CINTA SEJATI DALAM CERPEN CLAIR DE LUNE

KARYA GUY DE MAUPASSANT

(SUDUT PANDANG FEMINIS)

Rohayu
Fakultas Bahasa dan Seni Unnes
Rohayu.stg@gmail.com

Abstrak
Dalam apresiasi karya sastra, kita dapat melihat, mengamati serta mengkaji dari
banyak segi dan pendekatan. Diantaranya: pendekatan parafrastis, emotif, analitis, historis,
sosiopsikologis, didaktis dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan melalui pertimbangan-
pertimbangan bergantung isi dari teks karya sastra, unsur yang terkandung atau yang paling
menonjol, serta tak luput dari nilai pesan dan moral yang diutamakan lewat karya sastra
tersebut. Cerpen Clair de Lune (Cahaya bulan, 1882) karya Guy de Maupassant menarik
untuk dikaji melalui tinjauan sosiopsikologis dari sudut pandang feminisme karena disini
akan dijelaskan bahwa wanita dan pria adalah sama, yaitu sebagai manusia. Dan mereka
membutuhkan cinta serta berhak untuk mendapatkan perlakuan cinta yang sama
sebagaimana seharusnya. Ibarat istilah pungguk merindukan bulan, maka Madame
Henriette Ltor, selaku tokoh utama adalah wanita yang merindukan kekasihnya, tetapi
cintanya tidak terbalas. Begitu halusinasi menghantui dirinya, ia pun seolah merasakan dan
menciptakan cinta itu sendiri. Rasa cinta yang datang dari seorang kekasih sejati: Cahaya
bulan.

Kata kunci: apresiasi sastra, claire de lune, feminisme

A. PENGANTAR makna) pendekatan emotif (pendekatan

Cerita pendek (cerpen) adalah bagian
dari prosa dalam karya sastra. Cerpen
merupakan sebuah karangan yang lekat
dengan masyarakat selain puisi, novel
dan drama karena pada umumnya setiap
koran dan majalah memuat cerpen. Karya
sastra tersebut mengembangkan aksen
liris dalam deskripsi lanskap dan adegan
pendek. Dalam pengapresiasian karya
sastra, kita dapat menikmati cerpen
melalui berbagai pendekatan.
Diantaranya: pendekatan parafrastis
(pendekatan dengan mencari padanannya
dimana gagasan sama namun
penyampaian dalam bentuk berbeda
namun tidak mengandung kepaksaan
emosional dan perasaan bergejolak yang
mampu membuat pembaca merasakan
alur sebuah cerita), pendekatan analitis
(pengetahuan berkaitan dengan hal-hal
dalam karya sastra seperti unsur instrinsik
dan ekstrinsik), pendekatan historis (latar
belakang pengarang secara murni),
sosiopsikologis (latar belakang
kehidupan sosial budaya, kehidupan
masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan
atau sikap penagarang terhadap
lingkungan kehidupannya maupun
zamannya pada saat cipta sastra itu
diciptakan), didaktis (pendekatan dengan
berusaha menemukan dan memahami
gagasan, tanggapan evaluatif maupun

1
sikap pengarang terhadap kehidupan).
Seperti yang terdapat dalam cerpen Clair
de Lune (Cahaya bulan, 1882) karya
Guy de Maupassant, disitu kita akan
mendapati ada banyak pendekatan dan
sudut pandang yang dapat dikaji.
Cerpen Clair de Lune (Cahaya
bulan, 1882) karya Guy de Maupassant
menceritakan tentang sebuah penafsiran
akan cinta sejati dalam suatu ilusi.
Mengenai siapakah cinta sejati itu?
Apakah cinta sejati benar-benar ada?
Ataukah kita yang membuat cinta sejati
itu menjadi ada? Berkaitan dengan tokoh
utama yang merupakan seorang wanita,
maka kita dapat melihat dari sudut
pandang feminis. Sebagai perempuan
tentu kita ingin mendapatkan hak atas
perlakuan cinta yang sama. Bahwa
perempuan juga memiliki hasrat yang
besar dalam melakukan sebuah hubungan
asmara dan tidak hanya menjadi objek
sebuah cinta atau hasrat pria semata.
Tokoh cerpenis pertama kali dan
paling populer di dunia adalah Guy de
Maupassant. Ia merupakan seorang
penulis Perancis abad ke-19.
BIOGRAFI GUY DE MAUPASSANT
Guy de Maupassant yang memiliki
nama lengkap Henry-Ren-Albert-Guy
de Maupassant lahir pada tanggal 05
Agustus 1850 di Chteau de
Miromesniel, Tourville-sur-Arques,
dekat Dieppe. Dia adalah seorang penulis
Perancis populer abad ke-19 beraliran
Realisme dan Naturalisme.
Guy de Maupassant dianggap sebagai
salah satu pencetus cerita pendek modern
_______________
Paham atau ajaran yang selalu bertolak dari kenyataan (KBBI); mengutamakan realitas kehidupan; merupakan hal-hal yang nyata,
yang pernah terjadi dan bukan imajinatif belaka.
