You are on page 1of 8

3.

7 Komponen aktif alat ortodonti lepasan

Kerja alat ortodonti lepasan tergantung pada kerja komponen ortodonti yang
digunakan. Terdapat beberapa komponen aktif, yaitu pegas (springs), labial bow,
dan sekrup ekspansi.

1. Pegas (spring)

Komponen aktif berupa pegas ini dibuat dari bahan kawat yang tahan karat.
Diameter kawat bermacam-macam, mulai 0.5 mm sampai dengan 0.8 mm
disesuaikan dengan gigi yang membutuhkan tekanan (pressure). Pegas memiliki
berbagai macam jenis, seperti:
1) Cantilever spring

Cantilever spring mempunyai berbagai nama lain, yaitu proksimal


spring, interdental spring, palatal finger spring. Fungsi dari cantilevered spring
adalah untuk menarik gigi baik ke arah mesial maupun distal. Komponen aktif
ini dibuat oleh kawat berdiameter 0.5 0.6 mm. Biasanya ditambahkan coil
untuk memperpanjang kawat.

Gambar 2. Cantilever spring

2) Z spring

Nama lain z spring adalah double cantilever spring, protrusion spring,


simple spring. Fungsi z spring adalah menggerakkan gigi ke arah labial dan juga
bisa untuk gigi yang rotasi. Diameter kawat yang biasanya dipakai untuk
membuat z spring ini adalah 0.5 0.6 mm untuk gigi anterior dan 0.7 mm untuk
gigi posterior.

Gambar 2. Z spring

3) Pegas T (T spring)

Pegas dibuat berbentuk huruf T. Lengan retentive diletakkan di dalam


plat landasan. Fungsi pegas T adalah menggerakkan gigi molar, premolar, dan
caninus ke arah bukal. Kawat berdiameter 0.5 mm digunakan untuk pegas T.

Gambar 2. T spring

4) Bukal loop spring

Komponen ini berfungsi dalam mendorong caninus ke arah lingual


dengan cara mendorong dari arah bukal. Kawat yang dibutuhkan adalah kawat
0.7 mm.
Gambar 2. Bukal loop spring

5) Bumpher spring

Bumpher spring berfungsi untuk menggerakkan gigi posterior ke arah


bukal. Diameter kawat yang digunakan adalah 0.6 mm

6) C retraktor

C retraktor adalah komponen aktif yang berbentuk U loop, namun juga


bisa berbentuk V loop. Fungsi dari bukal retractor ini adalah menarik kaninus
ke arah distal. Kawat berdiameter 0.7 mm dibutuhkan untuk membentuk
komponen ini.

7) Lingual spring

Lingual spring berfungsi mendorong gigi molar ke arah bukal dengan


kawat berdiameter 0.8 mm.

8) Self supporting spring

Fungsi self supporting spring adalah menggerakkan gigi ke arah palatal


dengan kawat berdiameter 0.7 mm.

9) Paddle spring

Paddle spring bisa digunakan baik pada gigi anterior maupun posterior
untuk pergerakan kea rah labial.
Gambar 2. Paddle spring

2. Labial Bow

Labial bow ini sebenarnya dapat menjadi komponen aktif atau komponen
pasif. Sebagai komponen aktif, labial bow menarik gigi anterior ke palatal, untuk
fungsi ini dibutuhkan kawat berdiameter 0.7 mm. Sedangkan, sebagai komponen
pasif, fungsinya ialah mempertahankan lengkung gigi dan sebagai retensi dan
dibutuhkan kawat berdiameter 0.8 mm. Secara mekanis, bow lebih kompleks
daripada pegas.

Gambar 2. Labial bow

Ada beberapa tipe labial bow:

1. Labial bow dengan U-loop

1.1 Labial bow pendek


Kawat yang digunakan adalah yang berdiameter 0.7 mm. Indikasi
pemakaian labial bow pendek adalah penutupan jarak di daerah mesial
caninus, reduksi minor overjet, sebagai komponen retensi. Kekurangan dari
labial bow pendek ini adalah range of action yang minimal, bagian aktif
yang sangat kaku. Labial bow memberikan tekanan yang kuat dalam jarak
yang kecil, adanya kemungkinan caninus mengalami bukal drift.

Gambar 2. Short Labial bow

1.2 Labial bow panjang

Kawat yang digunakan adalah kawat yang berukurn 0.7 mm.


Indikasi pemakaiannya adalah untuk menghilangkan jarak pada distal
caninus, sebagai komponen retensi, dan reduksi minor overjet.

Gambar 2. Long labial bow

1.3 Split labial bow

Kawat yang digunakan berdiameter 0.7 mm. Terdapat dua tipe split
labial bow yaitu yang digunakan untuk retraksi incisivus dan yang
digunakan untuk menghilangkan median diastema.
Gambar 2. Split labial bow: A. retraksi incisivus B. untuk menghilangkan median

diastema

1.4 Fitted labial bow

Diameter kawat yang digunakan yaitu 0.7 mm. Diindikasikan


sebagai retensi setelah perawatan ortodonti aktif.

Gambar 2. Fitted labial bow

2. Labial bow tanpa U-loop

2.1 Roberts retractor

Roberts retractor dibuat dengan kawat berdiameter 0.5 mm.


Indikasinya adalah meretraksi empat incisivus. Labial bow ini sangat baik
sebagai alat retraksi dan sangat fleksibel sehingga digunakan pada kasus
dimana terdapat overjet sebesar lebih dari 4 mm. Kekurangan dari Roberts
retractor adalah seringnya terjadi kerusakan dan sulit untuk diperbaiki.
Gambar 2. Roberts retractor

2.2 High labial bow with apron spring

Labial bow ini memiliki 2 komponen, yaitu heavy base arch wire
dan apron spring. Untuk heavy base arch, kawat yang dipakai adalah kawat
berdiameter 0.9 mm. Labial bow ini digunakan untuk memperbaiki
lengkung gigi namun dengan menggerakkan ke arah lingual.

Gambar 2. High labial bow with apron spring

3. Sekrup ekspansi

Sekrup ini mampu memperbesar lengkung rahang agar mendapatkan space


yang cukup sehingga dapat mengatasi gigi yang berjejal. Adapun cara aktivasi
sekrup ekspansi ini adalah:
1. Menggerakkan alat pemutar skrup ekspansi searah dengan anak
panah.

2. Satu kali menggerakkan alat pemutar maka skrup akan berputar


sebanyak putaran. Aktivasi dilakukan setiap minggu sebanyak
putaran. Sekrup dapat bekerja secara langsung pada gigi atau via
baseplate.
Gambar 2. Sekrup ekspansi

You might also like