Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
NIM : 201411019
Kelas : 7-F
FAKULTAS EKONOMI
2017
BAB I
Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama
PT. Astra International Incorporation (AII) oleh Bapak Drs. Tjia Kian Tie, Bapak
William Soerdjaya (Tjia Kian Liong), dan Bapak E. Harman (Liem Peng Hong). Pada
mulanya perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan umum, mulai dari menjual soft
drink, merek Prem Club dan juga ekspor-impor hasil bumi.
Pada tahun 1965 PT. Astra International Incorporation mengalihkan usahanya
menjadi pengimpor kendaraan bermotor, alat-alat berat, dan alat-alat teknik yang dapat
menunjang kebutuhan pembangunan nasional.
Pada tanggal 1 Juli 1969 PT. Astra International Incorporation mendapat
pengakuan resmi dari pemerintah sebagai agen tunggal mobil merek Toyota untuk
seluruh wilayah Indonesia. Sebagai kelanjutannya PT. Astra International Incorporation
membentuk Toyota Division yang menangani distributor dan pemasaran kendaraan
merek Toyota.
Pada tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengan nama PT. Toyota Astra Motor
(TAM) yang merupakan patungan antara PT. Astra International Incorporation dengan
Toyota Motor Company (TMC). PT. Toyota Astra Motor ini kegiatannya yaitu
mengimpor mobil-mobil merek Toyota dalam keadaan Completely Knock Down (CKD)
dari Jepang, kemudian dirakit di PT. Multi Astra serta menyalurkan pada dealer-dealer
utama di Indonesia. Sehingga status agen tunggal Toyota untuk seluruh Indonesia
dialihkan kepada PT. Toyota Astra International Incorporation sejak itu berubah menjadi
penyaluran utama.
Tahun 1973, PT. Astra International Incorporation ditunjuk sebagai agen tunggal
untuk produk-produk Daihatsu, dengan demikian Toyota Astra Motor tidak hanya
memasarkan kendaraan merek Toyota saja tetapi juga kendaraan merek Daihatsu.
Karena perkembangan yang semakin pesat, maka pada tanggal 1 Januari 1976
didirikan PT. Astra Motor Sales (AMS) berdasarkan Akta Notaris Kartini Mulyadi, S.H.
No.195 tanggal 30 Juli 1975 dan No.52 tanggal 10 Oktober 1975. Sejak saat itu PT. Astra
Motor Sales menjadi penyalur utama mobil merek Toyota dan memiliki puluhan kantor
cabang.
Selanjutnya pada bulan Maret 1990, PT. Astra Motor Sales telah menjual sahamnya
(go public) terhadap masyarakat, dan pada saat bersamaan PT. Astra Motor Sales yang
berada di Jl. Asia Afrika No.125 Bandung diubah menjadi PT. All Toyota Divisions.
Dan pada tanggal 19 Februari 1991, berdasarkan Akta Notaris No.43 yang dibuat
oleh Ny. Indirani Soepojo, S.H. PT. All Toyota Division berubah menjadi PT. Astra
International Tbk. Toyota Sales Operation Cabang Bandung atau yang lebih dikenal
dengan nama AUTO 2000. AUTO 2000 ini merupakan tempat penjualan
resmi Authorized Main Dealerbagi kendaraan merek Toyota yang berkantor pusat di Jl.
Gaya Motor III No.3 Jakarta 14330.
1. Visi
Visi dari AUTO 2000 adalah Menjadi Dealer Otomotif yang terbaik di
Indonesia melalui proses dan layanan pelanggan yang bertaraf International.
2. Misi
- Memberikan layanan terbaik kepada pelanggan
- Mencapai pangsa pasar nomor 1 untuk kendaraan Toyota
- Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan baik bagi karyawan
- Menciptakan nilai tambah ekonomis yang positif bagi shareholders
3. Tujuan
- Market leader number one in sales, volume, and market share, yaitu menjadi
pemimpin pasar dalam bisnis otomotif dengan volume penjualan nomor 1.
- Best distribution network, adalah memiliki jaringan distribusi yang luas
- Customer satisfaction and good attitude people, yaitu menciptakan kepuasan
pelanggan dan karyawan AUTO 2000
- Highly compenence and good attitude people, adalah karyawan AUTO 2000
memiliki sikap, perilaku, etika kerja serta kepribadian yang tinggi
- Financial soundeness, yaitu kondisi keuangan AUTO 2000 yang sehat,
mampu menciptakan laba yang memadai untuk perkembangan dan
kelangsungan hidup perusahaan di masa mendatang.
