Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Permasalahan
Kota Palangka Raya adalah ibu Kota Kalimantan Tengah yang pada saat ini merupakan
salah satu kota yang sedang berkembang. Diasumsikan bahwa dua puluh tahun ke depan telah
menjadi kota besar dan maju yang mampu menyediakan berbagai macam kemudahan dalam
kegiatan perekonomian, bisnis, dan jasa yang dengan alasan inilah menjadi sebuah penarik
masyarakat desa untuk pindah ke kota sehingga efek samping dari perkembangan urban yang
timbul pun akan beraneka ragam. Mulai dari masalah sosial, persaingan dalam mencari
pekerjaan untuk sekedar bertahan hidup, kependudukan dan permukiman kumuh di beberapa
titik dan lain-lainnya.
Menurut penelitian bahwa Kalimantan merupakan tempat yang cocok untuk berbagai
pengembangan hal ini dikarenakan luasnya lahan yang ada. Kalimantan Tengah yang memiliki
luas 153.800 km2 dan jumlah penduduknya yang telah mencapai 1.719.241 jiwa.(**)
Diperkirakan jumlah penduduk kota Palangka Raya 20 tahun yang akan datang adalah
sekitar 533,908. Dengan peningkatan jumlah penduduk rata-rata 7.2494/tahun. Sedangkan
menurut buku pedoman Perencanaan Lingkungan Pemukiman Kota, Direktorat Tata Kota dan
Tata Daerah, tahun 1983 dinyatakan bahwa dengan jumlah penduduk sekitar 480.000 sebuah
kota sudah layak untuk memiliki sebuah Apartemen. Oleh karena jumlah penduduk kota
Palangka Raya pada 20 tahun mendatang sudah melebihi dari 480,000 maka dirasa sangat
layak untuk membangun sebuah sarana dan prasarana berupa sebuah Apartemen untuk
memenuhi kebutuhan barang bagi masyarakat.
Dari latar belakang tersebut dapat di tarik sebuah rumusan masalah yaitu Bagaimana
merancang sebuah apartemen yang bisa merepresentasikan bangunannya itu sendiri terkait
dengan guna sekaligus mampu membentuk sebuah citra yang berangkat dari sebuah kearifan
sejarah lokal yang tercermin dari hasil desainnya kelak?
Merencanakan sebuah apartemen terkait citra dan guna, dimana setiap fungsi bangunan
itu saling mendukung dan dilengkapi fasilitas penunjang yang baik sehingga dapat dinikmati
oleh para pengguna dengan berlandaskan pada proses kreativitas history, historicism, and study
of precedent sehingga bisa menjadi sebuah apartemen yang memiliki nilai-nilai history dan
mampu menjadi sign dan symbol dari peradaban sejarah masyarakat kota Palangkaraya ke
depan.
TOR APARTEMEN
Latar Belakang
Kebutuhan akan hunian vertikal akibat terbatasnya lahan untuk pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat
kelas menengah ke atas
Menghadirkan nilai historis yang berangkat dari sejarah dan mampu mengangkat nilai sejarah tersebut
Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sebuah apartemen yang bisa merepresentasikan bangunannya itu sendiri
terkait dengan guna sekaligus mampu membentuk sebuah citra yang berangkat dari sebuah kearifan
sejarah lokal yang tercermin dari hasil desainnya kelak?
DATA PRIMER
Survey dan Observasi
dan SEKUNDER
Studi literatur
BAB I PENDAHULUAN,
Bab ini memuat tentang latar belakang permasalahan, latar belakang desain,
Rumusan masalah, tujuan dan sasaran, kerangka berpikir, serta sistematika
penulisan
Berisi kajian pustaka tentang tinjauan serta teori yang relevan dengan materi
perancangan
Berisi studi kasus mengenai lokasi /bangunan yang di tinjau dari materi
perancangan.
5
Pengertian apartemen dari berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai acuan adalah
sebagai berikut:
a. Apartemen adalah tempat tinggal yang terdiri dari kamar duduk, kamar tidur, kamar
mandi, dapur dan sebagainya yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat. (Sumber:
Kamus Bahasa Indonesia Depdikbud, Balai Pustaka. Jakarta. 1990).
b. Apartemen adalah suatu ruang atau kumpulan ruang yang dapat digunakan sebagai unit
tempat tinggal yang sifatnya dapat digunakan untuk milik sendiri ataupun disewakan
(sumber: New International dictionary of the English Language).
c. Apartemen adalah suatu bangunan yang terdiri dari satu unit hunian atau rumah tinggal
didalamnya yang merupakan suatu kehidupan bersama dalam lingkungan terbatas.
Masing-masing unit dapat digunakan secara terpisah. (The American People
Encyclopedia. Glolier Incorporated. NY . 1926).
d. Apartemen adalah gedung yang terbagi dalam kamar-kamar yang disesuaikan dengan
unit tempat tinggal. (Lexicon. W. Dictionary).
e. Apartemen adalah Komplek hunian dan bukan rumah tinggal yang berdiri sendiri. (Time
Server Standard for Building Type. Joseph De Chiera).