Aliran yang cenderung melukiskan kenyataan-kenyataan buruk, kejelekan-kejelekan atau kekurangan-kekurangan tentang keadaan
masyarakat atau sifat manusia. Kebanyakan ceritanya berakhir dengan tragis.
Pendirian seputar ajaran ataupun agama yang kontradiktif menurut pandangan Maupassant mengenai kebebasan berekspresi,
bergerak ataupun berpikir di lingkungan sekolahnya tersebut.
dan dijuluki sebagai Bapak cerpenis
dunia karena ia merupakan penulis
cerpen pertama kali di dunia pada masa
itu. Guy de Maupassant melahirkan karya
sastra kurang lebih sebanyak 300 cerpen,
6 novel, 3 buku perjalanan dan 1
kumpulan syair yang sangat terkenal di
seluruh dunia. Bahkan beberapa
karyanya telah difilmkan.
Keluarga
Lahir dari sebuah keluarga berada
alias bangsawan, ayahnya yang bernama
Gustave de Maupassant merupakan
seorang pegawai bank Stolz di Paris,
sedangkan ibunya yang bernama Laure
Le Poittevin merupakan seorang borjuis
yang baik. Ibunya sangat menyukai
literatur dan berteman baik dengan
penulis besar Perancis Gustave Flaubert.
Maupassant memiliki satu orang adik
laki-laki bernama Herv, enam tahun
lebih muda darinya. Keluarga
Maupassant berasal dari Lorraine dan
menetap di Seine-Maritime.
Masa kanak-kanak dan remaja (1850-
1860)
Guy de Maupassant menghabiskan
masa kecil dan remajanya dengan adik
laki-laki serta ibunya di sebuah rumah
besar abad kedelapan belas, terpisah dari
sang ayah pada tahun 1860, di tretat.
Disitulah ia dibesarkan di lingkungan
desa yang tidak jauh dari kawasan pantai.
Hal itu membuat dirinya akrab dengan
nelayan. Faktor tersebutlah yang
kemudian turut mempengaruhi gaya
penulisan Maupassant dalam berkarya.
Orangtua Guy de Maupassant sering
pindah, dan inilah mengapa dia suka
bepergian (baca beberapa karyanya).
2
Studi (1860-1870)
Setelah perceraian orangtuanya
(1860), Maupassant kembali ke Dieppe
bersama ibunya. Ia mengenyam
pendidikan di sekolah negeri besutan
Napoleon yang bernama sekolah Henri-
IV. Pada saat Guy de Maupassant
berusia dua belas tahun (1863), dia
masuk ke sekolah agama Yveto, dimana
ia merasa kurang cocok bagi remaja
biasa dalam menyampaikan atau
mengekspresikan kebebasan bergerak
dan berpikir. Guy melawan para
profesornya hingga pada tahun 1868,
dirinya dikeluarkan oleh panitera
(pejabat sekolah) di Rouen Lyce akibat
tulisan yang tidak menyenangkan para
panitera yang memegang pendirian
tersebut. Maupassant menyelesaikan
sekolah di Rouen Lyce, dimana dia
berhubungan dengan penyair Louis
Bouilhet dan terutama Gustave
Flaubert, teman masa kecil ibunya.
Pada tahun 1869, Maupassant mulai
belajar hukum di Paris. Pada usia 20
tahun (1870), ia mengajukan diri untuk
menjadi tentara selama perang Franco-
Prusia atau perang Prancis melawan
Jerman.
Kehidupan di masa muda hingga
menjadi penulis (1871-1888)
Pada tahun 1871, Maupassant
meninggalkan dunia militer. Kemudian
pada tahun 1872-1880, ia menjadi
pegawai negeri sipil yang dapat
diartikan sebagai pejabat rendahan di
kementerian kelautan selama hampir
satu dasawarsa di Paris, lalu ia pindah
ke kementerian pendidikan Prancis atas
bantuan Gustave Flaubert. Masa
mudanya saat itu ia habiskan dengan
bekerja di siang hari dan menulis di
malam hari.
Gustave Flaubert banyak berjasa dalam
kepenulisan yang ditekuni Maupassant. Ia
membantu maupassant menjadi penulis
dengan memberinya nasihat. Melalui
dirinya, Maupassant bertemu dengan
penulis besar saat itu diantaranya: Emile
Zola, Huysmans, Daudet dan saudara laki-
laki Goncourt. Sampai pada terbit karya
pertamanya yang berjudul La Main
(Tangan, Februari 1875) dalam kolom
Lorraine de Pont--Mousson dan kemudian
diterbitkan kembali pada buletin Paris pada
10 Maret 1876.
Setelah itu, Maupassant mulai produktif
dalam menulis Des Vers (1880). Pada tahun
yang sama, Maupassant menerbitkan karya
Boule de suif (satu-satunya kontribusi
terhadap naturalisme), bagian dari antologi
cerpen yang diterbitkan di Les Soires de
Medan. Kumpulan cerpennya diedit
langsung oleh penulis besar Prancis lainnya
yaitu Emile Zola. Inilah awal karirnya yang
sebenarnya menandai puncak dari periode
pertama. Maupassant menemukan nada
tunggal, yaitu si pendongeng.
