Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang melimpah, dimana air dapat ditemukan disetiap
tempat di permukaan bumi, air juga merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan
dibutuhkan oleh setiap makhluk. Pemanfaatan air dalam berbagai kepentingan harus
dilakukan bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi
mendatang. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari,
penyediaan air tanah yang sehat, murah dan tersedia dalam jumlah yang sesuai kebutuhan
(Gijoh, 2017).
Air tanah dapat ditemukan pada ruang pori pada batuan sedimen dan lapisan yang lapuk,
di lipatan dan celah batuan keras, pada zona patahan dan gua karst. Lapisan batuan yang
dapat menyimpan dan mengalirkan air disebut akuifer. Untuk dapat memanfaatkan air
tanah, perlu dilakukan pengeboran sampai pada lapisan akuifer tersebut. Namun letak
kedalaman dan ketebalan akuifer berbeda-beda tiap tempat, untuk itu sebelum melakukan
pengeboran sebaiknya dilakukan pengkajian geologi daerah yang akan dilakukan
pengeboran (Winarni, 2014).
Salah satu metode geofisika yang biasa digunakan untuk penelitian air tanah adalah
geolistrik. Metode ini mempelajari bumi dan isinya berdasarkan sifat kelistrikan batuan.
(Juandi,2008). Dengan menggunakan metode ini kita dapat mengetahui lokasi akuifer
di bawah permukaan dengan melihat nilai resistivitas lapisan tersebut. Dengan
mengetahui lokasi akuifer dapat menjadi sumber air untuk masyarakat.
1
1. Menghitung nilai resisivitas batuan bawah permukaan.
2. Untuk mengetahui nilai resistivitas pada lapisan akuifer di lokasi.
I. 4 Kegunaan
Untuk mengetahui sejauh mana lapisan aquifer tersebar dan pada
kedalaman berapa aquifer terdapat berdasarkan nilai resistivitas yang didapatkan
serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan aquifer agar
kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai sumber air tanah bagi masyarakat sekitar.
1.5 Luaran
1. Artikel Ilmiah
2. Seminar Nasional Geofisika
3. Prosiding Seminar
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Geomorfologi regional
Rab. Sukamto dan Supriatna (1982) membagi Kabupaten Maros dalam 4 satuan
geomorfologi :
a. Satuan Pegunungan Vulkanik : menempati bagian utara, tengah dan timur
dengan puncak tertinggi di Bulu Lekke ( 1361 m dpl ) tersebar di 30 % areal
wilayah kabupaten Maros dicirikan dengan relief topografi yang tinggi,
kemiringan terjal, tekstur topografi yang kasar dengan batuan penyusun jenis
batuan gunung api (vulkanik).
b. Satuan Perbukitan Vulkanik : Intrusi dan Sedimen, menempati daerah
perbukitan yang menyebar secara setempat sekitar 15 % areal wilayah kabupaten
Maros, dicirikan dengan topografi berbukit dengan batuan penyusun jenis : batuan
vulkanik, batuan intrusi ( batuan beku ) dan batuan sedimen.
c. Satuan Perbukitan Karst : Satuan perbukitan ini tersebar cukup luas pada bagian
tengah, timur-laut Kabupaten Maros yang meliputi kecamatan Bontoa,
Bantimurung, Simbang, Tanralili, Mallawa dan Camba. Ciri khas satuan
geomorfologi ini adalah : topografi berbukit-bukit karst dengan tekstur sangat
kasar dengan batuan penyusun jenis batu gamping.
d. Satuan Pedataran Alluvium : terletak di bagian barat yang tersebar engan arah
utara-selatan, meliputi 25 % wilayah kabupaten maros. Dicirikan dengan bentuk
morfologi topografi datar, erlief rendah, tekstur halus dengan batuan dasar
endapan alluvium.
3
1) Aquiclude ini juga dikenal dengan nama formasi semi kedap atau leaky Aquifer.
Berdasarkan litologinya, akuifer dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu (Satyawan
dkk, 2009):
a) Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan (Unconfined Aquifer)
Akuifer bebas atau akuifer tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer tertutup
lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang mempunyai muka air tanah.
Unconfined Aquifer adalah akuifer jenuh air (satured). Lapisan pembatasnya
yang merupakan aquitard, hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada
pembatas aquitard di lapisan atasnya, batas di lapisan atas berupa muka air
tanah.
b) Akuifer tertekan (Confined Aquifer)
Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana air tanah terletak di bawah lapisan
kedap air (impermeable) dan mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan
atmosfer. Air yang mengalir (no flux) pada lapisan pembatasnya, karena
confined aquifer merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan
atas dan bawahnya.
c) Akuifer semi tertekan (semiconfined aquifer)
Akuifer semi tertekan ialah suatu akuifer jenih air, dengan bagian atas dibatasi
oleh lapisan setengah kedap air dan bagian bawah dibatasi oleh lapisan kedap
air. Pada lapisan pembatas dibagian atasnya kemungkinan masih ada air yang
mengalir ke akuifer tersebut.
d) Akuifer melayang/menggantung (Perched Aquifer)
Akuifer disebut akuifer melayang jika di dalam zone erosi terbentuk sebuah
akuifer yang terbentuk di atas lapisan impermeable. Akuifer melayang ini tidak
dapat dijadikan sebagai suatu usaha pengembangan air tanah, karena
mempunyai variasi permukaan air dan volumenya yang besar.
