You are on page 1of 66

sosiometri

dengan aplikasi komputer


sosiometri
dengan aplikasi komputer

KCI PRESS
Konseling Center Indonesia

1
sosiometri dengan aplikasi komputer

Penyusun:
Eko Susanto

Penyunting:
KCI Crew

Desain Cover & Tata Letak:


KCI Press

Cetakan 3, November 2010

Penerbit:
KCI PRESS
Konseling Center Indonesia
website: http://konselingcenter.co.cc
e-mail: ekobkunila@gmail.com
hp : +62813 6914 9853

2
Segala puji dan syukur tiadatara kehadirat Allah SWT, Shalawat dan
salam tertuju pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih tiadatara kepada ibu, bapakku tercinta yang


selalu memberikan motivasi untuk terus belajar. Untuk adik-adikku
Harmoko, Jefri, Susi dan ponakanku Lailatu Zahra. Untuk Rekan-
rekan Konselor/Guru Bimbingan dan Konseling yang gigih berjuang.
Untuk Rekan-rekan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas
Lampung yang selalu memberikan inspirasi kepadaku.

Untuk rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pendidikan Profesi


Konselor Universitas Negeri Padang. Untuk rekan-rekan
seperjuangan mahasiswa Pascasarjana Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Padang. Untuk rekan-rekan seperjuangan
mahasiswa Pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas
Pendidikan Indonesia.

3
Sosiometri
dengan aplikasi komputer

4
Kata Pengantar

Perkembangan teknologi komputer yang begitu pesat, disadari atau


tidak telah memberi dampak pada lingkungan kerja Konselor/Guru BK dalam
melaksanakan tugasnya. Kompetensi Konselor/Guru BK berkenaan dengan
teknologi komputer merupakan salah satu kompetensi dari 10 kompetensi inti
sebagaimana dirumuskan oleh International Association for Educational and
Vocational Guidance (2003). Dengan demikian Konselor/Guru BK dipandang
perlu menguasai teknologi komputer untuk menunjang pelaksanaan tugasnya
agar lebih produktif, efektif dan efisien.
Konselor/Guru BK perlu membina diri agar memiliki keterampilan untuk
dapat menggabungkan, merencanakan, dan menyusun program-program yang
berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan konseling.
Pemahaman Konselor/Guru BK terhadap teknologi seharusnya tidak hanya
sekedar pada domain kognitif artinya kompetensi teknologi hanya sebatas
pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan penggunaan
teknologi, tetapi lebih penting lagi untuk fokus pada membangun sikap positif
terhadap penggunaan dan pengaplikasian teknologi dalam pelayanan
konseling. Buku ini akan membahas tentang sosiometri dan cara membuat
sosiogram dengan aplikasi komputer. Pembuatan sosiogram yang dilakukan
secara manual membutuhkan waktu lama, kini dengan bantuan aplikasi
komputer, pembuatan sosiogram dapat dilakukan dalam waktu yang relatif
lebih singkat. Semoga bermanfaat.

Penyusun,

5
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................... 6


Daftar isi ................................................................................................ 7
Sejarah sosiometri ................................................................................ 9
Definisi sosiometri................................................................................. 10
Tujuan sosiometri ................................................................................. 13
Terminologi ........................................................................................... 15
Kriteria sosiometri ................................................................................. 19
Pengembangan kriteria ......................................................................... 20
Model sosiometri .................................................................................. 21
Contoh sederhana dalam permainan ................................................... 27
Contoh lain yang lebih kompleks .......................................................... 30
Pemilihan kriteria .................................................................................. 35
Beberapa prinsip dalam pemilihan kriteria ........................................... 36
Contoh kriteria yang digunakan dalam setting kerja ............................ 38
Validitas ................................................................................................. 39
Aplikasi sosiometri dalam setting pekerjaan ........................................ 41
Tutorial aplikasi komputer .................................................................... 43
Referensi dan sumber untuk informasi lebih lanjut.............................. 65

6
7
SEJARAH SOSIOMETRI

Sosiometri merupakan salah satu metode psikologi sosial yang


dikembangkan oleh Jacob Lewi Moreno, MD (1889 - 1974), seorang dokter
yang beralih profesi sebagai psikiater, dibesarkan di Vienna, kemudian pindah
ke Amerika Serikat pada 1925, dan bekerja di bagian utara Negara bagian New
York pada 1930an. Moreno mengembangkan metode ini untuk menganalisa
hubungan antar emosi dalam satu kelompok.
Metode ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi pemimpin informal,
peringkat sosial dan individu yang terisolir.
Moreno juga dikenal sebagai penemu dari
metode terapi bermain peran yang disebut
psychodrama, selain itu Moreno merupakan
inovator cerdas sebagai pioneer group
psychotherapy, teori peran sosial,
improvisational teater, dan aplikasi dari
bermain peran dalam bisnis dan pendidikan, dan lain sebagainya.
Moreno telah tertarik pada dinamika hubungan sejak ia kuliah, dan
menurutnya bahwa orang-orang cenderung lebih spontan dan senang bila
diizinkan untuk berhubungan dengan orang lain dan dengan siapa mereka
untuk membangun hubungan baik. Moreno menyebut hal ini sebagai atraksi

8
atau keengganan "tele" (berasal dari kata tay-lay), sebuah istilah yang terkait
dengan kata-kata seperti telepon atau televisi, istilah yang mudah disebut
sebagai "hubungan".
Apa yang diukur oleh sosiometri hanya menyatakan tele atau hubungan
individu. Mungkin hanya mengungkap berbagai pengalaman individu tentang
teman makan siang, teman pergi berkencan, teman bermain tenis, teman
dalam bekerja, dan sebagainya. Individu ada kemungkinan akan memilih satu
orang untuk satu jenis peran atau kriteria, tetapi orang lain mungkin punya
pilihan yang berbeda. Jadi metode ini dapat mengungkap keunikan dalam hal
pilihan itu dan tidak hanya memilih "siapa yang Anda senangi?".

DEFINISI SOSIOMETRI
Kata sosiometri berasal dari bahasa Latin "socius", yang berarti sosial
dan "metrum", yang berarti mengukur. Dengan pengertian tersebut
menyiratkan, sosiometri adalah salah satu cara untuk
mengukur tingkat hubungan sosial antar individu.
Ukuran hubungan antar individu dapat bermanfaat
tidak hanya dalam penilaian perilaku dalam
kelompok, tetapi juga menjadi salah satu bentuk
intervensi yang dapat membawa perubahan positif
atau untuk menentukan perubahan yang diinginkan.

