You are on page 1of 20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian ketahanan isolasi kabel tegangan menengah terhadap tegangan


tembus dengan menggukan beberapa jenis sampel kabel, yang diantaranya :
Kabel NYFGbY, Kabel NA2XSY, Kabel IEC 60502, kabel AAACS yang
akan diuji tegangan tembusnya. Pengujian tegangan tembus ini dilakukan di
Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri gorontalo.

4.1 Prosedur Keselamatan Kerja


Mengingat pentingnya keselamatan kerja pada sebuah laboratorium
terutama pada laboratorium tegangan tinggi, ada beberapa hal yang patut
diperhatikan sebelum melakukan pengujian agar tidak terjadi kesalahan pada
saat pengujian.
1. Pentanahan (Grounding)
Pentanahan sangat penting dalam instalasi tegangan tinggi, sebelum
dan sesudah melakukan pengujian harus melakukan pentanahan terlebih
dahulu dengan menyentuhkan batang pentanahan pada peralatan tegangan
tinggi, untuk memastikan tidak adanya tegangan sisa pada peralatan.

Gambar 4.2 Proses Pentanahan (Grounding)

2. Kunci pengaman
Pada laboratorium tegangan tinggi pintu untuk masuk kedalam
rangkaian pengujian tegangan tinggi atau kedalam sangkar pengujian
dilengkapi dengan saklar pengaman. Pintu harus tertutup dengan baik
karena terdapat relay Power Circuit Breaker (PCB) pada kunci
pengaman, PCB hanya dapat beroperasi apabila pintu dalam kondisi
tertutup dengan baik.

Gambar 4.3 Kunci Pengaman

Setelah pintu ditutup Saklar pengaman dapat ditunjukkan dengan


indikator lampu, apabila lampu hijau menyalah kondisi ON artinya sudah
siap untuk melakukaan sebuah pengujian dan pada saat lampu merah
menyala maka proses pengujian sementara berlangsung.
Gambar 4.4 Lampu indikator saklar pengaman

4.2 Tegangan Flashover dan Arus Bocon pada Isolator


Pengujian tegangan flashover dan arus bocor pada isolator uji jenis
keramik 20 kV tipe pin, tipe post, dan tipe pin-post akan terukur pada alat
ukur HV 9150 yang ada di meja control Tegangan tinggi dan alat ukur
Amperemeter.

(a) Alat ukur tegangan

(b). Alat ukur arus


(c). Meja control tegangan tinggi.

Gambar 4.5. (a) alat ukur tegangan (b) alat ukur arus (c) meja control

Berikut dijelaskan cara pengujian tegangan flashover dan arus


bocor pada isolator uji jenis keramik 20 kV tipe pin, tipe post, dan tipe
pin-post seperti diperlihatkan pada gambar 4.6. dibawah ini.

Gambar 4.6. Isolator yang akan di uji

Isolator yang akan di uji diletakkan di atas dudukan seperti gambar


4.6 diatas dan selanjutnya isolator tersebut dihubungkan dengan
rangkaian pengujian tegangan tinggi seperti pada gambar 4.7 dibawa
ini.
Gambar 4.7. Rangkaian pengujian isolator
4.3 Analisis Konduktivitas Permukaan Isolator
Pengujian konduktivitas permukaan isolator dilakukan di Laboratorium
Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Gorontalo. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan
nilai tegangan flashover dan arus bocor pada permukaan isolator dalam
kondisi bersih dan terpolusi air laut. Isolator yang diuji adalah isolator
keramik 20 kV tipe pin, tipe post dan tipe pin post.
Adapun hasil pengujian konduktivitas permukaan isolator di Laboratorium
Tegangan Tinggi ditunjukkan pada Lampira 1 Dari hasil analisis data
diperoleh nilai tegangan flashover dan arus bocor pada isolator uji.
Dari data-data tersebut diperoleh grafik yang menunjukkan hubungan
antara tegangan tembus dan arus bocor pada isolator.

1. Pengujian kondisi bersih kering


Pada pengujian ini, isolator diuji dalam kondisi permukaan bersih
kering yang mensimulasikan kondisi isolator pada saat permukaannya
belum terkontaminasi dan berada dalam kondisi kering. Gambar 4.8.
memperlihatkan pengujian isolator dalam keadaan bersih kering.
(a). Pengujian tipe pin (b). Pengujian tipe Pos

(c). Pengujian tipe pin post


Gambar 4.8 Pengujian isolator kondisi bersih kering (a) tipe pin,
(b) tipe post, (c) tipe pin post

Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 4.1 serta hubungan


antara tegangan flashover dan arus bocor isolator pada kondisi pengujian
bersih kering.
Tabel 4.1. Hasil pengujian konduktifitas permukaan isolator keramik
20 kV kondisi bersih kering.
Tipe pin Tipe post Tipe pin post
No
V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA)
1 44.90 0.007 65.27 0.003 59.04 0.004

2 64.59 0.025 81.43 0.010 79.57 0.008

3 80.11 0.045 96.23 0.020 90.12 0.012

63.2 0.025 80.97 0.011 76.24 0.008


Rata2
Sumber: Hasil pengujian Laboratorium Tegangan Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa pada kondisi
permukaan isolator uji 20 kV bersih kering pada isolator tipe pin rata-rata
tegangan flashover sebesar 63.2 kV dan rata-rata arus bocor sebesar 0.025
mA, dan pada isolator tipe post rata-rata tegangan flashover sebesar 80.97
kV dan rata-rata arus bocor sebesar 0.011 mA sedangkan isolator tipe pin
post rata-rata tegangan flasover sebesar 76.24 kV dan rata-rata arus bocor
sebesar 0.008 mA.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Pin kondisi Bersih Kering
0.048
0.045
Arus Bocor (mA)

0.042
0.039
0.036
0.033
0.03
0.027
0.024
0.021
0.018
0.015
0.012
0.009
0.006
0.003
0
40 60 80 100
Tegangan Flashover (kV)

Gambar 4.9. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor isolator
tipe pin pada kondisi bersih kering.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Post kondisi Bersih Kering
0.048
0.045
Arus Bocor (mA)

0.042
0.039
0.036
0.033
0.03
0.027
0.024
0.021
0.018
0.015
0.012
0.009
0.006
0.003
0
50 60 70 80 90 100
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.10. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor isolator
tipe post pada kondisi bersih kering.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Pin Post kondisi Bersih Kering
0.048
0.045
Arus Bocor (mA)

0.042
0.039
0.036
0.033
0.03
0.027
0.024
0.021
0.018
0.015
0.012
0.009
0.006
0.003
0
50 60 70 80 90 100
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.11. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor isolator
tipe pin post pada kondisi bersih kering.

Dari Gambar Grafik diatas, terlihat bahwa semakin besar tegangan


fleshover pada isolator uji, semakin besar pula arus bocor pada permukaan
isolator.

2. Pengujian kondisi bersih basah (Tanpa polutan)


Pada pengujian ini, isolator diuji dalam kondisi permukaan bersih
dan disemprotkan air mineral murni secara merata sebagai simulasi dari
butiran-butiran air pada permukaan isolator pada saat hujan. Gambar 4.12
memperlihatkan pengujian isolator dalam keadaan bersih basah.
(a). Pengujian tipe pin (b). Pengujian tipe Post

(c). Pengujian tipe pin post


Gambar 4.12. Pengujian isolator kondisi bersih basah (a) tipe pin,
(b) tipe post, (c) tipe pin post

Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan hubungan


antara tegangan flashover dan arus bocor isolator pada kondisi pengujian
bersih basah.
Tabel 4.2. Hasil pengujian konduktifitas permukaan isolator
keramik 20 kV kondisi bersih basah (tanpa polutan).
Tipe pin Tipe post Tipe pin post
No
V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA)
1 25.40 0.006 59.24 0.003 51.25 0.005
2 40.16 0.066 77.49 0.013 65.16 0.010
3 50.15 0.321 93.62 0.021 74.60 0.016

Rata2 38.57 0.131 76.78 0.012 63.67 0.010


Sumber: Hasil pengujian Laboratorium Tegangan Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa pada kondisi
permukaan isolator uji 20 kV bersih basah pada isolator tipe pin rata-rata
tegangan flashover sebesar 38.57 kV dan rata-rata arus bocor sebesar
0.131 mA, dan pada isolator tipe post rata-rata tegangan flashover sebesar
76.78 kV dan rata-rata arus bocor sebesar 0.012 mA sedangkan isolator
tipe pin post rata-rata tegangan flasover sebesar 63.67 kV dan rata-rata
arus bocor sebesar 0.010 mA.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator


tipe Pin kondisi Bersih Basah
0.34
0.32
Arus Bocor (mA)

0.3
0.28
0.26
0.24
0.22
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
20 30 40 50 60
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.13. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor isolator
tipe pin pada kondisi bersih basah.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Post kondisi Bersih Basah
0.048
0.045
Arus Bocor (mA)

0.042
0.039
0.036
0.033
0.03
0.027
0.024
0.021
0.018
0.015
0.012
0.009
0.006
0.003
0
50 60 70 80 90 100
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.14. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor isolator
tipe post pada kondisi bersih basah.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Pin Post kondisi Bersih Basah
0.048
0.045
Arus Bocor (mA)

0.042
0.039
0.036
0.033
0.03
0.027
0.024
0.021
0.018
0.015
0.012
0.009
0.006
0.003
0
50 60 70 80
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.15. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor isolator
tipe pin post pada kondisi bersih basah.