4
kawat penghantar sebanding dengan besarnya beda potensial ( V ). Hubungan
tersebut dinyatakan dalam
= (2.1) = (2.2)
= (2.3)
Gambar 2.2 Dua elektroda arus dan potensial di permukaan bumi homogen
isotropis (Loke & Barker, 1996)
Besaran koreksi terhadap perbedaan letak titik pengamatan yang dinamakan faktor
geometri. Faktor geometri dari beda potensial yang terjadi yang terjadi antara
elektroda potensial P1 dan P2 yang diakibatkan oleh injeksi arus pada elektroda arus
C1 dan C2 adalah
1 1 1 1
= 1 2 = 2 [(1 2) (3 4)] (2.4)
2 V
= 1 1 1 1 (2.5)
{ + } l
r1 r2 r3 r4
5
Konfigurasi Wenner Schlumberger
6
BAB III
METODE PENELITIAN
II.1 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1) Satu unit resistivitymeter 7) 4 buah kabel penghubung
tahanan jenis sepanjang 120 m
2) Satu unit Lapotp 8) GPS Garmin
3) 48 buah elektroda 9) 1 buah meteran
4) 48 buah Jumper 10) 1 buah aki kering
5) 3 buah palu besi 11) Buku catatan lapangan
6) 2 buah Connector 12) 3 buah Handy Talkie
III.2 Survey Pendahulan
Adapun survey pendahuluan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Survey Lapangan
2. Pemantapan lokasi penelitian.
3. Menentukan arah bentangan
4. Menentukan panjang bentangan
5. Menentukan banyak lintasan
III.3 Pengambilan Data
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk penelitian geolistrik resistivitas
konfigurasi Wenner-Schlumberger ialah :
1. Memplot lokasi penelitian menggunakan GPS (Global Position Satelit).
2. Menetapkan arah bentangan yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Membuat dan mengatur posisi bentangan elektroda arus dan potensialnya
4. Menentukan panjang lintasan dan spasi terkecil
5. Menginjeksikan arus dan membaca potensial pada jarak elektroda yang
telah ditentukan
7
III.4 Bagan Alir Penelitian
Idenifikasi
Peta Geologi Awal
Akuisisi Geolistrik
Penampang Resistivitas 2D
Kesimpulan
Pseudo 3D
8
BAB IV
B. Transportasi
No Jenis pengeluaran Harga
Transportasi Peneliti
1 Biaya Makassar-Maros Rp. 800.000
Rp. 200.000 X 4 orang
Transportasi Partisipan
2 Biaya Makassar-Maros Rp. 875.000
Rp. 175.000 X 5 orang
Sub Total Rp. 1.675.000
C. Akuisisi Geolistrik
No Jenis pengeluaran Harga
1 Sewa Alat Resisivitymeter selam 3 Hari Rp. 9.000.000
2 Uji XRF Kandungan Mineral sampel Batuan Rp. 500.000
Sub Total Rp. 9.500.000
Jadi total dana yang dibutuhkan untuk program penelitian ini adalah
1. Biaya Habis Pakai Rp.1.283.000
9
2. Transportasi Rp.1.675.000
3. Akuisisi Geolistrik Rp. 9.500.000
DAFTAR PUSTAKA
BPS Maros ., 2010. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RTRW
Kabupaten Maros : Maros
Hendrajaya, L., dan Arif. I., 1990. Metode Geolistrik Tahanan Jenis. ITB :
Bandung.
Husein, S., Sarjono, dan Dyah. H., 2007 Morfotektonik Pembentukan Karst
Maros Sulsel. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta
Lantu. 2015. Metode Geolistrik dan Geoelektromagnetik, Program Studi
Geofisika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Hasanuddin : Makassar
Loke, H. M. 2001. Tutorial : 2-D and 3-D Electriacal Imaging Surveys
Massinai, Muh. Altin., Syamsuddin, Makharani. 2010. Model of Vertical
Resistivity Distribution of Rock Layers in Jeneberang watershed.
International Journal of Basic &Applied Sciences IJBAS-IJENS
Vol:10 No: 06 Pages: 151-161.
Rahmanda. V., 2014. Konfigurasi Metode Geolistrik. 2014. Jurusa Teknik
Geofisika. Fakultas Teknik UNILA : Lampung
Salwah. 2011. Skripsi geofisika. Identifikasi Kedalaman Akuifer di Kecamatan
Banggar Timur Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis.
Universitas Hasanuddin : Makassar
Sukamto, R., dan Supriatna, 1982. Peta Geologi Lembar Ujung Pandang,
Benteng dan Sinjai Sulawesi Selatan. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi : Bandung
10
Sukamto, R.,1982, Peta Geologi Lembar Pangkajene dan Watampone Bagian
Barat, Sulawesi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Bandung
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyarat dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Makassar, 19 Oktober 2017
11
Ilapadila
H22114021
A. Identitas Diri Anggota Kelompok
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyarat dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Makassar, 19 Oktober 2017
12
Hena Suri Intan Pertiwi
H22113007
Anggota Kelompok
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyarat dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Makassar, 19 Oktober 2017
13
Rahmita Dewi
H22115305
Pembimbing
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyarat dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Makassar, 19 Oktober 2017
14
Syamsuddin,S.Si, MT
0015017405
15