You are on page 1of 2

Perbedaan kata dasar, kata berimbuhan (awalan, sisipan,

akhiran) kata ulang, dan kata majemuk :


1. Kata dasar ditulis sebagai kesatuan yang berdiri
sendiri. Contoh : sahabat, daerah, datang, pergi,
panas, dingin, dsb.

2. Imbuhan (awalan atau akhiran) pada kata


turunan ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh : bermain, menari, tertawa, dianggap,
seorang, biarkan, jumpai, dsb.

3. Gabungan kata yang hanya mendapat awalan


atau akhiran, awalan atau akhiran itu dituliskan
serangkai dengan kata yang bersangkutan saja.
Contoh :
Gabungan Kata Bentuk Salah Bentuk Benar

tanda tangan bertandatangan bertanda tangan

beri tahu memberitahu memberi tahu

sebar luas sebarluaskan sebar luaskan

ikut serta ikutsertakan ikut sertakan

tindak lanjut tindaklanjut tindak lanjuti


4. Kalau gabungan kata sekaligus mendapat awalan
dan akhiran, bentuk kata turunannya harus dituliskan
serangkaian seluruhnya. Contoh :

Gabungan Kata Bentuk Salah Bentuk Benar


tanda tangan ditanda tangani ditandatangani
beri tahu pemberi tahuan pemberitahuan
tidak adil ketidak adilan ketidakadilan
sebar luas menyebar luaskan menyebarluaskan
kurang tahu kekurang tahuan kekurangtahuan
rumah sakit dirumah sakitkan dirumahsakitkan
tindak lanjut ditindak lanjuti ditindaklanjuti/ tindak lanjuti

5. Kata ulang ditulis secara lengkap dengan


memakai tanda hubung. Contoh :

Bentuk Salah Bentuk Benar


Jalan2 jalan-jalan
sayur mayor sayur-mayur
gonta ganti gonta-ganti
ramah tamah ramah-tamah
pilah pilih pilah-pilih

setiap kata kerja berawalan S, seperti sapu, seterika, susun, dll.


Ketika diikuti awalan me-, S melebur jadi Ny . contoh : menyapu,
menyeterika, menyusun.
Setop ; menyetop
Sosialisasi ; menyosialisasi
Survei ; menyurvei

You might also like