You are on page 1of 9

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No.

1, September 2015

BIMBINGAN KADER POSYANDU DENGAN


KEPATUHAN KUNJUNGAN IBU BALITA DI POSYANDU

(Cadres Guidance with Visit Compliance of Childrens Mother in Posyandu)

Nia Novita Sari


Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Jl. Raya Kalisari Selatan 1, Surabaya; Telp. (031) 99005299
Email: nianovita88@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Pembangunan kesehatan dapat berfungsi optimal apabila ditunjang
oleh pemberdayaan masyarakat dan sebagai wujud dari pemberdayaan masyarakat
adalah adanya bimbingan kader posyandu dan ibu balita yang membawa balitanya
ke Posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara
bimbingan kader posyandu dengan kepatuhan kunjungan ibu balita ke Posyandu.
Metode: Desain penelitian yang digunakan ialah observasional, analitik, dan
retrospektif. Populasinya ibu yang mempunyai balita yang terdaftar di wilayah
kerja Posyandu Flamboyan 1 dengan jumlah sampel 70 responden. Metode
samplingnya adalah total sampling. Variabel independennya adalah bimbingan
kader posyandu sedangkan variabel dependennya ialah kepatuhan kunjungan ibu
balita ke Posyandu. Alat ukur menggunakan kuesioner tertutup untuk mengukur
bimbingan kader posyandu dan register posyandu untuk mengukur kepatuhan
kunjungan ibu balita ke Posyandu. Data dianalisis dengan uji Contingency
coefficient. Hasil: Ada korelasi yang signifikan antara bimbingan kader posyandu
dengan kepatuhan kunjungan ibu balita ke Posyandu (p=0,000). Pembahasan:
Bimbingan kader Posyandu sudah cukup aktif yang ditunjang juga dengan latar
belakang pendidikan ibu yang cukup memadai. Kesimpulan: Bimbingan yang
diberikan kader posyandu dapat mendorong ibu balita datang ke Posyandu.
Kata Kunci : Posyandu, bimbingan kader, kepatuhan kunjungan

ABSTRACT
Introduction: Health system can operate optimally if supported by community
development and as a form of empowerment is cadre's guidance and mothers visit
to Posyandu. The purpose of this study was to analyze the relationship between
cadre's guidance to compliance mothers visit to Posyandu. Method: The design
study is observational, analytical, and retrospective. The population was mothers
who have children enrolled in the work area IHC Flamboyan 1 with a sample of
70 respondents. The sampling method was total sampling. The independent
variable was the cadre's guidance while the dependent variable was compliance
mothers visit to Posyandu. Instrument that used to measure was enclosed
questionnaire about cadre's guidance and registers in Posyandu to measure visit
compliance of mothers. Data were analyzed by contingency coefficient. Result:
There is significant correlation found between cadre's guidance and visit
compliance of mothers (p=0.000). Discussion: Cadres guidance already quite
active, supported also by sufficient mother's educational background.
Conclusion: Cadres guidance can encourage mothers to visit Posyandu.
Keywords: IHC, IHC cadre guidance, visit compliance

