You are on page 1of 5

PONDASI CAISSON

(Studi Kasus Proyek Pembangunan Pondasi Caisson Gedung C Fakultas


Mipa Uns)

A. PENGERTIAN PONDASI CAISSON (SUMURAN)


Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi
dangkal dan pondasi tiang digunakan apabila tanah dasar terletak pada
kedalaman yang relatif dalam.
Berikut adalah langkah-langkah memasang pondasi sumuran:
1. Pembersihan area pengerjaan
2. Buatlah galian tanah dengan ukuran sesuai diameter pipa beton di lokasi
yang akan dibangun pondasi dengan menggunakan cangkul. Untuk
mempermudah pekerjaan penggalian tanah, pakai cangkul yang memiliki
pegangan lebih pendek.
3. Setelah galian tanah telah mencapai kedalaman sekitar 80-100 cm,
masukkan pipa beton yang pertama ke dalamnya. Hati-hati saat
memindahkan pipa beton ini dan pastikan tepat masuk ke dalam lubang
galian tanah.
4. Lanjutkan kembali penggalian tanah di tempat rencana pembuatan
pondasi tersebut. Ingat, lakukan pekerjaan ini dengan lebih hati-hati
mengingat sudah ada pipa beton di dalamnya. Jangan khawatir, selama
Anda meneruskan penggalian tanah, pipa beton akan turun levelnya
sesuai dengan kedalaman permukaan tanah di dalam lubang galian.
5. Pekerjaan penggalian tanah dihentikan setelah mencapai lapisan tanah
yang keras. Biasanya lapisan tanah ini berada di kedalaman yang
berkisar antara 2-3 meter.
6. Setelah itu, masukkan pipa beton kedua ke dalam lubang galian tepat di
atas pipa yang pertama. Masukkan lagi pipa berikutnya hingga
ketinggian susunan pipa beton setara dengan level permukaan tanah. Cek
sekali lagi untuk memastikan pipa-pipa beton tersebut tersusun dengan
benar.
7. Agar susunan pipa-pipa beton terangkai kuat, Anda bisa menambal
celah-celahnya dengan adukan semen dan pasir. Biarkan tambalan ini
selama beberapa saat agar mengering sebelum Anda benar-benar
menutup sumuran.
8. Buat adukan beton sebagai pengisi pondasi sumuran yang terdiri atas
semen, pasir, kerikil, dan air. Pastikan semua bahan-bahan ini tercampur
rata sebelum digunakan.
9. Masukkan batu kali terlebih dahulu ke dalam sumuran hingga
ketinggiannya mencapai 50 cm. Tuangkan adukan beton di atasnya. Atur
sedemikian rupa agar adukan beton ini bisa masuk ke celah-celah
tumpukan batu kali dan mengikatnya.
10. Masukkan lagi batu-batu kali ke dalam sumuran tadi sampai
ketinggiannya bertambah 50 cm. Jangan lupa tuangkan lagi adukan beton
di atas gundukan batu kali tersebut. Demikian langkah-langah seterusnya
hingga seluruh volume sumuran terisi penuh oleh batu kali dan adukan
beton.
11. Di bagian atas pondasi sumuran ini, Anda bisa melakukan pekerjaan
pembesian untuk membuat kolom bangunan.

B. NETWORK PLANNING
Melaksanakan suatu proyek adalah proses (input) mengubah masukan
yang berupa kegiatan dan sumber daya menjadi keluaran (output) seperti
yang sudah ditentukan. Banyak terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan,
pembiayaan yang melampuri batas anggaran, dan masalah lainnya yang
timbul dalam pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, tim proyek harus dapat
menyiapkan perencanaan input secara cukup terperinci sehingga seruruh
kegiatan proyek dapat dijadwalkan, dianggarkan, dimonitor, dan
dikendalikan.
C. CPM
Critical Path Method (CPM) Persoalan-persoalan perencanaan proyek
pada umumnya timbul karena ruang lingkup mengembangkannya dibatasi
oleh kondisi yang serba terbatas dan kelangkaan teknik serta prosedur yang
cukup sistematis untuk merencankan, menjadwalkan, mengendalikan proyek
serta mengevaluasinya. Perencanaan jaringan kerja meletakan dasar-dasar
pendekatan yang lebih umum dan lebih formal terhadap disiplin suatu
proyek. Salah satu sistema yang berkembang dengan baik dari konsep
Network planing adalah Metode Lintasan Kritis (CPM).

D. BARCHART
Sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah vertikal,
dan kolom arah horizontal menunjukkan skala waktu. Saat mulai dan akhir
dari sebuah kegiatan dapat terlihat dengan jelas sedangkan durasi kegiatan
digambarkan oleh panjangnya diagram batang.
E. KURVA S
Kurva S pertama kali dikembangkan atas dasar pengamatan
terhadap pelaksanaan sejumlah proyek dari awal hingga selesai.Kurva S
secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif
pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horizontal.Bobot
kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai
untuk mengetahui kemajuan proyek tersebut.Kemajuan kegiatan
biasanya diukur terhadap jumlah uang yangtelah dikeluarkan oleh
proyek. Pembandingan kurva S rencana dengankurva pelaksanaan
memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah
sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan. Adapun fungsikurva
S adalah sebagai berikut :
a. Menentukan waktu penyelesaian proyek.
b. Menentukan waktu penyelesaian bagian proyek.
c. Menentukan besarnya biaya pelaksanaan proyek.
d. Menentukan waktu untuk mendatangkan material dan alat yang akan
dipakai.

You might also like