6
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa tujuan mengapa orang memilih
apartemen sebagai tempat tinggal, diantaranya :
a. Bentuk Slab
b. Bentuk Tower
c. Bentuk Variant
Bentuk Variant terdiri dari 2, yaitu:
Tower + Podium
Slab + Podium
b. Duplex Apartemen
c. Triplex Apartemen
11
Pada lantai ini terdapat koridor dengan tangga kearah masing-masing satuan diatas
dan dibawahnya. Jika disediakan fasilitas lift maka pintu lift disediakan pada lantai ini.
d. Cross Plan
Mempunyai empat sayap, masing-masing dua (2) unit menyebar dari core
tengah.
Pencapaian langsung ke unit hunian.
g. Circular Plan
Prinsip sama dengan tower plan.
Jumlah unit perlantai tergantung dari besar diameter dalam
bangunan.
h. Terrece Plan
orientasi terhadap matahari atau view
terbaik.
umumnya ingle loaded corridor.
5. Berdasarkan Pencapaian
a. Elevated Apartment
Pencapaian dengan menggunakan sarana elevator (lift), pada umumnya
13
Sewa Biasa
Sewa Beli
Sewa Kontrak
c. Condominium
Sistem ini menunjukan segala fasilitas umum yang tersedia adalah milik
14
bersama.
1. Lobby 8. Stationery
7. Presentation room
18
History, historycm, and the study of presedent jika di artikan dalam bahas Indonesia
berarti study/pembelajaran preseden berdasarkan sejarah dan aliran sejarah. Ide awal dalam
sebuah proses merancang dipicu dari beberapa saluran kreatifitas yang nantinya diharapkan
menentukan ciri arsitektur yang dihadirkan. Sebuah saluran menuju kreatifitas biasanya
didasari oleh konsep nyata (real) dan tidak nyata (un real) yang menuntut kita untuk selalu
berimajinasi dan berfantasi. Suatu yang kreatif diartikan sebagai sesuatu yang memiliki inovasi
(tidak ada sebelumnya), value (beauty, simplicity, dan lainnya), dan kekayaan interpretasi
(banyak hal baru yang harus dikaji).
the making of art through the thoughtful, contemplative path of what is good.
Antoniades (1990).
Dalam sebuah penghadiran kembali dari sebuah nilai kesejarahan, diperlukan beberapa
tahapan yang perlu dilalui oleh perancang. Menurut Antoniades (1990), beberapa tahapan
analisis tersebut adalah:
A. Sejarah vs Historisme
Historisme di bedakan dari sejarah karena itu memberi perhatian pada satu sisi
sejarah.Sering melihat hanya pada bentuk,dan sering menjadi ekletik berbahaya.Hal
tersebut membentuk anggapan arsitek kurang komprehensif dan dangkal dari pada
investigasi sejarah sebenarnya. Seorang pengkritik arsitektur bernama Bruno
zevi,berdasarkan pengalaman panjangnya dalam mengajar dan menulis,ia
berpendapatjenius agung yang kreatif adalah yang anti klasikal,mencari resolusi
20
Seperti bangnan baru yang kita buat,beberapa bangunan di masa lalu adalah berupa
bangunan arsitektronik(hanya menekankan pada gaya atau bentuk semata),sementara
yang lain inklusif.Lebih jauh,beberapa preseden penting telah di pelajarioleh ahli sejarah
atau sarjana lain hanya secara parsial(sejarahwan arsitektural terkenal karena
menekankan fasade dengan tidak memasukkan potongan dan interior bangunan.
Penggunaan sejarah yang benar oleh perancang dapat termasuk referensi pada
sejarah sendiri,dan jua referensi sejarah pada basis silang budaya.Hal ini sangat
signifikan pada masa kini karena realitas plural dan universitalitas masyarakat yang
beragam dalam menghadapi masalah.Bangunan komersial di Tokyo atau Hongkong
merupakan apresiasi silang budaya dari sejarah.sama jika walau banguna itu di bangun di
London.
Penggunaan inkuisivis dan benar dari sejarah oleh designer kreatif masa
kiniharus termasuk aspek lias berikut sebagai pertimbangan;
21
Jelas bahwa referensi historis yang timpang di satu sisi akan menjadi pengecualian
dan harus di cegah. Dasar dari elemen yang terlupakan dan dekat dengan referensi pada
segi waktu.Preseden dari masa lalu yang jauh dapat tidak reelvan bagii budaya masa
kini,namun kadang relevan bagi yang lain.Tiap budaya harus memutuskan tentang
bingkai masa lalu yang terlupakan vs yang baru.Bagaimanapun mencegah preseden dari
masa lalu yang baru dapat mencabut proses design dari kesenpatan untuk evolusi yang
asli.
