You are on page 1of 12

ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan

DisusunOleh:
Ahmad Faozi
Ani Winingsih
Aspa Pondah
Chitra Ayu
Deri Ruli Ediana

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKESDHARMA HUSADA
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan.

Makalah ini terwujud karena adanya pihak yang telah banyak membantu,
membimbing, serta memberi dorongan dan doa dalam menyelesikan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dan memberi masukan pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari


sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat
penulis gunakan sebagai masukan untuk perbaikan makalah berikutnya.

Bandung, Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
TINAJUAN TEORI ............................................................................................................ 2
A. Definisi...................................................................................................................... 2
B. Proses dan Arah Advokasi ........................................................................................ 2
C. Arus Komunikasi Advokasi Kesehatan..................................................................... 3
D. Prinsip Dasar Advokasi............................................................................................. 4
E. Metode Dan Tekhnik Advokasi................................................................................. 5
F. Argumentasi Untuk Advokasi ................................................................................... 5
G. Langkah Langkah Advokasi .................................................................................. 6
H. Unsur Dasar Advokasi .............................................................................................. 7
I. Pendekatan Utama Advokasi ..................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir - akhir ini topik advokasibegitu populerdan menjadi kata yang


sering diucapakan maupaun dimuat dalam surat kabar. Bahkan dengan peran
masyarakat yang lebih besar dalam perumusan kebijakan public,kata ini
menjadi jargon yang selalu muncul dimedia massa. Dalam kaitan dengan
promosi kesehatan, apa sebenaranya kaitan advokasi dengan bidang ini?
Apakah advokasi dan promosi kesehatan saling berkait? Bagaimana kaitan
keduanya ? untuk melihat jauh isu itu, akan dijelaskan pengertian dan tujuan
promosi kesehatan serta berbagai tehnik yang digunakan dalam promosi
kesehatan. Selain itu akan disinggung mengenai penegertian dan tujuan
advokasi dengan minat khusus advokasi dalam promosi kesehatan. Dalam
konteks ini keduatopik tersebut dikaji dan dijelaskan kaitanya serta lebih jauh
diuraikan lebih dalam mengenai advokasi dalam promosi kesehatan.

B. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui dan memahami penerapan advokasi dalam promosi


kesehatan

1
BAB II

TINAJUAN TEORI

A. Definisi

Menurut Wobster Encyclopedia advokasi adalah act of pleading for


supporting or recommending active espousal atau tindakan pembelaan,
dukungan, atau rekomendasi : dukungan aktif menurut ahli retorika (foss and
foss , et al : 1980). Advokasi diartikan sebagai upaya persuasi yang mencakup
kegiatan : penyadaran, rasionalisasi, argumentasi dan rekomendasi tindak
lanjut mengenai sesuatu hal .

Menurut Johns Hopkins (1990) Advokasi adalah usaha untuk


mempengaruhi kabijakan publik melalui bermacam macam bentuk
komunikasi persuasip. Dari beberapa catatan tersebut, dapat disimpulkan
secara ringkas, bahwa advokasi adalah upaya atau proses untuk memperoleh
komitmen, yang dilakukan secara persuasip dengan menggunakan informasi
yang akurat dan tepat.

Advokasi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan


terhadap seseorang yang mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula
mula digunakan dibidang hukum atau pengadilan . Advokasi dalam kesehatan
diartikan upaya untuk memperoleh pembelaan, bantuan, atau dukungan
terhadap program kesehatan.

B. Proses dan Arah Advokasi

Istilah Advocacy / Advokasi dibidang kesehaan mulai digunakan dalam


program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984
sebagai salah satu strategi global pendidikan atau promosi kesehatan. WHO
merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan
secara efektif menggunakan strategi pokok, yaitu :

2
1. Advocacy ( advokasi )
2. Sosial support (dukungan social)
3. Empowermen (pemberdayaan masyarakat)

Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang


dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau
kegiatan yang dilaksanakan . Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi
adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan ( policy makers ) atau
pembuat keputusan (decision makers ) baik di institusi pemerintah maupun
swasta .

C. Arus Komunikasi Advokasi Kesehatan

Komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat


khusus agar komunikasi tersebut efektif. Kiat kiat agar komunikasi advokasi
efektif antara lain sebagai berikut :

1. Clear / jelas : pesan yang akan disampaikan kepada sasaran harus


disusun sedemikian rupa sehingga jelas, baik isinya maupun bahasa
yang digunakan.

2. Correct / benar : apa yang disampaikan (pesan) harus didasarkan


kepada kebenaran.

3. Concrete / konkret : apabila petugas kesehatan dalam advokasinya


mengajukan usulan program yang dimintakan dukungan dari pejabat
terkait, maka harus dirumuskan dalam bentuk yang kongkrit (bukan
kira kira) atau dalam bentuk oprasional.

