You are on page 1of 33

LAPORAN KASUS

Eklampsia

Presentan
-

Pembimbing :
-
Keterangan Umum
Nama : Ny. L
Umur : 23 tahun
Berat badan : 64 kg
Tinggi badan : 165 cm
Alamat : Bandung
Pekerjaan : swasta
Pendidikan : SMA
RM : 00954517
Ruang : isolasi
Tanggal masuk : 8 november 2010
Anamnesis
Anamnesis : heteroanamnesis suami pasien
pada tanggal 8 november 2010
Keluhan utama : kejang dengan penurunan
kesadaran
Nama : Ny.L
Usia : 23 tahun
Anamnesa : KU : kejang disertai penurunan kesadaran
Anamnesa tambahan : G1P0A0 mengaku hamil 8
bulan datang dengan keluhan kejang-kejang, pasien
tidak sadar disertai dengan penurunan kesadaran.
Kejang dirasakan selama 2 menit, kejang baru
pertama kali, pusing (+), mual (+), muntah 1x sejak 2
hari yang lalu, disertai dengan penglihatan yang
semakin kabur. Keluhan disertai adanya bengkak pada
kaki sejak 1 minggu.
USG terakhir bayi letak kepala, volume air ketuban
cukup dan taksiran berat badan 1700 gram.
RPD : HT( - ), DM( )
RPK : orang tua HT ( + ), DM (-)
HPHT : 12 Maret 2010
TTP : 19 Desember 2010
Riwayat menstruasi : lancar, 28-30 hari, 4-5
hari, jumlah seperti biasa
PNC : ke dr SpOG di rs pajagan. Tiap bulan
KB : -
Menikah : 1x
Riwayat obstetri : G1P0A0
Usia Penolong BB lahir Jenis Keadaan &
kelamin umur
sekarang
Hamil ini
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : somnolen
TTV :TD : 180/110 mmHg
N : 108x/menit
R : 40x/menit
S : 37,4 C
Konjungtiva : anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher : KGB ttm
Pulmo : VBS +/+ kiri=kanan, rh -/-, wh -/-
Jantung : BJM reguler, murmur
Abdomen : cembung, gravid
Ekstremitas : oedem +/+,
D/ masuk: G1P0A0 gravida 30-32 minggu dengan eclampsia
Terapi :
O2 4L
pasang infus
MgSO4 bolus 10 cc IM
Pasang kateter urine
Konsul penyakit dalam
Tindakan : Terminasi kehamilan dengan Sectio sesaria
D/ utama/akhir : P1A0 partus prematurus dengan SC a/i
eclampsia
Pem. Penunjang :
Lab ( 8-11-2010 ) :
Hb 11,7 g/dl
Ht 35,3
Leuko 17950
Tc 305.000
lab ( 9-11-10)
asam urat 7,0
kreatinin 0,8
ureum 13
Partus pk 14.02
Perempuan, 1900 gram
Panjang 49 cm
Apgar 1 = 7
5 = 9
Terapi post SC
Ceftriaxone 3X1 gram
Kaltrofen supp 3x1
Remopain 3x1 amp

Untuk hipertensi
dopamet 250 mg 3x1 tab
Observasi (8-11-10)

11. 00 T: 180/110 N: 108 R: 40 S: 37,4


13.00 T: 160/110 N: 96 R: 32 S: 37,2
15.00 T: 155/79 N: 90 R: 24 S: 36,6
17.00 T: 150/100 N: 96 R: 24 S: 37,8
19.00 T: 130/90 N: 108 R: 30 S: 38,1
20.00 T: 180/110 N: 108 R: 40 S: 37,4
22.00 T: 100/70 N: 96 R: 28 S: 37,2
24.00 T: 110/70 N: 96 R: 28 S: 37,1
Observasi (9-11-10)

08. 00 T: 120/80 N:80 R: 32 S: 36,4


10.00 T: 120/80 N:84 R: 28 S: 36,2
12.00 T: 120/90 N:88 R: 20 S: 36,6
14.00 T: 120/80 N:80 R: 24 S: 36,8
16.00 T: 130/90 N: 108 R: 30 S: 38,1
18.00 T: 150/90 N: 100 R: 20 S: 36,4
20.00 T: 150/90 N: 100 R: 20 S: 36,2
24.00 T: 150/90 N: 100 R: 20 S: 36,6
Observasi (10-11-10)
06.00 T: 180/100 N: 100 R: 20 S: 36,4
07.00 T: 150/90 N: 96 R: 20 S: 36,2
16.00 T: 170/90 N: 88 R: 20 S: 36,4