Jadi, Kesimpulan dari studi history, historicism, and the study of presedent
adalah,
Study sejarah atau presedent yang khusus akan memungkinkan seseorang untuk
membuat pertimbangan mengenai kebaikan relatif dari pekerjaan di bawah
penelitian.Untuk mempelajari pelajaran yang mungkin berguna di kreatifitas seseorangini
secara tiba-tiba akan menjadi moralitas individual seseorang yang akan mendikte
keputusan akhir dan memungkinkan dia untuk menciptakan dengan tujuan
darioriginilitas di antara bingkai kultural seseorang atau untuk meminjam.Secara
jelas,periode awal tahun 198 0 adalah tentang satu pertimbangna moral personal yaitu
tentang apa yang harus menjadi puncak ekspresi pada masa itu.Arsitek seperti Phillip
Jhonson mengakui bahwa mengcopy;krit kus seperti Helen Scaring dan kemudian
Charles Jencks menginstutisionalissasi pengalaman mereka tentang bagaimana
seharusnya klasisisD.Di liar usaha para penulos itu untuk menjelaskan usaha mereka
tentang klasisime,yang di pahami pada abad ke 19 pada ketidak-adaan nya debat keaslian
dari klasisime sebagai perilaku yang pantas untuk di terima,kita tampaknya telah
merumitkan sebuah argumen yang secara murni berdasarkan kondisi negatif dari
pseudo,kebohongan.
formal.Walaupun ada beberapa tulisan yang mengenai apa yang seseorang dapat di
1. Suatu aliran arsitektur yang lebih kontekstual dimana unsur-unsur bentuk serta
ornamen tradisional dan klasik digali kembali untuk diejawantahkan dalam citra
dan makna baru.
2. Suatu tata ruang yang harmonis hasil perpaduan antara bentuk lengkung dan lurus,
bulat, kotak, piramid dan pengembangannya serta bersatunya eksterior dan interior
dengan menggunakan bahan bangunan yang beragam, masih juga dilengkapi
dengan tata warna yang kompleks/dinamis namun serasi, tentu spektakuler juga.
Ekspresi campuran
Kerumitan
Ruang yang berubah-ubah dan dengan kejutan
Konvensional dan bentuk abstrak
Artikulasi semiotic
Bermacam-macam estetika yang berubah berdasarkan keadaan, pengungkapan isi
Pro organik, pemakaian ornamen
Pro metaphor
Pro simbol
Pro referensi historis
Dapat dilihat bahwa dalam tata cara berpikir postmodern secara umum juga
memiliki tahapan-tahapan study history yang secara tidak langsung memberikan kesan
bahwa berfikir preseden secara tidak langsung akan membawa perancang memasuki zona
postmoden.
24
Public serviice building merupakan salah satu pusat transaksi perdagangan di daerah
Portland,Oregon City yang memiliki genre postmodern namun juga mengejawantahkan
unsur-unsur arsitektural
25
26
Dari uraian analisa di atas ,dapat di simpulkan bahwa proses kreatifitas yang di
gunakan dalam perancangan bangunan Public Service Building adalah berupa proses
presedent parsial karena ia menggunakan unsur unsur kuno dan memiliki nilai historis yang
memiliki filosofi tersendiri dan di aplikasikan ke dalam bangunan,namun hanya sebagian atau
hanya sebatas menyentuh lingkup fasade ,tampak,dan bentuk,tanpa ada korelasi ke dalam
interior maupun arsitektur secara srtuktural.
Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia. Masjid ini
terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah merupakan
tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk
membahas penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak
menampakkan corak ukiran gaya Hindu yang indah bentuknya. Selain ukiran pada tiang,
Di dalam bangunan utama terdapat ruang utama, mihrab dan serambi. Ruang utama
yang berfungsi sebagai tempat sholat jamaah, letaknya di bagian tengah bangunan. Sedangkan,
mihrab atau bangunan pengimaman berada di depan ruang utama, berbentuk sebuah ruang
kecil dan mengarah ke arah kiblat (Mekkah). Di bagian belakang ruang utama terdapat serambi
berukuran 31x15 meter yang tiang-tiang penyangganya disebut tiang Majapahit. Tiang
Majapahit yang berjumlah delapan buah itu diperkirakan berasal dari kerajaan Majapahit yang
ada di Jawa Timur. Bangunan serambi ini adalah merupakan bangunan tambahan yang
dibangun pada masa Adipati Unus (Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor), menjadi Sultan
demak II pada tahun 1520.Atap Masjid Demak tertingkat tiga (atap tumpang tiga),
menggunakan sirap (atap yang terbuat dari kayu) dan berpuncak mustaka. Dinding masjid
terbuat dari batu dan kapur. Pintu masuk masjid diberi lukisan bercorak klasik. Dan, seperti
masjid-masjid yang lain, Masjid Demak pun dilengkapi dengan sebuah bedug, gentong tempat
berwudlu, kolam air, mimbar, dan keramik buatan cina.
Yang menarik di sini adalah,setiap item dan ide ysng terpampang dalalm konsep
pembangunan masji di buat berdasarkan study yang mendalam tentang pola-pola pengajaran
islam serta struktur sejarah koat besar islam di dunia. Diantaranya;
Kawasan rencana bangunan Apartemen ini merupakan kawasan pusat ibukota Provinsi
Kalimantan Tengah diarahkan sesuai dengan rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota
Palangka Raya yang mempunyai fungsi kota sebagai berikut :
1. Pusat Pemerintahan Kota
2. Pusat Aktivitas dan administrasi Provinsi Kalimantan Tengah
3. Pusat Perdagangan dan Jasa
4. Kota Pendidikan
5. Pusat Sosial dan Budaya
6. Pusat Pelayanan Transportasi dan Komunikasi
30
Sebaiknya pada daerah yang relatif datar (kemiringan minimal 0,5 %) dengan kondisi
drainase lahan yang baik, tidak tergenang atau rawan banjir.