1
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

PENDAHULUAN
Posyandu merupakan wadah (RenStra Kementrian Kesehatan,
untuk mendapatkan pelayanan dasar 2010).
terutama dalam bidang kesehatan dan Masalah kesehatan tetap
keluarga berencana yang dikelola menjadi potensial terutama pada
oleh masyarakat. Pelayanan balita karena pada umur tersebut
kesehatan dasar di Posyandu meliputi anak mengalami pertumbuhan yang
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), KB pesat dan termasuk kelompok yang
(Keluarga Berencana), imunisasi, rentan gizi. Menurut Dinas
gizi, dan penanggulangan diare. Kesehatan Jawa Timur tahun 2009
Masyarakat masih lebih banyak prevalensi balita kurus dan sangat
sebagai objek dari pada sebagai kurus yang mencerminkan masalah
subjek pembangunan kesehatan gizi akut adalah 13,7%, di atas batas
(Depkes RI, 2009). Pencapaian hasil maksimal (10%) (Dinkes Jatim,
kegiatan posyandu program gizi 2009). Hasil Riskesdas (Riset
dapat dilihat melalui balok SKDN (S Kesehatan Dasar) tahun 2007
= jumlah anak balita yang ada di menunjukan secara nasional cakupan
wilayah kerja posyandu tertentu, K = penimbangan balita di posyandu
jumlah anak balita yang memiliki sebesar 74,5%. Begitu juga di
KMS (Kartu Menuju Sehat), D = Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak,
jumlah anak balita yang datang Surabaya, berdasarkan pencatatan
ditimbang, N = jumlah anak balita kader angka rata-rata D/S dalam tiap
yang menunjukkan kenaikan berat bulan tahun 2010 mencapai 65%.
badannya). Data pada balok SKDN Laporan ini menunjukkan kunjungan
sesuai fungsinya dapat dibagi balita rata-rata dalam tiap bulan di
menjadi dua kelompok, yaitu: Kelurahan Bulak Surabaya masih di
kelompok data yang dapat digunakan bawah target. Hal ini menunjukkan
untuk pemantauan pertumbuhan bahwa kemungkinan masyarakat
balita di suatu wilayah, yaitu N/D, kurang patuh membawa anak
kelompok lainnya adalah yang balitanya ke posyandu.
digunakan untuk tujuan pengelolaan Ketidakpatuhan kunjungan balita
program/kegiatan di posyandu, yaitu dalam tiap bulan menunjukkan peran
D/S dan K/S (Depkes RI, 2006). D/S serta masyarakat yang masih rendah.
(jumlah balita yang datang ke Bagi masyarakat,
posyandu setiap bulan untuk penimbangan bulanan bukan
ditimbang dibandingkan jumlah merupakan kebutuhan utama yang
semua balita di wilayah posyandu) harus dilaksanakan secara teratur.
memberikan gambaran tingkat Beberapa hasil penelitian
partisipasi masyarakat dalam mengemukakan bahwa terdapat
kegiatan penimbangan bulanan. banyak faktor ibu tidak membawa
Target atau standar cakupan anak balitanya ke posyandu. Hasil
minimal untuk D/S adalah 85% penelitian Gunanti, dkk (2005)

2
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

mengemukakan bahwa adanya dapat dilakukan dengan


pemberdayaan kader dapat meningkatkan fasilitas pelayanan di
memberikan bimbingan dan Posyandu, kader dan petugas
pembinaan untuk meningkatkan kesehatan memberikan bimbingan
peringkat status gizi. Hasil penelitian dan pembinaan kepada ibu yang
dari Widiastuti (2006) menyatakan mempunyai balita, dan kerjasama
bahwa pemanfaatan penimbangan antar petugas kesehatan dalam
balita di Posyandu di pengaruhi oleh meningkatkan kegiatan di Posyandu
pengetahuan kader, motivasi kader, secara terus menerus. Salah satu
dan faktor pekerjaan ibu balita. fasilitas tersebut adalah berupa KMS
Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan dimana semua ibu yang mempunyai
Dasar) tahun 2007 menunjukkan balita memerlukan KMS, sedangkan
bahwa alasan utama rumah tangga bimbingan dapat diberikan oleh
tidak memanfaatkan posyandu kader secara terjadwal dengan materi
karena pelayanannya tidak lengkap yang jelas dan mudah dipahami.
(49,6%), lokasinya jauh (26%), dan Penelitian Gunanti, dkk
tidak tersedianya posyandu (24%). (2005) yang meneliti tentang
Ketidakpatuhan kunjungan ke pemberdayaan kader posyandu dalam
posyandu mengakibatkan ibu tidak upaya meningkatkan kualitas
akan memperoleh informasi dini program gizi, menunjukkan bahwa
mengenai kesehatan anak balitanya adanya pemberdayaan tersebut
sehingga tidak ada dorongan untuk terjadi peningkatan pengetahuan
memperbaiki status gizi anak dan kader sehingga kader mampu
pemeliharaan kesehatan anak melakukan bimbingan. Bimbingan
(Saragih, 2003). Kedatangan mereka tersebut dapat meningkatkan
sangat penting untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam
pertumbuhan dan perkembangan pencapaian status gizi. Widiastuti
anak dengan menggunakan Kartu (2006) yang meneliti tentang
Menuju Sehat (KMS) melalui pemanfaatan pelayanan posyandu
penimbangan bulanan balita dan menunjukkan bahwa pengetahuan
mengetahui keadaan kesehatan serta kader, motivasi kader, dan faktor
memberikan pelayanan kesehatan pekerjaan ibu balita berhubungan
lainnya pada balita. Dengan adanya positif dengan tingkat pemanfaatan
pemantauan dari KMS dapat penimbangan balita di Posyandu. Ini
meminimalkan terjadinya gizi buruk berarti pengetahuan kader berperan
dan balita berat badannya di bawah pada partisipasi masyarakat.
garis merah (BGM) (Depkes RI, Berdasarkan kedua jurnal di atas,
2001). peneliti akan melakukan penelitian
Untuk meningkatkan yang memfokuskan pada bimbingan
kepatuhan kunjungan ibu balita ke kader posyandu terhadap kepatuhan
Posyandu dalam peningkatan kunjungan ibu balita ke Posyandu.
program kesehatan di Posyandu Tujuan penelitian adalah