Pada tahun 1877, tepatnya pada usia 20-
an, Maupassant mengetahui bahwa dirinya
menderita sifilis. Penyakit yang menyerang
kelamin ini menyebabkan gangguan jiwa
pada Maupassant. Hal ini dapat dilihat dari
kehidupan duniawi Maupassant yang bebas
dan selalu bersama dengan wanita-wanita
penghibur, tak heran jika ia terkena
panyakit yang belum ada obatnya itu.
Pada tahun 1878, Maupassant mulai
mengalami gangguan mental. Kemudian
pada tahun 1880, dia terikat dengan
konsumsi ganja. Hal ini secara perlahan
mengubah aliran kesusastraan yang
dianutnya dalam menulis, tepatnya pada
tahun 1880-1888, aliran karya sastra
Maupassant beralih dari naturalisme
menjadi realisme.
3
 Pada tahun 1881, karya La Maison
Tellier diterbitkan. Saat itu pula-lah, ia
memutuskan untuk mengabdikan dirinya
sepenuhnya untuk menulis. Sejak saat itu,
ia menerbitkan novel, cerpen dan artikel
di surat kabar.
Meninggalkan kementerian pada
tahun 1880, ia membagi waktu untuk
bersosialisasi, petualangan yang tak
terhitung jumlahnya dengan perempuan,
melakukan perjalanan ke Corsica (1880),
Aljazair (1881), Italia (1885 dan 1889),
Inggris (1886) dan Tunisia, Afrika utara
(1888) diatas kapal layarnya (Bel Ami)
yang sebelumnya dia gambarkan di salah
satu novelnya.
Karya-karya Guy de Maupassant
(1880-1888)
Dalam waktu 10 tahun (1880-an),
Maupassant berhasil menciptakan lebih
dari 300 cerita pendek, 6 novel, 3 buku
perjalanan, dan 1 kumpulan syair,
diantaranya: La Maison Tellier (1881)
yang di dalam karyanya, terlihat dan
tergambar jelas penyakit berkembang
Maupassant.
Mademoiselle Fifi (1882), kisah ini
membuat tercengang. Lagi-lagi
Maupassant mengejutkan pembaca
mengenai apa yang seorang perempuan
sanggup lakukan, seperti yang Rachel
lakukan pada Mademoiselle Fifi atau
yang aslinya disebut sebagai Mayor Graf
Von Farlsberg.
Une Vie (Sebuah kehidupan, 1883)
yang merupakan salah satu buku paling
terkenal Maupassant dimana cerpen ini
menggambarkan seorang istri yang
frustasi. Karya sastra Maupassant yang
satu ini dicetak sebanyak 25.000
exemplar dan mendapat pujian dari
penulis Leon Tolstoi. Dia menyebutkan
bahwa karya Maupassant adalah karya
terbesar kedua setelah Les Misrables
yang ditulis oleh Victor Hugo.
Bel-Amie (Teman yang Cantik,
1885) menggambarkan seorang
wartawan yang tidak bermoral. Le Horla
(1887) cerpen yang mengisahkan
kegilaan seseorang yang mengakhiri
hidupnya dengan bunuh diri.
Le Horla ditulis oleh Guy de
Maupassant saat merawat adiknya yang
bernama Hrve de Maupassant
mengalami gangguan jiwa dan dirawat di
Charenton (Rumah sakit jiwa Val de
Marne). Penyakit kegilaan yang
dituangkan Guy de Maupassant pada Le
Horla adalah skizofrenia (gangguan
mental yang disebut psikosis).
Pierre et Jean (1888) menceritakan
studi psikologis Maupassant dari dua
bersaudara yang terlibat hubungan
terlarang. Dalam teks yang bersifat
teoritis, yang ia tempatkan di kepala
novel pendeknya, Maupassant menyusun
garis penting estetikanya. Estetika ini
diartikulasikan seputar gagasan tentang
realitas, yang penting dalam debat sastra
dan seni tahun 1880-an, dimana
Maupassant menunjuk batasan dan
sumber daya yang tak habis-habisnya,
melalui hubungan yang
dipertahankannya dengan gagagsan lain,
kebenaran.
Sebagian dari karya Maupassant
adalah hasil bimbingan kedua gurunya
yaitu Gustave Flaubert dan Emile Zola.
Mereka adalah seorang sastrawan besar
Prancis abad ke-18.