Dekat dengan jaringan jalan dan sistem transit yang memiliki hubungan langsung dengan
tempat bekerja dan fasilitas umum.
Dekat dan dilayani oleh fasilitas pertokoan untuk kebutuhan lokal, sekolah, fasilitas
peribadatan, taman dan lapangan olah raga.
Terkelompok dengan berbagai variasi tingkat kepadatan yang masih dalam syarat-syarat
untuk mencapai lingkungan yang aman dan sehat.
Cukup terlindungi dari berbagai kegiatan lain yang memiliki intensitas tinggi, seperti:
industri-industri processing dan manufacturing, pusat perdagangan dan lain-lain.
Tidak terletak di kawasan konservasi atau jalur hijau, kecuali untuk kawasan
permukiman terbatas.
(Sumber: LTP Mardiah Flat sebagai Alternatif Hunian di Palangkaraya dengan
pendekatan Arsitektur Tropis, Universitas Palangkaraya)
Pada Bab I di atas telah di jelaskan bahwa salah satu alasan mengapa apartemen lebih
dipilih untuk dijadikan sebagai tempat tinggal dibandingkan jenis hunian yang lainnya yaitu
karena faktor lokasi. Pada umumnya apartemen yang dibangun letaknya dekat dengan pusat
kota yang merupakan jantung pertumbuhan bisnis sehingga dekat dengan perkantoran, pusat
31
Seperti hukum properti umumnya, nomor 1 adalah lokasi, no 2 adalah lokasi, no 3 adalah
lokasi. Pilihan apartemen di Jalan kelas 1 lebih tepat karena tingkat kenaikan harga
properti yang lebih tinggi dibanding lokasi di jalan kelas 2 atau kelas 3.
SEBISA MUNGKIN PILIHLAH apartemen dengan status tanah HAK MILIK, seperti
halnya Kemang Village. Investasi anda akan sangat-sangat aman bila berada di tanah
32
berstatus hak milik. Beberapa proyek apartemen yang berada di tanah dengan status sewa
5. Perhatikan fasilitas
Keberadaan mall untuk menjamin tersedianya semua kebutuhan kita sangatlah penting.
karena sudah hidup di apartemen (misalnya apartemen Jakarta), pemilik atau penghuni
apartment Jakarta selalu menginginkan semua kebutuhannya mulai dari shopping, food
center hingga tempat bermain tersedia secara mencukupi. Semakin mudah aksesnya,
semakin tinggi nilai investasi apartemen.
KRITERIA
1. Terletak di pusat kota, sub urban dan pusat wilayah
2. Terletak dekat jalur jalan arteri utama kota, dan mempunyai akses yang baik dengan pusat kota.
7. Peruntukkan lahan yang sesuai dengan RDTRK Kota Palangka Raya. Hal ini dapat diartikan
bahwa lokasi tersebut sesuai dengan ketentuan pemerintah dalam penataan kota dimasa
sekarang dan masa akan datang.
8. Kriteria tambahan didasarkan pada rencana fasilitas perdagangan dan rencana pengembangan
kawasan kota Palangka Raya, dimana arahan yaitu di Fungsi Sekunder yang meliputi kegiatan-
kegiatan lokal, yaitu kegiatan permukiman, perdagangan lokal, pelayanan kesehatan lokal,
pelayanan jasa lokal, dengan lingkup pelayanan hanya meliputi seluruh pusat kota Palangka
Raya (5 kecamatan) serta fasilitas. (Sumber ; RDTRK 1999-2009)
33
Alternatif 3
(Jl G. Obos)
Alternatif 2
(Jl RTA Milono)
34
FOTO SITUASI
SITE
FOTO LOKASI
Aksesbilitas Site - Jalan Lebar 2 Jalur, Jalan Kelas 1 Sangat Mudah &
Strategis
Fasilitas Primer - Tersedianya fasilitas utilitas berupa Sudah Ada
jaringan listrik, telepon dan air
Fasilitas Penujang - Lokasi berada di area perkantoran, sarana Sudah Ada
audio, permukiman penduduk dan pusat
hiburan pada malam hari
Keadaan Tofograpi site - Tanah cenderung tinggi, dan luas. Bagus
Aksesbilitas Site - Jalan Lebar, jalur keluar kota Sangat Mudah &
Strategis
36
site
objek
Analisa pertama alternatif site 1(satu) adalah dari jarak tempuh dekat dari pencapaian lokasi-
lokasi seperti :
Site dekat komplek perumahan dengan jalan kaki untuk pemenuhan kebutuhan sehari-
hari
Lokasi berada di area perkantoran, sarana audio, permukiman penduduk dan pusat
hiburan pada malam hari
Pusat Pendidikan (Sekolah dan Universitas) dapat di tempuh dengan cepat
Analisa kedua alternatif site 2(dua) adalah dari jarak tempuh dekat dari pencapaian lokasi-
39
lokasi seperti :
Analisa kedua alternatif site 3(tiga) adalah dari jarak tempuh dekat dari pencapaian lokasi-
lokasi seperti :
Kantor berada sekitar 50 meter dari site apartemen menuju jalan G. obos
Sekolah/Universitas jarak tempuh sekitar 10 kilo menuju jalan G. Obos
Masalah
Hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam perancangan tapak guna
membangun sebuah Apartement (unit hunian) yang ditujukan bagi para pendatang
dari luar kota Palangka Raya, baik itu kaum pekerja asing, dengan tidak
mengindahkan peraturan perancangan setempat, dalam hal ini Dinas Tata Kota
Palangka Raya.
