Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apa yang ada dalam bumi ini, berasal dari Allah SWT dan pasti kembali kepada-Nya
juga. Dalam kehidupan ini, pasti ada yang sakit, ada juga yang sehat. Sering kita dengar
dalam kehidupan kita sehari hari bahkan terjadi disekitar lingkungan kita yang namanya
penyakit anjing gila atau sering disebut RABIES.
RABIES atau penyakit anjing gila merupakan suatu penyakit hewn yang akut
menyerang susunan syaraf pusat yang disebabkan virus, yang dapat menular kepada manusia
dan hewan berdarah panas seperti anjing, kucing, kelelawar, sigung, kera, rakun, dan rubah.
Rabies bias menular keada manusia ataupun hewan lain melalui juga gigitan dan
lukan yang terkena air liur hewan penderita rabies. Rabies sangat mengganggu ketenteraman
hidup manusia. Penyakit ini tidak ada obatnya, tetapi ada pencegahnya. Rabies juga sering
disebut HIDROFOBIA (takut air) karena penderita rabies tidak dapat minum.
C.Tujuan Penulisan
1
2. Untuk mengetahui hewan hewan yang biasa menyebarkan rabies dan mengetahui
cara penularannya.
3. Untuk mengetahui apa itu penyakit rabies
4. Untuk mengetahui penyebab rabies dan cara pencegahanan penanganan rabies pada
hewan dan manusia.
D.Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Alasan Memilih Judul
C. Tujuan Penulisan
D. Rumusan Masalah
E. Kerangka Karya Tulis Ilmiah
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
Penyakit anjing gila (rabies) adalah salah satu penyakit ZOONASA (penyakit hewan
yang dapat menular pada manusia) dan penyakit yang akut menyerang susunan syaraf pusat,
yang disebabkan oleh virus rabies yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan
2
manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia karena
menyebabkan kematian.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Rabies bias menular dari hewan ke hewan dan dari hewan ke manusia melalui :
Luka gigitan hewan penderita rabies
Luka yang terkena air liur penderita rabies
Menghidup udara yang tercemar
B. Masa Inkubasi
Pada anjing dan kucing selama 2 minggu
Pada manusia selama 2 3 minggu sampai 1 tahun
Lama masa inkubasi tergantung pada :
- Jumlah virus yang masuk melalui luka
- Dalam atau tidaknya luka
- Jumlah luka gigitan
- Jarak luka dengan susunan saraf
1. Pada kucing
Gejala atau randa tanda yang terlihat hamper sama pada anjing, seperti :
Menyembunyikan diri
Banyak mengeong
4
Mencakar cakar lantai
Menjadi agresif
2 4 hari setelah gejala pertama biasa terjadi kelumpuhan, terutama di bagian
belakang
2. Pada Manusia
Pada manusia yang penting diperhatikan adalah riwayat gigitan dari hewan
seperti anjing, kucing dan kera
Dilanjutkan dengan gejala gejala nafsu makan hilang, sakit kepala, tidak bias
tidur, demam tinggi, mual atau muntah muntah
Adanya rasa panas (nyeri) pada tempat gigitan dan menjadi gugup
Takut dengan air, suara keras, cahaya dan angin
Air liur dan air mata keluar berlebihan
Kejang kejang disusul dengan kelumpuhan
Biasanya penderita akan meninggal 4 6 hari setelah gejala klinis atau tanda tanda
penyakit pertama timbul.
Stadium awal sakit kepala, lesu, mual, nafsu makan menurun, gugup, dan nyeri pada
bekas gigitan
Stadium lanjut air liur dan air maa keluar berlebihan, peka terhadap sinar, suara keras,
angin kencang, takut pada air, kejang kejang, kelumpuhan dan meninggal 4 6 hari setelah
gejala muncul.
Apabila seseorang digigit hewan yang rabies, maka tindakan yang harus diambil
adalah :
1. Mencuci luka gigitan dengan sabun atau dengan deterjen selama 5 10 menit
dibawah air mengalir/diguyur. Kemudian luka diberi alcohol 70% atau yodium
tincture. Setelah itu pergi secepatnya ke puskesmas atau dokter yang terdekat
untuk mendapatkan sementara sambil menunggu hasil dari Rumah Observasi
hewan.
2. Laporkan kepada petugas dinas peternakan setempat tentang kasus
penggigitan tersebut
5
3. Hewan yang menggigit dikirim ke rumah observasi hewan dinas peternakan,
perikanan dan kelautan DKI Jakarta untuk diobservasi dan diperiksa
kesehatannya selama 10 14 hari. Rumah observasi hewan ada di Jl. Harsono
RM No. 28 ragunan, pasar minggu Jakarta selatan. Telepon : 021 7805447
4. Bila hewan yang menggigit tidak diketahui atau tidak dapat ditemukan, maka
orang yang tergigit harus dibawa ke rumah sakit khusus infeksi Dr. Saroso Jl.
Baru, sunter agung, tanjung priuk, Jakarta utara, telepon : 021 6401413 atau
ke Rumah Sakit Karantina Jl. Kyai Caringin No. 7 Tanah Abang, Jakarta
Pusat, telepon : 021 342934
F. Hal hal Yang Perlu di Perhatikan Agar Hewan Kesayangan Kita Tidak
Terkena Rabies
1. Memelihara hewan piaraan dengan baik.
2. Membawea hewan ke suku dinas peternakan dan perikanan setempat atau
dokter hewan praktek, untuk mendapatkan vaksinasi anti rabies secara teratur
1 2 kali setahun tergantung jenis vaksin yang digunakan
3. Setelah hewan tersebu divaksin, mintalah surat keterangan vaksinasi
4. Melaporkan kepemilikannya kepada suku dina peternakan dan
perikanan/petugas Peternakan kecamatan
5. Anjing, kucing, kera peliharaan sebaiknya jangan dilepas keluar pekarangan
6. Bilamana akan membawa hewan piaraan kelua perkarangan rumah, harus
diikat dengan rantai sepanjang panjangnya 2 m serta dipasang berangus
G. Penyebab Rabies
Cara mencegah terjadi rabies pada manusia dan hewan yaitu dengan sesegera
mungkin membersihkan dengan sabun daerah yang tergigit anjing, tusukkan yang
dalam disemprot dengan vaksin rabies, berikan suntikan immunoglobulin rabies,
dimana separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan.
6
Vaksinasi memberikan perlindungan seumur hidup tapi kada antibudi akan
menurun. Sehingga bersiko tinggi terhadap pemaparan selanjutnya harus
mendapatkan dosis buster vaksinasi setiap 2 tahun.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa penyakit rabies (anjing gila) merupakan penyakit hewan
yang dapat menular ke hewan berdarah oanas seperti kelelawar, kucing sigung, rakun, rubah,
dan kera bahkan dapat menular pada manusia.
Cara penularan rabies pada manusia dan hewan melalui gigitan,luka yang terkena air
liur penderita rabies dan melalui penghirupan udara yang tercemar.Hewan penular utama
rabies adalah anjing. Penyebab dari penyakit anjing gila (rabies) adalah virus Lyssa dari
family rhabdo-viride. Penyakit ini sangat ditakuti oleh manusia karena dapat menyebabkan
kematian.
7
B. Saran
Dari penjelasan dan kesimpulan penyakit anjing gila (rabies), pembaca dapat
menghindari hewan-hewan yang dapat menularkan penyakit rabies. Dan apabila hewan
kesayangan kita sudah terlihat tanda-tanda terserang penyakit rabies, sebaiknya di bawa ke
dokter hewan terdekat agar dapat penanganan oleh dokter hewan tersebut.