BAB II
LANDASAN TEORI
Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak
penting) sampai 1,0 (semua penting). Bobot yang diberikan pada suatu
faktor tertentu menandakan signifikasi relatif faktor tersebut bagi
keberhasilan industri perusahaan. Terlepas dari apakah faktor utama itu
adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor-faktor yang dianggap
memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja organisasional harus diberi
bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
Terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukkan dalam Matriks Evaluasi
Faktor Internal, skor bobot total berkisar 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik
tertinggi, dengan skor rata-rata 2,5 skor bobot total dibawah 2,5 mencirikan
organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan berada
diatas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Matriks Evaluasi Faktor
Internal harus memasukkan antara 10 hingga 20 faktor. Jumlah faktor tidak
memengaruhi kisaran skor bobot total karena bobot selalu berjumlah 1,0.
PEMBAHASAN
Kekuatan
Kekuatan Simbol
Efektifitas Saluran Distribusi S1
Keberhasilan dari Pengembangan Produk. S2
Penerapan Teknologi. S3
Efektifitas Kegiatan Promosi. S4
Sumber Daya Manusia. S5
Aset yang dimiliki untuk biaya Operasi dan Investasi. S6
Penggunaan kandungan lokal sampai 75%. S7
Tabel 3.1
Tabel Kekuatan PT. Astra Internasional, Tbk
Keterangan :
Kelemahan
Kekuatan Simbol
Masa depan karyawan W1
Fasilitas Manufaktur W2
Posisi Global W3
Informasi Pasar W4
Pengembangan Produk W5
Tingkat Kegagalan Produksi W6
Mesin Import W7
Tabel 3.2
Tabel Kelemahan PT. Astra Internasional, Tbk
Keterangan :
Kelemahan
Pada PT. Astra Internasional, Tbk tingkat pertmbuhan pasar (Market Growth)
adalah proyeksi penjualan pada setiap tahun. Pada perhitungan matriks BCG dikukur
dengan peningkatan persentase dalam nilai atau volume jumlah pembeli dua tahun
terakhir. Dan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar maka data yang
dibutuhkan adalah data jumlah penjualan mobil pada tahun 2015 dan tahun 2016.
Berikut dibawah ini data jumlah penjualan mobil PT. Astra Internasional, Tbk pada
tahun 2015 dan tahun 2016 :
Melalui data tersebut kita dapat memperoleh hasil pertumbuhan pasar
penjualan mobil PT. Astra Internasional, Tbk dengan rumus :
x 100%
x 100%
351.911
= -185,98%
Jadi menurut saya, dari perhitungan pangsa pasar relatif dalam 2 tahun terakhir
tersebut PT. Astra Internasional berada dalam posisi tanda tanya atau question mark
yang menunjukkan bahwa posisi PT. Astra Internasional memiliki pangsa pasar yang
relatif rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat.
Kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kas nya rendah. Sehingga
manajemen harus berfikir keras dalam melakukan strategi pemasaran guna
pencapaian menuju posisi star.
3.3 Analisis SWOT PT. Astra Internasional, Tbk
Seperti kita ketahui analisis SWOT terdiri dari beberapa komponen yakni
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Sebelumnya telah dibahas mengenai
kekuatan dan kelemahan pada materi IFE dan selanjutnya yang akan saya bahas
adalah tentang peluang dan ancaman pada PT. Astra Internasional, Tbk.
Peluang
Ancaman
1 Kekuatan 3,62
2 Kelemahan 2,13
3 Peluang 3,4
4 Ancaman 1,58
Total 10,73
= (3,62 -2,13) / 2
= 0,745
= (3,4 -1,58) / 2
= 0,91
Peluang
Kelemahan Kekuatan
0,91
Ancaman
Penjelasan :
Berdasarkan pada diagram matrik swot diatas, PT. Astra Internasional, Tbk
terletak pada posisi kuadran I menggunakan strategi agresif, dimana perusahaan
menggunakan kekuatan internalnya dalam mengambil peluang yang ada di pangsa
pasar.
BAB IV
PENUTUP
Simpulan
1. Berdasarkan hasil penilaian IFE PT. Astra Internasional, Tbk dalam matrik
Internal diatas, maka dapat diketahui sesuai kriteria yang telah dicantumkan
sebelumnya bahwa PT. Astra Internasional, Tbk memiliki skor kekuatan
(strenght) sebesar 3,6. Dimana rating tersebut menunjukkan bahwa PT. Astra
Internasional, Tbk merupakan perusahaan yang kuat dalam internal
perusahaannya. Sedangkan untuk indikator kelemahan (weaknesses) pada PT.
Astra Internasional, Tbk memiliki skor sebesar 2,13. Dimana rating tersebut
menun jukkan bahwa PT. Astra Internasional, Tbk agak lemah dalam beberapa
hal seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
2.