Professional Documents
Culture Documents
STRENGTH WEAKNESS
OPPORTUNITY THREAT
STRENGTH
Pemerintah:
- Memiliki sistem pemerintahan yang terbuka (open government)
- mayoritastenagakerja PNS di desapejambonadalah tenagapendidik (guru)
- memilikiaksesjalan yang mudahdilewati (sudah di paving)
- Memiliki bank sampah
- Memiliki 1 bangunan perpustakaan
- Memiliki sistem irigasi yang baik
- Memiliki fasilitas MCK yang memadai
- Memiliki 1 unit lumbung desa
- memilikikerajinankhasberupa batik
- memiliki industri makanan dengan jumlah 12 unit
- memiliki industri alat rumah tangga dengan jumlah 2 unit
- memiliki industri kerajinan dengan jumlah 14 unit
- terdapat 3 posyandubalita di desaPejambon.
- Dilakukankegiatan PIDI untukbalitabawahgarismerah.
- Memilikipotensi di bidangpertaniankedelai.
- Desa Pejambon sudah 100% ODF.
- Terdapat dua rumah bersalin dengan jumlah tenaga medis yang terdiri dari 2 bidan, 2
perawat, 1 dukun bersalin terlatih, 2 dukun pengobatan alternatif.
- Mempunyai balai kesehatan ibu dan anak.
- Persentasi kematian ibu adalah 0%.
- Terdapat pondok kesehatan desa.
- Cakupan imunisasi DPT 1-3, BCG, Polio 1-3, dan Campak sebesar 100%
- Memiliki hasil peternakan yang baik dengan jumlah populasi ternak terbanyak yakni
ayam kampung 3046, bebek 214 dan sapi 170.
- Sering mendapat pelatihan dan penyuluhan dari LSM maupun akademisi
Hasil hutan
- Memiliki 3 jenis hasil hutan yang terdiri dari bambu 300m 3/tahun, kayu 105m3/tahun dan
jati 50m3/tahun
Tanaman pangan
- Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun 2016 adalah padi sawah 80ha dan
kacang kedelai 80ha
WEAKNESS
- Masih minimnya fasilitas pendidikan yang memadai seperti ruang kelas dan buku-buku
pelajaran
- Kurang mampu untuk memasarkan hasil produksi desanya
- Masih memerlukan tenaga medis tambahan seperti dokter dan SKM
- Papan pengumuman pada tiap RT tidak digunakan dengan efektif
- Tempat sampah masih belum merata di setiap rumah warga
- Masih terdapat warga yang membakar sampah di pekarangan rumah
- Kurangnya jam operasional perpustakaan
- Masih terdapat balita yang berada di bawah garis merah
- Mayoritas tingkat pendidikan penduduk desa Pejambon adalah tamat SD sebanyak 813
orang dari 1292 orang pendudukan usia kerja.
- Posyandu lansia hanya dilakukan 3 bulan sekali
- Terdapat 137 Pasangan Usia Subur yang tidak menggunakan metode KB dari total 509
Pasangan Usia Subur
- Kurang optimalnya pengelolaan bank sampah
- Masih terdapat beberapa SPALyang belum memadai
-
OPPORTUNITY
- Inovasi dalam pengolahan kedelai menjadi nugget dapat membuka peluang untuk
menghasilkan pendapatan yang lebih baik.
- Sosial media bisa dimanfaatkan dalam memasarkan produk keunggulan desa Pejambon
untuk meningkatkan pemasaran serta meningkatkan jumlah pembeli.
- Luas hutan yang dimiliki desa Pejambon yaitu 6 ha memiliki peluang untuk
pembangunan objek wisata sehingga bisa meningkatkan pemasukkan desa.
- Adanya penduduk yang tamat pendidikan tinggi sebanyak 83 orang (tamat D1 1 orang,
tamat D2 4 orang, tamat S1 73 orang, tamat S2 7 orang) sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas pendidikan di desa Pejambon.
- Pemberian dana CSR dari perusahaan swasta pada bidang kesehatan, pendidikan dan
kesejahteraan kepada masyarakat desa Pejambon sehingga bisa meningkatkan taraf hidup
masyarakat desa Pejambon.
- Pemberian pelatihan dan pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah Kabupaten dan
pemerintah swasta guna memberikan keterampilan bagi masyarakat desa Pejambon.
- Melalui kerjasama dengan pemerintah dan pihak swasta, masyarakat desa pejambon
dapat membuka usaha peternakan atau kelompok peternakan ayam kampung.
- Kurangnya tenaga medis seperti dokter dan tenaga kesehatan SKM bisa memotivasi para
pelajar untuk menempuh pendidikan tinggi di bidang tersebut guna memajukan desa.
- Melalui kerjasama dengan provider perusahaan komunikasi diharapkan jaringan dan
koneksi internet yang merata di desa Pejambon dan komunikasi antar masyarakat desa
Pejambon dapat berjalan lancar.
THREAT
- Adanya kesempatan kerja di desa Pejambon memungkinkan penduduk dari luar desa
Pejambon untuk mengisi kesempatan kerja tersebut.
- Jaringan dan koneksi internet yang masih belum merata serta ketertinggalan dalam
teknologi menyebabkan ketertinggalan informasi dan ilmu pengetahuan khususnya para
pelajar.
- Paradigma sebagian masyarakat yang masih kaku menyebabkan mereka ketinggalan
zaman dan tersaingi oleh masyarakat lain yang lebih berpikiran terbuka.
- Strategi pemasaran yang masih kurang memungkinkan terjadinya kalah saing dalam
menguasai pasar atau mendapatkan konsumen.