Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Eliminasi Urin
dari plasma darah di glomerulus. Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal
untuk difiltrasi, hanya 1-2 liter saja yang dapat berupa urin. Sebagian besar
hasil filtrasi akan diserap kembali di tubulus ginjal untuk dimanfaatkan oleh
a) Ginjal
bagian dalam. Ginjal terbentang dari vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan
terletak lebih rendah dari ginjal kiri karena posisi hati yang berada diatasnya
Darah mencapai ginjal melalui arteri renalis yang merupakan cabang aorta
abdominalis. Sekitar 20% sampai 25% curah jantung bersirkulasi setiap hari
melalui ginjal. Setiap ginjal berisi 1 juta nefron. Nefron, yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
urin. Tidak semua filtrat glomerulus akan dibuang sebagai urin. Sekitar 90%
b) Ureter
setiap pelvis renalis sebagai rute keluar pertama pembuangan urin. Ureter
kemih dalam bentuk semburan, bukan dalam bentuk aliran yang tetap.
miring. Pengaturan ini dalam kondisi normal mencegah refluks urin dari
c) Kandung Kemih
Universitas Sumatera Utara
berdistensi, tersusun atas jaringan otot serta merupakan wadah tempat urin
dalam rongga panggul di belakang simfisis pubis (Potter & Perry, 2005).
sebagian, sehingga hal ini melindungi dari bahaya infeksi (Potter & Perry,
2005).
daya tampung kandung kemih. Hal ini dapat terjadi baik pada trimester
d) Uretra
Urin keluar dari kandung kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh
melalui meatus uretra. Dalam kondisi normal, aliran urin yang mengalami
Universitas Sumatera Utara
dengan mudah masuk ke dalam uretra dari daerah perineum. Pada wanita
3. Miksi (Berkemih)
2. Timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang
Kandung kemih adalah ruangan berdinding otot polos yang terdiri dari
dua bagian besar; (1) badan (korpus), merupakan bagian utama kandung
kemih dimana urin terkumpul, dan (2) leher (kollum), merupakan lanjutan
dari badan yang berbentuk corong, berjalan secara inferior dan anterior ke
yang lebih rendah dari leher kandung kemih disebut uretra posterior karena
meluas ke segala arah dan bila berkontraksi dapat meningkatkan tekanan dalam
Universitas Sumatera Utara
terpenting untuk mengosongkan kandung kemih. Sel-sel otot polos dari otot
destrusor terangkai satu sama lain sehingga timbul aliran listrik berhambatan
rendah dari satu sel otot ke sel otot lain. Oleh karena itu, potensial aksi dapat
menyebar ke seluruh otot destrusor, dari satu sel otot ke sel otot berikutnya
sehingga terjadi kontraksi seluruh kandung kemih dengan segera (Guyton &
Hall, 1997).
Pada dinding posterior kandung kemih, tepat di atas bagian leher dari
kandung kemih terdapat daerah segitiga kecil yang disebut trigonum. Bagian
terendah dari apeks trigonum adalah bagian kandung kemih yang membuka
menuju leher masuk kedalam uretra posterior, dan kedua ureter memasuki
dengan melihat mukosanya (lapisan dalam dari kandung kemih) yang berlipa-
dindingnya terdiri dari otot destrusor yang bersilangan dengan sejumlah besar
jaringan elastik. Otot pada daerah ini disebut sfingter internal. Sifat tonusnya
secara normal mempertahankan leher kandung kemih dan uretra posterior agar
kosong dari urin dan, oleh karena itu, mencegah pengosongan kandung kemih
sampai tekanan pada daerah utama kandung kemih meningkat diambang kritis
Universitas Sumatera Utara
yang mengandung lapisan otot yang disebut sfingter eksterna kandung kemih.
