You are on page 1of 29

KULIAH 14:

MEMBANGUN PERTANIAN MASA DEPAN


MERAIH KEUNGGULAN PERTANIAN 2030
TIK:
Setelah mempelajari kuliah ini mahasiswa dapat
menjelaskan pertanian masa depan dan
keunggulan pertanian 2030
Visi Bangsa

Indonesia

2030

negara maju yang unggul dalam


pengelolaan kekayaan alam
Visi Indonesia 2030
5 Besar Kekuatan Pemanfaatan
Ekonomi Dunia Kekayaan Alam
dengan Pendapatan
per Kapita USD
18,000
Visi 2030
Negara Maju yang
Unggul dalam
Pengelolaan
Kekayaan Alam

Kualitas Hidup 30 Perusahaan


M d
Modern dan
d Merata
M t Indonesia di Fortune
500 Companies
Misi Indonesia 2030
Mewujudkan
Memanfaatkan
Kehidupan
sumberdaya alam
Masyarakat yang
secara
Berkualitas dan Modal Alam
Modal berkelanjutan
Bebas dari
Manusia & fisik
fi ik
Kemiskinan
Misi

Modal Sosial

Mewujudkan Sinergi Wirausaha,


birokrasi, dan Pekerja Menuju Daya
Saing
g yang
y g Global
Imperatif Indonesia 2030
1 2 3

Ekonomi berbasis Pembangunan berbasis Perekonomian yang


keseimbangan pasar sumberdaya alam, manusia, terintegrasi dengan
terbuka dengan dukungan modal dan teknologi yang kawasan sekitar dan
birokrasi yang efektif berkualitas dan berkeadilan jaringan global

Trend Global Ekonomi Indonesia Kini


9Globalisasi pasar, mata rantai usaha 9Kinerja ekonomi masih di bawah
dan pengetahuan potensi optimal
9Porsi nilai tambah yang semakin besar 9Trend pasar ekspor dunia menurun
dari inovasi, ketrampilan dan jasa
9HDI masih jauh dari harapan
9Bar daya saing usaha semakin tinggi
9Pengangguran masih menjadi
9Krisis global persoalan utama
Strategi Indonesia 2030

Imperatif 1 Imperatif 2 Imperatif 3


Peran swasta yang lebih Sumber daya manusia Komoditi yang berdaya
besar yang sehat dan terdidik saing global
Ikim investasi yang Sumber daya alam yang Rantai produksi domestik
kondusif dikelola secara yang efisien
Institusi yang kuat dan berkelanjutan
IIntegrasi
t i dalam
d l jaringan
j i
tata kelola yang baik Inovasi dan adaptasi produksi global
Kontrak sosial yang efektif teknologi baru
Infrastruktur yang
Industrialisasi berbasis memadai dan efisien
k
kompetensi
t i daerah
d h
Akumulasi modal
berbasis tabungan
nasional

Implementasi secara terpadu


Isu
su Permasalahan
e asa a a Pertanian
e ta a

Lahan
L h pertanian
t i terus
t menyempit
it
Produktivitas lahan rendah & mengalami levelling off
Kelembagaan penyuluhan & kelembagaan petani lemah
Sistem agribisnis belum berfungsi dengan baik
Kebijakan makro sering kali kurang memihak sektor
pertanian (fiskal, ekspor, impor, perpajakan, industri,
perdagangan)
d )
Isu Permasalahan Pertanian
Konsumsi beras per kapita tinggi
(139 kg/kapita/tahun)
Diversifikasi pangan masih belum berhasil
P d
Pendapatan
t rata-rata
t t petani
t i lebih
l bih rendah
d h
dibandingkan dengan masyarakat perkotaan
Jaminan penyediaan pangan dari produksi
dalam negeri menurun
Masalah lingkungan
Kebijakan pertanian sebelumnya

Bimas
Insus Th 1984
p Insus
Supra Swasembada Beras
Opsus
Kondisi Pertanian Saat Ini
Produksi tanaman pangan
- 70%
0% masih bertumpu pada lahan di Jawa
- Peningkatan produksi lebih menonjol dari pada
perluasan areal
p
Sumber lahan pertanian pangan
- Rata-rata jawa 0.37 ha, luar jawa 1.10 ha
Sistem
Si t produksi
d k i dan
d produktivitas
d kti it
- padi sawah, produktivitas 4.6 ton/ha
- tegalan
g : jagung
j g g (3
( ton/ha),
), kedelai (1.2
( ton/ha))
- padi gogo (2.3 ton/ha)
Kondisi Pertanian Saat Ini
Profil petani tanaman pangan
- 13.7
13 7 juta KK petani gurem (luas lahan <0.5
<0 5 ha)
- Pendidikan :
- tidak tamat SD (36%),
- tamat SD (46%),
- tamat SMP (13%),
- tamat SMA dan Perguruan Tinggi (6%)
Kelembagaan petani
- perkreditan, penyuluhan, pemasaran, dan lembaga
input masih lemah
Kondisi Pertanian Saat Ini
P ertanian N on pertanian
P a n g sa p e n d a p a ta n (% )
60
50
40
30
20
10
0