Dari Gambar Grafik diatas, terlihat bahwa semakin besar tegangan


fleshover pada isolator uji, semakin besar pula arus bocor pada permukaan
isolator.

3. Pengujian kondisi terpolusi kering (polutan air laut)


Pada pengujian ini, isolator diuji dalam kondisi terkontaminasi
dengan air laut serta isolatornya dalam keadaan kering. Kondisi ini untuk
mensimulasikan kondisi isolator di daerah pesisir pantai yang sudah
terkontaminasi polusi oleh polutan di sekitarnya. Gambar 4.16.
memperlihatkan pengujian isolator dalam keadaan terpolusi kering.
(a). Pengujian tipe pin (b). Pengujian tipe Post

(c). Pengujian tipe pin post


Gambar 4.16. Pengujian isolator kondisi terpolusi kering (a) tipe pin,
(b) tipe post, (c) tipe pin post

Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan hubungan antara
tegangan flashofer dan arus bocor isolator pada kondisi terpolusi kering.
Tabel 4.3. Hasil pengujian konduktifitas permukaan isolator keramik
20 kV kondisi terpolusi kering.
Tipe pin Tipe post Tipe pin post
No
V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA)
1 15.28 0.028 30.31 0.002 39.06 0.014
2 25.02 0.048 45.88 0.008 51.75 0.082
3 35.95 0.065 65.18 0.021 60.51 0.359

Rata2 25.47 0.047 47.12 0.010 50.44 0.151


Sumber: Hasil pengujian Laboratorium Tegangan Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa pada kondisi
permukaan isolator terpolusi oleh polutan yang ada di daerah pesisir
pantai dalam keadaan kering isolator uji 20 kV tipe pin rata-rata tegangan
flashover sebesar 25.47 kV dan rata-rata arus bocor sebesar 0.047mA, dan
pada isolator tipe post rata-rata tegangan flashover sebesar 47.12 kV dan
rata-rata arus bocor sebesar 0.010 mA, sedangkan isolator tipe pin post
rata-rata tegangan flasover sebesar 50.44 kV dan rata-rata arus bocor
sebesar 0.151 mA. Nilai ini lebih besar dari tegang flashover dan arus
bocor rata-rata isolator 20 kV dalam kondisi bersih kering dan basah. Hal
ini disebabkan adanya polutan dari air laut yang mengkontaminasi
permukaan isolator uji sehingga konduktifitas permukaannya meningkat.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator


0.07
tipe Pin kondisi terpolusi kering
0.065
Arus Bocor (mA)

0.06
0.055
0.05
0.045
0.04
0.035
0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
10 20 30 40
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.17. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor
isolator tipe pin pada kondisi terpolusi kering.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Post kondisi Terpolusi Kering
0.08
0.076
0.072
Arus Bocor (mA)

0.068
0.064
0.06
0.056
0.052
0.048
0.044
0.04
0.036
0.032
0.028
0.024
0.02
0.016
0.012
0.008
0.004
0
20 30 40 50 60 70 80
Tegangan Flashover (kV)

Gambar 4.17. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor
isolator tipe post pada kondisi terpolusi kering.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator


tipe Pin Post kondisi Terpolusi Kering
0.4
Arus Bocor (mA)

0.36
0.32
0.28
0.24
0.2
0.16
0.12
0.08
0.04
0
30 35 40 45 50 55 60 65
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.17. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dean arus bocor
isolator tipe pin post pada kondisi terpolusi kering.

Dari Gambar Grafik diatas, nampak bahwa semakin besar tegangan


fleshover pada isolator uji, semakin besar pula arus bocor pada permukaan
isolator.
4. Pengujian isolator terpolusi basah (polutan air laut)
Pada pengujian ini, isolator diuji dalam kondisi terkontaminasi
polutan air laut yang berada di pesisir pantai dan kondisi permukaan
isolator basah oleh poluta air laut yang disemprotkan secara merata pada
permukaan isolator tersebut. Gambar 4.18. memperlihatkan pengujian
isolator dalam keadaan terpolusi basah.
(a). Pengujian tipe pin (b). Pengujian tipe post

(b). Pengujian tipe Post

(c). Pengujian tipe pin post


Gambar 4.18. Pengujian isolator kondisi terpolusi basah (a) tipe pin,
(b) tipe post, (c) tipe pin post
Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan hubungan
antara tegangan flashofer dan arus bocor isolator pada kondisi terpolusi
basah.

