You are on page 1of 11

TUGAS UTS MPK ALTERNATIF

MAHESA ANDIKA SETIAWAN (ANDIKA EX. KANGEN BAND) MENJADI


KADER DPD PARTAI DEMOKRAT LAMPUNG ?

(ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN VIVA.CO.ID & DETIK.COM)

Oleh :

Nama : Angga Prastiyo

Nim : 14030116410022

Konsentrasi : Kebijakan Media

Dosen : Dr. Turnomo Rahardjo

JURUSAN MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2017
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masyarakat Lampung dibuat gempar, pada tanggal 20 Maret 2017 lalu ketika secara
tiba tiba Partai Demokrat Lampung mengumumkan & melantik Andika Mahesa atau
sering dipanggil Andika eks. Kangen Band sebagai wakil ketua Bidang Seni dan Budaya
DPD Partai Demokrat. Selain melantik Andika DPD Partai Demokrat juga melantik Kiki
vokalis The Potters sebagi ketua Bidang Seni dan Budaya. Andika Mahesa atau Mahesa
Andika Setiawan dikenal sebagai vokalis dari grup band beraliran Melayu, Kangen
BandSelain melantik Andika DPD Partai Demokrat juga melantik Kiki vokalis The Potters
sebagi ketua Bidang Seni dan Budaya. Andika Mahesa atau Mahesa Andika Setiawan
dikenal sebagai vokalis dari grup band beraliran Melayu, Kangen Band.

Gambar 1. Sebelah kiri Kiki The Potters (ketua bidang seni DPD partai Demokrat Lampung), sebelah
kanan Andika Eks.Kangen band (wakil ketua bidang seni DPD partai Demokrat Lampung)

Andika adalah salah satu dari mantan personel Kangen Band yang tak selamat dari
terali besi karena terjerat kasus narkoba. Sebelumnya, pada bulan Juni 2010, Andika juga
pernah berurusan dengan polisi terkait kasus pemukulan yang dilakukannya pada teman
sekampungnya sendiri yang dicurigai mengambil laptop miliknya. Atas kejadian ini,
Andika pun ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan dan dikenakan hukuman wajib
lapor setiap hari Senin dan Kamis. Karena tak puas akan hukuman yang dijatuhkan pada
Andika, korban kemudian kembali mendatangi Polda. Kasus ini kemudian berlarut-larut
sampai pada bulan November 2010 Andika divonis 7 bulan penjara. Namun sampai
Desember, kasus ini masih terus berlanjut. Masih belum selesai kasusnya dengan teman
sekampungnya, Andika sudah ditimpa masalah lagi. Di bulan Desember 2010 juga, sang
istri, Ade Bunga, yang mengaku ditelantarkan tiba-tiba menggugat cerai Andika, seiring
dengan beredarnya foto Andika dengan wanita lain. Perceraian Andika dengan istrinya
Bunga pun terjadi lantaran Andika tidak lagi memberikan nafkah lahir dan batin kepada
anak dan istrinya tersebut. Selain itu, sempat diberitakan pula bahwa sang istri Bunga, juga
telah mempunyai kekasih lain 16 Desember 2011, Andika diputus bersalah oleh Majelis
Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dan dijatuhi hukuman 4 bulan penjara dengan
masa percobaan selama 8 bulan. Kasus ini juga membuat Andika kehabisan materi.
Pasalnya, selama kasus masih digantung, Andika tidak bisa menerima job manggung dan
tak mendapat penghasilan. Bertubi-tubi masalah yang menimpanya, yang paling berat
adalah tuduhan penggunaan narkoba yang mengarah pada dirinya di awal tahun 2011.
Bersamaan dengan dimulainya proses perceraian Andika dengan sang istri, sejak Januari
dia pun harus menjalani pemeriksaan terkait masalah ini. Maret 2011 dari hasil periksa
laboratorium, Andika terbukti mengonsumsi ganja. Bersama personel Kangen Band yang
lain, Izzy, Andika harus menjalani rehabilitasi di Lido, Sukabumi dan dibebaskan dari
jeratan hukum kasus narkoba. Setelah dua bulan menjalani rehabilitasi, Andika dan Izzy
resmi ditahan di Rumah Tahanan Cabang Salemba, Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pada
hari Rabu, 11 Mei 2011, setelah dilakukannya penyerahan tahap dua berkasnya dari Badan
Narkotika Nasional ke kejaksaan.

