif.
a. Cawan yang sudah berisi contoh yang kadar air dan kadar zat
menguapnya sudah ditetapkan, digunakan untuk mengukur kadar abu.
b. Caranya cawan tersebut diletakkan dalam tanur, perlahan-lahan
dipanaskan mulai dari suhu kamar sampai 600oC selama 6 jam.
c. Selanjutnya didinginkan dalam desikator sampai beratnya konstan,
kemudian ditimbang bobotnya.
d. Kadar abu arang dapat dihitung denganmenggunakan rumus sebagai
berikut :

Berat Abu (g)


Kadar Abu ( )= x 100
Berat Kering Tanur (g)

Penetapan kadar karbon terikat


Prosedur penetapan Kadar Karbon Terikat mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI)063730-1995 tentang syarat mutu dan pengujian arang
aktif. Karbon terikat adalah fraksikarbon yang terikat di dalam ruang selain
fraksi air, zat menguap dan abu. Pengukuran kadarkarbon terikat dihitung
dengan menggunakan rumus:

Kadar KarbonTe ikat ( )=100 ( Kadar Zat Menguap+ Kadar Abu )

X
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/15417409/proposal_penelitian_material

You might also like