Bagaimana mendapatkan Site dengan aksesbilitas sirkulasi yang paling mendukung
dari keberadaan apartement sehubungan pemenuhan kebutuhan penghuni yang
memiliki mobilitas tinggi.
Tujuan
Menghasilkan suatu Site yang mendukung untuk dibangun sebuah Apartement
(unit hunian).
Memberikan sirkulasi yang mudah ditempuh oleh penghuni dalam hal ini para
pendatang dari luar kota Palangka Raya, baik itu kaum pekerja asing.
Landasan Teori
Menurut ; Edward T. White (Site Planning and Design)
Secara terperinci, peran arsitek mungkin termasuk pemilihan tapak (menemukan tapak
yang paling baik bagi suatu aktivitas tertentu), Evaluasi tapak adalah menilai kecocokkan
sebuah tapak tertentu bagi aktivitas, dan desain tapak harus menyocokkan bangunan
dengan tapaknya.
Analisa
Dari analisa data masalah dan tujuan diatas bahwa membangun sebuah Unit Hunian
40
Cukup
Kesesuaian dengan objek Sangat Sesuai Cukup Sesuai
Sesuai
Alternatif SiteTerpilih x x
Sintesa
Berdasarkan hasil Analisa tersebut diatas dapat diketahui site yang akan dipilih
yaitu site Alternative 1, berada pada JL. Yos Sudarso.
Analisa
Oleh karena itu berikut ini beberapa aspek dimensional yang perlu
diperhatikan antara lain:Batas tapak, Tata wilayah seperti, GSB, KDB, KLB, Jalur
transportasi dan utilitas umum.
Sintesa
1. Dengan arah ekonomi pada data siatas maka jalur transportasi dari 4 arah ini
tidak mengalami kendala oleh karena itu posisi parkir dan arah hadap
bangunan jelas pada akses utama yaitu Jl. Cjilik Riwut.
43
Tinjauan terhadap kondisi alami sebuah site merupakan hal yang sangat penting,
untuk menentukan penempatan atau penzoningan pada site, serta menambah fungsi bagi
site.
Analisa
1. Pepohonan yang berada pada tepi site sebagian dipertahankan dan digunakan
sebagai penanda jalan.
2. Vegetasi alami dipergunakan untuk peneduh bagi pejalan kaki dan juga akan
mendukung pedestrian agar kawasan ini menjadi kawasan publik.
44
Sintesa
1. Dengan tersediannya tiang-tiang listrik dan telpon serta pipa air bersih, maka
penzoningan untuk bagian servis akan lebih mudah dan penyalurannya.
2. Semua distribusi melalui tiang maupun pipa dapat langsung menuju site.
3. Saluran drainase akan menjadi saluran utama dari site, yang langsung
disalurkan menuju drainase pada Jl. Garuda dan Jl. Cjilik Riwut.
4. Akan terjadi sedikit peninggian lantai site, agar lebih tinggi dari Jalan dan
menghindari terjadinya genangan air
45
Masalah ;
Pola Sirkulasi apa yang cocok untuk site yang bagaiman agar memudahkan
kendaraan dan pejalan kaki?...
Pola pergerak pada sebuah site sangatlah penting baik untuk kendaraan
maupun untuk pejalan kaki.
Maka pengarahan Jalan dapat di tempuh melalui Jl. Cilik Riwut dan jalan
Garuda, guna memudahkan orang masuk maka dibuatlah pintu gerbang
sebagai penunjuk arah maintrance ME dan SE.
e. Analisa Utilitas
Masalah;
Bagaiman merencanakan sisitem Utilitas baik itu air bersih, kotor, jaringan
listrik dan telepon?...
Tujuan;
Bagaiman menciptakan/mengolah sisitem Utilitas pada bangunan tingkat
tinggi khususnya Apartement?...
Landasan Teori;
47
Kotoran-kotoran yang akan dibuang adalah zat yang sangat reaktif, sehingga
secepat mungkin zat tersebut kita buang sebelum ia mengganggu kesehatan
penghuni. Sistem ini terdiri dari 2 bagian :
48
Waste Stack
Menyalurkan kotoran dari dapur, Meja cuci, dan KM.