Sementara itu partai Demokrat merupakan salah satu partai besar yang ada di
Indonesia. Partai Demokrat dideklarasikan dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional
(Rakemas) Pertama pada tanggal 18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.
Saat ini partai Demokrat di ketuai oleh mantan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang
Yudhoyono. Partai Demokrat mencatat ada 34 DPD yang tersebar di Indonesia, tanpa
terkecuali Lampung.

Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini mencoba menggali praktek artis
berkecimpung pada dunia politik di Indonesia dengan melakukan analisis framing
pemberitaan Andika Eks. Kangen Band yang sarat dengan muatan politik. Akhir akhir ini
banyak artis yang terjun ke dunia politik. Fenomena Artis atau public figure terjun ke dunia
politik bukan hal yang baru lagi dalam kancah dunia perpolitikan Indonesia. Entah apa
motivasi para artis untuk terjun di dunia politik, baik dengan ditunjang kapasitas atau
mengandalkan popularitas semata. Panggung perpolitikan didominasi oleh para selebritis,
khususnya bangku legislatif. Akan tetapi tidak hanya disitu saja, selebriti politik pun
menjajal untuk menjadi kepala daerah di daerah asal masing-masing. Tentu saja hal ini
menarik untuk dibahas karena menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat. Dunia
keartisan dan dunia politik memang jauh berbeda. Maka, masyarakat khawatir jika para
artis menjadi politisi akan berdampak pada skala nasional pemerintahan. Dengan latar
belakang keartisan tanpa ada latar belakang perpolitikan, hal ini menjadi penilaian
tersendiri bagi masyarakat tentang pantas atau tidaknya seseorang memimpin. Selain ada
yang bertentangan ada pula yang setuju-setuju saja. Fenomena selebritis politik sebenarnya
telah terjadi di setiap negara. Peran pekerja seni memberikan warna yang lain dalam
perpolitikan. Panggung perpolitikan semakin ramai dan seolah-olah tak terbendung lagi.

1.2 Perumusan Masalah

Mengapa artis atau selebriti masuk panggung politik? Televisi menjadi medium
sempurna bagi selebiriti untuk mendulang kemasyhuran dan citra diri. Sementara sistem
pemilihan langsung telah membuat selebriti yang sudah populer dan dikenal publik menjadi
pilihan masyarakat. Popularitas artis memang berpotensi mendulang suara bagi partai
politik. Namun tugas kader ketika terpilih menjadi wakil rakyat adalah mewakili aspirasi
dan kepentingan masyarakat. Ketika seorang selebriti akan melangkah menjadi wakil
rakyat, sudahkah mereka memiliki kemampuan itu?. Berkaitan dengan hal tersebut,
persoalan yang coba dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana Viva.com dan
Detik.com membingkai kasus artis berkecimpung pada dunia politik yang dilakukan
oleh Andika eks. Kangen Band?.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pemberitaan Andika


eks Kangen Band dalam praktek jurnalisme yang dilakukan media online Detik.com dan
Viva.com, sekaligus mengidentifikasi perbedaannya.

1.4 Kerangka pemikiran teoritis


1.4.1 State Of The Art
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka
penyusunan penelitian ini untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti-
peneliti terdahulu. Beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian analisis framing
di media massa adalah sebagai berikut:
No Penulis / Peneliti Judul Instansi / Penerbit Tahun Keterangan

1 Nurul Hasfi, S.Sos, MA Laporan Penelitian Ilmu Komunikasi Undip 2011 Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan
Analisis Framing Semarang penulis terhadap kasus Malinda Dee (MD),
Pemberitaan Malinda pelaku kejahatan yang dalam pemberitaan
Dee Di Detikcom, tentang dirinya memunculkan pemberitaan yang
Majalah Tempo Dan bias karena keluar dari konteks permasalahan.
Metro Tv Berita banyak fokus terhadap daya tarik fisik
MD, perilaku dan kehidupan pribadinya.
Penelitian ini menyimpulkan ada enam
representasi untuk MD yaitu (1) Perempuan
tidak benar (bad woman; bad wife; bad
mother), (2) Orang yang kalah (a loser) yang
Sedang Menjalani Karma, (3) Monster mistik
(Mythical Monster), (4) Barbie, boneka yang
menyimbolkan kemersialisme, (5) Perempuan
yang memiliki kelainan psikologi, (6) Orang
yang menjadi obyek humor.

2 Ricky Alkat Seftiano Analisis Framing eJournal llmu 2014 Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan
Pemberitaan Pemilihan Komunikasi, 2014, 2 (4) Gubernur Kalimantan Timur 2013 Surat kabar
Gubernur Kalimantan : 1-14 ISSN 0000-0000, Kaltim Post dan Tribun Kaltim Pada Masa
Timur 2013 Pada Masa ejournal.ilkom.fisip- Kampanye dibawah bimbingan Bapak Drs. H.
Kampanye unmul.ac.id Burhanudin, M.Si dan Drs. Ghufron, M. Si.
Alasan penulisan memilih judul ini karena ingin
mengetahui perbedaan framing berita mengenai
pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2013
pada masa kampanye yang dikemas oleh Kaltim
Post dan Tribun Kaltim pada tangal 24 Agustus
6 September 2013. Adapun rumusan masalah
dalam penilitan ini adalah bagaimana Framing
Surat Kabar Kaltim Post dan Tribun Kaltim
mengenai pemberitaan Pilgub Kalimantan
Timur 2013 pada masa kampanye tersebut
menurut model Pan dan Kosicki?
1.4.2 Selebritis Politik Dalam Realitas Sistem Budaya Politik
Istilah Celebrity politic atau yang lebih kita kenal sebagai selebritis politik
telah menjadi bagian dalam dunia perpolitikan di dunia khususnya di Indonesia. Dari
tahun ketahun dunia pemilihan umum diramaikan oleh wajah-wajah populer artis.
Bagi kalangan para artis sosialisasi menjadi hal yang tidak terlalu berat. Dengan
modal popularitas yang mereka miliki sosialisasi dalam era pemilihan ketua daerah
atau pemilihan untuk wakil legislatif. Cara kampanye yang digunakan para politisi di
Indonesia adalah dengan berbasis media, baik media televisi, internet dan spanduk.
Hal ini sudah mempengaruhi budaya kampanye di Indonesia. Kampanye dengan
melalui media internet dilakukan dengan bantuan jejaring sosial seperti friendster,
facebook, dan bloger dinilai lebih efektif bagi pemilih muda. Ada sebuah artikel yang
berjudul "Celebrity Politicians: Popular Culture and Political Representation"yang
ditulis oleh John Street. Pada dasarnya menjadi hak selebritis untuk mengandalkan
penampilan fisik dan kepopulerannya untuk masuk ke dunia politik. Namun menurut
street, selebritis yang memasuki dunia politik belum tentu layak dalam profesi
barunya sebagai politisi. Menurut street istilah selebritis politik tidak dapat
digeneralisasikan karena terdapat dua pemahaman tentang hal tersebut. Pemahaman
yang pertama bahwa selebritis politik yang sepenuhnya menggunakan sisi
keartisannya, dan pemahaman yang kedua bahwa selebritis politik yang sepenuhnya
meninggalkan sisi keartisannya dalam arti ia sepenuhnya menekuni aktivitas sebagai
aktivis politik yang menyuarakan perdamaian dan kritis dalam menilai kebijakan.
Sistem budaya perpolitikan di Indonesia menganut sistem multipartai. Hal ini
disebabkan oleh keanekaragaman masyarakat di Indonesia mulai dari ras, agama,
suku bangsa. Dalam politik multi-partai golongan-golongan masyarakat cenderung
menyalurkan ikatan-ikatan terbatas dalam satu wadah. Maka tidak heran dalam sistem
politik multi-partai sering kali partai yang tidak cukup kuat bertemu untuk
membentuk koalisi dengan partai-partai lain. Partai politik mempunyai fungsi sebagai
sarana pengrekrutan politik. Dalam fenomena ini partai politik memanfaatkan
fungsinya sebagai tempat pengrekrutan para selebritis yang ingin menggunakan
haknya untuk ikut serta dalam dunia perpolitikan. Mekanisme yang terjadi dalam hal
ini adalah partai politik mencari dan mengajak orang yang dinilai berbakat untuk turut
aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai. Maka akan memperluas
partisipasi politik. Partai politik menarik dari golongan selebritis dan golongan muda
untuk dididik menjadi kader untuk masa yang akan datang serta menjaga eksistensi
partai politik tertentu. Pro dan kontra dalam keterlibatan selebritis dalam panggung
perpolitikan di dalam masyatakat akan terus berlangsung jika budaya popular yang
kita anut telah terlepas dari diri kita.
1.4.3 Analisis Framing
Analisis framing adalah salah satu metode analisis media, seperti halnya analis
isi dan analisis semiotik. Framing secara sederhana adalah membingkai sebuah
peristiwa. Menurut Sobur (2001:162) dalam buku teknik praktis yang di tulis oleh
Rachmat Kriyantono mengatakan bahwa analisis framing digunakan untuk
mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika
menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang dan perspektif itu pada akhirnya
menetukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan
serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Framing merupakan metode penyajian
realitas dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total,
melainkan dibelokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan terhadap aspek
aspek tertentu dengan menggunakan istilah istilah yang punya konotasi tertentu
dengan bantuan foto / karikatur dan alat ilustrasi lainnya (sudibyo, 2001 : 186).
Jadi, analisis framing ini merupakan analisis untuk mengkaji pembingkaian
realitas (peristiwa, individu, kelompok dll) yang dilakukan media. Pembingkaian ini
merupakan proses kontruksi yang artinya realitas dimaknai dan direkontruksi dengan
cara dan makna tertentu. Framing digunakan media untuk menonjolkan atau memberi
penekanan aspek tertentu sesuai kepentingan media. Akibatnya hanya bagian tertentu
saja yang lebih bermakna, lebih diperhatikan, dianggap penting dan lebih mengena
dalam pikiran khalayak. Banyak model dalam analisis framing antara lain dari Murray
Edelman, Robert N. Entman, Wiliam A. Gamson maupun Zhongdang Pan dan Gerald
M. Kosicki.