Observasi (11-11-10)
07.00 T: 150/100 N: 96 R: 20 S: 36,2
16.00 T: 160/90 N: 88 R: 20 S: 36,2
Observasi 12-11-10
07.00 T: 160/110 N: 80 R:
20 S: 36,5
Masalah
Kenapa post SC tensi masih tetap
tinggi ?
Pembahasan masalah
Pada preeklampsi atau eclampsia, tidak
terjadi invasi sel-sel trofoblast pada
lapisan otot arteri spiralis dan jaringan
matriks sekitarnya. Lapisan otot arteri
spiralis menjadi tetap kaku dan keras
sehingga lumen arteri spiralis tidak
memungkinkan mengalami distensi dan
vasodilatasi. Akibatnya, arteri spiralis
relatif mengalami vasokonstriksi, dan
terjadi kegagalan remodelling arteri
spiralis, sehingga aliran darah
uteroplasenta menurun, dan terjadilah
hipoksia dan iskemia plasenta
Plasenta yang mengalami iskemia dan
hipoksia akan menghasilkan oksidan.
plasenta iskemia adalah radikal hidroksil
yang sangat toksis, khususnya terhadap
membran sel endotel pembuluh darah.
kadar oksidan, khususnya peroksida
lemak meningkat, sedangkan
antioksidan, misal vitamin E pada
hipertensi dalam kehamilan menurun,
sehingga terjadi dominasi kadar oksidan
peroksida lemak yang relatif tinggi.
disfungsi sel endotel, maka akan terjadi :
menurunnya produksi prostasiklin (PGE2): suatu
vasodilatator kuat.
Agregasi sel-sel trombosit pada daerah yang
mengalami kerusakan.
Agregasi sel trombosit ini adalah untuk menutup
tempat-tempat di lapisan endotel yang mengalami
kerusakan. Agregasi trombosit memproduksi
tromboksan (TXA2) suatu vasokonstriktor kuat.
Dalam keadaan normal perbandingan kadar
prostasiklin/ tromboksan lebih tinggi kadar
prostasiklin (lebih tinggi vasodilatator). Pada
preeklampsi kadar tromboksan lebih tinggi dari
kadar prostasiklin sehingga terjadi vasokonstriksi,
dengan terjadi kenaikan tekanan darah.
pembahasan
Preclampsia adalah kehamilan yang
menyebabkan hipertensi dengan tekanan
darah 140/90 pada kehamilan 20 minggu.
Proteinuria 300mg/24 jam atau +1 pada
urinalisis
terapi efektif nya dengan melahirkan fetus
dan plasenta.
keadaan akan membaik normal setelah 6
minggu postpartum ( biasanya sekitar 10
hari)
eclampsia
Terjadi 1 dari 2000 kehamilan
Ditandai dengan kejang umum
Terdapat penurunan kesadaran sampai
dengan koma
Disertai tanda dan gejala dari preclampsia
Tak adanya penyebab lain seperti epilepsy,
perdarahan otak, dan meningitis
Kejang biasanya 2-3 menit
patofisiologi
Teori abnormalitas invasi trofoblastik
pada pembuluh darah uterina
Teori intoleransi imunologik antara
ibu dan janin
Teori adaptasi kardiovaskulatori
genetik
Teori defisiensi gizi
Teori pengaruh genetik
Gejala klinik
Preclampsia
Gejala subjektif:
Mual
Muntah
Sakit kepala berat
Gangguan penglihatan (fotofobia,
fortification spectra, flashing lights)
nyeri ulu hati (karena pembengkakan hati
dan pembengkakan perikapsular)
Eclampsia kejang umum
Kematian terjadi karena gagal hati,
ginjal atau gagal jantung atau karena
perdarahan otak.

pemeriksaan lab yang penting pada


eclampsia:
urea, elektrolit, asam urat, SGOT, SGPT,
dan fungsi pembekuan darah.
Pengelolaan eclampsia
Jaga ABC
Kejang awal
MgSo4 4-6 gram diberikan perinfus selama
20 menit
atau bolus MgSO4 50 % 8-12 ml dalam 20 ml
5% dextrose

untuk dosis maintenance 2-3 gram/ jam


tetapi hati hati pada wanita gangguan fungsi
ginjal.
MgSO4
Kontraindikasi
gagal ginjal (berikan loading dose saja,
jangan beri dosis maintenance)
gagal jantung
Monitor reflex tendon saat loading
dose dan maintenance dose
MgSO4 sebabkan hipotonia, bahaya
paralisis otot
Monitor respirasi
Gejala keracunan MgS04
Kelemahan reflex fisiologis
Mual
Terasa hangat (vasodilatasi)
Flushing
Somnolen
Penglihatan ganda
Bicara ngaco
Hipotensi
Hipotermia
Gagal nafas
Henti jantung
ANTIDOTUM
Calcium Glukonas 1 gram dalam 10
ml 0,9 % NaCL
Point penting
Melahirkan merupakan terapi utama
Jangan berikan methergine pada kala 3
dapat menyebabkan stroke
perdarahan. Berikan Oxytocin 10-20 IU
Jika kejang karena eclampsia tidak
berhenti dengan MgsO4, diazepam
dapat diberikan setiap 10-15 menit.
Pada status eclamptikus beri
diazepam, dan ventilasi
Ga perlu melakukan pemeriksaan
scan kepala pada pasien eclampsia
Observasi 24 jam setelah melahirkan
TERIMA KASIH

You might also like