Gaya penulisan Guy de Maupassant
bersifat realis, menceritakan keadaan
sekitarnya dengan apa adanya dan
kebanyakan ceritanya berakhir dengan
tragis. Pengaruh Flaubert menentukan
sekali tentang panggilan Maupassant. Hal
ini juga sangat hebat, melalui
4
penglihatan, pendekatan dunia, serta
karakteristik penatua menunjukkan Prusia tahun 1870-an dan beberapa
bahwa kadetnya meminjam darinya. diantaranya menceritakan kekejaman
Flaubert mengungkapkan kepada perang dan warga tak bersalah yang
Maupassant kekejaman masyarakat terperangkap dalam konflik.
borjuis kontemporer, yang sebelumnya Saat masyarakat Prancis menduga
seniman tidak memiliki pilihan selain bahwa Maupassant merupakan bagian
untuk mengamati dan mengatakan, untuk dari sekte Freemason, dengan kasar ia
menjadi orang yang Menggali dan menyangkal dan mengeluarkan
menggali kebenaran selama dia bisa pernyataan: Aku tidak akan pernah
Surat dari Gustave Flaubert ke Louis dikaitkan dengan partai politik apapun,
Colet (16 Januari 1852). Akibatnya, agama apapun, sekte apapun. Aku tidak
pesimisme Maupassant nampaknya pernah membawa doktrin dalam dunia
dikaitkan dengan metodenya sebagai pendidikanku, Aku tidak tunduk pada
penulis, sekaligus mencerminkan dogma apapun, prinsip apapun. Aku
gerakan intim dari kesadarannnya. Dalam hanya mempertahankan hak untuk
karyanya, panorama penderitaan manusia berbicara apa adanya. Menurut
ditransformasikan karena penulis Maupassant, kebenaran dalam sastra
memahami kemampuannya sendiri untuk tidak dapat dicapai pada akhir
memahami, mencela, atau memaafkan inventarisasi yang melelahkan dari semua
orang lain. aspek dan insiden yang membentuk
Karya Maupassant menarik evolusi kenyataan: kita memahami bahwa
tertentu. Rasa dingin dan objektivitas persimpangan metodis masyarakat dan
yang dia klaim tidak menuntun penulis. jiwa manusia, seperti yang dituliskan
Penolakan naturalisme terjadi pada oleh Zola di Rougon Macquart-nya,
dirinya dalam menciptakan karya-karya dikritik disini. Sebenarnya, Maupassant
berikutnya, betatapun dekat dengan Zola menegaskan, Penulis harus memliki
di tahun 1880-an, untuk memenuhi visi, sebuah kebenaran yang dipilih dan
doktrin naturalistik. ekspresif. Kesederhanaan dan fluiditas
Ciri khas tulisan dari Guy de gaya adalah penjamin terbaik dalam
Maupassant adalah cerita-cerita dengan upaya mengembalikan Pergerakan
gaya yang sangat terkontrol dan kadang- kehidupan itu sendiri (Novel, kata
kadang penuh dengan komedi. pengantar untuk Petrus dan Yohanes,
Maupassant membangun cerpen- 1888).
cerpennya dengan sebuah episode yang Prestasi Guy de Maupassant
sederhana dan diambil dari kehidupan Produksi karya Guy de Maupassant
sehari-hari, yang menyiratkan sisi melimpah. Kesuksesan yang terjadi pada
tersembunyi dari setiap orang. Banyak dirinya memberikannya kemudahan
cerita berlatar belakang Perang Perancis- material dan pengakuan sosial.
Maupassant pindah dari lingkungan
_______________ sastra dan sering mengunjungi kelas atas,
Anggota pengurus gereja untuk membantu tugas pendeta (KBBI).
Pelajar, pengikut suatu aliran yang dianut dalam karya sastra, salah satunya realisme, diikuti oleh Maupassant.
Sekte atau organisasi persaudaraan yang asal-usulnya tidak jelas antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17. Tujuan utamanya
adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir dengan standar moral yang tinggi (Wikipedia).

5
terutama lingkungan Putri Mathilde
Bonaparte. Maupassant diakui sebagai
jurnalis sastra terpenting pada masanya.
Komitmennya terhadap bentuk sastrawan
berita tampaknya semakin definitif
karena memungkinkan dirinya untuk
mendaur ulang bagian penting dari apa
yang telah dia pelajari dalam esai puitis
dan teaternya. Penulis sekarang beralih
untuk menyesuaikan sajak dan bait.
Tetapi dia mengembangkan aksen liris
dalam deskripsi lanskap, dia mengototi
dialog dan mendasarkan novel fiksi
tersebut dalam serangkaian adegan
pendek atau dalam bentuk cerpen.
Hal yang tidak dapat dipungkiri pada
masa itu adalah bahwa Maupassant
benar-benar memberikan warna baru
dalam dunia kesusastraan Eropa pada
abad tersebut.
Menjelang sisa dan akhir
kehidupannya (1888-1892)
Pada tahun 1888, Guy de Maupassant
lemah karena sakit, sehingga
menyebabkan ia kurang menulis.
Maupassant menjalani beberapa waktu
yang tersisa di Cote d'Azur, melakukan
perjalanan di Afrika utara, sambil terus
tenggelam dalam depresi. Pada tahun
1889, adik laki-laki dari Maupassant
yaitu Hrve meninggal dunia menjelang
bulan November saat di rumah sakit jiwa
di Val de Marne, Charenton.
