Professional Documents
Culture Documents
TERMOKIMIA
OLEH :
PUTU ELVIRA YULIANTHI
(1608511050)
KELOMPOK B
MEJA 21
I. Tujuan Percobaan
1. Mengenal alat kalorimeter tekanan tetap dan memahami cara kerja alat
tersebut.
2. Memahami perbedaan antara kapasitas kalor dan kalor jenis.
3. Mengetahui suhu campuran dari dua larutan yang berbeda
4. Menghitung kapasitas kalorimeter dan kalor reaksi dalam suaktu reaksi.
5. Menentukan kalor reaksi dan kalor pengenceran dari larutan.
V. Data Pengamatan
5.1 Percobaan 1
No. Uraian Temperatur Pengamatan (oC)
1 50 ml larutan HCl 1 M 29
50 ml larutan NaOH 1 M 29
Campuran kedua larutan 35
2 50 ml larutan HCl 1 M 29
50 ml larutan NaOH 1 M 29
Campuran kedua larutan 35
3 50 ml larutan HCl 1 M 29
50 ml larutan NaOH 1 M 29
Campuran kedua larutan 35
5.2 Percobaan 2
No. Uraian Temperatur Pengamatan (oC)
1 Air 28,8
Larutan CaCl2 * 35
Larutan CaCl2 ** 34
Larutan CaCl2 + 50 ml air 32
2 Air 28,8
Larutan CaCl2 * 35
Larutan CaCl2 ** 33
Larutan CaCl2 + 50 ml air 32
*temperatur maksimal yang dicapai
**temperatur stabil dari larutan
VI. Pembahasan
6.1 Perhitungan
Percobaan 1 : Penentuan Kapasitas Kalor Kalorimeter
Diketahui :
V HCl 1 M = 50 mL = 0,05 L
V NaOH 1 M = 50 mL = 0,05 L
Volume total = VHCl + VNaOH = 0,05L + 0,05L = 0,1 L
t1 = takhir - tawal = 35oC - 29oC = 6oC
t2 = takhir - tawal = 35oC - 29oC = 6oC
t3 = takhir - tawal = 35oC - 29oC = 6oC
qreaksi = -56,2 kJ/mol
air = 1 gr/ml
c = 4,184 J/goC
Ditanya : Ckal = . ?
Crata-rata = .?
Jawab :
V1 . M1 + V2 . M2 = V3 . M3
0,05 L . 1M + 0,05 L . 1M = 0,1 L . M3
M3 = 1 M
n=M.V
= 1 x 0,1 = 0,1 mol
qreaksi = -56,2 kJ/mol x 0,1 mol
= -5,62 kJ/mol = -5620 joule
qlarutan = m.c. t1
= 100gr x 4,184 J/gC x 6C
= 2510,4 J = 2,5104 kJ
qreaksi = -( qlar + qkal )
-56,2 = -(2,5104 + qkal )
qkal = 56,2 + 2,5104 = 58,7104 kJ
qkal 58,7104
Ckal = = = 9,7851 kJ/oC
t 6
Karena pengamatan 1, 2 dan 3 memiliki perubahan suhu yang sama ,
maka kapasitas kalorimeter untuk ketiga pengamatan sebesar 9,7851 kJ/oC.
9,7851 9,7851 9,7851
Sehingga Crata-rata = = 9,7851 kJ/oC.
3
Percobaan 2 : Penentuan kalor reaksi larutan
Diketahui :
m CaCl2 = 5 gram
m air = 1 gr/ml x 50 ml = 50 gram
mtotal = 55 gram
Total volume air = 100 ml
Ckal = 0,5182 kJ/C
Ditanya :
qreaksi dan qpengenceran =?