9
Berikut ini beberapa definisi dari sosiometri.

Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai


hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid
(I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985 )

Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu


kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan
status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan
( Depdikbud, 1975 )

Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial


atau hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 )

Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang


hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai
sedang (10 50 orang), berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-
anggota kelompok (WS. Winkel, 1985 )

Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan mengukur hubungan


sosial siswa dalam kelompok ( Dewa Ketut Sukardi, 1983 )

Untuk membangun suasana sebuah kelompok dalam bekerja,


sosiometri dapat menjadi perangkat canggih untuk mengurangi konflik dan
meningkatkan komunikasi, karena memungkinkan kelompok untuk melihat
diri secara obyektif dan menganalisis dinamika sendiri. Hal ini juga merupakan

10
perangkat canggih untuk menilai dinamika dan perkembangan kelompok yang
ditujukan untuk terapi atau pelatihan. Jacob Levy Moreno adalah orang
pertama yang memperkenal-kan istilah sosiometri, berawal dari studi
sosiometri yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang pada tahun
1932-1938 di New York State Training School for Girls in Hudson, New York.
Sebagai bagian dari kajian ini, Moreno menggunakan teknik sosiometri untuk
menetapkan tempat pemukiman warga. Ia menemukan bahwa pemberian
tugas berdasarkan sosiometri sangat substansial mengurangi jumlah warga
yang merasa tidak puas dengan fasilitas yang disediakan (Moreno, 1953,
527).
Banyak lagi hasil studi sosiometri yang telah lama dilakukan oleh
Moreno, yang dapat digunakan dalam setting sekolah, militer, kelompok
terapi, dan perusahaan. Banyak upaya yang dilakukan dalam mendefinisikan
sosiometri agar dapat dipahami dan lebih berguna, definisi sosiometri adalah,
merupakan metodologi untuk melacak energi vektor dari hubungan antar
pribadi dalam kelompok. Hal ini menunjukkan pola bagaimana individu
berhubungan satu sama lain dalam kelompok tertentu dalam mencapai
tujuan (Criswell dalam Moreno, 1960, hal 140).
Moreno sendiri mendefinisikan sosiometri sebagai the mathematical
study of psychological properties of populations, the experimental technique
of and the results obtained by application of quantitative methods (Moreno,
1953, hal. 15-16). Sosiometri merupakan ilmu matematika untuk mempelajari

11
keadaan psikologis suatu populasi, sebagai teknik eksperimental yang
hasilnya dapat di aplikasikan kedalam metode kuantitatif.
Sosiometri didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang membuat
pilihan dalam hubungan antar pribadi. Kapanpun orang berkumpul, mereka
membuat pilihan--tempat duduk atau berdiri; pilihan tentang siapa yang
dianggap ramah dan yang tidak, siapa yang menjadi bintang dalam kelompok,
siapa yang ditolak, dan siapa yang terisolasi. Moreno menyatakan bahwa,
"Pilihan adalah fakta mendasar yang sedang berlangsung dalam semua
hubungan manusia, pilihan terhadap orang dan pilihan terhadap sesuatu.
Terlepas dari motivasi itu diketahui atau tidak oleh pemilih, apakah rasional
atau irasional. Mereka tidak memerlukan justifikasi khusus selama mereka
spontan dan benar menurut pemilih. (Moreno, 1953, hal. 720).

TUJUAN SOSIOMETRI
Tujuan metode sosiometri
adalah untuk mengukur nilai
stimulus sosial individu atau
dengan kata lain, nilai sosial
mereka atau nilai pribadi mereka
seperti yang dilihat oleh individu lain. Namun demikian, banyak diasumsikan,
bahwa sosiometri hanya mengukur popularitas, karena banyak tergantung
pada kriteria pilihan khusus yang digunakan. Tujuan utama penggunaan

12
teknik sosiometri adalah untuk menilai hubungan antar orang, yang dipercaya
menjadi fungsi kepribadian. Sosiometri sebagai metode untuk menemukan
dan model analisis persahabatan dalam setting kelompok. Sosiometri dapat
pula digunakan sebagai instrumen untuk mendeteksi individu yang
perilakunya dalam setting sosial tidak kongruen.
Lebih lanjut, bahwa pilihan tes sosiometri telah diketahui
berhubungan dengan kesehatan mental, penilaian guru, dan dengan
prestasi, serta pilihan tersebut telah digunakan sebagai indikator
penyesuaian diri individu di dalam kelompok. Pada dasarnya tidak ada
batasan yang diberlakukan terhadap jumlah pilihan siswa, jumlah ini dapat
dibatasi dengan syarat jumlah kriteria yang diajukan relatif bervariasi,
dengan demikian prinsip probabilitas berlaku bagi semua anggota
kelompok. Banyak lagi hasil studi sosiometri yang telah lama dilakukan oleh
Moreno, yang dapat digunakan dalam setting sekolah, militer, kelompok
terapi, dan perusahaan.
Sosiometri didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang membuat
pilihan dalam hubungan antar pribadi. Kapanpun orang berkumpul, mereka
membuat pilihan--tempat duduk atau berdiri; pilihan tentang siapa yang
dianggap ramah, siapa yang menjadi idola dalam kelompok, siapa yang
dipercaya untuk menjaga rahasia, siapa yang dapat membantu mengatasi
kesulitan dan lain sebaginya. Pilihan adalah fakta mendasar yang sedang
berlangsung dalam setiap hubungan manusia, pilihan terhadap orang dan
pilihan terhadap sesuatu. Terlepas dari motivasi itu diketahui atau tidak

13
oleh pemilih, apakah rasional atau irasional. Mereka tidak memerlukan
dasar kebenaran khusus selama mereka spontan dan benar menurut
pemilih.

TERMINOLOGI
Berikut akan dijelaskan beberapa istilah yang sering digunakan dalam
sosiometri, dengan mengetahui berbagai istilah yang digunakan maka akan
mempermudah dalam membuat sebuah
interpretasi dari sebuah sosiogram. Secara garis
besar istilah dalam sosiometri dibagi dalam dua
kategori yakni fenomena individual dan
fenomena kelompok. Sosiogram yang
menampilkan individu sebagai bintang,
terisolasi (isolate), dan misterius (ghost)
merupakan istilah-istilah yang menggambarkan
fenomena individual.
Sosiogram yang menampilkan bentuk-bentuk seperti rantai (chains)
dan gaps/kelompok kecil (islands, chain, triangles, circles) merupakan atribut
interaksi sosial dalam suatu kelompok yang disebut fenomena kelompok.
Istilah-istilah ini dikumpulkan dari berbagai referensi yang relevan untuk dapat
dipahami sebagai upaya mengidentifikasi bagian-bagian penting dalam
sosiometri, dijelaskan sebagai berikut:

14
1. Sosiometri ; metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi struktur
kelompok.

2. Kriteria ; pernyataan/pertanyaan sosiometri.

3. Sosiogram ; istilah yang digunakan pada diagram yang secara visual


menunjukkan struktur sosiometri.

4. Sosiomatriks ; visualisasi deretan kode yang menunjukkan hubungan


dengan arah pilihan secara vertikal dan horizontal, biasanya dibuat dalam
bentuk tabel.