3
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

Menganalisis hubungan antara Peneliti terlebih dahulu


bimbingan kader posyandu dengan mengumpulkan data kepatuhan
kepatuhan kunjungan ibu balita ke kunjungan ke Posyandu yang dilihat
Posyandu. dari register posyandu. Kunjungan ke
Posyandu dihitung dalam 3 bulan
BAHAN DAN METODE terakhir. Selanjutnya peneliti
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kunjungan ke rumah
menggunakan jenis penelitian untuk mendapatkan Informed consent
Observasional dan Analitik dengan dan data-data penelitian melalui
pendekatan Retrospektif. Penelitian kuesioner. Data-data sudah
Observasional adalah penelitian terkumpul dikelompokkan dan
dimana peneliti hanya melakukan dianalisis untuk hubungan antara
observasi, tanpa memberikan bimbingan kader posyandu dengan
intervensi pada variabel yang akan kepatuhan kunjungan ibu balita ke
diteliti karena dalam penelitian ini Posyandu menggunakan uji
hanya mengisi kuesioner dan melihat Contingency coefficient dengan
data register posyandu dan tidak tingkat kesalahan 0.05.
melakukan intervensi. Penelitian
Analitik dengan pendekatan HASIL
Retrospektif adalah penelitian yang Dalam penelitian ini,
digunakan untuk mengetahui karakteristik responden yang
hubungan sebab akibat antara dua berjumlah 70 orang adalah: 3%
variabel secara observasional dimana berusia 13-20 tahun, 60% berusia 21-
pengambilan data variabel akibat 30 tahun, dan 37% berusia 31-60
(dependen) dilakukan terlebih tahun. Berdasarkan pendidikan
dahulu, kemudian baru diukur varibel terakhir adalah 40% berpendidikan
sebab yang telah terjadi pada waktu terakhir SLTA, 36% berpendidikan
yang lalu. Dalam penelitian ini terakhir SLTP, 16% berpendidikan
dilakukan observasi pada variabel terakhir SD, 7% berpendidikan
dependen dan independen yang telah terakhir Perguruan Tinggi, dan 1%
terjadi pada waktu yang lalu yaitu berpendidikan terakhir Akademi.
selama 3 bulan terakhir. Populasi Berdasarkan pekerjaan adalah 86%
penelitian adalah ibu yang tidak bekerja, dan 14% yang bekerja.
mempunyai balita yang terdaftar di Pengolahan data variabel
wilayah kerja Posyandu Flamboyan 1 independen bimbingan kader
sebanyak 70 orang. Teknik posyandu menunjukkan bahwa
pengambilan sampel yang digunakan sebagian besar responden mendapat
total sampling. Instrumen pada bimbingan aktif dari kader posyandu,
penelitian ini menggunakan 64% responden mendapat bimbingan
kuesioner pada variabel independen aktif dari kader posyandu, dan 36%
dan register posyandu pada variabel responden mendapat bimbingan tidak
dependen. aktif dari kader posyandu. Data