Awal tahun 1891, Maupassant
merasakan perasaan tidak nyaman dan
menjadi korban halusinasi. Guy de
Maupassant melakukan usaha bunuh diri
dengan cara memotong tenggorokannya
pada malam hari tanggal 1 sampai 2
Januari 1892. Kemudian ia diasingkan ke
rumah sakit jiwa yang terletak di Paris.
Setelah mendapatkan perawatan intensif
dari Dr. Esprit Blanche akhirnya
Maupassant mendapatkan kondisi yang
membaik.
Kematian (1893)
Kelumpuhan umum pada anggota
tubuhnya dimulai pada akhir tahun 1892.
Pada tanggal 6 juli 1893, Guy de
Maupassant meninggal dunia pada usia
42 tahun di Passy, Paris.
Maupassant meninggal enam tahun
kemudian setelah menulis Le Horla
(1887), cerpen bertema fiksi-ilmiah.
Karya ini merupakan cerminan diri dari
pengarang yang juga mengidap penyakit
tersebut (psikosis) sampai akhir
hidupnya. Maupassant sebagai penderita
psikosis kerap merasa akan dimakan
oleh makhluk misterius tidak terlihat
dan dia merasa diikuti oleh makhluk
yang menurut pendengarannya
menamakan diri sebagai Le Horla.
Pengabadian tokoh cerpenis dunia
Sekarang Maupassant dikenal
sebagai Sastrawan besar milik Prancis
dan dunia. Sosoknya diabadikan menjadi
sebuah patung yang ditaruh di taman
Monceau, Paris. Beberapa cerpen dan
bukunya banyak beredar dan laris di
seluruh dunia. Karya-karyanya telah
diterjemahkan ke dalam banyak bahasa
dan beberapa sudah difilmkan.
B. PEMBAHASAN
1. Feminisme
Feminisme adalah gerakan wanita
yang menuntut persamaan hak
sepenuhnya antara kaum wanita dan pria
(KBBI). Feminisme berasal dari bahasa
Latin, femina atau perempuan. Istilah ini
mulai digunakan pada tahun 1890-an.
Tokoh penganut feminisme disebut
feminis.
Sudut pandang feminis yang
digunakan dalam mengapresiasi karya
sastra cepren Clair de lune (Cahaya
6
bulan, 1882) karya Guy de Maupassant
dirasa cocok dan sesuai karena dalam
cerpen tersebut digambarkan seorang
wanita yang baik dan sabar, yang
merindukan kekasihnya, tetapi cintanya
tidak terbalas. Adapun harapan-harapan
serta keinginannya dalam menanti cinta
sejati itu sendiri ibarat pungguk
merindukan bulan.
Dalam sudut pandang feminis itu
sendiri disepakati bahwa wanita berhak
mendapatkan perlakuan cinta yang juga
setara dengan keinginan pria. Kodrat
wanita untuk menunggu adalah sudah
bukan lagi saatnya.
1. Pendekatan dalam apresiasi sastra
Pendekatan adalah suatu cara, prinsip
atau landasan yang digunakan oleh
seorang pembaca maupun pengkaji
dalam mengapresiasi karya sastra.
Berikut adalah beberapa pendekatan yang
dapat dilihat dan dikaji dalam cerpen
Clair de lune (Cahaya bulan, 1882)
karya Guy de Maupassant, diantaranya
sebagai berikut:
a. Pendekatan parafrastis
Pendekatan dengan mencari
padanannya dimana gagasan sama namun
penyampaian dalam bentuk berbeda
sehingga tidak mengandung kepaksaan
makna. Tujuannya adalah untuk
menyederhanakan pemakaian kata atau
kalimat seorang pengarang sehingga
pembaca lebih mudah memahami
kandungan makna yang terdapat dalam
suatu karya sastra seperti pada teks
berikut:
Et cela se fit je ne sais comment, je
ne sais pourquoi, dans une sorte
d'hallucination... Quant lui..., je ne
l'ai revu que le lendemain, au moment
du dpart. Il m'a donn sa carte !...
(hal.4)
Lalu terjadilah. Entahlah. Aku tak
tahu kenapa, semacam sebuah
halusinasi. Aku tidak bertemu lagi
dengannya, sampai suatu pagi dia
harus melanjutkan perjalanannya
lagi. Dia memberiku sebuah kartu!
(hal.5)
Et Mme Ltor, dfaillant dans les
bras de sa soeur, poussait des
gmissements, presque des cris.