Otot ini merupakan otot lurik yang berbeda dengan otot pada badan dan leher
kandung kemih, yang hanya terdiri dari otot polos. Otot sfingter eksterna
bekerja dibawah sistem saraf volunter dan dapat digunakan secara sadar untuk
berhubungan dengan medula spinalis segmen S-2 dan S-3. Berjalan melalui
nervus pelvikus ini adalah serat saraf sensorik dan saraf motorik. Serat sensorik
regangan dari uretra posterior sangat kuat dan terutama bertanggung jawab
parasimpatis. Serat ini berakhir pada sel gangglion yang terletak dalam dinding
Selain nervus pelvikus, terdapat dua tipe persarafan lain yang penting
untuk fungsi kandung kemih yang terpenting adalah serat otot lurik yang
Ini adalah serat saraf somatik yang mempersarafi dan mengontrol otot lurik
pada sfingter. Juga, kandung kemih menerima saraf simpatis dari rangkaian
Universitas Sumatera Utara
L-2 media spinlais. Serat simpatis ini mungkin terutama merangsang pembuluh
saraf sensorik juga berjalan melalui saraf simpatis dan mungkin penting dalam
menimbulkan sensasi rasa penuh dan pada beberapa keadaan rasa nyeri
Kandung Kemih
yang sama dengan cairan yang keluar dari duktus kolingentes; tidak ada
perubahan yang berarti pada komposisi urin tersebut sejak mengalir melalui
kaliks renalis dan ureter sampai kandung kemih (Guyton & Hall, 1997).
dan kemudian turun sepanjang ureter, dengan demikian mendorong urin dari
pelvis renalis ke arah kandung kemih. Dinding ureter terdiri dari otot polos
dan dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis seperti juga neuron-
neuron pada pleksus intramural dan serat saraf yang meluas di seluruh
panjang ureter. Seperti halnya otot polos pada organ viscera yang lain,
Universitas Sumatera Utara
otot detrusor pada dinding kandung kemih cenderung menekan ureter, dengan
demikian mencegah aliran balik urin dari kandung kemih waktu tekanan di
7. Refleks Berkemih
mulai tampak. Keadaan ini disebabkan oleh refleks peregangan yang dimulai
oleh reseptor regang sensorik pada dinding kandung kemih, khususnya oleh
reseptor pada uretra posterior ketika daerah ini mulai terisi urin pada tekanan
kandung kemih yang lebih tinggi. Sinyal sensorik dari reseptor regang kandung
dan kemudian secara refleks kembali lagi ke kandung kemih melalui serat saraf
kandung kemih terus terisi, refleks berkemih menjadi bertambah sering dan
Universitas Sumatera Utara
peningkatan refleks kontraksi kandung kemih lebih lanjut. Jadi siklus ini terus
lebih dari semenit, refleks yang menghilang sendiri ini mulai melemah dan
dalam 6 sampai 8 jam post partum. Dengan urin yang dikeluarkan dari
B. Retensi Urin
1. Pengertian
Universitas Sumatera Utara
untuk memulai buang air kecil, pancaran lemah, pelan atau aliran terputus-
putus, perasaan tidak tuntas berkemih dan perlu usaha keras atau dengan
2. Etiologi
a) Supravesikal
S2S4 setinggi Th1- L1. Kerusakan terjadi pada saraf simpatis dan
b) Vesikal
obstetrik).
trauma uretra, batu uretra, sklerosis leher kandung kemih (bladder neck
3. Klasifikasi
(miksi). Kandung kemih perut disertai rasa sakit yang hebat didaerah
suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai mengejan. Sering
Universitas Sumatera Utara
2000).
kerusakan lebih berat yang sifatnya permanen dapat terjadi, karena otot
atau tidak sama sekali walaupun kandung kemih penuh (Kapita Selekta
Kedokteran, 2000).
infeksi saluran kemih atas dan penurunan fungsi ginjal (Pribakti, 2011).
a) Retensi urin sebagian yaitu penderita masih bisa mengeluarkan urin tetapi
b) Retensi urin total yaitu penderita sama sekali tidak dapat mengeluarkan
urin.