4
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

variabel dependen kepatuhan koefisiennya adalah +0,631, hal ini


kunjungan ibu balita ke Posyandu menunjukkan bahwa derajat
menunjukkan bahwa 64% responden korelasinya kuat. Selain
yang berperilaku patuh berkunjung diinterpretasi kekuatan hubungan
ke Posyandu dalam 3 bulan terakhir juga disimpulkan koefisien korelasi
dan 36% responden yang berperilaku positif menunjukkan semakin tinggi
tidak patuh berkunjung ke Posyandu bimbingan kader posyandu semakin
dalam 3 bulan terakhir. tinggi kepatuhan kunjungan ibu
Uji Contingency coefficient balita ke Posyandu.
menunjukkan bahwa p = 0,000. Nilai

Tabel 1. Tabulasi Silang Bimbingan Kader Posyandu dengan Kepatuhan


Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu di Posyandu Flamboyan 1 Surabaya pada
tanggal 30 Oktober 2011
Bimbingan Kepatuhan Kunjungan
Jumlah %
Kader Patuh % Tidak Patuh %
Aktif 42 93% 3 7% 45 100%
Tidak Aktif 3 12% 22 88% 25 100%
Jumlah 45 64% 25 36% 70 100%

PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, bimbingan yaitu masa kerja kader
bimbingan yang dilakukan kader dimana ada pergantian kepengurusan
sudah aktif dan merata yang yang baru. Hal ini dapat
ditunjang oleh faktor pendidikan mengakibatkan kader belum
kader posyandu yaitu SLTP dan mempunyai banyak pengalaman dan
SLTA serta pekerjaan kader sebagai kurang dikenal pengunjung sehingga
ibu rumah tangga sehingga kurang komunikasi pada waktu
mempunyai waktu luang yang melakukan kunjungan ke rumah.
banyak. Menurut Suharjo (2005) Oleh karena itu, dalam meningkatkan
tingkat pendidikan yang tinggi akan bimbingan diperlukan adanya
lebih memiliki wawasan dan dukungan dari berbagai sektor untuk
ketrampilan yang lebih baik sehingga diadakan pelatihan kader yang dapat
akan lebih mampu memberikan meningkatkan kemampuan kader
bimbingan kepada masyarakat, dan dalam memberikan bimbingan
semakin banyak waktu luang kepada masyarakat.
semakin baik pula pekerjaan yang Bimbingan aktif oleh kader
dilaksanakan oleh seorang kader posyandu menunjukkan bahwa yang
posyandu. Akan tetapi, masih ada terbanyak ibu balita patuh
sebesar 36% bimbingan tidak aktif mengunjungi Posyandu sebanyak
dari kader posyandu. Hal ini 93%. Akan tetapi masih terdapat 7%
dikarenakan ada faktor-faktor lain ibu balita yang tidak patuh
yang mempengaruhi pemberian mengunjungi Posyandu.

