Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
2.4.1 Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang
yang melewati batas suatu Negara. Jadi tariff atau bea masuk adalah salah satu
cara untuk member proteksi terhadap industri dalam negeri. Proteksi tidak selalu
merupakan tujuan utama dari pengenaan tarif. Ada kemungkinan bahwa karena
kebutuhan APBN, tariff dikenakan untuk memperoleh pendapatan Negara. Tetapi
tidak jarang pula bahwa tujuan utama dari pengenaan tariff adalah jelas-jelas
memberikan proteksi pada suatu industri dalam negeri.
Apapun tujuan utamanya, tariff selalu mempunyai konsekuensi proteksi bagi
industri dalam negeri yang memproduksikan barang yang sama/serupa dengan
barang impor yang terkena tarif.
2.4.2 Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang boleh masuk (kuota impor) dan
jumlah barang yang boleh keluar (kuota ekspor). Kuota yang diterapkan oleh
pemerintah biasanya dilakukan dengan cara memperkenankan impor ataupun
ekspor suatu barang dengan jumlah yang dibatasi.
2.4.6 Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara
menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri atau
bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan
volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama
menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang
mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat
mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti
dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling
duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang
diberikan oleh negara lain.
a. Biaya Transportasi
Biaya Transportasi akan menambah tingkat harga suatu barang oleh karena
itu, akan mempengaruhi volume barang tersebut.
3. Neutral commodities
a. Bentuk barang
b. Nilai barang
a. Biaya asuransi
b. Biaya ekspedisi
c. Biaya gudang
d. Biaya administrative
b. Politik Komersial
Adalah politik yang dijalankan oleh pemerintah atau campur tangan pemerintah
untuk membatasi transaksi ekonomi.
Bentuk-bentuknya :
1. Tarif/ bea,
4. Commodity/ Agreement
5. Restriksi impor
1. Protective Effect
Tujuannya :
2. Consumption Effect
Hamper selalu negative. Ini disebabkan konsumen harus membayar lebih tinggi
terhadap barang-barang yang akan dibeli.
3. Income Effect
4. Re-distribution Effect
Perbaikan TOT diharapkan akan dapat dinikmati jika harga tarif terhadap barang
impor tinggi. Maka Negara-negara luar terpaksa bersedia meurunkan harga
penjualannya.
Alat-alat proteksi :
a. Kuota
b. Embargo
c. Pengendalian devisa
d. Prefensi pemerintah
f. Tidak menyamakan cost of production barang luar negeri dan dalam negeri.
a. Rekayasa
b. Design
c. Produksi
d. Pelayanan konsumen
a. Menerima
b. Memeriksa
c. Melakukan test
BAB 3
PEMUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kebijakan Ekonomi Internasional dalam arti luas adalah tindakan atau
kebijaksanaan ekonomi pemerintah (suatu negara), yang secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi komposisi, arah serta bentuk
daripada perdagangan dan pembayaran internasional.