5. Bintang (Star); individu yang menerima jumlah pilihan yang besar pada
sosiometri. Ketika sosiogram menunjukkan banyak individu yang secara
positif memilih orang yang sama, sehingga banyak panah yang
semuanya mengarah kepada individu tertentu, induvidu yang demikian
disebut bintang (stars). Mereka menjadi pusat atau pusat tarik-menarik
(hub of attraction ). Dalam beberapa kasus dengan kriteria negatif
mungkin kita akan menemukan individu yang terpilih sebagai bintang
negatif (negative star).

6. Isolate; jumlah individu yang tersisihkan/terisolasi dari anggota kelompok


yang lain, mereka adalah individu yang belum pernah mendapatkan
pilihan positif dari siapapun didalam sebuah kelompok yang demikian
biasanya didefinisinkan sebagai isolate. Dalam visualisasi sosiogram
biasanya diletakkan diluar pinggiran atau tepi untuk menandai isolate

15
dalam sebuah kelompok. Istilah terisolasi (isolate), biasanya tidak
digunakan untuk menggambarkan individu yang tidak menerima
nominsasi negatif. Individu yang tidak menerima nominasi positif atau
negatif disebut misterius (ghost). Tentu saja, jika tidak meminta
informasi dengan menggunakan nominasi negatife, maka tidak akan ada
perbedaan antara misterius (ghost) dan terisolasi (isolate).

7. Misterius (ghost); seperti dijelaskan di atas bahwa individu yang


misterius (ghost) adalah seseorang yang bahkan tidak diakui sama sekali
di dalam sebuah kelompok. Tak seorang pun yang memilih mereka pada
nominasi positif dan mereka tidak pula menerima pilihan pada nominasi
negatif. Bagaimanapun, mereka telah membuat nominasi. Akibatnya,
mereka mungkin juga tidak dikenal atau tidak diakui keberadaannya di
dalam kelompok.

8. Neglectee ; Individu yang menerima pilihan relatif kecil pada sosiometri.

9. Rejectee ; individu yang menerima pilihan negatif/penolakan.

10. Mutual ; pilihan bolak-balik, atau pasangan; dua individu yang saling
memilih satu sama lain pada kriteria sosiometri yang sama. Pasangan ini
terdiri dari anak-anak yang memilih satu sama lain. Kondisi seperti ini
merupakan fenomena yang diharapkan dalam suasana kelompok.
Semakin banyak hubungan yang menyenangkan di dalam kelompok
dengan demikian memungkinkan akan tercipta iklim sosial positif yang

16
lebih besar ke dalam kelompok. Dengan demikian jelas bahwa, fenomena
pilihan negatif akan membawa situasi berbahaya di dalam kelompok dan
harus dihindari, dalam kondisi tersebut memungkinkan untuk dievaluasi
dengan intervensi sosial yang dilakukan oleh konselor, atau setidaknya
digunakan sebagai pengetahuan yang bermanfaat ketika mereka berada
pada satu kelompok dengan kelompok yang lain.

11. Rantai (Chain); pilihan berurutan seperti A-B-C-D, ketika satu individu
menominasikan individu lain dan pada gilirannya ia menominasikan
individu yang lain begitu seterusnya. Istilah ini biasanya digunakan untuk
menggambarkan pilihan pertama dari nominasi yang diajukan.

12. Gaps ; kelompok kecil--kesenjangan dalam kelompok yakni situasi


dimana sejumlah individu saling memilih pada kriteria sosiometri yang
sama, namun memberikan pilihan yang relatif kecil pada individu diluar
kelompok, seperti pulau (island), segitiga (triangels) dan lingkaran
(circle).

a. Kepulauan (Islands); ketika pasangan saling memilih (mutual choice)


sehingga membentuk kelompok-kelompok kecil yang terpisah dari
pola-pola yang lebih besar, dan anggota dari kelompok ini tidak
dinominasikan oleh siapa pun dalam pola-pola lain, kita
menggambarkan mereka sebagai kepulauan (islands). Perlu dipahami
bahwa istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan pilihan
pertama dari nominasi yang diajukan.

17
b. Segitiga dan Lingkaran (Triangles and Circles); ketika sebuah rantai
datang kembali pada dirinya sendiri oleh karena orang terakhir yang
mencalonkan orang pertama, kita menyebutnya sebagai SEGITIGA jika
hanya melibatkan tiga orang. Jika terdapat lebih dari tiga orang
dengan pola demikian kita menyebutnya sebagai LINGKARAN.

KRITERIA SOSIOMETRI
Kriteria merupakan pertanyaan
atau pernyataan sosiometri dimana
pilihan selalu dilakukan atas dasar
beberapa kriteria. Kriteria mungkin
subyektif, seperti intuisi rasa suka atau
tidak suka terhadap orang pada kesan
pertama. Kriteria yang mungkin lebih
obyektif dan disadari jika diikuti dengan
pengetahuan dari objek yang dipilih
misalnya dalam pemilihan ketua kelas
tentu objek yang dipilih harus memiliki
keterampilan tertentu yang diperlukan untuk tugas yang dimaksud.
Ketika anggota kelompok diminta untuk memilih orang lain dalam
kelompok berdasarkan kriteria khusus, semua orang dalam kelompok tersebut
dapat membuat pilihan dan menjelaskan mengapa pilihan dibuat. Untuk

18
individu yang absen dari sebuah kelompok diperbolehkan untuk dipilih,
namun ditindak lanjuti individu yang absen juga dikenai kriteria pada lain
kesempatan.
Dari keterangan pilihan ini akan muncul pola jaringan di dalam
kelompok tersebut. Gambar yang dihasilkan, seperti peta, yang biasa disebut
jaringan sosiogram. Data untuk sosiogram mungkin juga akan ditampilkan
dalam bentuk tabel atau matriks pada setiap orang yang menjadi pilihan. Data
dalam bentuk table ini disebut sosiomatriks.

PENGEMBANGAN KRITERIA
Pada kriteria tertentu dapat dibuat dengan susunan kebahasaan yanga
verbalis yakni membuat deskripsi fiktif untuk menyamarkan intervensi yang
akan dilakukan dengan teknik sosiometri, cara ini disebut pengembangan
kriteria. Penyajian kriteria tidak selalu disajikan dalam bahasa-bahasa yang
formal, direkomendasikan untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami
dengan rangkaian kata yang menarik, misalnya dalam bentuk narasi fiktif yang
unik dan mudah dipahami oleh anggota kelompok.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari munculnya
kecurigaan anggota kelompok bahwa dirinya sedang diintervensi. Dengan
begitu respon yang diharapkan secara spontan akan diberikan oleh anggota
kelompok dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.

19
Contoh :
1. Suatu saat ada yang memberi Anda tiga kupon gratis untuk
menonton film dibioskop, siapakah teman yang akan Anda pilih
untuk ikut menonton film tersebut bersama Anda.
2. Siapakah tiga orang teman dikelas ini yang akan Anda pilih untuk
menemani Anda jika Anda diberi kesempatan menyaksikan
pertandingan piala dunia.
3. Jika Anda diberi kepercayaan untuk membersihkan kelas, siapakah
yang Anda percaya dapat bekerja sama menyelesaikan tugas
tersebut?