5
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

Ketidakpatuhan ini disebabkan balita ke Posyandu Flamboyan 1


adanya faktor ibu balita yang sibuk Surabaya. Penelitian ini sesuai
bekerja (selain ibu rumah tangga), dengan hipotesis dan teori yang
tidak tahu jadwal posyandu akibat dikemukakan bahwa kepatuhan
kurang mendapatkan informasi, dan kunjungan ke Posyandu dapat
jarak tempuh ke Posyandu. dipengaruhi oleh bimbingan kader
Bimbingan tidak aktif dari kader posyandu. Dengan adanya bimbingan
posyandu menunjukkan bahwa yang secara aktif dari kader maka ibu
terbanyak 88% ibu balita tidak patuh balita akan cenderung berperilaku ke
mengunjungi Posyandu, meskipun arah yang positif yaitu patuh
masih terdapat 12% ibu balita yang berkunjung ke Posyandu pada tiap
patuh mengunjungi Posyandu. bulannya.
Kepatuhan kunjungan ibu balita ke Masih banyak ibu balita yang
Posyandu dipengaruhi oleh faktor tidak patuh berkunjung ke Posyandu
waktu luang ibu dan pendapatan dikarenakan kurangnya penyebaran
keluarga. Untuk meningkatkan informasi dari kader posyandu.
kepatuhan kunjungan ibu balita ke Kurangnya penyebaran informasi
Posyandu diharapkan ibu balita dapat sangat erat hubungannya dengan
menyediakan waktu untuk pelaksanaan bimbingan kader
berpartisipasi aktif datang ke posyandu. Oleh karena itu,
Posyandu pada hari buka posyandu diperlukan adanya pelatihan kader
untuk memperoleh bimbingan dari agar kader dapat memberikan
kader sehingga ibu balita bimbingan dan meningkatkan
mendapatkan informasi tentang ketrampilannya dalam menggerakkan
kesehatan balitanya. Selain itu, kader masyarakat untuk datang ke
dan masyarakat dapat menentukan Posyandu, kader bersama masyarakat
jadwal kegiatan posyandu bersama- dapat menentukan jadwal kegiatan
sama dan memilih lokasi posyandu posyandu, dan memilih lokasi yang
yang tepat. Semakin ibu balita tidak tepat. Selain itu, ibu balita dapat
patuh datang ke Posyandu tiap bulan berpartisipasi aktif baik di dalam
semakin sedikit informasi yang pelayanan posyandu maupun di luar
didapat tentang kesehatan balitanya jadwal pelayanan posyandu agar
yang menyebabkan status kesehatan mendapatkan informasi tentang
anak tidak terpantau sehingga status kesehatan balitanya.
kesehatan anak tidak optimal.
Hasil uji Contingency SIMPULAN DAN SARAN
coefficient menunjukkan bahwa p = Simpulan
0,000 yang berarti Ho ditolak dan Ha Hasil penelitian dan
diterima, sehingga dapat disimpulkan pembahasan telah menjawab tujuan
bahwa ada hubungan yang signifikan penelitian yaitu bahwa ada hubungan
antara bimbingan kader posyandu yang kuat dan positif antara
dengan kepatuhan kunjungan ibu bimbingan kader posyandu dengan

6
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

kepatuhan kunjungan ibu balita ke dan meningkatkan ketrampilannya


posyandu. Hal ini menunjukkan dalam menggerakkan masyarakat
semakin tingggi bimbingan kader sehingga kegiatan posyandu dapat
posyandu semakin tinggi kepatuhan berlangsung dan ada peningkatan
kunjungan ibu balita di Posyandu kunjungan ibu balita ke Posyandu.
Flamboyan 1 Surabaya. Bagi para peneliti selanjutnya,
Saran disarankan untuk mengambil data
Bagi pelayanan komunitas primer yaitu langsung dari ibu yang
dapat meningkatkan program mempunyai balita serta meneliti
kegiatan posyandu dengan cara faktor-faktor lain yang berhubungan
mengadakan pelatihan kader dan dengan kepatuhan kunjungan ibu
dukungan dari berbagai sektor agar balita ke Posyandu.
kader dapat memberikan bimbingan

KEPUSTAKAAN

Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan Departemen Kesehatan RI. 2006.


dan Teknik Penulisan Ilmiah. Pedoman umum Pengelolaan
Jakarta: Salemba Medika. Posyandu. Jakarta: Depkes RI.

Alimul, A. 2008. Metode Penelitian Departemen Kesehatan RI. 2009.


Keperawatan dan Teknik Analisis Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta:
Data. Jakarta: Salemba Medika. Depkes RI.

Alimul, A. 2010. Metode Penelitian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa


Kesehatan. Jakarta: Salemba Timur. 2009. Renstra Dinkes
Medika. Provinsi Jatim. Diunduh pada
tanggal 8 Maret 2011, dari
Azwar, S. 2003. Sikap dan Perilaku http://www.dinkesjatim.go.id/.../1270
Manusia. Jakarta: Pustaka Pelajar. 097156_RenstraDinkesProv2009-
2014.pdf.
Dana, I. 2006. Upaya Meningkatkan
Peran Serta Masyarakat Melalui Effendy, N. 2002. Dasar-dasar
Analisis Faktor Stakeholder Keperawatan Kesehatan
Posyandu di Wilayah Denpasar Masyarakat. Jakarta: EGC.
Timur Kota Denpasar. Skripsi (tidak
dipublikasikan). Surabaya: Fakultas Gunanti, I. dkk. 2005. Pemberdayaan
Keperawatan Universitas Airlangga. Kader Posyandu Melalui Penerapan
Metode Konseling Gizi Dalam
Departemen Kesehatan dan Upaya Meningkatkan Kualitas
Kesejahteraan Sosial. 2001. Rencana Pembinaan Program Keluarga Sadar
Strategis Departemen Kesehatan dan Gizi (KADARZI). Buletin Penelitian
Kesejahteraan Sosial 2001-2004. Sistem Kesehatan, Vol. 8, No. 1 Juni
Jakarta: Depkes dan Kessos. 2005 : 47-48. Diunduh pada tanggal
10 Juni 2011,

7
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

darihttp://jurnal.pdii.lipi/go.id/admin/ http://www.gizikia.depkes.go.id/arch
jurnal/81054758. ives/658.