Mail Waste
Pipe
House
drain
Sintesa;
Utilitas juga merupakan hal penting site yang sudah lengkap dengan
utilitasnya akan mempermudah dalam melakukan perancangan, untuk
mendukung utilitas pada bangunan itu sendiri
1. Jaringan Air Bersih, Listrik dan Telepon, dapat diambil dari utilitas kota.
2. Untuk mengantisipasi serta menambah kebutuhan Air bersih dan Listrik,
maka sebaiknya menambah Genset dan juga pompa air.
3. Pembuangan air kotor dari hujan, dapat langsung dialirkan ke drainase
menuju riol kota.
4. Untuk pembuangan air kotor/ MCK dapat menggunakan semur peresapan
untuk menghindari pencemaran lingkungan.
49
Masalah;
Bagaimana mengatasi matahari yang masuk diatas jam 09.00-16.00 wib, dari
arah Horizontal dan Vertikal ?...
Pada lahan Parkir penyaringan sinar matahari dilakukan dengan cara seperti
apa?...
Tujuan;
Bisa memanfaatkan sinar matahari yang masuk kedalam site, baik itu pada
pagi hari maupun siang hari!!!...
Landasan Teori;
Menurut; James C. Snyder dan Anthony J. Catanese (Buku Pengantar
Arsitektur)
Tingkat-tingkat penerangan yang tinggi tidak menjamin suatu pencahayaan
50
Sintesa
Iklim perlu juga diketahui untuk menentukan curah hujan, kelembaban serta
variasi suhu shingga dalam menentukan aspek-aspek seperti atap, dinding
serta saluran pembuangan air hujan bisa diperkirakan dengan baik.
Tanggapan
1. Bagian bangunan yang tidak terkena sinar matahari mendapatkan efek teduh
dan nyaman.
2. Bukaan yang cukup lebar dan mebutuhkan sinar matahari maka sinar pagi
bisa dimasukkan.
3. Pada musim penghujan air hujan pada bangunan dialirkan secara vertikal dan
horizontal. Sedangakn pada site dialirkan mengikuti kontur.
4. Arah angin digunakan untuk memberikan bukaan pada aktivitas yang
membutuhkan penghawaan alami. Pada site arah angin dimanfaatkan untuk
kegiatan santai.
Masalah;
Bagaiman menciptakan pandangan dari dalam maupun luar site?...
Tujuan;
Bagaiman menciptakan/mengolah pandangan dari dalam maupun luar site
agar dapat mendukung bangunan Apartement ini nantinya?...
Landasan Teori;
Menurut ; Norman t, Newton (Norman T. Newton, 1971, Desain On The
Land. The Development of Landscape Architecture).
Norman t, Newton ; Mendefinisikan Arsitektur Lansekap pada penataan
taman sebagai suatu seni dan pengetahuan yang mengatur muka bumi dengan
ruang-ruang serta segala sesuatu yang ada diatasnya demi untuk mencapai
efesiensi, keselamatan,kesehatan dan kebahagiaan umat manusia.
Menurut; Edward T. White ( Buku kedua Site Analysis)
Sejauh mana berbagai view yang dihasilkan dari site kedalam atau keluar site
merupakan suatu kekurangan.
Analisa
Dalam mengatasi view dari site yang kurang bagus kita dapat menggunakan
penataan taman (Vegetasi) guan menghasilkan view pada site yang bagus.
Penataan dan orientasi bangunan juga mempengaruhi pandangan yang
dihasilkan dari site.
Dalam menghasilkan suatu view dari luar site yang bagus memiliki suatu
kekurangan dan kelebihan dari banguan sekitar site
Pandangan atau view yang kurang bagus dari site dapat diatasi demi
mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan umat.
Dalam pengaturan ruang muka pada site agar dapat dikenali dalam jenis
bangunan diharapkan penataan ruang menghasilkan suatu keindahan pada
penataaan landscape taman.
Penciptaan View dalam penataan landscape taman pada ruang-ruang muka
site dapat juga mengenali massa bangunan dan menghasilkan pandangan
yang positive.
53
Aspek ini sangat menentukan kenyaman dalam site serta keindahan itu
sendiri.
i. Zoning Site
54
b) APARTEMEN
30 lantai
Lobby
Ruang Pengelola
Masuk Teras
service Mengambil peralatan Gudang
Membersihkan ruangan Ruang rumah susun
lavatory Km / wc
WC pengunjung
musik
SUPERMARKET
Ruang kasir
DEPARTEMENT STORE
Kafe
Ruang kasir
KASIR Masuk ruang kerja, melayani Ruang informasi / keamanan
pembayaran
Ruang kerja pengelola
Km/wc pengelola
Masuk ke bangunan Teras, selasar,hall
PENGUNJUNG Gudang
Menitipkan barang Ruang penitipan barang
Membayar / membeli
Ruang pembayaran / kasir
Kafe
SUVENIR SHOP
BOOK STORE
Kasir
Wc pengelola
Ruang kasir
KASIR Masuk ruang kerja, melayani
pembayaran
Gudang
Ruang kasir
KASIR Masuk ruang kerja, melayani Ruang kerja pengelola
pembayaran
Wc pengelola
Ruang kasir
KANTOR PENGELOLA
Ruang tamu
Km/wc pengelola
Ruang rapat
nasabah
Loker
Ruang teller
Memberikan slip & transaksi
Ruang tunggu
Menunggu
Ruang lobby
Mengurus administrasi / melobby
online
WARTEL
KBU
Masuk bangunan
PENGUNJUNG Selasar
Menelpon
KBU
Membayar
Ruang operator
INFORMASI UMUM
Menanyakan informasi
PENGUNJUNG Ruang informasi
PETUGAS JAGA Melayani & menolong pengunjung Pos POLISI Pos POLISI
Km/wc
Melaporkan permasalahannya
Ruang ibadah
PENGUNJUNG Membersihkan badan Tempat membersihkan badan
Sirkulasi 55 % = 6,88
Jumlah = 1,13 m
Jumlah 8542.95
64
B. Fasilitas Pendukung
Luasan
Ruang Sumber Pendekatan dan Perhitungan Kpst.