4. Complete / lengkap : timbulnya kesalah pahaman atau mis komunikasi


adalah karena belum atau tidak lengkapnya pesan yang disampaikan
kepada orang lain.

5. Concise / ringkas : pesan komunikasi harus lengkap, tetapi padat, tidak


bertele tele.

6. Convince / meyakinkan : agar komunikasi advokasi kita diterima oleh


para pejabat, maka harus meyakinkan.

3
7. Contextual / kontekstual : advokasi kesehatan hendaknya bersipat
kontekstual, artinya pesan atau program yang akan di apokasikan harus
diletakkan atau dikaitkan dengan masalah pembangunan daerah yang
bersangkutan.

8. Courage / berani : seorang petugas kesehatan yang akan melakukan


advokasi kepada para pejabat, harus mempunyai keberanian
berargumentasi dan berdiskusi dengan para pejabat yang bersangkutan.

9. Coutious / hati hati : meskipun berani, tetapi harus berhati hati dan
tidak boleh keluar dari etika berkomunikasi dengan para pejabat,
hindari sikap menggurui para pejabat yang bersangkutan.

10. Courtous / sopan : disamping hati hati, advokator harus bersikap


sopan, baik sopan dalam tutur kata maupun penampilan pisik,
termasuk cara berpakaian.

D. Prinsip Dasar Advokasi

Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik, tetapi


mencakup kegiatan persuasip, memberikan semangat dan bahkan sampai
memberikan pressure atau tekanan kepada para pemimpin institusi.
Tujuan advokasi yaitu :

1. Komitmen politik (Political Commicment)

Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat


penting untuk mendukung atau mengeluarkan peraturan peraturan
yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, misalnya untuk
pembahasan kenaikan anggaran kesehatan, contoh : konkrit
pencanangan indonesia sehat 2010 oleh presiden. Untuk meningkatkan
komitmen ini sangat dibutuhkan advokasi yang baik. Adanya
komitmen politik dari para eksekutif, maka perlu ditindaklanjuti
dengan advokasi lagi agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung
program yang telah memperoleh komitmen politik tersebut. Dukungan
kebijakan ini dapat berupa undang undang, peraturan pemerintah

4
atau peraturan daerah, surat keputusan pimpinan institusi baik
pemerintah maupun suasta.

2. Penerimaan sosial (Socil Acceptance)

Penerimaan sosial artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat.


Suatu program kesehatan yang telah memperoleh komitmen dan
dukungan kebijakan, maka langkah selanjutnya adalah
mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan.

3. Dukungan sistem (Support System)

Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau
prosedur kerja yang jelas mendukung.

E. Metode Dan Tekhnik Advokasi

Metode atau cara dan tehknik advokasi untuk mencapai tujuan ada
bermacam macam :

1. Lobi politik (Political Lobiying). Lobi adalah berbincang bincang


secara informal dengan para pejabat untuk mengimpormasikan dan
membahas masalah dan program kesehatan yang akan dilaksanakan.
2. Seminar / presentasi : Seminar atau presentasi yang dihadiri oleh para
pejabat lintas program dan lintas sektoral.
3. Media advokasi (Media adpocasy) adalah melakukan kegiatan
advokasi dengan menggunakan media, khususnya media masa.
4. Perkumpulan (asosiasi) peminat. Asosiasi atau perkumpulan orang
orang yang mempunyai minat atau interes terhadap permasalahan
tertentu atau perkumpulan propesi , juga merupakan bentuk advokasi.

F. Argumentasi Untuk Advokasi

Meyakinkan para pejabat terhadap pentingnya program kesehatan


tidaklah mudah, memerlukan argumentasi yang kuat. Dibawah ini ada

5
beberapa hal yang dapat memperkuat argumen dalam melakukan kegiatan
aplikasi antara lain :

1. Creadible / credibilatas adalah suatu sipat pada seseorang atau institusi


yang menyebabkan orang atau pihak lain mempercayainya.
2. Feasible / layak. Artinya program yang diajukan tersebut baik secara
tekhnik, politik, maupun ekonomi dimungkinkan atau layak.
3. Relevant / relevan Program yang diajukan tersebut paling tidak harus
mencakup 2 kriteria, yakni : memenuhi kebutuhan masyarakat, dan
benar benar memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat.
4. Penting dan mendesak / urgent. Artinya program yang diajukan harus
mempunyai urgensi yang tinggi : harus segera dilaksanakan dan kalau
tidak segera dilaksanakan akan menimbulkan masalah yang lebih besar
lagi.
5. Prioritas tinggi / high priority. Artinya program yang diajukan tersebut
harus mempunyai prioritas yang tinggi.

