Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah yang
berjudul Konsep Hukum dan HAM menurut Pandangan Islam yaitu untuk mengetahui
tentang seluk beluk hukum Islam dan Hak Asasi Manusia menurut ajaran Islam, penulis dan
pembaca dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun makalah yang disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dari pembaca sangat diharapkan guna
menyempurnakan makalah ini dalam kesempatan berikutnya.
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan
dan perkembangan ilmu pengetahuan tentang agama, serta para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum dan HAM dalam islam berisi tentang penjelasan konsep-konsep hukum islam
dan HAM dalam Islam meliputi prinsip bermusyawarah dan prinsip dalam ijma. Hukum dan
HAM dapat dimaknai sebagai hasil perjuangan manusia untuk mempertahankan dan
mencapai harkat kemanusiaannya. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan
seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai manusia. Hak-hak inilah yang kemudian
disebut dengan hak asasi manusia, yaitu hak yang diperoleh sejak kelahirannya sebagai
manusia yang merupakan karunia Sang Pencipta.
Karena setiap manusia diciptakan kedudukannya sederajat dengan hak-hak yang
sama, maka prinsip persamaan dan kesederajatan merupakan hal utama dalam interaksi
sosial. Namun kenyataan menunjukan bahwa manusia selalu hidup dalam komunitas sosial
untuk dapat menjaga derajat kemanusiaan dan mencapai tujuannya. Hal ini tidak mungkin
dapat dilakukan secara individual. Akibatnya, muncul struktur sosial. Dibutuhkan kekuasaan
untuk menjalankan organisasi sosial tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Sunnah
Secara etimologi, sunnah berarti jalan yang biasa dilalui, cara yang biasa
dilakukan, kebiasaan yang selalu dilaksanakan. Secara terminologi, sunnah (menurut
ulama ushul fiqh) adalah seluruh yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik
perkataan, perbuatan, maupun persetujuan/penetapan (taqrir). Ada beberapa istilah yang
mempunyai kesamaan makna dengan sunnah, antara lain:Hadist, Khobar, dan Atsar.
Sebagai sumber hukum kedua, sunnah mempunyai tiga fungsi:
a. Bayan takid, sebagai penetap dan menegaskan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-
Quran.
b. Bayan tafsir, berfungsi sebagai penjelas, atau memperinci atau membatasi yang secara umum
dijelaskan Al-Quran.
c. Bayan Tasyri, sunnah berfungsi menetapkan suatu hukum yang secara jelas tidak disebutkan
dalam Al-Quran.
Hadist dapat digolongkan menjadi beberapa bagian:
Ditinjau dari segi bentuknya
(1) Hadist qauli: berupa ucapan Nabi
(2) Hadist fili: berupa perbuatan Nabi
(3) Hadist taqriri: berupa ketetapan Nabi
Ditinjau dari segi jumlah orang yang meriwayatkannya
(1) Hadist mutawatir
(2) Hadist masyur
(3) Hadist ahad
Ditinjau dari segi kualitasnya
(1) Hadist shahih,
(2) Hadist hasan,
(3) Hadist dhaif,
(4) Hadist maudhu.
3. Ijtihad
Ijtihad berarti mencurahkan segala kemampuan dan memikul beban. Secara
terminologi, berarti mencurahkan kemampuan untuk mendapatkan kaum syara (hukum
Islam) tentang suatu masalah dari sumber (dalil) hukum yang tafsili/rinci (Al-Quran dan
Sunnah). Dengan demikian dapat dipahami ijtihad merupakan suatu upaya (metode) para
ulama dalam secara rinci tidak disebutkan dalam Al-Quran maupun sunnah. Beberapa
metode (ijtihad) yang digunakan ulama dalam memutuskan suatu hukum:
(a) Ijma,
(b) Qiyas,
(c) Istislah,
(d) Istihsan,
(e) Urf,
(f) Sad al-zahiriyah,
(g) Istishab,
(h) Madzab Shahabi,
(i) Syaru man qablana.
Al-Syaukani menandaskan bahwa untuk melakukan ijtihad harus memenuhi
persayaratan-persyaratan, antara lain:
a. Memahami betul Al-Quran dan hadist
b. Menguasai seluruh masalah yang hukumnya telah ditunjukkan oleh ijma (kesepakatan)
c. Menguasai bahasa Arab secara komprehensif
d. Menguasai ilmu ushul al-fiqh
e. Memiliki pengetahuan di bidang Nasikh-Mansukh(konsep pembatalan hukum)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari ajaran Islam.
Ada dua Istilah yang berhubungan dengan hukum Islam. Pertama syariat, kedua fiqih. Ada 3
sumber hukum Islam, yaitu Al-Quran, Sunnah, dan ijtihad. Menurut Hasby Al-Shidiqqi ada
5 prinsip yang menjadi batu pijakan hukum Islam:persamaan, kemaslahatan, keadilan, tidak
memberatkan, dan tanggung jawab.
Hukum Islam merupakan bagian dari sistem tata hukum nasional yang sebagian telah dimuat
dalam hukum positif dan akan tetap berperan sebagai contribution factor dalam pembangunan
kodifikasi hukum nasional. Baik di dalam hukum Islam maupun hukum nasional telah
dikenal Hak Asasi Manusia. Hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang melekat secara
eksistensial dalam identitas kemanusiaan.
DAFTAR PUSTAKA
Idris, Manan, dkk. 2006. Reorientasi Pendidikan Islam. Surabaya:Hilal Pustaka.
Syarif Iberani, Jamal. 2003. Mengenal Islam. Jakarta:El-Kahfi.
Tahir Azari, Muhammad. 2003. Negara Hukum. Jakarta:Prenada Media