(m2)
- R. Pas 4,2 x 10 = 42 m2
pas
15 25 m2, ditentukan 20 m2
71,5
ASS 6 m2 1 unit
ASS 4 m2 1 unit 4
NB 40 m2 40
ASS 20 m2 15 300
- Pantry/counter
- Kasir ASS 2 m2 3 6
Fast food
ASS 3 m2 2 unit 6
Sirkulasi 20 % 188,24
Jualan
4,2 x 1 = 4,2 m2
ASS 30 m2 10 org 30
- Gudang brg.
NB 3000 m2 area penjualan/100 pra- 4 m2
- Lockers
C. Fasilitas Penunjang
Luasan
Ruang Sumber Pendekatan dan Perhitungan Kpst.
(m2)
60
Workshop
R. jaga ASS 40
Gudang alat
R. karyawan cleaning ASS 36
servis
ASS 45
R. ganti
R. Satpam ASS 100 org 60
R. Lokers Satpam
10 unit
D. Mushola ASS 9
perbelanjaan) ASS 6
ASS 60
ASS 45
ASS 49
40
ASS 181.45
19 WC = 19 x 1.8 = 34 m2
70 urinal = 70 x 0.9 = 63
= 102.32
18 Wc = 18 x 1.8 = 32.4
= 37.26
Total =181, 45
1.350 m
10. 912
MASALAH
Bagaimana cara mengolah/membentuk ruang yang yang dapat mewadahi aktivitas
penghuni dan pengelola?
70
TEORI
Ruang selalu melingkupi keberadaan kita untuk bergerak, melihat, mencium aroma,
mendengar dan interaksi lainnya yang dibatasi oleh pembentuk ruang. Pada ruang,
bentuk visual, kualitas cahaya, dimensi dan skala bergantung seluruhnya pada
batas-batas yang telah ditentukan oleh unsur-unsur pembentuk. (Sumber : F. D.
K.Ching :Arsitektur: Bentuk, ruang dan Susunannya)
Metode desain Broadbent, yaitu teori pendekatan perancangan arsitektur yang
enyatakan bahwa perancangan arsitektur dengan menggunakan Human sistem yang
merupakan pertimbangan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas manusia
sebagai pelaku kegiatan. Pertimbangan segi humanisme tersebut meliputi : gaya
hidup sosial dan budaya sosial (pola aktivitas dalam rumah, kebiasaan/hoby yang
ada, nilai agama yang dianut), standar-standar kenyamanan (dimensi tempat duduk,
dimensi ruang, dimensi furniture) (Sumber: Desain in Architecture).
SINTESA
Dari analisa pengelompokan ruang di atas, maka didapatkan unsur-unsur
pembentuk dan pembatas ruang dengan unsur-unsur vertikal dan horizontal adalah
sebagai berikut:
Unsur-unsur Horizontal
1. Bidang dasar
Dasar suatu ruang dapat dibentuk oleh bidang datar horizontal yang
terletak sebagai suatu figur pada suatu latar belakang yang kontras.
Unsur-unsur Vertikal
1. Unsur vertikal linier untuk membentuk sisi-sisi vertikal dari suatu volume
ruang
2. Bidang vertikal untuk menegaskan ruang yang dihadapinya
3. Konfigurasi L bidang-bidang menimbulkan daerah ruang yang timbul dari
sudut-sudutnya.
4. Bidang-bidang sejajar yang berorientasi menuju ruang terbuka.
5. Konfigurasi U dari bidang-bidang membentuk volume ruang yang
berorientasi menuju ruang terbuka.
6. Ruang tertutup, dimana sebuah ruang yang berorientasi ke dalam dengan
seluruh sisi ruang ditutupi oleh bidang.
5.4. Analisa Pengelompokan Ruang
Garis Besar
Ruang Publik Parkir
Apartment
Mall
Ruang Publik Parkir
Ruang pamer / etalase
Ruang Private Ruang karyawan
Ruang Maneger/pimpinan
Gudang Barang
Ruang Servis Km/ Wc
Tenant
TEORI
Ruang-ruang pada umumnya tersusun dari ruang-ruang lain yang berkaitan satu
sama lain menurut fungsi, kedekatan atau alur sirkulasi (Sumber: F. D. K. Ching :
Arsitektur: Bentuk, ruang dan Susunannya.