1.4.4 Model Analisis Framing Robert Entman


Robert Entman melihat framing dalam dua dimensi besar yaitu seleksi isu dan
penekanan / penonjolan aspek aspek tertentu dari realitas atau isu. Seleksi isu
berkaitan dengan pemilihan fakta. Dari realitas yang komplek dan beragam, aspek
mana yang diseleksi untuk ditampilkan. Dari proses ini selalu terkandung di
dalamnya ada bagian berita yang dmasukkan, tetapi ada juga berita yang dikeluarkan.
Tidak semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan, wartawan memilih aspek tertentu
dari suatu isi.
Entman (1991) menggambarkan pelaporan AS dari dua tragedi udara dimana
tindakan milier menyebabkan kematian sejumlah besar rakyat sipil. Salah satunya
adalah pesawat terbang Korea (KAL 007) yang ditembak jatuh oleh pesawat Soviet
pada tahun 1983 dan lainnya adalah penerbangan sipil Iran (Iran Air 655) yang
ditembak jatuh pada tahun 1988 oleh kapal angkatan laut AS di teluk Persia. Peristiwa
tersebut dilaporkan dengan cara yang cukup berbeda, yaitu dengan cara
mencerminkan baik etnosentrisme dan tekanan Internasional pada saat itu. Cara
pelaporan dalam kata, nada dan pembuatan masalah, membentuk kerangka yang
berbeda yang dibahas.

KAL 007 Iran Air 655

Motif Disengaja Kesalahan

Nada pelaporan Emosional / manusia Netral / teknis

Karakteristik Sebuah serangan Tragedi

Tabel 1. Perbedaan framing dalam media AS dari perbandingan 2 bencana udara yang masing
masing disebabkan tindakan militer AS dan Soviet.

1.5 Metode Penelitian


1.5.1 Paradigma

Paradigma merupakan sesuatu yang wajib dilakukan peneliti agar pelitiannya


dapat menempuh alur berfikir yang dapat mencapai tujuannya. Melalui paradigma
pula seseorang peneliti akan memiliki cara pandang yang menuntunnya pada saat
penelitian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis framing
dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut paradigma konstruktivisme,
realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada semua
orang yang biasa dilakukan oleh kaum klasik dan positivis. Paradigma
konstruktivisme menilai perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan
perilaku alam, karena manusia bertindak sebagai agen yang mengkonstruksi dalam
realitas sosial mereka, baik itu melalui pemberian makna ataupun pemahaman
perilaku dikalangan mereka sendiri. Kajian paradigma konstruktivisme ini
menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya, dan
berusaha memahami dan mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman si
subjek yang akan diteliti.

1.5.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua subjek penelitian yang menggunakan situs /


portal berita online, yaitu Viva.co.id dan detik.com adalah 2 situs berita yang juga
selalu aktif dalam memberitakan isu-isu politik. Akan tetapi, tidak dipungkiri bahwa
baik viva.co.id maupun detik.com dalam membingkai dan mengemas sebuah berita
memiliki konsep yang berbeda dalam membingkai sebuah berita/peristiwa. Dan juga
kedua situs tersebut memiliki jaringan yang cukup kuat dalam media, dimana
viva.co.id berada dibawah Abu Rizal Bakrie yang juga pemilik Tv One dan ANTV.
Sedangkan detik.com sendiri berada dibawah Chairul Tanjung yang juga pemilik
Trans Group. Abu Rizal Bakrie merupakan Ketua Umum dari partai Golkar.
Sedangkan Chairul Tanjung merupakan teman akrab Susilo Bambang Yudhoyono
yang merupakan Ketua Umum partai Demokrat.

1.5.3 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data berupa teks, foto, cover berita, grafis, gambar
bergerak (video) maupun simbol-simbol yang merepresentasikan orang orang,
tindakan-tindakan dari peristiwa yang menjadi obyek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Baran J. Stanley, Dennis K. Davis (2014) Teori Komunikasi Massa edisi 5 Dasar, pergolakn,
dan Masa Depan, Salemba Humanika, Jakarta

Flora Elina (2014), Analisis Framing Berita Calon Presiden Ri 2014 2019 Pada Surat Kabar
Kaltim Post Dan Tribun Kaltim. E Journal Ilmu Komunikasi, Universitas
Mulawarman.

Hasfi Nurul (2011), Analisis Framing Pemberitaan Malinda Dee Di Detikcom, Majalah
Tempo Dan Metro Tv. Laporan Penelitian, Undip Semarang

Kriyantono Rachmat,(2006), Teknis Praktis Riset Komunikasi. Penerbit Kencana


Prenadamedia Group. Jakarta

Mawardi Gema (2012), pembingkaian Berita Online (analisis Framin berita mundrnya surya
paloh dari partai golkar di mediaindonesia.com dan vivanews.com tanggal 7
september 2011), Skripsi, Universitas Indonesia, Jakarta.

McNair Brian (2011), An Introduction To Political Communication, taylor & francis Group.
Newyork

McQuail Denis (2011) Teori Komunikasi Massa. Salemba Humanika. Jakarta

Seftiano Ricky Alkat (2014) Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Gubernur Kalimantan
Timur 2013 Pada Masa Kampanye. E Journal Ilmu Komunikasi, Universitas
Mulawarman

Sobur Alex (2012). Analisis Teks Media. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Online

Alexa http://www.alexa.com/topsites/countries/ID diakses pada tanggal 30 Maret 2017

Detik https://news.detik.com/berita/d-3451842/andhika-eks-kangen-band-dilantik-jadi-
pengurus-demokrat-di-lampung diakses pada tanggal 30 Maret 2017

Viva http://politik.news.viva.co.id/news/read/896119-andika-kangen-band-jadi-pengurus-
partai-demokrat diakses pada tanggal 30 Maret 2017

You might also like