Jawab :
Pengamatan 1 :
qlarutan = m . c. (takhir tawal)
= 55 gram x 4,184 J/gC x (35C -28,8C)
= 55 gram x 4,184 J/gC x 6,2C
= 1426,74 J = 1,4267 kJ
qkal = Ckal . (takhir tawal)
= 0,5182 kJ/C x (35C -28,8C)
= 0,5182 kJ/C x 6,2C
= 3,21284 kJ
qreaksi = - (qlarutan + qkal)
= - (1,4267 kJ + 3,21284 kJ)
= - 4,63954 kJ
qlarutan = m . c. (takhir tawal)
= 55 gr x 4,184 J/gC x (32C 34C)
= 55 gr x 4,184 J/gC x (-2)C
= -460,24 J
= -0,46024 kJ
qkal = Ckal . (takhir tawal)
= 0,5182 kJ/C x (32C 34C)
= 0,5182 kJ/C x (-2)C
= - 1,0364 kJ
qpengenceran = - (qlarutan + qkal)
= - (-0,46024 kJ + (- 1,0364) kJ)
= 1,49664 kJ
Pengamatan 2 :
qlarutan = m . c. (takhir tawal)
= 55 gram x 4,184 J/gC x (35C -28,8C)
= 55 gram x 4,184 J/gC x 6,2C
= 1426,74 J = 1,4267 kJ
qkal = Ckal . (takhir tawal)
= 0,5182 kJ/C x (35C -28,8C)
= 0,5182 kJ/C x 6,2C
= 3,21284 kJ
qreaksi = - (qlarutan + qkal)
= - (1,4267 kJ + 3,21284 kJ)
= - 4,63954 kJ
qlarutan = m . c. (takhir tawal)
= 55 gr x 4,184 J/gC x (32C 33C)
= 55 gr x 4,184 J/gC x (-1)C
= -230,12 J
= -0,23012 kJ
qkal = Ckal . (takhir tawal)
= 0,5182 kJ/C x (32C 33C)
= 0,5182 kJ/C x (-1)C
= - 0,5182 kJ
qpengenceran = - (qlarutan + qkal)
= - (-0,23012 kJ + (- 0,5182 kJ) )
= 0,74832 kJ
Pada praktikum kali ini membahas tentang Termokimia dan digunakan
beberapa larutan yang disediakan, diantaranya HCl, NaOH, air dan larutan CaCl2 .
Pada percobaan pertama diukur temperatur dari masing masing larutan dan
didapatkan bahwa temperatur 50 ml HCl 1M sebesar 29C dan temperatur 50 ml
larutan NaOH 1M sebesar 29C. Kedua larutan tersebut, HCl dan NaOH
dimasukkan kedalam kalorimeter secara bersamaan dan diaduk dengan
menggunakan batang pengaduk. Pada saat yang sama, diukur temperatur
campuran kedua larutan dengan termometer. Didapatkan suhu campurannya
sebesar 35C. Percobaan diulangi kembali dan didapat temperatur 50 ml HCl 1M
sebesar 29C begitupula temperatur 50 ml larutan NaOH 1M sebesar 29C. Kedua
larutan tersebut, HCl dan NaOH dimasukkan kembali ke dalam kalorimeter secara
bersamaan dan diaduk dengan menggunakan batang pengaduk. Pada saat yang
sama, diukur temperatur campuran kedua larutan dengan termometer. Didapatkan
suhu campurannya sebesar 35C. Percobaan dilakukan kembali untuk yang ketiga
kalinya dan didapatkan temperatur 50 ml HCl 1M sebesar 29C dan temperatur 50
ml larutan NaOH 1M sebesar 29C. Kedua larutan tersebut, HCl dan NaOH
dimasukkan kedalam kalorimeter secara bersamaan dan diaduk dengan
menggunakan batang pengaduk. Pada saat yang sama, diukur temperatur
campuran kedua larutan dengan termometer. Didapatkan suhu campurannya
sebesar 35C.
Apabila suhu awal dari masing-masing larutan serta suhu maksimal campuran
larutan telah diketahui, maka dilakukan pengukuran kapasitas kalorimeter yaitu
sebesar 9,7851 kJ/oC.
Percobaan kedua menggunakan air dan larutan CaCl2. Diukur temperatur air
dan didapatkan bahwa temperatur air sebesar 28,8C. Kemudian, air dan CaCl2
dimasukkan kedalam kalorimeter secara bersamaan dan diaduk dengan
menggunakan batang pengaduk. Pada saat yang sama, diukur temperature
maksimal dan temperatur stabil dari campuran kedua larutan dengan termometer.