MODEL SOSIOMETRI
Secara umum teknik sosiometri digunakan untuk mengungkap
fenomena ketertarikan, relasi, dan pilihan yang relevan di dalam sebuah
kelompok. Pada teknik sosiometri ada beberapa model sosiometri yang dapat
digunakan. Dimana setiap model digunakan sesuai dengan tujuan
pengungkapan yang diinginkan. Model-model tersebut yaitu: (1) Model
Nominasi, (2) Model Skala Bertingkat dan (3) Model Siapakah Mereka (Whos
who). Berikut disajikan penjelasan dan contoh dari model-model teknik
sosiometri, contoh ini dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan sosiometri.

20
1. Model Nominasi

Pada model nominasi responden diminta untuk memilih nama yang


terbatas dari kelompok mereka. Responden memilih nama dengan jumlah
yang dibatasi misalnya memilih dua atau tiga orang dari teman-teman
mereka yang ada didalam kelas.

Contoh Kriteria Model Nominasi

1. Dengan siapakah Anda ingin belajar matematika bersama-sama ?


2. Siapakah yang Anda sukai untuk bercerita tentang permasalahan yang
Anda alami ?

Jawaban responden

Responden memilih 2/3 orang dari anggota kelompok mereka.

2. Model Skala Bertingkat

Pada model ini responden diberikan daftar nama dari anggota kelompok
mereka dan petunjuk untuk mengisi dalam bentuk skala bertingkat.
Responden diminta untuk memberikan tanda disamping nama anggota
kelompok pada daftar nama. Pemberian tanda menunjukkan tingkatan
sesuai dengan kriteria sosiometri. Perhatikan contoh berikut;

21
Contoh 1. Kriteria Model Skala Bertingkat

Jika Anda
Selalu ingin berteman dengannya ( S )
Kadang-kadang suka berteman dengannya ( K )
Jarang ingin berteman dengannya ( J )

Tuliskan salah satu diantara ketiga tingkatan diatas di depan nama yang
disediakan berikut ini :

Eko Mona Eka


Lala Susi Marfi
Harmoko Bowo Jefri
Fatimah Fani Annisa

Jawaban responden
Responden menuliskan huruf S didepan nama anggota kelompok jika selalu
ingin berteman dengannya. Responden menuliskan huruf K didepan nama
anggota kelompok jika kadang-kadang suka berteman dengannya, begitu
seterusnya.

.S.. Eko .K.. Mona .K.. Eka


.K.. Lala .S.. Susi .J.. Marfi
.S.. Harmoko .J.. Bowo .K.. Jefri
.S.. Fatimah .K.. Fani .S.. Annisa

22
Contoh 2. Kriteria Model Skala Bertingkat

Jika Anda suka dengan kegiatan pada daftar dibawah tulis S, jika Anda tidak
suka tulis T, tetapi jika Anda ragu-ragu tulis R. Tuliskan pilihan Anda di
depan kegiatan tersebut.

Berenang Memimpin Kelompok Mendaki Gunung


Memancing Piknik Main Volly
Badminton Basket Berkemah
Menembak Bersepeda Menanam Bunga

Jawaban responden
Responden menuliskan huruf S jika suka, T jika tidak suka, R jika ragu-ragu
didepan kegiatan pada daftar kegiatan.

.R.. Berenang .S.. Memimpin Kelompok .S.. Mendaki Gunung


.T.. Memancing .S.. Piknik .S.. Main Volly
.R.. Badminton .T.. Basket .S.. Berkemah
.R.. Menembak .T.. Bersepeda .T.. Menanam Bunga

23
3. Model Siapakah Mereka (Whos who)

Pada model ini responden diberikan kumpulan paragraf yang menceritakan


tentang perilaku atau sifat-sifat siswa laki-laki maupun siswa perempuan,
daftar nama dari anggota kelompok mereka dan petunjuk untuk mengisi
dalam bentuk skala bertingkat.

Contoh Kriteria dan Petunjuk

Setelah Anda membaca paragraf tanyakan pada diri Anda apakah ada
teman Anda yang seperti itu. Bila ada tuliskan namanya dibawah paragraf,
jika lebih dari satu tuliskan semua, jika tidak ada beri tanda strip. Kemudian
lanjutkan pada paragraf berikutnya.

1. Dia merasa tidak gembira dan bahagia. Dia tidak suka humor, Dia tidak
pernah senyum/tertawa. Dia termenung dan sedih. Siapakah mereka ?

2. Dia belajar dengan tekun. Mengerjakan tugas dengan baik. Dia suka
membantu orang lain. Mereka serius dan tidak kenal lelah. Pekerjaan
rumah mereka selalu selesai tepat waktu. Siapakah mereka ?

24
Jawaban responden
Responden menuliskan nama yang ada pada daftar nama anggota
kelompok mereka di bawah setiap paragraf. Jika jumlahnya lebih dari
satu maka dituliskan semuanya. Bila tidak ada sama sekali maka tulis
strip.
1. Dia merasa tidak gembira dan bahagia. Dia tidak suka humor, Dia
tidak pernah senyum/tertawa. Dia termenung dan sedih. Siapakah
mereka ?

..Fakri , ..Lala

2. Dia belajar dengan tekun. Mengerjakan tugas dengan baik. Dia suka
membantu orang lain. Mereka serius dan tidak kenal lelah.
Pekerjaan rumah mereka selalu selesai tepat waktu. Siapakah
mereka ?

...Eka , ...Joni... , ...Susi.. , ..Eko..

25
CONTOH SEDERHANA DALAM PERMAINAN
Sebuah contoh sederhana sosiometri yang diterapkan untuk anggota
kelompok dalam sebuah permainan, mereka diminta membuat pilihan atas
kriteria yang sederhana, tetapi bukan kriteria yang mengancam. Misalnya
mintalah pada semua anggota dalam
kelompok untuk berdiri kemudian
katakan : "Siapakah di kelompok ini
yang akan Anda pilih untuk menjadi
ketua kelas dan Anda percaya untuk
membuat peraturan di kelas Anda?,
kemudian letakkan tangan kanan Anda
pada pundak orang yang Anda pilih.
Segeralah berjalan dari tempat Anda
sekarang menuju pada orang yang
menjadi pilihan Anda.
Hanya ada dua persyaratan: (1) Anda hanya dapat memilih satu orang
dan (2) Anda harus memilih seseorang". Biasanya anggota kelompok akan
membuat pilihan mereka dengan sedikit ragu-ragu dan memilih setelah
keraguan dalam dirinya hilang. Latihan ini dapat diulang beberapa kali dalam
periode hanya beberapa menit dengan menggunakan kriteria yang berbeda
setiap kali. Latihan grafis tidak hanya menggambarkan realitas sosial --- dalam
membuat pilihan, tetapi juga kenyataan bahwa berbagai kriteria menimbulkan