Alors, Mme Roubre, recueillie,
grave, pronona tout doucement :
Vois-tu, grande soeur, bien souvent
ce n'est pas un homme que nous
aimons, mais l'amour. Et ce soir-l,
c'est le clair de lune qui fut ton amant
vrai. (hal.4)
Lalu, sambil jatuh ke dalam pelukan
adik perempuannya itu, Madame
Lotere menangis sesenggukan, nyaris
seperti anak kecil. Madame Roubere,
dengan wajah serius, berkata dengan
lembut, Dengarlah, kakakku,
seringkali bukanlah seorang pria
yang sesungguhnya kita cintai, tetapi
cinta itu sendiri. Dan cahaya
bulanlah yang menjadi kekasih
sejatimu malam itu. (hal.5)
b. Pendekatan emotif
Pendekatan yang berkaitan dengan
sebuah emosional atau perasaan
bergejolak (fluktuatif) yang mampu
membuat pembaca merasakan alur
sebuah cerita. Selain berhubungan
dengan masalah keindahan yang lebih
lanjut akan berhubungan dengan masalah
gaya bahasa seperti metafor, simile
maupun penataan setting yang mampu
menghasilkan panorama yang menarik.
Penikmatan keindahan itu juga dapat
berhubungan dengan menyampain cerita,
7
peristiwa, maupun gagasan tertentu yang
lucu dan menarik sehingga mampu
memberikan hiburan dan kesenangan
kepada pembaca.
Penikmatan keindahan itu lebih lanjut
juga dapat berhubungan dengan masalah
pola persajakan dan paduan bunyi yang
lebih lanjut dapat menghadirkan unsur-
unsur musikalitas yang merdu dan
menarik. Berikut adalah kutipan teks
berdasarkan pendekatan emotif:
Elle demanda: Qu'as-tu
Henriette ?
Mme Roubre la saisit
imptueusement par les paules, et, la
fouillant du regard, elle rpta :
Qu'as-tu ? dis-moi ce que tu as. Et si
tu mens, je le verrai bien. (hal.2)
Dia bertanya, Apa yang terjadi
padamu, Henriette? (hal.2)
Madame Roubere keburu merampas
pundaknya, menatapnya tajam, dan
mengulangi pertanyaannya lagi.
Apa yang terjadi padamu? Ayo
katakan, apa yang telah terjadi. Dan
jika kamu berbohong, aku pasti akan
mengetahuinya. (hal.2)
Alors, d'une voix vaincue, l'autre
murmura : J'ai... j'ai un amant. Et,
jetant son front sur l'paule de sa
cadette, elle sanglota. Puis, quand
elle se fut un peu calme, quand les
sursauts de sa poitrine s'apaisrent,
elle se mit parler tout coup,
comme pour rejeter d'elle ce secret,
vider cette douleur en un coeur
ami. (hal.2)
8
Dengan suara patah-patah sambil
tersedu, Henriette menjawab, Aku
aku punya seorang kekasih.
Ketika sedikit lebih tenang, ketika
degup jantungnya yang keras mulai
mereda, dia memasrahkan kepalanya
ke dada adiknya seolah-olah hendak
melepaskan semua beban hatinya,
untuk menguras seluruh derita yang
telah menyesakkan dadanya.(hal.2)
mon mari, par son indiffrence
calme, paralysait mes enthousiasmes,
teignait mes exaltations. Alors que
nous descendions les ctes au soleil
levant, au galop des quatre chevaux
de la diligence, et qu'apercevant,
dans la bue transparente du matin,
de longues valles, des bois, des
rivires, des villages, je battais des
mains, ravie, et que je lui disais :
"Comme c'est beau, mon ami,
embrasse-moi donc !", il me
rpondait, avec un sourire
bienveillant et froid, en haussant un
peu les paules : "Ce n'est pas une
raison pour s'embrasser, parce que le
paysage vous plat." (hal.3)
suamiku, dengan sikapnya yang
masih acuh tak acuh, telah
melumpuhkan semangatku,
memadamkan rasa puitisku. Ketika
kami menuruni jalan-jalan di
pegunungan saat matahari terbit,
ketika dua ekor kuda saling bersenda-
gurau, dalam keremangan kabut,
kami memandang lembah, hutan,
sungai dan pedesaan, aku bertepuk
tangan keras-keras dan berkata
kepadanya: Betapa indahnya, wahai
suamiku! Beri aku ciuman! Cium
aku! Dia hanya menjawab, dengan
senyum dinginnya: Tidak ada alasan
bagi kita untuk saling berciuman
hanya karena kamu menyukai
pemandangan ini. (hal.3)
Et cela me glaait jusqu'au coeur. Il
me semble pourtant que, quand on
s'aime, on devrait toujours avoir
envie de s'aimer davantage encore
devant les spectacles qui vous
meuvent. Enfin j'avais en moi des
bouillonnements de posie qu'il
empchait de s'pandre. Que te dirai-
je ? J'tais peu prs comme une
chaudire pleine de vapeur et ferme
hermtiquement. (hal.3)
Dan kalimatnya itu telah
membekukan hatiku. Menurutku,
ketika dua orang saling mencintai,
mereka harusnya semakin tersentuh
oleh pemandangan-pemandangan
yang indah. Aku membeku bersama
puisi hatiku. Aku seperti tungku yang
tersiram atau botol yang tersegel
rapat. (hal.3-4)
Il faisait une nuit de conte de fes.
