Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
DisusunOleh:
Ahmad Faozi
Ani Winingsih
Aspa Pondah
Chitra Ayu
Deri Ruli Ediana
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan.
Makalah ini terwujud karena adanya pihak yang telah banyak membantu,
membimbing, serta memberi dorongan dan doa dalam menyelesikan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dan memberi masukan pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1
BAB II
TINAJUAN TEORI
A. Definisi
2
1. Advocacy ( advokasi )
2. Sosial support (dukungan social)
3. Empowermen (pemberdayaan masyarakat)
3
7. Contextual / kontekstual : advokasi kesehatan hendaknya bersipat
kontekstual, artinya pesan atau program yang akan di apokasikan harus
diletakkan atau dikaitkan dengan masalah pembangunan daerah yang
bersangkutan.
9. Coutious / hati hati : meskipun berani, tetapi harus berhati hati dan
tidak boleh keluar dari etika berkomunikasi dengan para pejabat,
hindari sikap menggurui para pejabat yang bersangkutan.
4
atau peraturan daerah, surat keputusan pimpinan institusi baik
pemerintah maupun suasta.
Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau
prosedur kerja yang jelas mendukung.
Metode atau cara dan tehknik advokasi untuk mencapai tujuan ada
bermacam macam :
5
beberapa hal yang dapat memperkuat argumen dalam melakukan kegiatan
aplikasi antara lain :
6
b. Hardwer, misalnya : meningkatnya anggaran kesehatan dalam
APBN atau APB, meningkatnya anggaran untuk satu program
yang di prioritaskan, adanya bantuan peralatan, sarana atau
prasarana program dan sebagainya.
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi. Adanya data dan riset untuk
pendukung sangaat penting agar keputusan dibuat berdasarkan informasi
yang tepat dan benar.
3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi. Bila isu dan tujuan telah disusun,
upaya advokasi telah disususn, upaya advokasi harus ditunjukan bagi
kelompok yang dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi
orang yang berpengaruh dalam pembuatan keputusan, misalnya staf,
penasihat, orang tua yang berpengaruh, media masa dan masyarakat.
7
8. Evaluasi upaya advokasi, Untuk menjadi advokator yang tangguh
diperlukan unpan balik berkelanjutan serta evaluasi atas upaya advokasi
yang telah dilakukan.
Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu:
8
5. Membangun kapasitas
Membangu kapasitas disini di maksudkan melembagakan kemampuan
untuk mengembangakan dan mengelola program yang komprehensif
dan membangun critical mass pendukung yang memiliki keterampilan
advokasi. Kelompok ini dapat diidentifikasi dari LSM tertentu,
kelompok profesi serta kelompok lain.