ANALISA
Ruang-ruang dikelompokan menjadi beberapa kelompok berdasarkan fungsi
masing-masing adalah sebagai berikut:
SINTESA
TUJUAN
Menetukan ruang yang memenuhi persyaratan ruang dengan mepertimbangkan
pengaruh site dan utilitas
TEORI
Bahwa dalam suatu program bangunan, umumnya terdapat syarat-syarat ruang
sebagai berikut:
ANALISA
1. UNIT HUNIAN
PERSYARATAN
RUANG
VIEW FROM SITE
PENGHAWAAN
BEBAS BISING
VIEW TO SITE
AIR BERSIH
MATAHARI
DRAINASE
TELEPON
LISTRIK
ANGIN
ME
SE
Entrance
R. Tamu
R. Keluarga
75
R. Makan
Dapur
Ruang Kerja
WC/KM
Gudang
Balkon
RUANG
VIEW FROM SITE
PENGHAWAAN
BEBAS BISING
VIEW TO SITE
AIR BERSIH
MATAHARI
DRAINASE
TELEPON
LISTRIK
ANGIN
ME
SE
Entrance
R. Tunggu
R. Manager
R. Rapat
Bag. Administrasi
Bag. Pemasaran
76
Bag. Keuangan
Personalia
WC/KM
R. House Keeping
Pantry
R. Keamanan
R. Operator
Gudang
RUANG
VIEW FROM SITE
PENGHAWAAN
BEBAS BISING
VIEW TO SITE
AIR BERSIH
MATAHARI
DRAINASE
TELEPON
LISTRIK
ANGIN
ME
SE
Minimarket
Bookstore
77
Wartel
Security
R. Informasi Umum
Laundry
Musholla
ATM
Wartel
Warnet
Mushola
4. FASILITAS PENUNJANG
PERSYARATAN
RUANG
VIEW FROM SITE
PENGHAWAAN
BEBAS BISING
VIEW TO SITE
AIR BERSIH
MATAHARI
DRAINASE
TELEPON
LISTRIK
ANGIN
ME
SE
Parkir
78
Kolam renang
Lapangan Basket
79
Keterangan:
= Hubungan erat
= hubungan kurang erat
MASALAH
Bagaimana mengolah/menciptakan ruang-ruang yang dapat berhubungan dengan
baik?
TUJUAN
Mengolah/menciptakan ruang-ruang yang saling berhubungan dengan ruang-ruang
lainnya.
TEORI
Menurut Francis. D.K. Ching dalam bukunya Arsitektur: Bentuk, Ruang dan
Susunannya bahwa dasar-dasar menghubungkan ruang-ruang suatu bangunan adalah
agar teroganisir menjadi pola bentuk dan ruang yang koheren(saling berkaitan erat).
ANALISA
Berdasar data yang ada bahwa ruang-ruang yang saling berkaitan erat adalah
sebagai berikut:
1. Ruang penghuni,
2. Ruang pengelola,
3. Ruang fasilitas bersama/servis, dan
4. Ruang fasilitas penunjang
SINTESA
Hubungan-hubungan ruang yanag akan dilakukan nanti adalah sebagai berikut:
1. Hubungan-hubungan ruang di dalam ruang
BALKON
DAPUR
LOBBY/LOBBY LIFT
ENTRANCE
83
R. R. Mekanikal /
WC/KM Dapur Gudang Laundry R. Operator Ganti/Loker R.Housekeeping Elektrikal
R. Makan R. Bagian
R. RAPAT R. Istirahat
Karyawan Keuangan
R. Bagian
Administrasi
R. Manajer
R. Bagian R. Bagian
R. TUNGGU TAMU R. Keamanan
Personalia Pemasaran
ENTRANCE
Pusat
Keamanan Tempat
Laundry &
Penitipan Klinik
Cafetaria Dry Clean Minimarket ATM Cafetaria
Anak Dokter
TAMAN TERBUKA
PARKIR
PENGHUNI SE
PENGELOLA
FASILITAS BERSAMA
FASILITAS PENUNJANG
ME
Masalah ;
Pola Sirkulasi apa yang cocok untuk site yang bagaiman agar memudahkan
kendaraan dan pejalan kaki?...
Pola pergerak pada sebuah site sangatlah penting baik untuk kendaraan
maupun untuk pejalan kaki.
Maka pengarahan Jalan dapat di tempuh melalui Jl. Cilik Riwut dan jalan
Garuda, guna memudahkan orang masuk maka dibuatlah pintu gerbang
sebagai penunjuk arah maintrance ME dan SE.
- Dinding Praktis
Beberapa kelebihan dari dinding praktis ini yaitu memiliki daya tahan yang
baik, aman bagi linkungan, kedap suara, mengurangi beban kostruksi pada saat
pemasangan awal, serta membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat. Bahan ini
akan digunakan sebagai dinding pengisi.
- Kaca
Jenis kaca yang akan digunakan dalam bangunan apartemen ini adalah yang
bermutu tinggi contohnya seperti kaca keramik frit, adalah kaca float glass
89
(diapung) karena dengan cara ini akan menghasilkan kaca bermutu tinggi yang
90