La lune toute ronde s'talait au milieu
du ciel ; les grandes montagnes, avec
leurs neiges, semblaient coiffes
d'argent, et l'eau, toute moire, avait
de petits frissons luisants. L'air tait
doux, d'une de ces pntrantes
tideurs qui nous rendent molles
dfaillir, attendries sans causes. Mais
comme l'me est sensible et vibrante
en ces moments-l ! comme elle
tressaille vite et ressent avec force !
. (hal.3)
Malam itu berlalu seperti dongeng-
dongeng sebelum tidur. Bulan
purnama mendadak muncul di atas
langit; pegunungan tinggi, dengan
semburat putih salju, seperti
9
mengenakan mahkota warna perak;
air danau gemericik dengan riak-riak
kecil yang berkilauan. Udara begitu
lembut, dengan kehangatan yang
merasukiku sampai seperti mau
pingsan. Aku begitu kepayang tanpa
sebab apa pun. Tetapi, betapa peka,
betapa bergolaknya hati saat itu!
Jantungku berdegup keras dan
emosiku semakin kuat. (hal.4)
Je m'assis sur l'herbe et je regardai
ce grand lac mlancolique et
charmant ; et il se passait en moi une
chose trange : il me venait un
insatiable besoin d'amour, une
rvolte contre la morne platitude de
ma vie. Quoi donc, n'irai-je jamais,
au bras d'un homme aim, le long
d'une berge baigne de lune ? Ne
sentirai-je donc jamais descendre en
moi ces baisers profonds, dlicieux et
affolants qu'on change dans ces
nuits douces que Dieu semble avoir
faites pour les tendresses ? Ne serai-
je point enlace fivreusement par
des bras perdus, dans les ombres
claires d'un soir d't ?
Et je me mis pleurer comme une
folle. (hal.3-4)
Aku duduk di atas rumput, menatap
danau yang luas, melankolis dan
menakjubkan itu, seolah-olah ada
perasaan aneh merasukiku; aku
terangkum dalam rasa haus akan
cinta yang tak terlegakan, sebuah
pemberontakan terhadap
kebodohanku sepanjang hidupku.
Apa! Tidakkah menjadi takdir bagiku
untuk dapat berjalan dengan seorang
pria yang kucintai, dengan tangan
saling berpelukan dan mulut saling
berciuman, di pinggir danau seperti seperti anak kecil. Madame Roubere,
ini? Tidak bolehkah bibirku dengan wajah serius, berkata dengan
mengecap dalamnya ciuman yang lembut, Dengarlah, kakakku,
lezat dan memabukkan di malam seringkali bukanlah seorang pria
yang telah diciptakan Tuhan untuk yang sesungguhnya kita cintai, tetapi
dinikmati? Apakah ini nasibku untuk cinta itu sendiri. Dan cahaya
tidak meresapi indahnya cinta dalam bulanlah yang menjadi kekasih
bayang-bayang cahaya bulan di sejatimu malam itu. (hal.5)
malam musim panas ini?
c. Pendekatan analitis
Pendekatan seputar pengetahuan
Lalu tangisku meledak seperti
yang berkaitan dengan hal-hal dalam
wanita gila. (hal.4)
karya sastra seperti unsur instrinsik dan
ekstrinsik.
Et soudain il me dit des vers, des
Judul: Cahaya Bulan
vers de Musset. Je suffoquais, saisie
Tokoh:
d'une motion intraduisible. Il me
a. Madame Henriette Ltor (Suami
semblait que les montagnes elles-
Robert, kakak Julie, 24 th)
mmes, le lac, le clair de lune,
Karakter: melankolis, lembut, sabar,
chantaient des choses ineffablement
baik, sedikit manja, membutuhkan
douces... (hal.4)
kasih sayang atau haus akan cinta).
b. Madame Julie Roubre (Adik
Dan tiba-tiba dia mengutip larik-
Henriette)
larik puisi Alfred de Musset.
Karakter: penyayang, peduli, tegas
Tenggorokanku tersekat, aku
dan lugas, pendengar yang baik).
terpesona dengan emosi yang
c. Robert (Suami Henriette)
meluap-luap. Terlihat di sekelilingku,
Karakter: matang, rasional, acuh tak
pegunungan, danau dan cahaya
acuh dan agak dingin, ramah, baik
bulan tengah bernyanyi untukku.
dan sempurna).
(hal.5)
Latar tempat: Swiss, Calvados, Paris,
Danau Lucerne hotel di Fluelen,
Et Mme Ltor, dfaillant dans les
pegunungan, lembah, hutan, sungai
bras de sa soeur, poussait des
dan pedesaan.
gmissements, presque des cris.
d. Pendekatan historis
Alors, Mme Roubre, recueillie,
Terkait dengan latar belakang
grave, pronona tout doucement :
pengarang secara murni. (Terlampir di
Vois-tu, grande soeur, bien souvent
biografi Guy de Maupassant terkait
ce n'est pas un homme que nous
aliran, dll).
aimons, mais l'amour. Et ce soir-l,
e. Sosiopsikologis
c'est le clair de lune qui fut ton amant
Terkait dengan latar belakang
vrai. (hal.4)
kehidupan sosial budaya, kehidupan
masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan
Lalu, sambil jatuh ke dalam pelukan
atau sikap penagarang terhadap
adik perempuannya itu, Madame
lingkungan kehidupannya maupun
Lotere menangis sesenggukan, nyaris
10
zamannya pada saat cipta sastra itu
diciptakan.
