You are on page 1of 50

Pengertian: Kesehatan Itu Apa?

Materi Kuliah Kesehatan Umum, Mama Idiot - Penyunting: Firdausi Nisaburi

Kesehatan itu lebih dari sekadar tiadanya penyakit atau pun luka. Pada orang yang sehat, banyak dimensi
kehidupan yang berfungsi secara serasi.

Kebugaran (wellness) adalah proses pengambilan keputusan secara aktif untuk mencapai kesehatan yang
optimal.

Anda di sini: Kuliah 3 Idiot Pelatihan Gayahidup Sehat Kesehatan Umum Tantangan Kesehatan di Abad 21
Pengertian: Kesehatan Itu Apa?

Tentang pengertian kesehatan, rangkuman singkatnya sudah tersaji di atas. Tapi biar lebih jelas, kita simak saja
kuliah selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Kesehatan
Diterjemahkan secara bebas dari buku kuliah karya April Lynch, Barry Elmore, dan Jerome Kotecki,Health: Making
Choices for Life (Benjamin Cummings, 2014), Bab 1, "Health in the 21st Century: New Challenges, New Choices", p.2-5 |
Hak cipta terjemahan Indonesia 2014 Tiga Idiot

Seabad yang lalu, istilah kesehatan dipakai hanya untuk makna "tiadanya penyakit atau pun luka". Lalu pada
tahun 1948, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang baru saja didirikan sebagai unit kesehatan global dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa, meluncurkan definisi yang sangat baru terhadap istilah "kesehatan", yaitu
"keadaan bugar secara fisik, mental, dan sosial yang lengkap, dan bukan hanya tiadanya penyakit atau pun
kelemahan". Pandangan menyeluruh terhadap kesehatan ini mengakui bahwa pada orang yang sehat, berbagai
dimensi kehidupan itu berjalan secara serasi.

Walau definisi kesehatan ala WHO itu telah diterima luas selama puluhan tahun, sebagian peneliti berkeberatan
terhadap konsep kebugaran "yang lengkap"; sebagian peneliti pun berpendapat bahwa definisi tersebut kurang
praktis. Pada tahun 1986, di Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, WHO menawarkan konteks berikut ini
untuk definisinya terhadap kesehatan:

Untuk mencapai keadaan bugar secara fisik, mental, dan sosial yang lengkap, seorang individu atau suatu
kelompok harus mampu mengidentifikasi dan mewujudkan cita-cita, memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau
pun menghadapi lingkungannya. Karenanya, kesehatan itu dipandang sebagai sumberdaya untuk kehidupan
sehari-hari.
Penekanan pada kesehatan sebagai sumberdaya itu memudahkan kita untuk lebih memandang kesehatan sebagai
proses aktif daripada sebagai keadaan yang stabil. Hal ini berlaku pula untuk sebuah konsep yang terkait erat,
yaitu kebugaran (wellness). Sebagian otoritas kesehatan masyarakat memandang kebugaran sebagai keadaan
ketika kita menyadari potensi kita sepenuh-penuhnya sebagai individu dan sebagai anggota komunitas kita.
Namun sebagian lainnya memandang kebugaran sebagai proses penentuan pilihan secara aktif untuk
mencapaikesehatan optimal. Orang-orang yang tingkat kebugarannya tinggi itu senantiasa mengambil keputusan
yang menjunjung tinggi kesehatan di berbagai bidang kehidupan mereka. Di sisi lain, rendahnya tingkat
kebugaran disebabkan oleh putusan-putusan buruk yang meningkatkan risiko penyakit, luka, cacat, dan mati
dini.

Rangkaian Sakit-Bugar
Pada tahun 1975, pelopor kebugaran John W. Travis, M.D., menerbitkan sebuah buku tentang rangkaian sakit-
bugar (the illness-wellness continuum). Ia memandang rangkaian itu dengan dua ujung ekstrem: mati dini pada
satu ujung dan bugar tingkat-tinggi pada ujung lain. (Lihat gambar di bawah ini.)
Hampir semua dari kita berada di antara keduanya, beralih antara keadaan merasa sakit, "netral", dan sehat
walafiat. Arah umum Anda pada rangkaian tersebut (entah menuju kebugaran optimal, entah menuju kematian
dini) itu lebih penting daripada posisi Anda pada waktu kapan saja. Anda mungkin masuk-angin, misalnya, dan
terutama merasa tidak sehat--namun kalau Anda merawat diri dan bersikap positif, maka arah umum Anda akan
menuju kebugaran yang lebih besar. Begitu pula, Anda mungkin menganggap diri sehat--namun kalau Anda
berada di bawah tekanan, makan asal-asalan, dan minum minuman keras berlebihan, maka arah umum Anda
pada rangkaian tersebut akan menuju berkurangnya kebugaran.

Dimensi-dimensi Kesehatan & Kebugaran


Ingatlah bahwa definisi kesehatan ala WHO menyebut tiga matra (fisik, mental, sosial), yang semuanya berjalan
secara serasi. Walau sebagian peneliti menerima bahwa tiga dimensi ini sudah memadai, sebagian lainnya
mengidentifikasi matra-matra tambahan lainnya yang tepat bagi populasi yang mereka layani. Di buku kuliah
ini, kami mengakui tujuh dimensi kesehatan berikut ini: fisik, intelektual, psikologis, spiritual, sosial,
lingkungan, dan pekerjaan. (Lihat gambar di bawah ini.)

(Perhatikanlah bahwa karena kebugaran merupakan proses pencapaian kesehatan optimal, kebugaran pun
bersifat multidimensional.) Mari kita simak lebih dekat setiap dimensi ini.
Dimensi Fisik
Kesehatan fisik berfokus pada tubuh: seberapa baik tubuh itu berfungsi dan seberapa baik Anda merawatnya.
Kesehatan fisik optimal meliputi aktif secara fisik, makan bergizi, dan mendapatkan tidur yang cukup, membuat
putusan yang bijaksana mengenai seks, minuman keras, dan obat-obatan terlarang, dan mengambil langkah-
langkah untuk menghindari luka dan penyakit menular.

Dimensi Intelektual
Kesehatan intelektual ditandai dengan kemauan untuk mengambil tantangan intelektual baru, suatu keterbukaan
terhadap ide-ide dan keterampilan-keterampilan baru, suatu kemampuan untuk berpikir secara kritis, dan suatu
rasa humor dan ingin tahu. Orang-orang yang memiliki kesehatan intelektual tingkat tinggi tidak hanya
mengenali masalah secara cepat, melainkan juga mencari dan menciptakan solusi. Sifat-sifat ini penting tidak
hanya selama masa pendidikan formal Anda, tetapi juga sepanjang hayat Anda.

Dimensi Psikologis
Kesehatan psikologis merupakan kategori luas yang meliputi otonomi, penerimaan-diri, dan kemampuan untuk
menanggapi dengan tepat lingkungan kita. Kategori ini juga mencakup kemampuan untuk mempertahankan
hubungan yang sehat dengan orang lain dan untuk mengejar tujuan-tujuan yang bermakna. Akhirnya, orang-
orang yang sehat-psikologis itu merasa bahwa mereka senantiasa tumbuh dan berkembang sebagai individu.

Dimensi Spiritual
Terkait erat dengan kesehatan psikologis ialah kesehatan spiritual, yang dipengaruhi oleh kepercayaan-
kepercayaan dan nilai-nilai yang kita anut dan cara-cara pengungkapan kita--contohnya dalam kegiatan
kemanusiaan, ibadah keagamaan, atau pun upaya untuk menjaga kelestarian alam. Kesehatan spiritual itu
berkontribusi terhadap rasa makna hidup dan dapat menjadi sumber dukungan ketika kita menghadapi
tantangan-tantangan.

Dimensi Sosial
Kesehatan sosial memaparkan kualitas interaksi dan hubungan kita dengan orang-orang lain. Seberapa
memuaskankah hubungan Anda dengan keluarga, teman, dosen, dan orang-orang lain di kehidupan Anda?
Bagaimana perasaan Anda mengenai kemampuan Anda untuk memenuhi peran sosial, misalnya sebagai teman
atau pun selaku sukarelawan di lingkungan tempat tinggal Anda? Kesehatan sosial yang baik itu juga ditandai
dengan kemampuan untuk saling menyediakan dan menerima dukungan dengan orang lain.

Dimensi Lingkungan
Kesehatan environmental memaparkan mutu lingkungan rumah, pekerjaan, sekolah, dan sosial kita--
sebagaimana kesehatan planet kita. Kualitas udara, ketersediaan air bersih dan makanan bergizi, tingkat
kejahatan, cuaca, polusi, dan keterlindungan terhadap zat-zat kimia merupakan beberapa gelintir saja dari
variabel-variabel yang mempengaruhi kesehatan environmental.

Dimensi Pekerjaan
Kesehatan okupasional memaparkan mutu hubungan Anda dengan pekerjaan Anda. Pekerjaan itu bukan hanya
yang mendapatkan bayaran. "Pekerjaan" Anda bisa terdiri dari studi Anda, menjadi ibu rumah tangga, atau apa
pun yang Anda anggap pekerjaan utama Anda. Apakah pekerjaan Anda ini terasa memuaskan? Apakah Anda
memiliki peluang untuk maju dan belajar? Apakah Anda merasa dihargai oleh rekan kerja Anda? Tantangan
terhadap kesehatan okupasional itu mencakup stres, kurangnya kepuasan kerja, hubungan yang buruk dengan
rekan kerja, kompensasi yang tidak memadai, dan PHK mendadak.

