You are on page 1of 5

a simple future is my choice

Minggu, 16 Juni 2013


Perencanaan strategi Pengembangan organisasi

Pengertian Pengembangan
Pengembangan organisasi yaitu Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh
(nilai dan terstuktur) suatu organisasi. Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan
struktur organisasi itu adaptif dengan lingkungan.
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia
untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal
ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi,
kaderisasi dan inovasi. oleh karena itu pengembangan organisasi itu harus dilakukan.
Faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan komunikasi:
1. Kekuatan eksternal
a. Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi
b. Perkembangan IPTEK.
c. Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisas
berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.
2. Kekuatan internal
a. Struktur
b. Sistem dan prosedur
c. Perlengkapan dan fasilitas
d. Proses dan saran apabila tidak cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan organisasi di lakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan


Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi
atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber
daya sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini


Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-
sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan
rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini
dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap
kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat
melaluikomunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan


Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-
faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau
yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah,
dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi
dari proses perencanaan.

Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaiantujuan


Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan
untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik
(paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam
organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.
1. Sensitivity training, merupakan teknik OD yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu
paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T
(singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 10 peserta, pemimpin kelompok
(terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta
ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
2. Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan
tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu
meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
3. Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner
yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang
kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap
peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian
dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan
perbaikan perbaikan konstruktif.
4. Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA
mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab
yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang
buruk dan menyesatkan.
5. Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan
baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi,
menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk
meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling
ketergantungan tersebut.
6. Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan OD mengamati komunikasi , pola
pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam
tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang
terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi.
7. Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial
grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya
kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang
berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.
8. Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD berperan sebagai
pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik
negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.
Sumber :

http://dessymarantika7.blogspot.com/2013/04/perubahan-dan-pengembangan-
organisasi.html
http://honeyzharratih.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-perubahan-dan.html
http://adeyuni25.wordpress.com/2012/12/11/makalah-perubahan-dan-perkembangan-
organisasi/

Diposting oleh erlanggaba di 11:08:00 PM


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

erlanggaba
Nama saya Erlangga Bachtera. Lahir 16 Juli 1992,Jakarta. Saya ngga terlalu suka yang
neko-neko lebih baik hidup simple dan sederhana tapi membuat saya nyaman...:)
Lihat profil lengkapku

Cari Blog Ini

Arsip Blog
2011 (6)

2012 (13)

2013 (59)
o Maret (1)
o Mei (29)
o Juni (15)
Teori dan arti penting kepemimpinan
Tipologi Kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi Kepemimpinan
Implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi...
Dimensi Struktur Organisasi
Departementalisasi
Model-model desain organisasi
Implikasi Manajerial desain dan struktur organisas...
Pengertian perubahan dan pengembangan Organisasi
Langkah-langkah perubahan organisasi
Perencanaan strategi Pengembangan organisasi
4. Implikasi Manajerial dalam perubahan dan pengem...
Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi
Tipopologi Budaya Organisasi
Kreatifitas individu dan team Proses inovasi
o Oktober (6)
o November (6)
o Desember (2)

2014 (4)

2015 (1)

Site's
http://studentsite.gunadarma.ac.id
http://gunadarma.ac.id
http://baak.gundarma.ac.id

Follow
Chat
<a href="http://www.shoutmix.com/?erlanggabac">View shoutbox</a>
ShoutMix chat widget

Amazon MP3 Clips


Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like