Il faisait une nuit de conte de fes.
La lune toute ronde s'talait au milieu
du ciel ; les grandes montagnes, avec
leurs neiges, semblaient coiffes
d'argent, et l'eau, toute moire, avait
de petits frissons luisants. L'air tait
doux, d'une de ces pntrantes
tideurs qui nous rendent molles
dfaillir, attendries sans causes. Mais
comme l'me est sensible et vibrante
en ces moments-l ! comme elle
tressaille vite et ressent avec
force ! (hal.3)
Malam itu berlalu seperti dongeng-
dongeng sebelum tidur. Bulan
purnama mendadak muncul di atas
langit; pegunungan tinggi, dengan
semburat putih salju, seperti
mengenakan mahkota warna perak;
air danau gemericik dengan riak-riak
kecil yang berkilauan. Udara begitu
lembut, dengan kehangatan yang
merasukiku sampai seperti mau
pingsan. Aku begitu kepayang tanpa
sebab apa pun. Tetapi, betapa peka,
betapa bergolaknya hati saat itu!
Jantungku berdegup keras dan
emosiku semakin kuat. (hal.4)
Latar setting tempat menjadi
pengaruh cukup besar terhadap sang
tokoh utama dalam menilai atau
memandang sesuatu terutama cinta. Hal
ini membuatnya menjadi melankolis.
Terutama Paris, merupakan wilayah
paling romantis di dunia.
f. Didaktis
Pendekatan dengan berusaha
menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan evaluatif maupun sikap
pengarang terhadap kehidupan.
Et cela se fit je ne sais comment, je
ne sais pourquoi, dans une sorte
d'hallucination... Quant lui..., je ne
l'ai revu que le lendemain, au moment
du dpart. Il m'a donn sa carte !...
(hal.4)
Lalu terjadilah. Entahlah. Aku tak
tahu kenapa, semacam sebuah
halusinasi. (hal.5)
Hal ini menggambarkan bahwa sang
perempuan, tokoh utama hanya terlalu
mencintai dirinya dan untuk membunuh
kesepian, ia terlalu memikirkan banyak
hal dalam ke-melankolisannya sehingga
tak ayal membuat dirinya merasa seolah-
olah dicintai oleh cahaya rembulan
karena hanya benda tersebulah yang
menemani dirinya malam itu dalam
suasana syahdu.
C. PENUTUP
Simpulan
Cerpen Clair de lune (Cahaya
bulan, 1882) karya Guy de Maupassant
menyuguhkan kisah yang mungkin
muncul dan terjadi di dunia nyata. Pada
hakikatnya wanita adalah seseorang yang
mulai dan terhormat, namun adakalanya
ia juga haus dan lemah akan cinta dan
rasa kasih sayang.
Cinta sejati adalah apa yang dapat
memberikan kita arti atau sesuatu hal
yang berbeda, yang tidak membuat
seseorang itu bersedih. Cinta sejati adalah
yang mampu mengerti dan memberi
lebih. Dalam hal ini, mungkin cinta atau
kekasih sejati Madame Henriette
bukanlah sosok pria, melainkan cahaya
bulan yang mampu memberikan
11
ketenangan dan cinta di malam hari di
tepi danau kota Paris.
D. REFERENSI
http://lib.unnes.ac.id/6777/1/7865.pdf
diunduh pada 06 Oktober 2017
http://adobsi.org/wp-
content/uploads/2015/07/Sukarjo-
Waluyo.pdf/
diunduh pada 06 Oktober 2017
Sumber Internet:
http://www.larousse.fr/encyclopedie/per
sonnage/Guy_de_Maupassant/
diakses pada 03 Oktober 2017
http://www.biography.com/people/guy-
de-maupassant-327772
diakses pada 03 Oktober 2017
http://athena.unige.ch/athena/selva/mau
passant/textes/clair2.html
diakses pada 03 Oktober 2017
https://www.pustakaskripsi.com/4150-
4150.html
diakses pada 05 Oktober 2017
http://luqmansastra.blogspot.co.id/2010/
07/cerpen-guy-de-maupassant-cahaya-
bulan.html
https://seputarsastra.wordpress.com/201
7/04/13/179/amp
diakses pada 04 Oktober 2017
http://hernyyahya.blogspot.co.id/2012/0
7/resensi-cerpen-all-over-karya-guy-
de.html
diakses pada 05 Oktober 2017
http://setyawati-
nani.blogspot.com/2014/10/aliran-
sastra-realisme-ekspresionisme.html
diakses pada 06 Oktober 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Freemason
ry
diakses pada 07 Oktober 2017

12