Terminologi Kesehatan
Seperti yang dapat Anda lihat, kesehatan dan kebugaran itu seluas kehidupan itu sendiri. Jadi, tidaklah
mengejutkan bahwa para peneliti dan penyedia layanan kesehatan dalam kesehatan masyarakat mengembangkan
kosakata yang luas untuk mengkomunikasikan konsep-konsep yang terkait dengan kesehatan. Berikut ini
beberapa istilah terpenting, yang akan Anda hadapi tidak hanya di sepanjang buku kuliah ini, tetapi juga di
laporan-laporan media tentang topik-topik yang terkait dengan kesehatan:

Penyakit Akut & Penyakit Kronis


Penyakit akut adalah yang muncul mendadak dan mendalam, seperti sakit kepala atau sakit perut lantaran
keracunan makanan. Ini bisa sembuh dengan cepat, kadang-kadang dalam beberapa jam, tapi bisa pula sampai
beberapa pekan. Perawatan medis mungkin diperlukan, tapi mungkin pula tidak. Penyakit-penyakit akut yang
signifikan--seperti serangan stroke atau pun infeksi pada otak--dapat berakibat fatal. Sebaliknya, penyakit kronis
menjadi diperhatikan secara bertahap, seringkali beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun. Penyakit kronis itu
pada mulanya sangat ringan, dan bisa berlanjut begitu, tetapi bisa pula menjadi parah dan semakin parah.
Contohnya, sakit jantung.

Morbiditas & Mortalitas


Morbiditas adalah istilah klinis mengenai penyakit, yaitu kelaziman atau pemerataannya dalam suatu populasi.
Mortalitas, tentu saja, bermakna kematian. Namun para peneliti kesehatan masyarakat menggunakan istilah ini
ketika mengacu pada angka kematian dalam populasi tertentu atau lantaran sebab tertentu. Contohnya, angka
kematian bayi suatu negara (yaitu persentase bayi-bayi yang meninggal sebelum ulangtahun pertama mereka di
suatu negara) dipakai secara umum sebagai indikator status kesehatan total suatu negara.

Tanda & Gejala


Dalam bahasa perawatan kesehatan, tanda (sign) adalah indikasi obyektif status kesehatan seseorang. Misalnya:
berat badan, denyut nadi, tekanan darah, hasil tes laboratorium, dan pemindaian serta sinar-X merupakan
ukuran-ukuran yang dapat menyiratkan adanya atau pun tiadanya penyakit. Tanda-tanda itu juga meliputi hal-
hal yang tidak dapat kita ukur, tetapi bisa kita lihat atau pun kita dengar, seperti mendesah atau pun mencerca.
Sebaliknya, gejala (symptom)adalah pengalaman subyektif yang dilaporkan oleh pasien--seperti rasa nyeri atau
pun sesak napas.

Promosi Kesehatan & Pencegahan Penyakit


Pada keadaan yang paling sederhana, promosi kesehatan adalah proses membantu orang-orang untuk
meningkatkan kesehatan mereka. Umpamanya, kampanye "Mengolahragakan Masyarakat dan Memasyaratkan
Olahraga". Begitu pula mengikuti matakuliah Kesehatan Umum ini. Sebaliknya, pencegahan penyakit mengacu
pada tindakan tertentu yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya penyakit. Umpamanya, pembagian kondom
lateks gratis untuk mengurangi tersebarnya penyakit kelamin.

Faktor Risiko & Penyebab


Penyebab adalah faktor yang secara langsung menimbulkan hasil tertentu. Contohnya, cacat-genetik tertentu
diketahui menyebabkan suatu penyakit yang disebut "fibrosis kista". Dan melahap makanan yang tercemar
sejenis bakteri yang disebut "Salmonella" menyebabkan "infeksi Salmonella". Sebaliknya, faktor risiko adalah
karakteristik yang meningkatkan kemungkinan bahwa seorang individu akan mengalami penyakit atau pun luka
tertentu. Diantaranya, kegemukan merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung, dan penyalahgunaan alkohol
merupakan faktor risiko untuk keterlibatan dalam kecelakaan kendaraan bermotor. Perhatikan bahwa faktor-
faktor risiko tidak secara langsung menimbulkan penyakit atau pun luka; maksudnya tidak semua orang yang
mengalami kegemukan akan menderita penyakit jantung, dan banyak orang yang berpenyakit jantung tidak
kegemukan. Alih-alih, faktor risiko itu memberi tahu kita apa hubungannya; contohnya, 40% kematian
lantaran kecelakaan kendaraan bermotor itu melibatkan [penyalahgunaan] alkohol.

Perhatikanlah bahwa walaupun Anda dapat mengurangi risiko untuk banyak masalah kesehatan, sedikit saja
yang bisa sepenuhnya dicegah. Contohnya, selama puluhan tahun, serangkaian laporan dari U.S. Surgeon
General menyatakan dengan tegas bahwa merokok dan membiarkan asap rokok orang lain terisap itu
menyebabkan penyakit kanker; faktanya, lebih dari 440 ribu orang Amerika meninggal dunia setiap tahun
sebagai dampak dari asap rokok yang mereka isap sendiri atau pun terisap dari orang lain. Namun setiap
hari, sejumlah orang yang tak pernah merokok dan tak pernah tinggal bersama perokok pun mendapati bahwa
mereka menderita kanker paru-paru. Itu karena kebanyakan penyakit, termasuk kanker, bersifat multifaktorial;
maksudnya, penyakit-penyakit tersebut terjadi lantaran banyak faktor, termasuk yang tidak berada dalam
kendali Anda, seperti umur Anda dan gen yang Anda warisi dari orangtua Anda. Namun bagaimanapun,
gayahidup yang Anda pilih (seperti menghindar dari merokok dan menyantap makanan yang bergizi) dapat
secara dramatis mengurangi risiko Anda, atau pun mengurangi keparahan tanda-tanda dan gejala-gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit itu.***

Pengertian Kesehatan Menurut WHO


Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian
Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian
kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan
bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup
Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.

Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang


Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah:
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri
ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang
memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis
bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk
mempermudahadaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.

Baca juga : Pengertian Perilaku Agresif

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu
mendapatjaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti
Akses, Taspen, dan Jamsostek.
Golongan masyarakat yang dianggap teranaktirikan dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari
golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih
pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok
manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri
Aspek-Aspek Kesehatan
Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain :
A. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau
tidak mengalami gangguan.
B. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya
takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa.
Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat
spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang
dianutnya.
C. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau
kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial,
ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
D. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai
kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau
keluarganya secara finansial.

Baca juga : Kesehatan Reproduksi Remaja

Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan
sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah
produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti,
misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan
kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi
kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal
berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan
secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain:
Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia.
Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah
serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi usaha-usaha
perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:
Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh
masyarakat.
Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang
berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan
ekosistem.
Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit,
dan lain-lain.
Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai
penularan penyakitnya.
Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan

Baca juga : Karakteristik Perilaku Agresif

Tujuan Pembangunan Kesehatan


Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan
utama sebagai berikut:
Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
Peningkatan status gizi masyarakat.
Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera.
Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan
Dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan
hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan rakyat.
Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi dan seimbang
oleh pemerintah dan masyarakat.
Kata kunci artikel :
Pengertian Kesehatan
Referensi:
Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan & Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran, VisiMedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2091011-pengertian-kesehatan/
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2199030-pengertian-
kesehatan-menurut-undang-undang/

Read more: TENTANG KESEHATAN >> Pengertian Kesehatan


KESEHATAN LINGKUNGAN & SANITASI LINGKUNGAN
DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengertian kesehatan

) Menurut WHO

Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas
dari penyakit dan kecacatan.

) Menurut UU No 23 / 1992 ttg kesehatan

Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.

2. Pengertian lingkungan

Menurut Encyclopaedia of science & technology (1960)

Sejumlah kondisi di luar dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme.

Menurut Encyclopaedia Americana (1974)

Pengaruh yang ada di atas/sekeliling organisme.

Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976)

Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan
dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan
maupun kesehatan dari organisme itu.

3. Pengertian kesehatan lingkungan


Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan
bahagia.

Menurut WHO (World Health Organization)

Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.

Menurut kalimat yang merupakan gabungan (sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi, WHO dan
Sumengen)

Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan
ekologi pd tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.

B. Ruang lingkup kesehatan lingkungan

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan :

1) Penyediaan Air Minum

2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3) Pembuangan Sampah Padat

4) Pengendalian Vektor

5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6) Higiene makanan, termasuk higiene susu

7) Pengendalian pencemaran udara

8) Pengendalian radiasi

9) Kesehatan kerja

10) Pengendalian kebisingan

11) Perumahan dan pemukiman

12) Aspek kesling dan transportasi udara

13) Perencanaan daerah dan perkotaan

14) Pencegahan kecelakaan

15) Rekreasi umum dan pariwisata


16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan
perpindahan penduduk.

17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8 :

1) Penyehatan Air dan Udara

2) Pengamanan Limbah padat/sampah

3) Pengamanan Limbah cair

4) Pengamanan limbah gas

5) Pengamanan radiasi

6) Pengamanan kebisingan

7) Pengamanan vektor penyakit

8) Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana.

C. Sasaran kesehatan lingkungan (Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992

umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis

an pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis

an kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis.

n umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.

5) Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm keadaan
darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.

D. Sejarah perkembangan kesehatan lingkungan

Orba

Th 1882 : UU ttg hygiene dlm Bahasa Belanda.


Th 1924 Atas Prakarsa Rochefeller foundation didirikan Rival Hygiene Work di Banyuwangi dan
Kebumen.

Th 1956 : Integrasi usaha pengobatan dan usaha kesehatan lingkungan di Bekasi hingga didirikan
Bekasi Training Centre

Prof. Muchtar mempelopori tindakan kesehatan lingkungan di Pasar Minggu.

Th 1959 : Dicanangkan program pemberantasan Malaria sebagai program kesehatan lingkungan di


tanah air (12 Nopember = Hari Kesehatan Nasional)

Orba

Th 1968 : Program kesehatan lingkungan masuk dalam upaya pelayanan Puskesmas

Th 1974 : Inpres Samijaga (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga)

Adanya Program Perumnas, Proyek Husni Thamrin, Kampanye Keselamatan dan kesehatan kerja, dll.

E. Konsep hubungan interaksi antara Host Agent Environmental

1. Tiga komponen/faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit Model Ecology (JHON
GORDON).

Agent (Agen/penyebab) : adalah penyebab penyakit pada manusia

Host (tuan Rumah/Induk semang/penjamu/pejamu) adalah manusia yang ditumpangi


penyakit.

Lingkungan/environmental : Segala sesuatu yang berada di luar kehidupan organisme Cth


Lingkungan Fisik, Kimia, Biologi.
.