Tabel 4.4. Hasil pengujian konduktifitas permukaan isolator


keramik 20 kV kondisi terpolusi basah.
Tipe pin Tipe post Tipe pin post
No
V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA)
1 10.17 0.056 18.54 0.010 33.24 0.071
2 12.55 0.093 25.43 0.045 37.85 0.325
3 19.90 0.112 38.75 0.075 44.27 0.560

Rata2 14.27 0.087 27.57 0.043 38.45 0.318


Sumber: Hasil pengujian Laboratorium Tegangan Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa pada kondisi
permukaan isolator terpolusi dan basah oleh air laut yang berada di pesisir
pantai isolator uji 20 kV tipe pin rata-rata tegangan flashover sebesar
14.27 kV dan rata-rata arus bocor rata-rata sebesar 0.087 mA, dan pada
isolator tipe post rata-rata tegangan flashover sebesar 27.57 kV dan rata-
rata arus bocor sebesar 0.043 mA, sedangkan isolator tipe pin post rata-
rata tegangan flasover sebesar 38.45 kV dan rata-rata arus bocor sebesar
0.318 mA. Nilai ini merupakan nilai rata-rata tegangn falshover dan arus
bocor yang paling besar diantara ke-4 jenis kondisi pengujian
konduktivitas permukaan isolator. Hal ini disebabkan adanya pulutan air
laut yang mengkontaminasi permukaan isolator uji dan kondisi isolator uji
yang basah, sehingga konduktivitas permukaannya menjadi semakin
besar dibandingkan pada kondisi pengujian yang lain.

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Pin kondisi Terpolusi Basah
0.117
0.108
Arus Bocor (mA)

0.099
0.09
0.081
0.072
0.063
0.054
0.045
0.036
0.027
0.018
0.009
0
5 10 15 20 25
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.17. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor
isolator tipe pin pada kondisi terpolusi basah

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Post kondisi Terpolusi Basah
0.117
0.108
Arus Bocor (mA)

0.099
0.09
0.081
0.072
0.063
0.054
0.045
0.036
0.027
0.018
0.009
0
10 15 20 25 30 35 40
Tegangan Flashover (kV)

Gambar 4.17. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dan arus bocor
isolator tipe post pada kondisi terpolusi basah

Tegangan flashover dan Arus Bocor pada Isolator tipe


Pin Post kondisi Terpolusi Basah
0.6
0.56
Arus Bocor (mA)

0.52
0.48
0.44
0.4
0.36
0.32
0.28
0.24
0.2
0.16
0.12
0.08
0.04
0
30 35 40 45
Tegangan Flashover (kV)
Gambar 4.17. Grafik Hubungan antara tegangan fashover dengan arus
bocor isolator tipe pin post pada kondisi terpolusi basah

Dari Gambar Grafik diatas, nampak bahwa semakin besar tegangan


fleshover pada isolator uji, semakin besar pula arus bocor pada permukaan
isolator.
Dari keempat kondisi pengujian diatas, diperoleh perbandingan nilai
tegangn flashover dan arus bocor seperti pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Perbandingan nilai tegangan flashover dan arus bocor rata-rata
isolator uji 20 kV pada berbagai kondisi pengujian

Jenis Isolator
No Jenis Pengujian Tipe pin Tipe post Tipe pin post
V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA) V (kV) IL (mA)
1 Bersih kering 63.2 0.025 80.97 0.011 76.24 0.008

2 Bersih basah 38.57 0.131 76.78 0.012 63.67 0.010

3 Terpolusi kering 25.47 0.047 47.12 0.010 50.44 0.151

4 Terpolusi basah 14.27 0.087 27.57 0.043 38.45 0.318

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.5. di atas, nilai tegangan flashover dan arus bocor
dari ke 3 isolator uji tipe pin, tipe post dan tipe pin post bervariasi terlihat
perbandingan kinerja isolator uji tersebut. Hal ini disebabkan karena
adanya kontaminasi polutan terhadap permukaan isolator uji, nilai
tegangan flashover dan arus bocor rata-rata maksimum tertinggi pada
kondisi terpolusi basah (dengan penyemprotan polutan garam dari air laut
yang berada di pesisir pantai), diperoleh tegangan fleshofer terbesar pada
isolator tipe pin sebesar 14,27 kV dan arus bocor terbesar pada isolator
tipe pin post sebesar 0,316 mA. Hal ini menunjukkan bahwa polutan
garam dari air laut yang berada di pesisir pantai memberikan pengaruh
negatif yang cukup besar terhadap kinerja isolator.

You might also like