26
berbagai pola pilihan. Contoh kriteria sosiometri sederhana semacam ini
mungkin akan membantu mengenali seseorang yang baik dan dipercaya oleh
anggota kelompok untuk memimpin dan mengatur mereka. Sebuah intuisi,
tentang gambaran yang berorientasi pada masa depan seseorang mungkin
akan dapat diidentifikasi dengan kriteria ini.
Apapun kriterianya, orang yang menerima sebagian besar tangan pada
bahunya adalah apa yang dikenal sebagai bintang sosiometri untuk kriteria
yang spesifik. Sosiometri hubungan lainnya yang dapat diamati adalah mutual,
di mana dua orang memilih satu sama lain; rantai, dimana A memilih B, B
memilih C, C memilih D dan seterusnya, dan isolate ketika anggota kelompok
telah memilih satu sama lain, tetapi tidak ada seorang pun di kelompok yang
memilih mereka. Berikut adalah beberapa contoh kriteria yang dapat digunakan
untuk latihan ini : Siapakah di ruang ini yang akan Anda pilih;

1. untuk bertanya tentang komputer ?


2. untuk menghasilkan ide-ide kreatif ?
3. untuk mendukung dalam mengambil keputusan ?
4. untuk menyampaikan pesan Anda dengan akurat ?
5. untuk membantu teman yang kesulitan ?
6. untuk menjalankan usaha yang menguntungkan ?
7. untuk mendapatkan informasi dalam membuat keputusan ?
8. untuk menyimpan sebuah rahasia ?
9. yang memberikan motivasi atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik ?
10. yang telah menunjukkan perubahan dalam satu tahun terakhir ?

27
Latihan tangan dipundak (hands-on) ini dapat sangat bermanfaat untuk
membimbing kelompok berkenaan dengan sosiometri dan tentang realitas
organisasi informal. Sementara kelompok dimasing-masing pola, konselor
dapat meminta kelompok untuk menjelaskan pola, bagaimana pola
mencerminkan kehidupan nyata (real life), dan apa yang akan kelompok
lakukan untuk menutup atas kesenjangan (cleavages) yang terjadi. Para
peserta belajar dengan cepat dan konkrit tentang organisasi informal
disamping organisasi formal mereka. Mungkin salah satu peserta akan
berkata, "Ini menunjukkan bagaimana kita benar-benar merasakan
keberadaan kita dalam kelompok, tapi kami tidak terlalu sering mengatakan
hal ini."

28
CONTOH LAIN YANG LEBIH KOMPLEKS

Misalnya kita ingin tahu


berapa tinggi kepercayaan
antar anggota yang ada di
dalam kelompok kecil dari
enam anggota. Misal nama
anggota kelompok Ann, Bob,
Claire, Don, Edna, dan Fred.
Untuk kepentingan contoh ini,
kita akan menggunakan kriteria
berikut: "Saya percaya orang
ini untuk menjaga rahasia dan
berkomitmen, serta tidak
berdusta atau tidak akan
mengkhianati saya.
Kita menggunakan simbol ( + ) untuk menunjukkan tingkat kepercayaan
tinggi (High Trust), ( O ) untuk menunjukkan tingkat kepercayaan sedang
(Moderate Trust), dan (-) untuk menunjukkan ketidakpercayaan/konflik
(Distrust/Conflict).

29
Berikut hasil wawancara pada setiap anggota kelompok secara
individual. Ketika individu telah membuat hubungan, dan telah menjelaskan
bahwa semua tanggapan akan dijaga kerahasiaannya, dan meminta setiap
orang yang diwawancara untuk menilai setiap orang dalam kelompok
tersebut, berdasarkan kriteria. Katakanlah kita wawancara dengan Ann. Ann
menilai yang lain sebagai berikut :

1. Bob +
2. Claire -
3. Don O
4. Edna +
5. Fred O
Ini berarti bahwa Ann sangat tinggi tingkat kepercayaannya pada Bob,
menunjukkan ketidakpercayaan atau berada dalam konflik dengan Claire,
memiliki kepercayaan sedang pada Don, dan seterusnya. Sewaktu wawancara
kita dapat memperoleh rincian tentang semua hubungan. Kita dapat meminta
Ann, misalnya, mengapa ia tidak percaya / konflik dengan Claire, dan meminta
ide Ann berkaitan dengan Claire tentang apa yang bisa dilakukan untuk
memperbaiki situasi tersebut.
Setelah melakukan semua wawancara dan mendapatkan penilaian dari
setiap orang, langkah berikutnya adalah membuat grafik dari semua
tanggapan ke dalam bentuk sosiomatrik.

30
Berikut adalah contoh table sosiomatriks kelompok diatas :

Anda dapat melihat pilihan Ann dari matrik (chart) yang telah dibuat
Ann pada baris matrik : Ann mempunyai penilaian kepercayaa tinggi ( + ) pada
Bob dalam sel dimana pertemuan antara baris Ann dan kolom Bob, dia
memberikan penilaian sangsi / konflik ( - ) pada Claire dalam sel dimana
pertemuan antara baris Ann dan kolom Claire begitu seterusnya.
Matrik ini banyak sekali memberitahu kita tentang dinamika kelompok.
Dengan sedikit analisa, matrik ini menjadi seperti sebuah x-ray atau cat scan
dari kelompok yang menggambarkan hubungan antar pribadi. Kolom yang
menunjukkan persentase besar pada ( + ) dapat mengidentifikasikan para
pemimpin informal dari kelompok. Kolom yang menampilkan ( - ) dapat
mengidentifikasikan orang-orang yang mungkin keluar dari kelompok dan
mengalami penolakan. Baris yang menunjukkan ( O ) semua atau ( + ) semua
mungkin adalah orang-orang yang menjadi sorotan atau bintang, lalu siapa
orang-orang yang tersisihkan dalam hubungan sosialnya.

31
Pola lain yang penting harus dicari adalah apa yang disebut mutual.
Mutual terjadi jika saya menilai Anda pada tingkat yang sama Anda menilai
saya. Positif mutual adalah ketika keduanya saling menilai ( + ); negatif mutual
adalah ketika keduanya saling menilai ( - ). Positif mutual menunjukkan kondisi
yang menguntungkan dalam kelompok. Negatif mutual menunjukkan wilayah
konflik. Identifikasi mutual negatif memberikan wawasan pada
konselor/terapis ke mana untuk mulai memperbaiki disfungsional sebuah
kelompok. Berikut adalah contoh kolom total, dan kelompok mutual :

Kita dapat melihat bahwa yang menjadi pemimpin informal adalah Bob
dan Edna, karena mereka yang paling banyak menerima ( + ) dan tidak
menerima ( - ). Bila dilihat lebih jauh pada sosiomatrik menunjukkan bahwa
Ann dan Claire ada rasa saling curiga/konflik. Jika ini merupakan kerja
kelompok dan kita diminta untuk meningkatkan fungsi dari kelompok ini, kita
bisa memulai dengan meningkatkan hubungan antara Ann dan Claire sebelum