G. Langkah Langkah Advokasi

1. Tahap persiapan. Persiapan advokasi yang paling penting adalah


menyusun bahan / materi atau bukti, informasi, instrumen advokasi.
Bahan advokasi adalah : data yang dikemas dalam bentuk tabel, grapik
atau diagram yang menjelaskan besarnya masalah kesehatan, akibat atau
dampak masalah, dampak ekonomi, program yang diusulkan / proposal
program.

2. Tahap pelaksanaan. Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau


cara advokasi.

3. Tahap penilaian. Untuk menilai keberhasilan advokasi dapat menggunakan


indikaror sebagai berikut :

a. Softwer, misalnya : dikeluarkannya UU, PP, Perda, Kep Men, SK


Bupati, MOU, dsb.

6
b. Hardwer, misalnya : meningkatnya anggaran kesehatan dalam
APBN atau APB, meningkatnya anggaran untuk satu program
yang di prioritaskan, adanya bantuan peralatan, sarana atau
prasarana program dan sebagainya.

H. Unsur Dasar Advokasi

1. Penetapan tujuan advokasi. Sering sekali masalah kesehatan masyarakat


sangat kompleks, banyak faktor dan saling berpengaruh. Agar upaya
advokasi dapat berhasil, tujuan advokasi perlu dibuat lebih spesifik.

2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi. Adanya data dan riset untuk
pendukung sangaat penting agar keputusan dibuat berdasarkan informasi
yang tepat dan benar.

3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi. Bila isu dan tujuan telah disusun,
upaya advokasi telah disususn, upaya advokasi harus ditunjukan bagi
kelompok yang dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi
orang yang berpengaruh dalam pembuatan keputusan, misalnya staf,
penasihat, orang tua yang berpengaruh, media masa dan masyarakat.

4. Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi. Khalayak sasaran


berbeda bereaksi tidak sama atas pesan yang berbeda. Seorang tokoh
politik mungkin termotivasi kalau dia mengetahui bahwa banyak dari
konstituen yang diwakilinya peduli terhadap masalah tertentu.

5. Membangun koalisi. Sering kali kekuatan sebuah advokasi dipengaruhi


oleh jumlah orang atau organisasi yang mendukung advokasi tersebut. Hal
ini sangat penting dimana situasi dinegara tertentu sedang membangun
masyarakat demokratis dan advokasi merupakan suatu hal yang relatif
baru.

6. Membuat persentasi yang persuasive. Kesempatan untuk mempengaruhi


khalayak sasaran kunci sering sekali terbatas waktunya.

7. Penggalangan dana untuk advokasi. Semua kegiatan termasuk upaya


advokasi memerlukan dana.

7
8. Evaluasi upaya advokasi, Untuk menjadi advokator yang tangguh
diperlukan unpan balik berkelanjutan serta evaluasi atas upaya advokasi
yang telah dilakukan.

I. Pendekatan Utama Advokasi

Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu:

1. Melibatkan para pemimpin


Para pembuat undang-undang, mereka yang terlibat dalam penyusunan
hukum, peraturan maupun pemimpin politik, yaitu mereka yang
menetapkan kebijakan publik sangat berpengaruh dalam menciptakan
perubahan yang terkait dengan masalah sosial termasuk kesehatan dan
kependudukan. Oleh karena itu sangat penting melibatkan meraka
semaksimum mungkin dalam isu yang akan diadvokasikan.
2. Bekerja dengan media massa
Media massa sangat penting berperan dalam membentuk opini publik.
Media juga sangat kuat dalam mempengaruhi persepsi publik atas isu
atau masalah tertentu. Mengenal, membangun dan menjaga kemitraan
dengan media massa sangat penting dalam proses advokasi.
3. Membangun kemitraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan upaya jaringan,
kemitraan yang berkelanjutan dengan individu, organisasi-organisasi
dan sektor lain yang bergerak dalam isu yang sama. Kemitraan ini
dibentuk oleh individu, kelompok yang bekerja sama yang bertujuan
untuk mencapai tujuan umum yang sama/hampir sama.
4. Memobilisasi massa
Memobilisasi massa merupakam suatu proses mengorganisasikan
individu yang telah termotivasi ke dalam kelompok-kelompok atau
mengorganisasikan kelompok yang sudah ada. Dengan mobilisasi
dimaksudkan agar termotivasi individu dapat diubah menjadi tindakan
kolektif.

8
5. Membangun kapasitas
Membangu kapasitas disini di maksudkan melembagakan kemampuan
untuk mengembangakan dan mengelola program yang komprehensif
dan membangun critical mass pendukung yang memiliki keterampilan
advokasi. Kelompok ini dapat diidentifikasi dari LSM tertentu,
kelompok profesi serta kelompok lain.

You might also like