li

si
wa

ra
ra

Ba

ta

we
ga
at

Ja

an
m

la
ng

l im
Su

Su
te

Ka
sa
Nu

Gambar 1. Kontribusi pendapatan dari pertanian dan non pertanian


rumah tangga petani di perdesaan tahun 2002
Benchmark
Thailand
- perbaikan teknik bbudidaya
dida a
- infrastruktur pertanian yang sangat baik
- rantai pasokan yang sudah terbangun
- penguatan jaringan informasi kepada petani
- petani juga well-informed terhadap trend
komoditas
Benchmark

Jepang
- tidak ada fragmentasi lahan
- pemerintah memberikan perlindungan kepada petani
melalui subsidi dan proteksi
- pemerintah daerah mendorong sumberdaya lokal
- PPL yang bertugas door-to-door dan mengkoordinir
kuota produksi antar wilayah
- pengembangan infrastuktur jalan, konsolidasi lahan
lalu diikuti dengan mekanisasi pertanian
Visi Indonesia
P t i Tanaman
Pertanian T Pangan
P 2030
Pertanian
P t i tangguh
t h dan
d modernd berbasis
b b i pada d
pengelolaan sumberdaya alam dan genetik secara
berkelanjutan yang menjamin ketahanan,
ketahanan
keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan
baku industri dan kesejahteraan
j petani,
p serta
berdaya saing global
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Mencari dan memberi yang terbaik
Visi
s
Menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan
IPTEKS dan sumberdaya manusia dengan kompetensi utama pertanian
tropika..
tropika

Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat kini dan akan datang
datang..
2 Mengembangkan
2. M b k IPTEKS ramah h lingkungan
li k melalui
l l i penelitian
liti mutakhir.
mutakhir
t khi .
3. Meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui penerapan dan
pendayagunaan IPTEKS.
4. Mendorong g terbentuknya
y masyarakat
y madani berdasarkan kebenaran
dan hak azasi manusia
manusia..

Tujuan
1 Lulusan yang berkualitas dan yang mampu mengembangkan dan
1.
menerapkan IPTEKS.
2. Inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan
nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia
manusia..
3 IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan
3.
masyarakat dan tantangan pembangunan
pembangunan..
4. IPB sebagai kekuatan moraldalam masyarakat madani Indonesia.
Penjelasan Visi
Tangguh & Modern:
- produk pertanian yang bermutu dan aman
- petani yang berpengetahuan, berketrampilan,dan
berbudaya industri
- produktivitas yang tinggi
- sistem yang bertanggungjawab
Pengelolaan SDA yang berkelanjutan:
- lingkungan hidup yang lestari
- lingkungan yang menunjang kegiatan produktif
Ketahanan,
Ketahanan keamanan & mutu pangan
- pemenuhan kebutuhan energi (beras & non beras)
- keamanan dan mutu pangan : SNI, Codex dll
Penjelasan Visi
Kesejahteraan petani:
- pendapatan petani mencapai US$ 13 000/kapita/th
- jaminan pendidikan
pendidikan, kesehatan
kesehatan, air bersih,
bersih listrik
listrik, dan
komunikasi

Penyediaan
y bahan baku industri:
- menyediakan bahan baku industri
- pembangunan industri pengolahan antara di sentra
produksi pertanian
- industri berbasis pertanian: tanaman pangan,
fitofarmaka, fitokimia
- jalur informasi dan distribusi yang baik antar sentra
produksi
d k i primer,
i pengolahan
l h produkd k antara
t dan
d
industri pengolah produk akhir
Misi
Mewujudkan ketahanan, kedaulatan,
keamanan dan mutu pangan
Meningkatkan kesejahteraan petani
Menyediakan bahan baku industri secara
prima untuk industri berbasis pertanian
Meningkatkan daya saing global produk
pertanian
t i pangan
Mengelola SDA secara optimal dan
berkelanjutan
Pencapaian Utama pada 2030