32
membawa kelompok untuk bersama-sama membangun sebuah kerja
kelompok. Sosiometri untuk membangun sebuah kelompok kecil seperti ini
adalah tugas sederhana, tetapi ketika jumlah orang dalam kelompok tersebut
lebih dari lima atau enam, pekerjaan untuk menuliskan dan perhitungan
semacam ini menjadi sangat membosankan dan memungkinkan terjadi
kesalahan.
Dengan matrik yang besar, identifikasi mutual, dan analisis yang rumit
bisa membuat pusing kepala. Untungnya ada komputer, ada software
otomatis yang mampu melakukan semua perhitungan yang membosankan itu
menjadi lebih mudah walaupun dengan jumlah subjek sosiomatri sampai 60
orang. Perangkat lunak ini tidak hanya memproduksi sosiomatriks sendiri
tetapi juga berguna untuk mengelola beberapa kelompok dan mempermudah
menyusun setiap laporan.

33
PEMILIHAN KRITERIA
Pemilihan kriteria harus disesuaikan atau searah dengan tujuan yang
diinginkan dari intervensi sosial yang akan dilakukan. Seperti di semua koleksi
data dalam ilmu sosial, jawaban Anda tergantung pada pertanyaan yang Anda
berikan. Pertanyaan apa pun akan mendapat informasi yang benar, kecuali
pertanyaan yang ditanyakan membingung-kan atau tidak relevan dengan
tujuan dari intervensi yang diinginkan.
Kriteria yang baik berarti harus mampu
memberikan pilihan kepada setiap orang
dalam format yang sesederhana mungkin.
Misalnya: "Siapa yang paling Anda inginkan
untuk menjadi anggota tim kerja Anda
untuk melakukan presentasi ".
Kriteria harus spesifik, jelas, efektif,
dan terpilah-pilah secara rapi dalam setiap
kata, serta terdengar menarik. Dalam
menanggapi pertanyaan, setiap orang akan memilih berdasarkan interpretasi
dari masing-masing kriteria. Interpretasi ini, atau subkriteria tertentu untuk
pertanyaan ini dapat mencakup: saya ingin orang yang bekerja keras, yang
pandai berbicara, yang bersemangat, yang santun/ramah, yang minoritas dll.
Sebuah pernyataan kriteria yang jelas akan cenderung dapat mengurangi
jumlah interpretasi dan karenanya akan meningkatkan keandalan data.

34
BEBERAPA PRINSIP DALAM PEMILIHAN KRITERIA
1. Kriteria harus dinyatakan cukup dipahami dan semudah mungkin.

2. Responden harus memiliki pengalaman yang aktual, yang merujuk pada


kriteria, apakah responden dalam keadaan telah saling mengenal atau
mereka sedang membangun hubungan yang hangat, jika tidak pertanyaan
tidak akan menimbulkan suatu respon yang signifikan.

3. Kriteria harus spesifik, bukan umum atau kabur. Jika kriteria yang
ditetapkan samar-samar menimbulkan tanggapan yang kabur. Misalnya
kata "persahabatan" sebenarnya merupakan segugus kriteria.

4. Bila mungkin, kriteria harus sebenarnya bukan sekedar hipotesis atau


dugaan sementara.

5. Kriteria yang sangat baik salah satunya adalah jika memiliki potensi untuk
menjadi dasar dalam bertindak. Misalnya, pertanyaan untuk masuk
perguruan tinggi "Siapa yang akan Anda pilih sebagai teman sekamar saat
kuliah nanti?" Kriteria ini memiliki lebih banyak potensi mempengaruhi
subjek untuk bertindak dibandingkan dengan pertanyaan "Siapakah yang
Anda sukai?".

6. Moreno mengemukakan bahwa salah satu kriteria ideal adalah yang


membantu mewujudkan tujuan hidup subjek. Jika prosedur
pengadministrasian identik dengan tujuan hidup subjek, maka ia tidak

35
pernah merasa dirinya telah diintervensi. Diharapkan muncul serangkaian
tindakan yang dilakukan atas kemauan subjek sendiri. Membantu memilih
teman sekamar yang sesuai adalah contoh dari kriteria sosiometri yang
sesuai dengan tujuan hidup subjek.

Jika kriteria direncanakan dengan baik hal ini akan mudah untuk
mendapatkan kerjasama dari subjek yang diuji. Dengan demikian mereka akan
cenderung hadir dan berpikir bahwa pengadministrasian sosiometri yang
dilakukan merupakan sebuah alat untuk membawa keinginan mereka kepada
realisasi yang lebih luas, bahkan tidak hanya sebagai sebuah alat untuk
mengeksplorasi status subjek, lebih jauh lagi sebagai alat yang dapat
membawa kelompok untuk mengekspresikan diri bersama-sama atas dasar
kesukarelaan pada kegiatan yang sedang dilakukan dan ikut terlibat
didalamnya secara sungguh-sungguh. Sebagai aturan umum kriteria harus
berorientasi pada masa depan, menyiratkan bagaimana hasil yang akan
digunakan, dan menentukan batas-batas kelompok (Hale, 1985).

36
CONTOH KRITERIA YANG DIGUNAKAN DALAM SETTING KERJA

(A) Saya percaya orang ini untuk, menjaga rahasia dan komitmen, bekerja dengan
win-win solution, dan tidak berkhianat atau berbuat curang.
+ = Kepercayaan Tinggi ( High Trust )
O = Kepercayaan Sedang ( Moderate Trust )
- = Sangsi / Konflik ( Distrust/Conflict )
(B) Berdasarkan kemampuan untuk bekerja secara efektif sebagai anggota tim, yang
akan Anda pilih untuk bekerja sama dengan Anda pada tim proyek yang penting?
+ = Saya pasti sangat ingin orang ini ada di tim.
O = Saya tidak keberatan memiliki orang ini di dalam tim.
- = Saya pasti akan tidak ingin agar orang ini di tim.

(C) Pertimbangkan setiap rekan kerja Anda di bawah ini dan menilai mereka
seberapa tinggi atau rendah Anda percaya pada diri mereka masing-masing.
+ = Kepercayaan Tinggi ( High Trust )
O = Kepercayaan Sedang ( Moderate Trust )
- = Sangsi / Konflik ( Distrust/Conflict )

(D) Pertimbangkan setiap rekan kerja Anda di bawah ini. Seberapa tinggi tingkat
kepercayaan Anda untuk berbagi perasaan dengan mereka tentang isu-isu di
tempat kerja?
+ = Kepercayaan Tinggi ( High Trust )
O = Kepercayaan Sedang ( Moderate Trust )
- = Sangsi / Konflik ( Distrust/Conflict )

37
Catatan:
Contoh C adalah contoh dari apa yang disebut Moreno near-sociometric
karena kriteria yang agak kabur. Anda "percaya" rekan kerja Anda untuk
melakukan atau tidak melakukan apa? Misalnya menjaga rahasia, atau
melakukan operasi pada saya, pernyataan itu merupakan contoh yang lebih
spesifik.