2) PENGERTIAN SANITASI LINGKUNGAN

Sanitasi lingkungan adalah Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan,

pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebaginya (Notoadmojo, 2003). Sanitasi

lingkungan dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan
mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi

kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencakup (pasokan air yang bersih dan

aman,pembuangan limbah dari hewan,manusia dan industry yang efisien,perlindungan

makanan dri kontaminasi biologis,udara bersih dan aman,rumah yang bersih dan aman ).

Rumah

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau
tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Pada zaman purba
manusia bertempat tinggal digua-gua, kemudian berkembang, dengan mendirikan rumah
tempat tinggal di hutan-hutan dan dibawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia
sudah membangun rumah (tempat tinggalnya) bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan
yang serba modern.sejak zaman dahulu pula manusia telah mencoba mendesain rumahnya,
dengan ide mereka masing-masing yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan
masyarakat setempat dan membangun rumah mereka dengan bahan yang ada setempat
(lokal material) pula. Setelah manusia memasuki abad modern ini meskipun rumah mereka
dibangun dengan bukan bahan-bahan setempat tetapi kadang-kadang desainya masih
mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya (Notoadmojo, 2003).

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah :

1. Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya
membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah itu didirikan. Di
pegunungan ataukah di tepi pantai, di desa ataukah di kota, di daerah dingin ataukah di
daerah panas, di daerah pegunungan dekat gunung berapi (daerah gempa) atau di daerah
bebas gempa dan sebagainya. Rumah didaerah pedesaan, sudah barang tentu disesuaikan
kondisi sosial budaya pedesaaan, misalnya bahanya, bentuknya, menghadapnya, danlain
sebagainya. Rumah didaerah gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun
harus kokoh, rumah didekat hutan harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap
serangan-serangan binatang buas.

2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat

Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya,


untuk itu maka bahan-bahan setempat yang murah misal bambu, kayu atap rumbia dan
sebagainya adalah merupakan bahan-bahan pokok pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa
mendirikan rumah adalah bukan sekadar berdiripada saat itu saja, namun diperlukan
pemeliharaan seterusnya (Notoadmojo, 2003).

Syarat-syarat rumah yang sehat :


1. Bahan bangunan
a. lantai : Ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi pedesaan.
Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang mampu di pedesaan, dan inipun
mahal. Oleh karena itu, untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan.
Syarat yang penting disini adalah tdak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada
musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak berdebu) dapat ditempuh
dengan menyiram air kemudian dipadatkan dengan benda-benda yang berat, dan dilakukan
berkali-kali. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.

b. Dinding : Tembok adalah baik, namun disamping mahal tembok sebenarnya kurang cocok
untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis
khususnya di pedesaan lebih baik dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak cukup,
maka lubang-lubang pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi, dan dapat
menambah penerangan alamiah.

c. Atap Genteng : Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun
pedesaan. Disamping atap genteng cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh
masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak
masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu, maka atap daun rumbai atau daun kelapa
pun dapat dipertahankan. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, di
samping mahal juga menimbulkan suhu panas didalam rumah.
d. Lain-lain (tiang, kaso dan reng)
Katu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di pedesaan. Menurut
pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tapi perlu diperhatikan bahwa lubang-lubang
bambu merupakan sarang tikus yang baik. Untuk menghindari ini cara memotongnya barus
menurut ruas-ruas bambu tersebut, maka lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan
untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu.

2. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran
udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O 2 yang diperlukan
oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan
O2didalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi
meningkat.disamping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara
didalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan dari kulit dan penyerapan.
Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri, patogen (bakteri-
bakteri penyebab penyakit.)
Funsi kedua daripada ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan-ruangan dari
bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-
menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainya adalah untuk
menjaga agar ruangan selalu tetap didalam kelembaban (humuduty) yang optium.
Ada 2 macam ventilasi, yakni :

a) Fungsi kedua dari pada ventaliasi adalah untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-
bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi aliran udara dan sebagainya. Di
pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena merupakan jalan masuknya
nyamuk dan serangga lainya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk
melindung kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.

b) Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara
tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin penghisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok
dengan kondisi rumah di pedesaan.
Perlu diperhatika disinni bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak
berhenti atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan
masuk dan keluarnya udara.

3. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu
banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari
di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan
berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya didalam rumah akan
menyebabkan silau, dam akhirnya dapat merusakan mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi
2, yakni :

a) Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya matahari ini sangat penting, karena dapat
membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu,
rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan
masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15% sampai 20% dari luas lantai yang
terdapat didalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan
agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan
lain. Fungsi jendela disini, disamping sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya.
Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan dusahakan agar sinar matahari lama
menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka sebaiknya jendela itu harus di tengah-tenan
tinggi dinding (tembok).
Jaln masuknya cahaya ilmiah juga diusahakan dengan geneng kaca. Genteng kaca pun dapat
dibuat secra sederhana, yakni dengan melubangi genteng biasa waktu pembuatanya
kemudian menutupnya dengan pecahan kaca.

b) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu
minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.
4. Luas bangunan rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya
luas lanai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan
yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan
(overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab di samping menyebabkan kurangnya konsumsi
O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkene penyakit infeksi, akan mudah menular
kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat
menyediakan 2,5 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga).

5. Fasilitas-fasilitas didalam rumah sehat

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

a. Penyediaan air bersih yang cukup


b. Pembuangan Tinja
c. Pembuangan air limbah (air bekas)
d. Pembuangan sampah
e. Fasilitas dapur ruang berkumpul keluarga

Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang).

Disamping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri
untuk rumah pedesaan, yakni:

a) Gudang, tempat menyimpan hasil panen. Gudang ini dapat merupakan bagian dari rumah
tempat tinggal tersebut, atau bangunan tersendiri.

b) Kandang ternak. Oleh karena kandang ternak adalah merupakan bagian hidup dari
petani, maka kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah. Hal ini tidak sehat,
karena ternak kadang-kadang merupakan sumber penyakit pula. Maka sebaiknya demi
kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal, atau dibikinkan kandang sendiri
(Notoadmojo, 2003).

Sistem Pembuangan
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainya, dan pada umumnya mengandung
bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi
dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran
dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada
(Haryoto Kusnoputranto, 1985).

Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa
dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri,
perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena
lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut
dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya
akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air
buangan ini harus dikelola atau diolah secara baik.

Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokan
sebagai berikut :

1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air limbah
yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta
(tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-
bahan organic.
2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai jenis industri
akibat proses produksi. Zat-zat yang tergantung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan
bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain : nitrogen, logam berat, zat
pelarut dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak
menimbulkan polusi lingkungan memnjadi rumit.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal
dari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat ibadah, dan
sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan
air limbah rumah tangga.

Karakteristik air limbah perlu dikenal, karena hal ini akan menentukan cara pengolahan
yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air
limbah ini digolongkan menjadi sebagai berikut:

1. Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi.
Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit
berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan
sayur, bagian-bagian tinja, dan sebagainya.

2. Karakter kimiawi

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari
air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan
sampah-sampah lainya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basah pada waktu masih
baru, dan cenderung ke asam apabila sudah memulai membusuk. Substansi organic dalam
air buangan terdiri dari dua gabungan, yakni :

a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya: urea, protein, amine, dan


asam amino.
b. Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, dan
karbuhidrat, termasuk selulosa
.
3. Karakteristik bakteriologis

Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah
tergantung darimana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan
air buangan
.
Sesuai dengan zat-zat yang terkandung di dalam air limbah ini, maka air limbah yang
tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat
dan lingkungan hidup antara lain :

a. menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama:


kholera, typhus abdominalis, desentri baciler.
b. Menjadi media berkembang biaknya mikroorganisme pathogen.
c. Menjadi temoat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup
larva nyamuk.
d. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
e. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan
hidup lainya.
f. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak
nyaman, dan sebagainya.

Pegolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap


pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya
dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaraan air limbah
tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya
dukungnya, sehingga air limbah perlu dibuang.

Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut :

1. Pengeceran (dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian
baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin bertambahnya penduduk, yang
berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang
terlalu banyak, dan diperluka air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat
dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya : bahaya
kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya
menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan
sebagainya. Selanjutnnya dapat menimbulkan banjir.

2. Kolam Oksidasi (Oxidation ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang
(algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan kedalam
kolam berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam
tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan
didaerah yang terbuka, sehingga memungkinkan memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.

3. Irigasi

Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk
kedalam tanah melalui dasar dan dindindg parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan
dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi
untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga,
perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, damn lain-lainya dimana kandungan zat-zat
organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.
DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

Ragil Setiyabudi, SKM

A. Konsep dan Batasan Kesehatan Lingkungan

1. Pengertian kesehatan

a) Menurut WHO

Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu
keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan.

b) Menurut UU No 23 / 1992 ttg kesehatan

Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.

2. Pengertian lingkungan

Menurut Encyclopaedia of science & technology (1960)

Sejumlah kondisi di luar dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme.

Menurut Encyclopaedia Americana (1974)

Pengaruh yang ada di atas/sekeliling organisme.

Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976)

Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala
keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi
tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.

3. Pengertian kesehatan lingkungan

Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)

Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis
antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia.

Menurut WHO (World Health Organization)

Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut kalimat yang merupakan gabungan (sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi, WHO
dan Sumengen)

Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju


keseimbangan ekologi pd tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.

B. Ruang lingkup kesehatan lingkungan

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan :

1) Penyediaan Air Minum

2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3) Pembuangan Sampah Padat

4) Pengendalian Vektor

5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6) Higiene makanan, termasuk higiene susu

7) Pengendalian pencemaran udara

8) Pengendalian radiasi

9) Kesehatan kerja

10) Pengendalian kebisingan

11) Perumahan dan pemukiman

12) Aspek kesling dan transportasi udara

13) Perencanaan daerah dan perkotaan

14) Pencegahan kecelakaan

15) Rekreasi umum dan pariwisata

16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana


alam dan perpindahan penduduk.

17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8 :

1) Penyehatan Air dan Udara


2) Pengamanan Limbah padat/sampah

3) Pengamanan Limbah cair

4) Pengamanan limbah gas

5) Pengamanan radiasi

6) Pengamanan kebisingan

7) Pengamanan vektor penyakit

8) Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana.