4. Gambaran klinis
c) Ketidaksanggupan berkemih
d) Sering berkemih saat vesika urinaria berisi sedikit urin (25-50 ml)
Universitas Sumatera Utara
a) Pemeriksaan subjektif
b) Pemeriksaan objektif
pasien.
c) Pemeriksaan penunjang
6. Penatalaksanaan
Universitas Sumatera Utara
kemih secara cepat biasanya dihindari. Pada banyak kasus, drainase terus-
Pada kasus ini perlu adanya intervensi medis jangka panjang secara
a) Retensi urin overt (retensi urin akut post partum dengan gejala klinis)
persalinan.
b) Retensi urin covert (retensi urin post partum tanpa gejala klinis)
Universitas Sumatera Utara
memasuki rongga panggul dan dapat dipengaruhi pula oleh posisi oksipito
tidak ada. Hal ini disertai dengan distensi yang menghambat saraf reseptor
pada dinding kandung kemih . Tekanan dari bagian terendah janin terjadi
pada kandung kemih dan uretra, terutama pada daerah pertemuan keduanya.
Hal ini terjadi apabila pasien post partum tersebut merasa ketakutan
akan timbul perih dan sakit jika urinnya mengenai luka episiotomi sewaktu
Universitas Sumatera Utara
pada beberapa aspek fungsi ginjal. Misalnya aliran urin dan eksresi
telentang.
Selama periode post partum awal, diuresis nyata akan terjadi pada satu
atau dua hari pertama setelah melahirkan. Menurut Blackburn & Loper (1992),
ibu post partum diharapkan agar dapat segera berkemih 6-8 jam setelah
yang dapat terjadi akibat trauma persalinan (Johnson & Taylor, 2004).
bidan dalam menangani masalah kemih ini adalah dengan penggunaan kateter,
yaitu suatu tindakan memasukkan selang lateks atau plastik mellaui uretra ke
dalam kandung kemih. Yang sebenarnya menurut Getliffe (2003), tindakan ini
yang menyebabkan resiko infeksi, sumbatan, dan trauma uretra dan sebaiknya
dilakukan penanganan lain dalam hal ini (Potter & Perry, 2010).
Universitas Sumatera Utara
bila ibu mengalami kesulitan berkemih (disuria). Dan perlunya tindakan non
Ada tiga area utama yang harus diperhatikan bidan saat berupaya
1. Posisi
2. Kurangi ansietas
eksternal tidak rileks. Ansietas dapat terjadi akibat privasi yang kurang,
rasa malu, ketakutan untuk berkemih dan penggunaan pispot yang dingin.
Berada di dekat ibu saat ibu akan berkemih dapat menghambat urinasi.
Universitas Sumatera Utara
a) Posisi
dengan bunyi yang terjadi ketika berkemih, terutama bila ada orang lain di
2004).
Universitas Sumatera Utara
dilakukannya latihan otot dasar panggul secara teratur agar volume otot
membantu urinasi.
Universitas Sumatera Utara
saja sudah memadai dan bidan harus mendorong asupan cairan secara
D. Bladder training
1. Pengertian
2. Metode
panggul)
3. Cara kerja
4. Tujuan
Universitas Sumatera Utara
kemih.
Tujuan khusus:
5. Prosedur
sebagai berikut:
dalam pelaksanaannya
Universitas Sumatera Utara
c) Mengukur tanda vital untuk mengetahui kondisi klien, apakah kondisi klien
d) Bladder training dilakukan dengan membawa klien ke toilet untuk buang air
kecil dengan posisi duduk pada kloset duduk. Klien diminta untuk
e) Kran air dibuka maksimal 15 menit dimulai semenjak klien berada di toilet.
g) Bila belum buang air kecil, bladder training diulang setiap 2 jam.
buang air kecil secara spontan baik pada kelompok perlakuan maupun
kelompok kontrol.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
menunjukkan jenis serta hubungan antar variabel yang diteliti dari variabel yang
terkait (Sudigdo, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah bladder
Universitas Sumatera Utara