VALIDITAS
Apakah sosiometri mengukur sesuatu yang benar-benar bermanfaat?
Jane Mouton, Robert Blake dan Fruchter Benjamin adalah orang-orang yang
mengawali membahas aplikasi sosiometri dan menyimpulkan bahwa jumlah
pilihan sosiometri yang cenderung memperkirakan kinerja seperti kriteria
sebagai produktivitas, efektivitas memerangi, pelatihan, kemampuan, dan
kepemimpinan. Hubungan yang juga memegang : jumlah pilihan sosiometri
yang diterima tidak dikehendaki negatif berkorelasi dengan aspek perilaku
seperti kecelakaan-rawan, frekuensi kehadiran karena sakit dan disiplin biaya
"(Mouton, Blake, dan Fruchter dalam Moreno, 1960, hal. 362 - 387). Semakin
sering Anda pilih, semakin kecil kemungkinan Anda untuk memperlihatkan
perilaku yang tidak dikehendaki. Berikut adalah beberapa contoh studi
sosiometri :

38
Satu studi menemukan korelasi positif yang signifikan antara kelompok
dan kohesi sociometric bidang kinerja unit kecil militer perang
(Goodacre, Daniel M., di Moreno, 1960 pp. 548 - 552).

Pengelompokan kembali secara sukarela pada kelompok pekerja


konstruksi berdasarkan pilihan sosiometri menghasilkan tingkat output
unggul, penurunan penjualan bulanan, dan 5% simpanan dari total
produksi. (Van Zelst, RH Sociometrically Selected Work Teams Increase
Production., Personnel Psychology , 1952, 5, 175-186.)

Studi lain dari penyusunan kembali kelompok (regrouping) yang


dilakukan secara sukarela oleh para pekerja di mana pekerja dalam percobaan
kelompok ini memilih mitra pekerjaan mereka sendiri hal ini mengakibatkan
penigkatan kinerja oleh kelompok eksperimental pada faktor kepuasan kerja,
nilai omset, indeks biaya tenaga kerja, indeks biaya bahan.

Peringkat sosiometri menunjukkan rekan kerja yang disukai untuk


bekerja sebagai mitra kerja dan lainnya yang terkait dengan kegiatan
berkorelasi positif terhadap sikap dan bekerja dengan kualitas dan
kuantitas kinerja pada pekerjaan. (Springer, Doris. Ratings of
Candidates for Promotion by Co-workers and Supervisors. Journal of
Applied Psychology , 1953, 37, 347-351; Van Zelst, RH Worker Popularity
and Job Satisfaction. Personnel Psychology , 1951, 4, 405 - 412).

39
APLIKASI SOSIOMETRI DALAM SETTING PEKERJAAN
Berikut ini merupakan proses yang khas pada intervensi sosiometri
yang dilakukan dalam suatu organisasi dengan langkah-langkah dasar sebagai
berikut :
1. Identifikasi kelompok untuk dibahas;
2. Mengembangkan kriteria;
3. Membangun hubungan yang hangat (rapport/warm-up);
4. Mengumpulkan data sosiometri;
5. Menganalisa dan menafsirkan data;
6. Feedback (a) untuk individu, sebelum bertemu dalam satu kelompok, (b)
pengaturan dalam satu kelompok;
7. Mengembangkan dan melaksanakan rencana tindakan;
8. Pos - test.

Banyak orang telah menggunakan sosiometri dalam pengaturan


perusahaan untuk mendiagnosa masalah, untuk mempengaruhi
perkembangan kelompok, dan untuk mengukur hasil intervensi
pengembangan organisasi. Dalam satu contoh (Hoffman dkk, 1992),
menggunakan data sosiometri kelompok kerja untuk membantu mendiagnosa
masalah-masalah mereka sendiri dan sebagai dokumentasi efektifitas
intervensi. Pre atau post pengukuran sosiometri menunjukkan bahwa
antagonisme setengah berkurang dan high trust juga meningkat 19% selama
intervensi.

40
Contoh lain untuk membantu kelompok dengan "teambuilding".
Dimulai dengan mewawancarai sembilan anggota kelompok dan
mengumpulkan penilaian sosiometri dari masing-masing anggota. Sebuah
analisis dari data sosiometri menunjukkan bahwa "tim yang bermasalah"
adalah tim yang terdapat konflik antara dua orang di dalam tim. Dengan
memberikan umpan balik sosiometri secara individual untuk setiap anggota
tim, setiap orang mengatakan di mana ia berperan dalam kaitannya dengan
kegiatan di dalam kelompok. Data sosiometri yang didapatkan dengan
melakukan hal ini tanpa melanggar kerahasiaan. Setiap orang menerima
laporan individual. Hasil laporan pada pie-chart menunjukkan persentase
pilihan positif, negatif dan netral yang diterima oleh orang tersebut. Dari data
wawancara juga mampu memberikan setiap orang positive reinforcement
untuk memperkuat perilaku efektif dan pelatihan khusus untuk perbaikan
perilaku tidak efektif, sekali lagi tanpa melanggar kerahasiaan.
Data sosiometri akan sangat mengesankan individu yang berada dalam
konflik sehingga mereka dapat ditindak lanjuti dengan pertemuan kelompok
dan menyelesaikan konflik mereka sendiri. Tidak harus mengadakan sesi
"teambuilding. Waktu yang digunakan semakin singkat dan produktif. Pasca
ujian dengan instrumen sosiometri negatif menunjukkan bahwa pilihan yang
dibuat oleh kelompok telah jatuh dari 11 menjadi nol. Pilihan netral hilang dari
16 sampai 21 dan pilihan positif meningkat 45 sampai 50. Umpan balik
Informal dari sekretaris kelompok dikonfirmasikan bahwa hal itu "benar-benar
baik".

41
Tutorial Sosiometri
dengan aplikasi komputer

42
CARA MENGINSTAL PROGRAM AGNA SOSIOMETRI

1. Masukan CD Program
Agna, jika autorun
berjalan dengan baik
maka akan muncul
layar instalasi secara
otomatis, klik Accept
untuk meneruskan
proses instalasi, lihat
gambar disamping;

2. Kemudian Klik Install


untuk meneruskan
proses instalasi, lihat
gambar disamping;

43
3. Proses instalasi sedang
berjalan. Instalasi dilakukan
1
sebanyak 2 kali. Untuk
instalasi yang pertama
adalah menginstal software
Java Runtime, lihat gambar
disamping;

Klik Install

44
4. Proses install pertama sedang berjalan.

Selesai klik close

45
5. Proses install kedua sedang 1
berjalan, lihat gambar 1. Jika
proses install sudah selesai,
maka program Agna
Sosiometri akan berjalan
secara otomatis dengan
tampilan seperti pada
gambar 2.