Pendapatan petani US$ 13 000/kapita/tahun


Kemandirian pangan
Menjadi eksportir produk pertanian tropika
terbesar ke-5 dunia
Lingkungan hidup produktif dan lestari
Imperatif
1
1. Kebijakan pembangunan nasional berbasis pertanian
Menjadikan pertanian sebagai sentral kebijakan pemerintah.
Sektor-sektor lain mengutamakan kegiatan berbasis usaha
pertanian
2. Kemudahan akses untuk modal, teknologi dan informasi
Pengembangan lembaga keuangan dan perbankan
Pengembangan teknologi pertanian
Penyempurnaan sistem sosialisasi dan diseminasi teknologi
Pengembangan sistem informasi pertanian
Pusat-pusat
P t t iinformasi
f i agribisnis
ibi i di kota
k t
3. Pembangunan infrastruktur pendukung pertanian
Penyediaan irigasi, transportasi, komunikasi dan
perdagangan
Imperatif
4 Pemberdayaan mandiri masyarakat desa
4.
Peluang kerja di usahatani off-farm
Perbanyakan Balai Latihan Kerja
Pengiriman tenaga kerja terampil ke luar negeri
5. Penyediaan lapangan kerja di pedesaan (industri kecil, industri
pengolah antara, jasa pertanian, dsb.)
6. Sektor industri dan jasa berkembang dengan baik sehingga
dapat menyerap tenaga kerja dari sektor pertanian.
7. Mitigasi bencana
Perhitungan faktor bencana dalam perencanaan produksi
Antisipasi dan minimalisasi dampak bencana
Peningkatan peran lembaga mitigasi bencana dan
pemanfaatan informasi peramalan
Strategi
Kebijakan lahan pertanian:
Konsolidasi lahan (minimum 2 ha)
Pencegahan alih fungsi lahan
Reforma agraria
Penerapan UU lahan pertanian pangan abadi
Perluasan lahan di luar Jawa dengan perbaikan irigasi
Peningkatan Efisiensi Produksi
Penggunaan varietas hasil pemuliaan
Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
Tata ruang pertanian yang baik dan mekanisasi pertanian
Diversifikasi Pangan
Pengurangan konsumsi beras
Peningkatan produksi dan kualitas pangan alternatif
Kampanye peningkatan citra pangan alternatif
Strategi
Pengembangan Infrastruktur Pertanian dan Pedesaan
Penyediaan infrastruktur transportasi, energi dan telkom
Peningkatan efektivitas dan efisiensi infrastruktur dan
membangun
b infrastruktur
i f t kt khusus
kh di kawasan
k agropolitan
lit
Pengembangan fungsi-fungsi hidrologi alami dan buatan

Penguatan kelembagaan
Penguatan kapasitas bangunan lembaga petani/lembaga
pedesaan sebagai pusat aktivitas ekonomi, komunikasi
dan strategi dalam perencanaan pertanian dan lingkungan
Penguatan kapasitas transfer teknologi
Penguatan isu gender dalam membangun rumah tangga
petani
Pengembangan lembaga koperasi, asuransi pertanian dan
l b
lembaga keuangan
k mikro
ik
Strategi
Pengembangan Budaya Industri
Perkuatan kelembagaan petani untuk produksi dan penyediaan
sarana produksi
Penyediaan penyuluh dan manajer kelompok tani
Penyediaan sarana informasi dan komunikasi modern
Penyusunan SOP oleh manajer bersama petani
Membangun supply chain management produk pertanian
Kebijakan sistem mutu produk pertanian
Profesionalisme Tenaga Kerja Pertanian
Mengurangi jumlah tenaga kerja hingga 20%
Mobilisasi gradual ke pertanian produktivitas tinggi
Pelatihan angkatan
g kerja
j untuk penyiapan
p y p wiraswasta
Pengembangan industri pendukung pertanian
Migrasi alami tenaga kerja ke daerah-daerah
Peningkatan akses & distribusi informasi
Strategi
Peningkatan daya saing produk & pengembangan pasar
Peningkatan mutu komoditas dan kontinuitas produksi
melalui manipulasi agronomis, genetik dan lingkungan;
Efisiensi produksi penurunan harga
Pengembangan prosedur pasca panen modern
Pengembangan SDA secara lestari
Perbaikan tata ruang pertanian makro
Perbaikan tata ruang bentang alam dan mikro pertanian
Reklamasi lahan
Pemanfaatan lahan-lahan marjinal
Penerapan bioteknologi
Antisipasi pencemaran genetika pd pertanaman monokultur
Pengembangan precision farming
Isue Penting
P
Pembangunan
b sektor
kt iindustri
d t i & jasa
j harus
h
berkembang dengan pesat agar dapat menarik tenaga
kerja dari sektor pertanian; pertanian tidak lagi
menjadi penampung tenaga kerja tidak produktif.
Pendidikan mampu meningkatkan kompetensi petani.
Program KB harus berhasil,
berhasil sehingga satu keluarga
terdiri atas 4 orang.
Untuk mencegah frakmentasi lahan perlu ada
reinterpretasi hukum warisan.
Untuk konsolidasi lahan (2 ha/kk) diperlukan peran
bank dalam penyediaan dana dalam perluasan
kepemilikan lahan.
Konsumsi beras turun menjadi 90 kg/kapita/tahun.
Kesimpulan
Pada 2030 pembangunan pertanian Indonesia
akan menghasilkan pertanian:
Pendapatan petani rata-rata US$ 13 ribu/
kapita/tahun
p
Kemandirian pangan
Menjadi eksportir produk pertanian
tropika sebagai pangan segar maupun
olahan terbesar ke-5 dunia
Lingkungan hidup produktif dan lestari

You might also like