C. Sasaran kesehatan lingkungan (Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992

1) Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis

2) Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis

3) Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis.

4) Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.

5) Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm
keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang
bersifat khusus.

D. Sejarah perkembangan kesehatan lingkungan

1) Sebelum Orba

Th 1882 : UU ttg hygiene dlm Bahasa Belanda.

Th 1924 Atas Prakarsa Rochefeller foundation didirikan Rival Hygiene Work di


Banyuwangi dan Kebumen.

Th 1956 : Integrasi usaha pengobatan dan usaha kesehatan lingkungan di Bekasi hingga
didirikan Bekasi Training Centre

Prof. Muchtar mempelopori tindakan kesehatan lingkungan di Pasar Minggu.

Th 1959 : Dicanangkan program pemberantasan Malaria sebagai program kesehatan


lingkungan di tanah air (12 Nopember = Hari Kesehatan Nasional)

2) Setelah Orba

Th 1968 : Program kesehatan lingkungan masuk dalam upaya pelayanan Puskesmas


Th 1974 : Inpres Samijaga (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga)

Adanya Program Perumnas, Proyek Husni Thamrin, Kampanye Keselamatan dan


kesehatan kerja, dll.

E. Konsep hubungan interaksi antara Host Agent Environmental

1. Tiga komponen/faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit Model Ecology


(JHON GORDON).

Agent (Agen/penyebab) : adalah penyebab penyakit pada manusia

Host (tuan Rumah/Induk semang/penjamu/pejamu) adalah manusia yang ditumpangi


penyakit.

Lingkungan/environmental : Segala sesuatu yang berada di luar kehidupan organisme Cth


: Lingkungan Fisik, Kimia, Biologi.

Interaksi antara agent, host dan lingkungan serta model ekologinya adalah sebagai berikut :

Antara agent Host dan lingkungan dalam


keadaan seimbangsehingga tidak terjadi penyakit. Gambar sebagai
berikut :

Pejamu Agent

Lingkungan

Peningkatan kemampuan agent untuk menginfeksi


manusia serta mengakibatkan penyakit pada manusia. Gambar
sebagai berikut :

Pejamu

Agent

Lingkungan

Perubahan lingkungan menyebabkan meningkatnya


perkembangan agent. Gambar sebagai berikut :

Pejamu

Agent
Lingkungan

2. Karakteristik 3 komponen/ faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit

1) Karakteristik Lingkungan

Fisik : Air, Udara, Tanah, Iklim, Geografis, Perumahan, Pangan, Panas, radiasi.

Sosial : Status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik, dll.

Biologis : Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan.

2) Karakteristik Agent/penyebab penyakit

Agent penyakit dapat berupa agent hidup atau agent tidak hidup. Agent penyakit dapat
dikualifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu :

a. Agent biologis

Beberapa penyakit beserta penyebab spesifiknya

Jenis agent Spesies agent Nama penyakit


Metazoa Ascaris lumbricoides Ascariasis
Protozoa Plasmodium vivax Malaria Quartana
Fungi Candida albicans Candidiasis
Bakteri Salmonella typhi Typhus abdominalis
Rickettsia Rickettsia tsutsugamushi Scrub typhus
Virus Virus influenza Influenza

b. Agent nutrien : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.

c. Agent fisik : suhu, kelembaban, kebisingan, radiasi, tekanan, panas.

d. Agent chemis/kimia : eksogen contoh ; alergen,gas, debu,

endogen contoh ; metabolit, hormon.

e. Agent mekanis : gesekan, pukulan, tumbukan, yang dapat menimbulkan kerusakan


jaringan.

3) Karakteristik Host/pejamu

Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan tergantung dari
karakteristik yang dimiliki oleh masing masing individu, yakni :

a. Umur : penyakit arterosklerosis pada usia lanjut, penyakit kanker pada usia
pertengahan

b. Seks : resiko kehamilan pada wanita, kanker prostat pada laki-laki

c. Ras : sickle cell anemia pada ras negro


d. Genetik : buta warna, hemofilia, diabetes, thalassemia

e. Pekerjaan : asbestosis, bysinosis.

f. Nutrisi : gizi kurang menyebabkan TBC, obesitas, diabetes

g. Status kekebalan : kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan seumur
hidup.

h. Adat istiadat : kebiasaan makan ikan mentah menyebabkan cacing hati.

i. Gaya hidup : merokok, minum alkohol

j. Psikis : stress menyebabkan hypertensi, ulkus peptikum, insomnia.

F. Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia

1. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

b. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500
mg/l)

c. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :

a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur

c. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan,
harus dibatasi seminimal mungkin.

f. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.

g. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.


3. Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak


yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.

b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah

c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan


penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup.

d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena


keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik harus memperhatikan faktor-faktor/unsur :

a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah


penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.

b. Penyimpanan sampah.

c. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.

d. Pengangkutan

e. Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan
urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini
secara efisien.

5. Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut
sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp
untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk
Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit
tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat
proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan
Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di
rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat


menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara
perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri
penyebab.

6. Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa
boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa
boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan


meliputi :

a. Persyaratan lokasi dan bangunan;

b. Persyaratan fasilitas sanitasi;

c. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan;

d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi;

e. Persyaratan pengolahan makanan;

f. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi;

g. Persyaratan peralatan yang digunakan.

7. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran


udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air
pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung
umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang
sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada
di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tanggalainnya
merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita.
Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai
analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok
resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5
kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di
masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil
kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi
pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

G. Penyebab masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

1. Pertambahan dan kepadatan penduduk.

2. Keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar penduduk.

3. Belum memadainya pelaksanaan fungsi manajemen.


H. Hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan
dan pemukiman

Contoh hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan
dan pemukiman diantaranya sebagai berikut :

1. Urbanisasi >>>kepadatan kota >>> keterbatasan lahan >>>daerah slum/kumuh>>>sanitasi


kesehatan lingkungan buruk

2. Kegiatan di kota (industrialisasi) >>> menghasilkan limbah cair >>>dibuang tanpa pengolahan
(ke sungai) >>>sungai dimanfaatkan untuk mandi, cuci, kakus>>>penyakit menular.

3. Kegiatan di kota (lalu lintas alat transportasi)>>>emisi gas buang (asap) >>>mencemari udara
kota>>>udara tidak layak dihirup>>>penyakit ISPA.

I. Healthy City (Kabupaten/kota sehat)

Dalam tatanan desentralisasi/otonomi daerah di bidang kesehatan, pencapaian Visi Indonesia


Sehat 2010 ditentukan oleh pencapaian Visi Pembangunan Kesehatan setiap provinsi (yaitu
Provinsi sehat). Khusus untuk Kabupaten/Kota, penetapan indikator hendaknya mengacu kepada
indikator yang tercantum dalam Standard Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. SPM ini
dimasukkan sebagai bagian dari Indikator Kabupaten/Kota Sehat.Kemudian ditambah ha-hal
spesifik yang hanya dijumpai/dilaksanakan di Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Misalnya
Kota/Kabupaten yang area pertaniannya luas dicantumkan indikator pemakaian pestisida.

Di dalam SPM Kab/kota di Propinsi Jawa Tengah (Keputusan Gubernur Jawa Tengah ) pada point
(huruf) U tentang Penyuluhan Perilaku Sehat disebutkan terdapat item Rumah Tangga Sehat
(item 1), dimana disebutkan bahwa Rumah Tangga sehat adalah Proporsi Rumah Tangga yang
memenuhi minimal 11 (sebelas) dari 16 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan
Rumah Tangga. Lima diantara 16 indikator merupakan Perilaku yang berhubungan dengan
Kesehatan Lingkungan, yaitu :

1. Menggunakan Air Bersih untuk kebutuhan sehari-hari

2. Menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan

3. Membuang sampah pada tempat yang disediakan

4. Membuang air limbah pada saluran yang memenuhi syarat

5. Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar.

Terdapat juga Penilaian Rumah Sehat (rumah secara fisik : pencahayaan, kelembaban, ventilasi,
dll)

Selain Rumah Tangga sehat terdapat pula point R yakni Pelayanan Kesehatan
Lingkungan dimana item pertama (Institusi yang dibina) meliputi RS, Puskesmas, Sekolah,
Instalasi Pengolahan Air Minum, Perkantoran, Industri Rumah Tangga dan Industri Kecil serta
tempat penampungan pengungsi. Institusi yang dibina tersebut adalah unit kerja yang dalam
memberikan pelayanan/jasa potensial menimbulkan resiko/dampak kesehatan.

Secara garis besar dapat diterangkan dengan diagram berikut :

Indonesia Sehat 2010

Indikator Indonesia Sehat (Kep. MenKes No 1202/MENKES/SK/VIII/2003)

Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kab/Kota (KepMen 1457/Menkes/SK/X/2003)

Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kab/Kota di Provinsi Jawa


Tengah (Kep.Gub. Jateng No 71 tahun 2004) Point U dan R yaitu :

Institusi yang dibina

Rumah Tangga Sehat

Rumah Sehat

Kumpulan Rumah Sehat, Rumah Tangga Sehat dan Institusi-institusi yang dibina akan
mewujudkan Kabupaten/Kota sehat (Healthy City)

Kepustakaan :

Achmadi, Umar Fahmi, 1991. Transformasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja di
Indonesia, Jakarta : UI Press.

Azwar, 1983. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Mutiara. Jakarta

Depkes RI, 1982. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes RI.Jakarta

Ehler, Victor M. 1965., Municifal and Rural Sanitation. Mc. Graw Hill, Publishing Company Ltd, New
Delhi.

Harsanto, et al.2002. Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Jakarta : Depkes RI.

Keputusan Gubernur Jawa Tengah No 71 tahun 2004 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Kab/Kota di Provinsi Jawa Tengah

Keputusan Menteri Kesehatan No 1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat


2010 dan Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat

Keputusan Menteri Kesehatan No 1457/Menkes/SK/X/2003 Standard Pelayanan Minimal Bidang


Kesehatan di Kab/Kota
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003
tentangPersyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran

Leavel and Clark. 1965. Preventive Medicine for the Doctor in His Community, 3th Edition, McGraw-
Hill Inc, New York.

Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta : Rineka


Cipta.

Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air

Purdom, 1980. Environmental Health.second edition. Academic Press.

Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu Pengantar. Jakarta :
EGC.

Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

Wagner & Lanoix,1958. Excreta Disposal for Rural Areas and Small Comunities, World Health
Organization. Geneva.

Soal Latihan :

1. Sebutkan pengertian kesehatan lingkungan menurut sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi, WHO
dan Sumengen !

2. Sebutkan ruang lingkup kesehatan lingkungan menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 !

3. Jelasakan konsep hubungan interaksi antara tiga komponen yang berperan dalam menimbulkan
penyakit model ecology (Jhon Gordon)

4. Sebutkan karakteristik host, agent dan environmental dan beri contoh masing-masing 2 (diua) buah
!

5. Sebutkan masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia dan apa penyebabnya ?

6. Jelaskan dengan contoh (2 saja), hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan
masyarakat di perkotaan dan pemukiman !

7. Jelaskan dengan diagram, kaitan antara Indonesia sehat 2010, kesehatan lingkungan dan Healty
city !

Makalah Kesehatan Pribadi, Lingkungan dan Masyarakat


KESEHATAN PRIBADI, KESEHATAN LINGKUNGAN
DAN KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
ARI PUTRA UTAMA
XI IIS 4
SMA NEGERI 90 JAKARTA
JALAN SABAR, PETUKANGAN SELATAN, PESANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN
TAHUN AJARAN 2015/2016

DAFTAR ISI

Cover
1

Daftar
Isi...............................................
2

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah . 3

1.2 Tujuan . 3

Bab 2 Kesehatan Pribadi

1. Pengertian Kesehatan Pribadi... 4

2. Penerapan dalam Menjaga Kesehatan Pribadi.. 4


a. Kesehatan Kulit, Kesehatan Rambut, Kebersihan Kuku,

Kebersihan
Mata.. 4

b. Kebersihan Gigi dan Rongga Mulut, Kebersihan Telinga,

Kebersihan
Hidung. 5

c. Pemeliharaan Pakaian dan Makanan & Minuman yang Bergizi. 6

Bab 3 Kesehatan Lingkungan

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan 7

2. Syarat-syarat Lingkungan yang Sehat. 7

3. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan. 7

4. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan 8

5. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan... 8

Bab 4 Kesehatan
Masyarakat....................................................... 9

Bab 5 Daftar Pustaka

1. Daftar Pustaka................................ 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah salah satu bagian terpenting dalam hidup manusia, baik
kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan. Manusia dapat beraktifitas dengan baik
apabila tubuhnya sehat. Kesehatan badan akan terjaga jika pemeliharaannya sesuai dengan
anjuran pakar kesehatan.
Begitu pentingnya arti kesehatan sehingga di sekolah-sekolah pendidikan kesehatan
telah menjadi bagian dari kurikulum. Di Sekolah Dasar kesehatan pribadi menduduki peran
penting, guru dituntut untuk menerapkan gaya hidup sehat dalam diri anak, karena tidak
dipungkiri masih banyak anak-anak yang kurang peduli menjaga kesehatan pribadi mereka
sehingga mereka mudah terserang penyakit.
Selain kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat
merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah
satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan
yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan
belajar.

1.2 Tujuan Penulisan

Tulisan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan
Kesehatan Jasmani, selain itu juga untuk mempelajari pentingnya kesehatan pribadi,
kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

BAB II

KESEHATAN PRIBADI

1. Pengertian Kesehatan Pribadi

Kesehatan pribadi adalah badan/diri seseorang yang bersih dari segala penyakit yaitu berasal
dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusia tersebut. Pribadi yang sehat bisa dikatakan
sehat bila luar dan dalam tubuh pribadi seseorang itu sudah bersih dari segala penyakit yang dapat
mempengaruhi kesehatan pribadi tersebut.

2. Penerapan dalam Rangka Menjaga Kesehatan Pribadi

Untuk menjaga kesehatan pribadi, seseorang harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan
seluruh anggota tubuhnya. Berikut uraiannya.
a. Kesehatan Kulit

Untuk menjaga kesehatan kulit agar selalu bersih adalah dengan mandi minimal 2 kali sehari,
mandi berguna membersihkan debu yang melekat pada badan, juga menghilangkan keringat.
Sebaiknya mandi menggunakan sabun.

b. Kesehatan Rambut

Dilakukan dengan keramas minimal seminggu sekali dengan menggunakan shampo atau obat-
obatan lain.

c. Kebersihan Kuku

Sebaiknya bagi anak didik memotong kukunya pendek, dilakukan seminggu sekali dan
dibersihkan dengan sehat yang lembut dipinggir daun kuku.

d. Kebersihan Mata

Membersihkan mata dengan air bersih atau boorwater secara rutin adalah kebiasaan yang
baik agar terhindar dari penyakit yang menyerang mata. Beberapa penyakit mata diantaranya
adalah: Alergi mata, konjungtivitis, luka pada mata dan saluran air mata tersumbat.

e. Kebersihan rongga mulut dan gigi

Dilakukan dengan cara berkumur dan menyikat gigi. Menyikat gigi dengan odol dan pilih sikat
yang sesuai dengan bulu yang lunak. Menyikat gigi dilakukan setelah makan dan sebeliam tidur pada
malam hari. Menggosok gigi juga ada aturannya, terlalu keras dan lama tak membuat kotoran segera
menyingkir sebaliknya malah melukai gusi dan merusak gigi.

Kelompok ilmuan dari Newcastle Univercity selama satu bulan menggelar pengamatan terhadap
12 orang. Responden dibagi menjadi beberapa kelompok dengan pola gosok gigi yang berbeda-
beda, yaitu responden yang hanya menggosok gigi sekitar 30 detik saja, hingga yang diatas 3 menit,
hasilnya flak masih tebal menempel, kendati tekanan pada gigi semakin kuat dan makin lama
menggosok, untuk itu para ilmuan menganjurkan agar kegiatan bersih-bersih ini cukup dilakukan
paling lama sekitar 2 menit saja.

f. Kebersihan Telinga
Membersihkan lubang telinga sebaiknya dengan menggunakan air yang masak yang dingin atau
dengan obat tetes telinga. Tahi telinga bersifat lehat, liat dan berguna menahan binatang atau kotoran
yang masuk ke dalam telinga oleh karena itu jangan terlalu sering dibersihkan hanya cukup 2 minggu
sekali.

Diantaranya penyakit telinga adalah :

Congek di telinga
Gangguan pada lubang anting-anting

Nyeri telinga

Telinga perenang

g. Kebersihan Hidung

Hidung dibersihkan menggunakan kain halus atau menghirup air lalu disemprotkan keluar.
Penyakit hidung diantaranya adalah mimisan, simusitis.

h. Pemeliharaan Pakaian

Pakaian yang memenuhi syarat kesehatan :

Tidak merusak kulit

Tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar

Mudah dicuci dan dirapihkan

Warna sesuai dengan warna kulit, usia pemakai

Pakaian yang sehabis dipakai di cuci

Sepatu atau sandal selalu dibersihkan

Jangan menaruh pakaian yang bekas dipakai kedalam lemari.

Sediakan tempat khusus untuk baju, sepatu dap topi.

Kosongkan saku-saku

Pakaian yang disimpan dalam lemari selalu dalam keadaan bersih dan kering.

Periksalah semua tas, sepatu, topi apakah sudah bersih atau rapi.

i. Makanan dan Minuman Sehat

Fungsi Makanan Bagi Tubuh

Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk meinghilangkan rasa lapar tetapi lebih utama
adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun sel-sel tubuh, mempertinggi
daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran makan proses yang terjadi di
dalam tubuh.

Untuk dapat hidup sehat bisa mencapainya melalui kegiatan olahraga yang teratur, makan makanan
bergizi dan istirahat yang cukup. Makanan bergizi terdiri dari makanan yang meliputi empat unsur
makanan sehat ditambah satu unsur pelengkap bisa kita sebut empat sehat lima sempurna. Vitamin
dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil, namun mutlak diperlukan
tubuh.
Air adalah bagian yang penting dari semua sel tubuh. Air digolongkan sebagai bahan
pembangun, sebagai zat pengatur dan mengatur dan merupakan bahan pelarut. Air harus memenuhi
syarat kesehatan adalah sebagai berikut : penuh, tak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung
mineral yang berbahaya, tidak mengandung bibit penyakit.

BAB III

KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi,
karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan
sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani
dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi
kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat

2. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

a. Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C,
sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

b. Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2
(zat carbondioksida).

c. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

3. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

a.Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai


b. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
c. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
d. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

4. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

A. Mengurangi Pemanasan Global dengan menanam tumbuhan sebanyak banyaknya pada lahan kosong, maka kita
juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan
zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan
dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

B. Menjaga Kebersihan Lingkungan dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena
lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah musuh
kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;

a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh
zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur
dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
1. Daun-daun tumbuhan
2. Ranting-ranting tumbuhan
3. Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang tidak dapat
hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat
dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

5. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial
di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat.

BAB IV

KESEHATAN MASYARAKAT

1. Pengertian Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat adalah kondisi dimana setiap orang yang menempati suatu wilayah
(masyarakat) dapat hidup sehat dan mendapat jaminan kesehatan.

2. Unit-Unit dalam Membangun Kesehatan Masyarakat

a. Posyandu

Posyandu adalah salah satu bentuk unit terkecil dari usaha menciptakan kesehatan di
lingkungan masyarakat. Posyandu biasanya digunakan untuk memeriksa kondisi bayi/balita setiap
bulannya (imunisasi). Selain itu, posyandu juga bisa dijadikan tempat untuk memeriksa penyakit
untuk skala ringan.

b. Rumah sakit

Sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan


oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :


Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
KESEHATAN PRIBADI DAN LINGKUNGAN

A. Kesehatan Pribadi
Kesehatan pribadi merupakan usaha atau prilaku untuk menjaga derajat kesehatan yang
dimiliki oleh diri sendiri. Sarwoto (1992) menyebutkan kesehatan pribadi adalah segala usaha
dan tindakan seorang untuk menjaga, memelihara dan meningkatan derajat kesehatannya sendiri
dalam batas-batas kemampuannya, agar mendapatkan kesenangan hidup dan mempunyai
tenaga kerja sebaik-baiknya.