46
CARA MENGGUNAKAN PROGRAM AGNA

47
1. Berikut ini adalah tampilan program Agna, untuk mengetahui fungsi
tombol-tombolnya lebih jauh silahkan dipelajari secara mandiri.

Kolom TollBar Kolom Tombol Menu

Font untuk mengatur


Layar entri data jenis huruf Output area
pilihan

Bar untuk menggeser


layar kekanan-kekiri

48
2. Mengentri data sosiometri; caranya klik pada cell kemudian tuliskan
angka 1 untuk pilihan pertama, angka 2 untuk pilihan kedua dan
seterusnya.
1

Klik pada Cell

Tuliskan kode 1
untuk pilihan
pertama

Lakukan proses entri data dengan teliti hingga selesai, dengan langkah
seperti gambar diatas.

49
3. Mengganti kode angka dengan nama; caranya klik pada cell kode, maka
akan muncul layar entri nama; lihat gambar berikut;

Klik disini
Tuliskan nama disini,
kemudian klik OK

50
4. Menambah jumlah anggota kelompok; untuk menambah jumlah
anggota kelompok klik icon pada jendela entri data sosiometri, lihat
gambar berikut;
Klik disini

Pilih jumlah yang


diinginkan, kemudian
klik OK

51
5. Menghapus anggota kelompok; buka jendela sosiogram klik icon yang
akan dihapus tekan delete pada keyboard, maka kolom entri pada
jendela entri data sosiometri akan terhapus. Lihat gambar berikut;

52
6. Membuat sosiogram; jika entri data sudah selesai untuk membuat
sosiogram klik icon pada toolbar, lihat gambar dibawah ini;

Tampilan Layar
Sosiogram

Klik disini

53
7. Merubah bentuk sosiogram Circular Layout; untuk merubah bentuk
sosiogram Circular Layout lihat gambar berikut;

Klik disini
untuk
sosiogram
Circular
Layout

54
8. Merubah bentuk sosiogram Random Layout; untuk merubah bentuk
sosiogram Random Layout lihat gambar berikut;

Klik disini
untuk
sosiogram
Circular
Layout

55
9. Merubah icon sesuai dengan jenis kelamin; lihat gambar berikut;

Klik Node pada sosiogram

1
Klik Node > Face > pilih
iconnya

56
10. Tampilan sosiogram telah selesai;

57
11. Mengeksport gambar menjadi file gambar dengan ekstensi JPEG;

Klik disini untuk Eksport gambar sosiogram

Pilih tempat penyimpanan gambar

Rubah ekstensi gambar menjadi JPEG,


kemudian klik Save

58
12. Memperbesar gambar sosiogram; lihat gambar berikut;

Klik disini untuk memperbesar gambar sosiogram

Ganti angka untuk merubah


ukuran sesuai keinginan

59
13. Fungsi beberapa toolbar pada jendela sosiogram;

Merubah warna garis

Untuk menhilangkan dan


memunculkan label Untuk memberi jarak dua
garis pada mutual choice

60
14. Fungsi beberapa toolbar pada jendela entri data sosiomatriks;

Analisis data
statistik
Membuka file Mengganti
jenis huruf

Menyimpan file Melihat sosiogram Menyimpan file


dalam bentuk text
atau html
Membuat lembar baru

61
REFERENSI & SUMBER UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT

A. Muri Yusuf. 2005. Dasar-dasar dan Teknik Evaluasi Pendidikan.


Padang, UNP Press.

Blatner, Adam, MD. 2006. Sociometry : Dynamic Network .


http://www.blatner.com/adam/pdntbk/sociomnotes.htm

Farrah Dina Yusop, Hamidah Sulaiman, Siti Salina Abdullah._____ .


Information Communication Technology (ICT) Competencies for
Counselors. http://jtc.colstate.edu/Vol5_1/Yusop.htm

Hale, Ann E. 1985. Conducting Clinical Sociometric Explorations: A Manual .


Roanoke, Virginia: Royal Publishing Company.

Hoffman, Chris. 2001. Introduction to Sociometry.


http://www.hoopandtree.org/sociometry.htm
Hoffman, Chris, Wilcox, L., Gomez, E. & Hollander, C. 1992. Sociometric
Applications in a Corporate Environment, Journal of Group
Psychotherapy, Psychodrama & Sociometry, 45, 3-16.

62
Hollander, Carl E. 1978. An Introduction to Sociogram Construction. Denver,
Colorado: Snow Lion Press, Inc. Available at the Colorado
Psychodrama Center, 350 South Garfield, Denver CO, 303-322-8000.

Moreno, Jacob Levy .1934, Revised edition 1953. Who Shall Survive? Beacon,
NY: Beacon House.

Moreno, Jacob Levy. 1960. The Sociometry Reader . Glencoe, Illinois: The Free
Press.

Northway, Mary L. 1967. A Primer of Sociometry . Toronto: University of


Toronto Press.

.., 2010. Agna.


http://gvsr.polytech.univ-nantes.fr/GVSR/task?action=sheetview&key=agna

63
BIODATA DIRI

Eko Susanto
Pendiri Konseling Center Indonesia (KCI), sebuah situs dan blog
yang konsisten memberikan informasi tentang Bimbingan dan
Konseling khususnya di Indonesia. KCI berdiri sejak November
2007 yang dirintis atas kepedulian untuk kemajuan Bimbingan
dan Konseling di Indonesia. Aktif pada organisasi Pramuka sejak
masa sekolah di SDN 2 Gunung Sulah, SLTPN 22 Bandar
Lampung, SMKN 2 Bandar Lampung.
Pria kelahiran Lampung 13 September 1983 merintis KCI saat masih
dibangku kuliah Sarjana (S1) pada Program Studi Bimbingan dan Konseling di
Universitas Lampung, lulus pada tahun 2008. Sejak saat itu sampai saat ini tetap
aktif mengikuti perkembangan teknologi terapan dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Kemudian mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi Pendidikan
Profesi Konselor (PPK) di Universitas Negeri Padang, lulus pada tahun 2009,
bersamaan dengan pendidikan profesinya beliau juga tercatat sebagai mahasiswa
Pascasarjana Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Negeri Padang.
Pak Eko, Kak Eko dan Mas Eko panggilan yang akrab dilontarkan kepadanya
yang juga aktif sebagai pembicara pada seminar-seminar local dan nasional. Disela-
sela kesibukkannya selalu disempatkan untuk menulis, membaca dan menjadi
Konselor di dunia cyber. Tak sedikit karya-karyanya yang membuat namanya sangat
akrab dihalaman pertama Om Google. Dengan segala kekurangan dan semangat
untuk terus belajar kata motivasi yang sering diucapkan adalah SUKSES serta
kalimat Teruskan Perjuangan yang terucap sebagai sapaan akrabnya.

64
SEMOGA BERMANFAAT

Konseling Center Indonesia


http://konselingcenter.co.cc
http://eko13.wordpress.com
ekobkunila@gmail.com

65

You might also like