Heri, M. 2009. Promosi Kesehatan. Mubarak, W. 2009. Ilmu Kesehatan


Jakarta: EGC. Masyarakat: Teori dan Aplikasi.
Hidayati, A. 2008. Faktor-faktor Jakarta: Salemba Medika.
Yang Berhubungan Dengan Perilaku Naidoo, J & Wills, J. 2000. Health
Ibu Balita Membawa Balitanya Ke Promotion : Foundation For Practice.
Posyandu Di Tegalmas Kecamatan Public Health and Health
Mranggen Kabupaten Demak. Promotion, 2 edition. Diunduh pada
Diunduh pada tanggal 11 Maret tanggal 10 Juli 2011, dari
2011, dari amazon.co.uk
http://www.digilib.unimus.ac.id
Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan
Irawati, A. 2001. Kajian dan Pengantar untuk Perawat dan
Pelaksanaan Revitalisasi Posyandu Profesional Kesehatan Lain. Jakarta:
Pada Masyarakat Nelayan dan EGC.
Petani Di Propinsi Jawa Barat.
Diunduh pada tanggal 10 Juni 2011, Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan
dari www.litbang.depkes.go.id dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
2003. Gitamedia Press Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu
Kementerian Kesehatan. 2010. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan
Rencana Strategis Kementerian Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Tahun 2010-2014. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Koto, Y. 2007. Jurnal Proses Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Pelaksanaan Manajemen Pelayanan Jakarta: Rineka Cipta.
Posyandu Terhadap Intensitas Nugroho, H. dkk. 2008. Hubungan
Posyandu. WPS, no. 12. Diunduh Antara Pengetahuan dan Motivasi
pada tanggal 10 Juli 2011, dari Kader Posyandu dengan Keaktifan
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id Kader Posyandu di Desa Dukuh
Tengah Kecamatan Ketanggungan
Kresno, S. 2008. Laporan Penelitian Kabupaten Brebes. Fikkes Jurnal
Study Pemanfaatan Posyandu di Keperawatan, Vol. 2, No. 1.
Kelurahan Cipinang Muara Diunduh pada tanggal 10 Juni 2011,
Kecamatan Jatinegara Kodya dari http://jurnal.unimus.ac.id
Jakarta Timur Tahun 2007. Diunduh
pada tanggal 10 Juli 2011, dari Nursalam. 2003. Konsep dan
www.mgyasni.niriah.com Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pedoman
Minarto. 2011. Rencana Aksi Skripsi, Tesis, dan Instrumen
Pembinaaan Gizi Masyarakat Penelitian Keperawatan. Jakarta:
(RAPGM) Tahun 2010-2014. Salemba Medika.
Diunduh pada tanggal 23 Februari
2011, dari Pintauli, S. 2004. Dentika Dental
Journal vol.9, no.2. Diunduh pada

8
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015

tanggal 20 Juli 2011, dari Sumberdaya Manusia. Warta


www.usu.ac.id/id/files/cv2/sayuti,dh Posyandu, 2.
g.pdf.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Potter, P. 2005. Buku Ajar Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC. Supranto, J. 2003. Metode Riset.
Jakarta: Rineka Cipta.
Salahudin, A. 2010. Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: CV Pustaka Widiastuti, I. dkk. 2006.
Setia. Pemanfataan Pelayanan Posyandu Di
Kota Denpasar. WPS, No. 15 Juli
Saragih, K. 2003, No. 2. Kontribusi 2006, first draft : 1-17. Diunduh pada
Posyandu Bagi Peningkatan Kualitas tanggal 10 Juni 2011, dari http://lrc-
kmpk.ugm.ac.id

You might also like