Kesehatan pribadi merupakan jalan untuk mencapai kesehatan hidup, sesuai dengan Toho
cholik (1997) tujuan hidup pribadi dan masyarakat adalah untuk mencapai kehidupan yang lebih
berbahagia, lebih sehat dan lebih produktif. Kesehatan sangatlah penting, banyak orang baru
menyadari betapa pentingnya kesehatan setelah menderita sakit.

Ciri-ciri anak yang sehat, Sarwoto dan Bambang Soetedjo (1996), yaitu :

1. Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat tinggi badan secara teratur dan
proposional.

2. Tangkas, gesit dan bergembira

3. Mata bersih dan bersinar

4. Nafsu makan baik, pencernaan makanan baik, bibir dan lidah segar dan pemanasan tidak
berbau
5. Senang melakukan olahraga dan menikmati waktu istirahatnya secara teratur

6. Kulit dan rambut bersih dan tidak kering


7. Tidak mempunyai perasaan tertekan dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan
lingkugannya
8. Perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan umur dan kelamin

Kebiasaan hidup sehat dimulai dari rumah, dibutuhkan perilaku sehat oleh individu masin-
masing anak. Karena kebersihan pribadi dapat menunjang diri dalam melakukan kegiatan dan
aktivitas. Adapun usaha atau kebiasaan hidup sehat dirumah melalui memelihara kebersihan
pribadi, menurut dr.Hasan said (1982) :
a. Kebersihan kulit

Kulit adalah lapisan jaring tubuh sebagai pembungkus badan, yang berfungsi sebagai :

Melindungi bagian tubuh terhadap gangguan dari luar, terutama kuman dan penyakit

Mengatur panas badan

Tempat indera peraba (perasa), sehingga kita dapat meraba merasa nyeri dan panas

Membuat Vitamin D dibawah pengaruh sinar matahari

Membangkitkan daya tahan terhadap beberapa bibit penyakit

Untuk menjaga agar semua fungsi kulit terpelihara dengan baik, maka syarat utamanya
adalah kebersihan kulit. Mandi perlu untuk menjaga kebersihan badan agar badan terhindar dari
penyakit kulit dan bau yang tidak sedap. Mandilah dengan sabun dan air bersih agar debu dan
kotoran yang menempel di badan dapat bersih. Mandi akan memberikan rasa segar dan nyaman.
Anak yang sudah biasa bersih tidak merasa nyaman bila belum mandi.

b. Mata

Mata tergolong alat paling penting bagi manusia dan merupakan karunia dari Yang Maha
Kuasa. Dari Itu kita haruslah merawat dan memelihara sebaik mungkin, dan terutama sekali
melindunginya dari bahaya kebutaan. Pentunjuk berikut hendaklah diperhatikan dengan
bersungguh-sungguh :

Jangan sekali-sekali menggosok mata dan tangan, kain atau bahan yang kotor.

Lindungilah mata dari benda-benda, air kotor, kapur, tanah, percikan api dan lain-lain

Jika terdapat gangguan pada mata atau terasa tidak enak, segeralah perikasakan ke puskesmas
atau dokter.

Jarak antara mata dan buku 25-30 sentimeter dengan sikap duduk yang baik

c. Menyikat gigi sehabis makan dan sebelum tidur

Gigi harus selalu bersih agar tetap sehat, kebiasaan menyikat gigi sehabis makan dan
sebelum tidur adalah kebiasaan hidup yang sehat. Sehabis makan, tentunya selalu ada sisa
makanan terselip diantara gigi, sekali kita kadang-kadang tidak merasakannya. Penyebab utama
kerusakan gigi adalah sisa makanan yang pada umumnya terdiri dari hidrat arang. Hidrat arang
ini berubah menjadi asam oleh bakteri-bakteri yang ada dalam mulut. Zat asam ini dapat merusak
lapisan email, sehingga gigi menjadi rusak dan akhirnya menjadi sakit.

d. Kebersihan Rambut

Rambut berguna sebagai pelindung kepala dari sinar matahari, dan memperindah wajah.
Rambut mudah kotor karena disekeliling kita banyak debu. Kotoran yang melekat dirambut harus
senatiasa dibersihkan ketika kita mandi. Rambut dicuci dengan bahan pencuci rambut sehingga
rambut kembali bersih. Ciri-ciri rambut sehat :

Lemas, elastic

Hitam mengkilat

Ujung-ujungnya jelas

Tidak rontok

e. Kebersihan hidup

Hidung adalah alat pernapasan dan alat penciuman. Hidung merupakan alat pernafasan dan
alat penciuman. Hidung merupakan alat penciuman karena menjadi jalan masuk dan keluarnya
udara sewaktu bernafas. Hidung merupakan alat yang membuat kita dapat mencium bermacam-
macam bau. Didalam hidung terdapat bulu atau rambut. Rongga hidung juga selalu basah dan
berlendir. Bulu hidung dan lender berfungsi untuk menyaring udara yang masuk agar udara yang
masuk agar udara yang masuk paru-paru menjadi bersih.

Kotoran udara yang tersaring melekat pada lender dan bulu hidung. Itulah sebabnya rongga
hidung selalu kotor. Makin kotor udara yang disekiling kita makin banyak kotoran menumpuk di
rongga hidung. Itu lah sebabnya rongga hidung selalu kotor. Makin kotor udara yang disekeliling
kita makin banyak kotoran menumpuk dirongga hidung. Kebesiaan membersikan hidung dilakukan
pada waktu mandi, bersihkan hidung dengan handuk basah, sesudah bersih, keringkan dengan
handuk atau kain yang lembut.

Pada waktu batuk dan pilek, banyak lender yang keluar dari rongga hidung dan
keronggkongan. Lender yang keluar dari rongga hidung disebit inggus, sedangkan lender yang
berada dikerongkongan disebut dahak. Keduanya harus dikeluarkan untuk membuat pernapasan
longgar. Biasakan selalu membawa sapu tangan.

f. Kebersihan telinga

Telinga merupakan alat pendengaran, karena kita dapat mendengar bermacam-macam suara
melalui telinga, ada yang merdu, sumbang, keras lemah dan sebagainya. Bagian luar telinga
disebut daun telinga. Daun telinga dapat mengumpulkan getaran suara sehingga suara itu lebih
jelas. Karena bentuknya yang lebar dan berlekuk-lekuk, debu mudah terkumpul dan menempel
pada kulit daun telinga. Daun telinga harus dibersihkan setiap mandi agar tetap bersih dan sehat.
Kotoran telinga juga dibersihkan dengan kapas maupun tisu sehingga kotoran yang ada ditelinga
dapat dikeluarkan dan pendengaran kita tidak terganggu.

g. Kebersihan tangan dan kuku

Tangan merupakan salah satu panca indera yang berfungsi sebagai alat peraba. Kebersihan
tangan harus diperhatikan, karena pada waktu berkerja, berlajar, maupun bermain banyak kotoran
yang menenpel pada tangan. Kotoran mengandung kuman penyakit. Bila kuman itu masuk
bersama makanan yang kita makan, kita akan menjadi sakit perut. Jadi seblum kita makan,
maupun sesudah melakukan perkerjaan tangan jangan lupa dicuci, sehingga tangan tetap dalam
kondisi bersih. Mencuci tangan yang benar ialah mamakai sabun dan air bersih yang mengalir.
Cucilah tangan mulai dari pegelangan tangan sampai ujung jari.

Kuku merupakan alat pelindungan jari, alat kencatikan, senjata, pengais dan pemegang. Kuku
senantiasa kita jaga kebersihannya, dengan membersihkan kuku saat mencuci tangan dan
dengan memotongnya apabila telah panjang. Sehingga kku menjadi rapi, dan kuku yang sehat
akan terhindar dari sarang penyakit.

h. Kebersihan pakaian dan sepatu

Pakaian merupakan alat pelindung tubu kita. Dapat melindungi dari sinar matahari, udara
yang dingin dan juga memperindah penampilan. Idealnya pakaian diganti setiap pagi dan sore
sesudah mandi. Baik pakaian luar maupun pakaian dalam, setelah dicuci pakaian dijemur. Yang
terpenting dari pakaian adalah keberhasilannya, beberapa hal yang penting dalam pakaian :

Hendaklah kita berganti pakaian setiap hari. Diganti dengan pakaian yang bersih tentunya setelah
dicuci dengan sabun dan dijemur ditempat yang panas.

Janganlah dibiasakan memakai pakaian dengan teman. Mungkin dapat terjadi penularan penyakit.

Pakaian disimpan agak lama dalam lemari hendaklah dijemur dulu, karena tidak saja
menghilangkan bau yang tidak enak, akan tetapi juga kelembaban. Sinar matahari dapat pula
mematikan hama penyakit yang mungkin melakat pada pakaian.

Jangan mengantunggkan tumpukkan pakaian dalam kamar, karena dapat menjadi sarang nyamuk.

Bahan pakaian jangan sampai merusak kulit, dan pakaian harus pas dengan ukuran badan.

Sepatu, haruslah dipakai sesuai dengan ukuran kaki, terutama bagi anak-anak. Sepatu sempit
dapat mengganggu pertumbahan kaki.

Kesahatan pribadi dapat berguna untuk diri sendiri dan masyarakat. Seseorang yang
menderita suatu penyakit dapat merugikan diri sendiri, menyusahkan keluarga bahkan masyarakat
sekitarnya. Selaintugas sehari-hari terganggu, perkerjaaan tidak produktif juga mengeluarkan
baiaya yang tidak sedikit baik pengonatan maupun perawatannya.

B. Kesehatan Lingkungan
Menurut Sarwoto (1992) kesehatan lingkungan merupakan pemeliharaan kebersihan daerah
sekitar kita, baik suasana, lingkungan fisik, lingkungan biologi maupun lingkungan ekonomi yang
dapat memepengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan juga dapat diartikan sebagai
usaha atau prilaku untuk menjaga derajat kesehatan lingkungannya untuk mencapai tujuan hidup
pribadi.

Menurut WHO, kesehatan lingkungan berhubungan dengan seluruh fisik, kimia dan biologis
eksternal terhadap orang, dan semua factor yang berkaitan yang berdampak tehadap prilaku. Ini
meliputi penetapan dan pengdalian fakto-faktor lingkungan tersebut yang dapat berpontensi
merugikan kesehatan. Hal ini ditargetkan pada pencegahan penyakit dan
menciptakan lingkungan sehat.

Selain itu soekidjo notoatmojo juga mengungkapkan kesehatan lingkungan pada hakikatnya
adalah suatu kondisi atas keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Thomas Sydenhand
(Sarwoto,1992:116) mengungkapakan dalam teori Miasma yang artinya benda-benda kotor,
benda-benda busuk, bangkai hewan disekeliling kita yang dapat menyebabkan suatu penyakit.
Lingkungan yang tidak sehat akan menyebabkan terjadinya penyakit didaerah tersebut. Pengaruh
lingkungan dalam menimbuln penyakit menurut Toho Chalik (1996) :

Sebgai factor penunjang bagi perjalan penyakit, sehingga penyakit bertambah parah. Misalnya
selokan, kolam tergenang, yang mempersubur perkembangan nyamuk yang selanjutnya
menimbulkan penyakit misalnya malaria.

Sebagai penujang terjangkitnya suatu penyakit. Air kali yang tercemar oleh pembuangan kotoran
misalnya, merupakan lingkungan yang subur bagi penularan penyakit diare.

Sebagai factor penyebab penyakit secara tidak langsung..

Kesehatan lingkungan mencangkup perumahan, pembuangan kotoran manusia(tinja),


penyedian air besih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah). Lingkungan yang
sehat harus dimulai dari rumah, rumah merupakan tempat tinggal , berlindung dari panas, hujan,
angin, debu, penyakit dan serangan hewan yang membahayakan. Kesehatan lingkungan menurut
Soekidjo Notoatmojo, meliputi :

a. Perumahan

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Adapun syarat-syarat
rumah sehat menurut Winslow :

1. Memenuhi kebutuhan fisologi

- Suhu ruangan sekitar 18-20 0 C pada rumah-rumah yang modern suhu diatur dengan air
conditioning. Namun dapat juga dengan menggunakan penyenjuk secara alami yaitu dikanan kiri
rumah ditanami poho-poho atau tumbuh-tumbuhan penyejuk yang daiatur sehingga enak
dipandang

- Cukup pergantian udara/ventilasi. Jika ventilasi cukup maka hawa ruangan selalu segar karena
cukup mengandung oksigen. Jumlah ventilasi/jendela ini 15% dari luas lantai rumah

- Harus cukup penerangan baik siang maupun malam hari

- Mempunyai isolasi udara yang cukup yaitu ruangan harus kedap suara

2. Memenuhi kebutuhan psikologi

- Keadaan rumah dan sekitarnya diatur sedemikian rupa sehingga memenuhi rasa keindahan
sehingga penghuni rumah merasa senagn, merasa nyaman tinggal dirumah
- Adanya kebebasan dirumah bagi setiap keluarga yang tinggal dirumah

- Mempunyai kamar sendiri-sendiri bagi anak-anak yang sudah dewasa sehingga privacynya tidak
terganggu.

- Memiliki ruang duduk sekeluarga pada saat-saat tertentu berkumpul.

- Mempunyai ruang tamu, sehingga kehiduapn bermasyarakat dapat berjalan dengan baik.

3. Menghindari terjadinya kecelakaan

- Kontruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat dan tidak mudah roboh

- Menghindari kecelakaan dikamar mandi atau sumur karena lantainya licin

- Bahan jangan mudah terbakar

- Disediakan alat pemadaman kebakaran

4. Menghindari terjadiya penyakit

- Adanya sumber air yang sehat baik kualitas maupu kuantitasnya

- Pembuangan kotoran, air limbah, sampah yang baik

- Mencegah berkembangannya factor penyakit sejenis nyamuk, lalat, tikus, kecoa dan lain-lain

Kamar tidur yang baik adalah kamar tidur yang memiliki ventilasi udara sehingga sukup
udara yang masuk. Didalam kamar hendaklah sunyi dan waktu tidur penerangan sedikit saja.
Tidak bole ada tumbuhan dan bunga-bunga yang berbau. Jika tidur memakai kasur jangan terlalu
lunak, serta tempat tidur jangan telalu sempit.

b. Pembuangan Kotoran Manusia

Yang dimaksuud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi
oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Pembuangan kotoran yang berupa feces dan
urine yang tidak dapat memenuhi syarat kesehatan dapat menyebar luaskan penyakit terutama
waterborne desease yaitu penyakit menular melalui air.

Menurut Ehler dan Steel pembuangan kotoran yang memenuhi syarat kesehatan adalah :

1. Tidak boleh mengotori permukaan tanah

2. Tidak boleh mengotori air pemukaan

3. Tidak boleh mengotori air dalkam tanah

4. Kotoran tidak boleh terbuka dapat untuk bertelur lalat

5. Kakus harus terlindungi dari penglihatan

6. Mudah pembuatannya
7. Biayanya murah

Kotoran manusia (feces) adalah sumber penyakit yang multikompleks, disamping dapat
mengkontaminasi makanan minuman, sayuran dan sebagainya, juga air, tanah, serangga(lalat,
kecoa, dan sebagainya). Adapun ilustassinya.

(Gambar 1.2 skema penularan penyakit dari tinja, dikutip dari Soekidjo Notoatmodjo
:2007)

Kotoran manusia (feces) harus dikelola agar penyakit tidak timbul, pembuangan tinja yang
baik melalui sarana jamban. Jamban yang baik adalah jamban yang menggunakan bowl type
leher angas dan ditampung dengan septic tank karena tertutup air sebatas water level. Septic tank
terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, dimana tinjadan air buang masuk dan mengalami
dekomposisi. Dalam tanki tinja akan berada beberapa hari, selama waktu tersebut akan terjadi 2
proses, yakni proses kimiawi dan proses biologis. Faces dan urine didalam septic tank akan
hancur selama alami. Penghacuran ini disebabkan adanya bakteri-bakteri saprophyta. Hasil
penghacuran berbentuk gas CO2, NH3, H2S, CH4 yang akan menguap dke udara. Sisa berbentuk
zat-zat organic dan air yang nanti akan meresap kedalam tanah. Karena proses penghacuran ini
dihasilkan pula oleh asam, alcohol dan panas.

Panas, asam, zat organic lainnya akan menghambat pertumbuhan dan akan membunuh
bakteri-bakteri pathogen tidak akan tahan hidup dalam septic tank lebih dari 2 bulan. Telur cacing
ascaris tahan sampai 3 bulan, telur cacing tambang (ankylostome) dapat tahan 5 bulan didalam
septic tank. Sedangkan zat-zat organic dan mineral yang akan terjadi dari hasil penghancuran ini
dapat untuk pupuk tumbuh-tumbuhan Yang baik sekali.
c. Penyediaan Air Bersih

Air sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal
karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Tubuh manusia dewasa sekitar 55-60%
berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan bayi sekita 80%. Kebutuhan air
sangatlah kompleks antarta lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan sebagainya. Diantara
kegunaan air sangat penting adalah untuk minum. Air yang dikonsumsi harus memenuhi syarat
agar idak menimbulkan penyakit. Adapun syarat-syarat air minu yang sehat berdasarkan Soekidjo
Notoatmodjo :

1. Syarat fisik

Persyaratan fisik air minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak terasa, suhu
dibawah suhu udara diluarnya, cara mengenal air yang memenuhi syarat ini tidak sukar.

2. Syarat Bakteriologis

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri
pathogen. Cara ini mengetahui apakah airminum terkontaminasi oleh bakteri pantogen, adalah
dengan memeriksa contoh air tersebut. Dan apabilahdari pemeriksaan 100cc air terdapat kurang
dari 4 bakteri E.coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.

3. Syarat kimiawi

Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah tertentu pula. Kekurangan
atau kelebihan salah satu zat kimiawi dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada
manusia. Bahan-bahan atau zat kimia yang terdapat dalam air yang ideal antara lain sebagai
berikut :

Table 1.1 Kadar zat kimia dalam air

Jenis bahan Kadar yang


dibenarkan

Flour(F) 1-1,5

Chlor (CI) 250

Arsen (As) 0,05

Tembaga (Cu) 1,0

Zat organic 10

Ph, (keasaman) 6,5-9,0

CO2 0

(dikutip dari soekidjo notoatmojo :2007)

Sumber air dapat menentukan kualitas air. Sumber air yang ada tidak semuanya
memenuhi syarat. Apabila berasal dari sumber air yang memenuhi syarat, kita harus mengolahnya
untuk mendapatkan air yang bersih. Mendapatkan air yang bersih dapat dilakukan dengan cara
sederhana, sumber-sumber Air minum :

1. Air dari langit

Air langit ialah air hujan. Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum. Akan
tetapi air hujan tidak memiliki kalsium. Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat
perlu ditambahkan kalsium didalamnya.

2. Air permukaan tanah

Air yang mudah diambil adalah air permukaan tanah, selain kualitasnya boleh dikatakan
tidak terbatas, namun dari segi kwalitas memerlukan penanganan yang cermat. Contoh air
permukaan adlah sungai, air kolam, air danan, dan air rawa. Sebelum digunakan air tersebut harus
diolah terlebih dahulu, karena pada umumnya suda terkontaminasi dengan berbagai macam
kotoran.

3. Air dalam tanah

Air ini adalah air pada lapisan tanah yang dalam. Air sangat bersih karena bebas
pengotoran, akan tetapi kadang-kadang mengandung zat mineral yang sangat tinggi didalamnya.
Pemanfaatan air tanah dilakukan dengan mengali atau mengebor pada kedalaman tertentu. Jenis-
jenis yang digunakankan untuk memperoleh air tanah adalah sumur gali, sumur tanah dangkal,
dan sumur pompa tanah dalam.

Semua air dari sumber-sumber air harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu apabila
akan digunakan sebagai air minum. Mendapatkan air yang bersih dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :

a. Pengolahan secara alamiah

Pengolahan ini dilakukan untuk menyimpan air yang diperoleh dari berbagai macam-
macam sumber. Air dibiarkan untuk beberapa waktu ditempat penyimpanan. Akan terjadi
kongulasi dari zat-zat yang terdapat didalam air, dan akhirnyaterbentuk endapan. Air akan menjadi
jernih karena partikel-partikel dalam air akan ikut mengendap.

b. Pengolahan air dengan menyaring

Penyaring air secara sederhana dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasi. Adapun cara membuat
saringan air tersebut :

- Sediakan sebuah tong atau ember bersih

- Buat pipa dengan jalan keluar air dibagian bawah

- Masukkan kedalam tong atau ember berturut-turut :


a. Pasir yang sudah dibersihkan setebal sekurang-kurangnya 40cm

b. Batu kerikil yang sudah dibersihkan setebal 10cm

c. Pecahan genting atau batu bata

d. Ijuk yang telah dibersihkan

- Saringan

c. Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia

Zat kimia digunakan dapa berupa 2macam, yakni kimia yang berfungsi untuk kongulasi,
dan akhirnya menpercepat endapan, misalnya tawas. Zat kimia yang kedua adala berfungsi untuk
penyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada didalam air, missal chlor).

d. Pengolahan air dengan mengalirkan udara

Tujuan utamanya untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangakan
gas-gas yang tidak diperlukan, misalnya kebutuhanrumah tangga.

e. Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidih

Tujuan utama yaitu untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan
semacam ini lebih tepat hanya untuk mengkonsumsi kecil, misalnya rumah tangga.

d. Pembuangan sampah

Sampah meurut para ahli :

Soekdijo Notoatmojo (2007) , menyatakan samapah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang
sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu
kegiatan manusia dan dibuang.

Menurut Sarwoto dan Bambang Soetedjo (1992), sampah adalah semua zat/benda yang sudah dipakai
lagi abik yang berasal dari rumah-rumah maupun sisa-sisa dari proses industry.

Para ahli kesehata masyaraka Amerika, mengungkapkan samapah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak
terjadi dengan sendirinya.

Berdasarkan sumber-sumbernya sampah berasal dari pemukiman, tempat-tempat umum,


perkantoran, berasal dari jalan raya, industry, pertanian/perkebungan, pertambangan dan
berasala dari perternakan dan perikanan. Sampah dapat dibedakan menjadi2 golongan :

1. Gabarge : sia-sia pengolahan atau sampah yang mudah membusuk

2. Rubbish : bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak dapat membusuk. Bahan-bahan tadi
misalnya ; kayu, kertas, kawat, kaleng dan lain-lain.

Menurut Sarwoto,Bmabang Soetedjo (1992) ada beberapa yang perlu diperhatikan ketika membuant
sampah :
a) Penyimpanan

Penyimpanan sampah untuk stiap rumah cukup 1 meter kubik. Tempat sampah jangan
ditempatkan dalam rumah atau pjok dapur, karena dapat mengundang berbagai macam binatang
seperti tikus, kecoa, lalat, dan lain-lain. Tempat supaya ditutup rapat sehingga tidak menarik
perhatian serangga dan tikus.

b) Pengumpulan

Pengumpulan dapat dilakukan dengan :

Secara perorangan, tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah rumahnya masing-masing untuk


dibuat ditempat-tempat tertentu

Dilakukan oleh pemerintah, pengumpulan sampah dikota-kota dilakukan oleh pemerintah dengan
menggunakan truk atau gerobak samaph kemudian dibuang ke suatu tempat yang sudah ditentukan

Dilakuka swasta, biasanya swasta hanya mengambil sampah-sampah yang ditentukan untuk bahan
baku pada perusahaan misalnya utnuk pembuatan kertas, karton dan plastic.

c) Pembuangan

Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :

i. Land fill, sampah dibuang ditanah yang randah. Pembuatan sampah demikian ini hanya baik untu
sampah jenis rubbish (yang tidak mudah busuk), sebab jika gabarge atau campuaran tempat akan
menjadi tempat perkembang biakkan serangga, tikus dan menimbulkan bau tak sedap.

ii. Sanitary lan fill, sampah dibuang ditanah yang rendah kemudian ditutupi atau ditimbuni dengan
tanah paling sedikit 60 cm untuk mencegah pengorekan oleh tikus, anjing, dan binatang lainya. Cara
ini memenuhi syarat kesehatan, karena tidak berbau dan pengembangan penyakit juga gabargenya
cepat membusuk.

iii. Individual incineration (dibakar), samaph dari rumah dikkumpulkan sendiri, kemudian dibakar
sendiri. pembakaran sampah ini harus dilakukan dengan baiksebab jika tidak, asapnya dapat
mengotori udara. Jika ditepi jalan dapat menganggu lalu lintas. Dan bila tidak habis terbakar sisa
kotorannya dapat tercecer dimana-mana.

iv. Incineration dengan incinerator khusus. Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah yang
dikumpulkan di truk dan gerobak sampah dalam incinerator khusus (alat pembakar sampah).
Incinerator mempunyai bagian-bagia : tempat pemgumpulan sampah ruang untuk pengeringan,
ruang untuk pembakaran, dan cerobong asap.

v. Pulverization (digiling), cara pulverization adalah semua sampah baik gabarge maupun rubbish
digiling (dihaluskan) dengan alat khusus kemudian setelah halus dibuang ke laut. Sampah yang halus
ini tidak disukai oleh serangga maupun tikus.

vi. Composting (dibuat pupuk). Sampah dikumpulkan kemudian pupuk untuk menyuburkan tanaman
sawah. Adapun caranya, sampah yang berbentuk rubbish dipisahkan seperti gelas, logam, kaca, dan
lain-lain yang tidak dapat dijadikan kompos. Setelah dipisah-pisahkan sampah yang dijadikan
kompos digiling sampai halus agar proses pembentukkannya oleh bakteri pembusuk berjalan dengan
baik. Kemudian sampah disimpan disuatu tempat dimana proses pembusuk terjadi. Lamanya proses
pembusukan antara 2 hari sampai 6 minggu. Kemudian kompos dikeringan, digiling kembali.

vii. Recycling, sebagian sampah-sampah yang masih dapat dipakai diambil dan digunakan lagi,
misalnya kertas-kertas, gelas,karton, plastic dan lain-lain. Dari benda-benda bekas dibuat menjadi
baru. Kertas-kertas bekas yang digunakan langsung sebagai pembungkus sangat berbahaya, maka
hendaknya kertas yang lelah tidak dipakai dibakar saja karena sudah terkena berbagai macam
kotoran.

viii. Hotfeeding, dapat sebagai makanan ternak sisa-sisa sayuran atau ampas tahu atau pembuatan
tapioca ini dapaat untuk makanan ternak.

e. Pengolahan Air Limbah

Yang dimaksud dengan air limbah mnceranenurut ahli :

Soekidjo Notoatmodjo menyatakan air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang
berasal dari rumah tangga, industry maupun tempat-tempat umum dan pada umumnya
mengandung zat-zat atau bahan-bahan yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
menggangu lingkungan hidup.

Haryoto Kusnoputranto mengatakan air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair
yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industry, bersama-sama
dengan tanah, air dan permukaan dan air hujan yang mungkin ada

Sarwoto dan Bamabang Soetedjo, air limbah adalah execrate manusia, air kotor dari dapur, dari
kamar mandi, WC/kakus, dari perusahaan-perusahaan termasuk pula air kotor dari permukaan
tanah air hujan.

Sewage (air limbah ) dibedakan :

Domestic sewage : air limbah yang berasal dari rumah-rumah penduduk

Indrustial sewage: air limbah yang berasal dari sisa-sisa proses industry

Pengolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap pencemaran air
limbah. Cara pengolahan air limbah, yaitu :

Pengenceran (dilution), caranya air limbah dibuang ke laut, kedanau atau kesungai yang airnya
mengalir begitu besar. Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi secara alami. Syarat-
syarat tempat pembuangan air limbah :

- Sungai dan danau yang tidak dipergunakan untuk keperluan lain.

- Air harus mengalir sehingga tidak berbau.

- Airnya harus cukup banyak sehingga pengenceran paling sedikit 30-40 kali

Cresspool, sumur yang hanya dipergunakkan untuk menampung air limbah saja. Sedapat mungkin
pembuatannya pada tanah yang berpasir(poreus) agar air limbah didalam mudah merembes
kedalam tanah. Bagian atas ditutup dengan tembok agar tidak tmbus air. Tutup tadi dapat dibuka
agar nanti kalau sudah penuh lumpurnya dapat diisap keluar. Jaraknya daru sumur 45 meter dan 6
meter dai pondasi.
System rioaol (sewerage), merupakan cara pembuangan air limbah baik dari rumah-rumah penduduk
dan perusahaan dialirkan kesistem riool. Supaya tidak merugikan aliran dibawah maka diujung
kota harus dibuat pengolahan dahulu. Proses pengolahan tersebut ialah :

o Penyaringan, merupakan jalinan kawat atau lempeng logam yang berubang-lubang untuk menjaring
benda-benda terapung diatas permukaan, misalnya daun, kayu, plastic, dan yang lainnya.

o Pengendapan (sendimentation), cara ini air limbah dialirkan kedalam bak yang besar sehingga
alirannya menjadi lambat yang mengakibatkan lumpur dan pasirnya mengendap

o Proses biologis, proses ini mempergunakan mikroba-mikroba untuk memusnahkan zat-zat organic
yang terdapat dalam limbah baik secara aerob maupun an aerob

o Disaring dengan pasir (sand filter), air limbah ini dialirkan kedalam saringan pasir

o Disinfeksi, bertujuan untuk membunuh mikroba-mikroba pathogen yang terdapat dalam air limbah.
Disinfektannya (bahan untuk disinfeksi) ialah air kaporit sebanyak 10 kg untuk satu juta liter air
limbah.

o Pengenceran, sawage dibuang ke sungai, danau atau laut sehingga mengalami pengenceran.
Semua proses pengolahan sewage ini dilakukan dalam suatu instalasi khusus yang dibangun
diujung kota.
Melaksanakan pelayanan medis khusus,
Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),
Melaksanakan pelayanan rawat inap,
Melaksanakan pelayanan administratif,
Melaksanakan pendidikan para medis,
Membantu pendidikan tenaga medis umum,
Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,

You might also like