Didapatkan suhu maksimal yang dicapai campurannya sebesar 35C dan stabil
pada 34C. Kemudian ditambahkan kembali 50 ml air dan dihitung temperaturnya
dengan menggunakan termometer. Didapatkan temperaturnya yaitu 32C.Kalor
reaksi untuk larutan CaCl2 diperoleh sebesar -4,63954 kJ, sedangkan kalor
pengenceran diperoleh sebesar 1,49664 kJ.
Percobaan ini diulangi sekali lagi, dimulai dari pengukuran suhu air,
didapatkan bahwa temperatur air sebesar 28,8C. Lalu, air dan CaCl2 dimasukkan
kedalam kalorimeter secara bersamaan dan diaduk dengan menggunakan batang
pengaduk. Pada saat yang sama, diukur temperature maksimal dan temperatur
stabil dari campuran kedua larutan dengan termometer. Didapatkan suhu
maksimal yang dicapai campurannya sebesar 35C dan stabil pada 33C.
Kemudian ditambahkan kembali 50 ml air dan dihitung temperaturnya dengan
menggunakan termometer. Didapatkan temperaturnya yaitu 32C. Kalor reaksi
untuk larutan CaCl2 diperoleh sebesar - 4,63954 kJ, sedangkan kalor pengenceran
diperoleh sebesar 0,74832 kJ.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya kalor baik yang
diterima maupun dilepaskan yaitu sumber kalor, karena adanya sumber kalor
mempengaruhi proses penyampaian kalor tersebut. Selain itu karena massa atau
berat dari benda tersebut, dimana semakin berat benda yang menerima atau
melepaskan kalor maka semakin banyak pula jumlah energi panas atau kalor yang
diberikan. Selanjutnya adalah faktor jenis dari zat tersebut, karena untuk
menentukan suatu kalor maka diperlukan kalor jenis dari benda yang hanya
didapat dengan menentukan jenis zat. Terakhir adalah faktor perubahan suhu
karena besar atau kecilnya kalor bergantung pada tinggi rendahnya suhu.
VII.Simpulan
Dari Percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Kalorimeter adalah alat untuk perubahan entalpi. Kalorimeter yang biasa
digunakan adalah kalorimeter sederhana, kalorimeter sederhana dapat
diibuat dari gelas atau wadah yang bersifat isolator, misalnya gelas
styrofoam atau plastik yang bersifat isolator.
2. Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan temperatur sejumlah tertentu zat sebesar satu derajat celcius,
sedangkan Kalor jenis (s) yaitu jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan temperatur satu gram zat sebesar satu derajat celcius.
3. Suhu campuran dari HCl dan NaOH sebesar 35oC.
4. Kapasitas kalorimeter rata-rata dalam percobaan ialah sebesar 9,7851
kJ/oC
5. Pengamatan 1 : qreaksi= - 4,63954 kJ dan qpengenceran= 1,49664 kJ.
Pengamatan 2 : qreaksi= - 4,63954 kJ dan qpengenceran= 0,74832 kJ.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.C . 1999 . Kimia Universitas : Asas dan Struktur Jilid I Edisi 5
Penerjemah : Sukmanah, Ramiarti, Anas dan Sally . Jakarta : Binarupa
Aksara.
Alberty, R.A dan Daniel F . 1992 . Kimia Fisika Jilid I Edisi 5 Penerjemah :
Sudja . Jakarta: Erlangga.
Keenan, CW. Kleifelter, DC & Nood, JH. 1984 . Ilmu Kimia untuk Universitas
Edisi 6 Jilid 1 Alih Bahasa : Pudjaatmaka. Jakarta : Erlangga.
Chang, R. 2004 . Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi 3 Jilid 2 Alih Bahasa:
Muhammad Abdul Kadir Martoprawiro, Ph.D. dkk. Jakarta : Erlangga.
Bird, T. 1993 . Kimia Fisik untuk Universitas . Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Team Kimia Dasar . 2017 . Penuntun Praktikum Kimia Dasar II . Bukit Jimbaran :
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana.