You are on page 1of 6

Nama : Akhmad Fadillah Syaban

NIS : 10552

Kelas : XI TEI A

Mata Pelajaran : Rangkaian Elektronika

Guru Pengajar : Eka Lindayani

Laporan Praktik Rangkaian Penguat Inverting Op-Amp LM 324

A. Tujuan
1. Siswa dapat merangkai rangkaian penguat inverting Op-Amp LM 324

2. Siswa dapat memahami cara kerja dari penguat inverting Op-Amp LM 324

3.siswa dapat menggunakan osciloscope dan function generator dengan benar.

B. Alat
1. Power Suply ( 1 unit )

2. Project Board ( 1 unit )

3. Oscilloscope ( 1 unit )

4. Function Generator ( 1 unit )

5. Tang Potong ( 1 unit )

6. Multimeter ( 1 unit )

C . Bahan
1. Resitor 1 K ( 1 buah )

2. Resitor 10 K ( 1 buah )

3. Op-Amp LM 324 ( 1 buah )

4. Kabel Jumper ( secukupnya )


D. Keselamatan Kerja
1. Merangkai rangkaian dalam kondisi belum bertegangan terlebih dahulu

2. Berhati-hati pada saat tegangan di masukan dan pada saat mengukur rangkaian

3. Jauhkan peralatan yang tidak diperlukan diatas meja kerja

4. Menggunakan perlengkapan seperti baju praktek pada saat melakukan praktik

E. Teori Singkat
Operasional Amplifier (Op-Amp), adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang
terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting
dengan satu terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk
mengandalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada Op-Amp.

Penguat inverting, adalah rangkaian yang berfungsi untuk memperkuat sinyal masukan
dan menggeser fase sinyal keluaran sebesar 1800 sehingga masukan yang positif akan
menghasilkan keluaran positif, demikian juga sebaliknya.

F. Gambar Kerja
Gambar 1. Datasheet Op-Amp LM 324

Gambar 2. Rangkaian Penguat Inverting Op-Amp LM 324

F. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan

2. Buat rangkaian penguat inverting Op-Amp LM 324 seperti pada gambar kerja pada
papan project board (tanpa dihungkan dengan oscilloscope dan function generator).

3. Setelah Itu Kalibrasi Oscilloscope

4. Tombol power pada posisi Off

5. Pilih mode menjadi Dual

6. Kemudian putar tombol Intensity pada posisi tengah

7. Posisikan tombol Position Vertical dan Horizontal ketengah-tengah

8. Dorong tombol PULL x5 Mag atau 10 Mag untuk memperoleh posisi


Normal. (produkbaru tidak usah didorong )

9. Dorong tombol Triggering Level pada posisi Auto

10. Putar Volts /Div , ke-1V (untuk produk lama putar hingga berbunyi klik ke kanan ).

11. Putar Time/Div ke 0,5, dorong tombol Source ke posisi Line

12. Tekan tombol Slope ke posisi positif.

13. Tombol AC-GND-DC ke posisi AC

14. Putar tombol Focus ke posisi tengah

15. sync posisikan saklar pada AC

16. Sambungkan oscilloscope dengan daya/tegangandan tekan tombol Powernya.

17. setelah itu apabila ada garis horizontal maka oscilloscope sudah aktif.

18. Atur garis keposisi tengah-tengah menggunakan tombol position horizontal

Apabila sinyal dari osillosope sudah muncul langkah selanjunya adalah :

19. Hubungkan Kabel BNC Connector ke Input kemudian alligator ke GND

20. Tarik hook TIP hingga terlihat pengaitnya kemudian kaitkan hook tip tadi ke Cal

21. Atur Source ke channel yang dipilih , Putar level pada TRIGGER hingga garis
gelombang yang di layar oscilloscope berhenti.

22. selanjutnya adalah pengoperasian function generator :

23. Lepas Kalibrasi pada oscilloscope

24. Kemudian atur frequensi di 1 KHz

25. Atur amplitudo di 2 V

26. Tekan tombol -20 db

27. Pilih mode bentuk gelombang

28. Pada probe kedua, hubungkan BNC Connector ke output Function generator

29. Hubungkan aligator clip probe kedua pada Ground oscolloscope


30. Hook tip probe satu dan hook tip probe dua saling dihubungkan

31. Hubungkan power suply ke VCC dan GND Op-Amp

32. Hubumgkan input rangkaian ke positif power supply

33. Hubungkan hook tip function generator ke input rangkaian

34. Hubungkan hook tip oscilloscope channel 1 ke output rangkaian

35. Hubungkan hook tip oscilloscope channel 2 ke input rangkaian

36. Nyalakan power supply, maka akan muncul bentuk gelombang pada oscilloscope

37. Ukur tegangan pada resistor 1 dan resistor 2

G. Hasil Kerja
1. Hasil pengukuran tegangan resistor :

R1 = 0,6 V

R2 = 7 V

2. Hasil Bentuk sinyal keluaran di osilooscope :


Gambar 3. Bentuk siyal Input (bawah) dan sinyal output (atas)

H. Kesimpulan
1. Apabila ada masalah ketika pengujian menggunakan osciloscope maka cek terlebih
dahulu kabel kabel yang menghubungkan osciloscope dengan rankaian dan function
generator.

You might also like