You are on page 1of 6

Nomor

Revisi Ke
Berlaku Tgl

KERANGA ACUAN
BULAN ELIMINASI PENYAKIT KAKI GAJAH

Ditetapkan Kepala UPTD


Puskesmas BLORA

dr. Nur Betsia Bertawati


NIP: 19790707 200604 2 023

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA


UPTD PUSKESMAS BLORA
Jl. Nusantara No. 23 Blora .. (0296) 531005
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BLORA
Jl. Nusantara No. 23 Blora (0296) 531005

KERANGA ACUAN
BULAN ELIMINASI PENYAKIT KAKI GAJAH

A. PENDAHULUAN
Filariasis atau sering disebut Kaki Gajah ialah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut
berada di kelenjar getah bening, terutama di daerah pangkal paha dan ketiak serta kelenjar
getah bening besar lainnya.
Kelenjar getah bening tersebut dapat mengalami kerusakan dan terganggu
fungsinya untuk menanggulangi infeksi bakteri dan jemur pada luka yang terjadi pada kaki
atau tangan. Gejala yang timbul adalah peradangan kelenjar getah bening (limfangitis,
limfadenitis, dan adenolimfangitis) disertai demam dan gejala akutlainnya, kemudian akan
timbul gejala kronis berupa pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh seumur
hidup.
Sampai saat ini, pada tahun 2002 2014, lebih dari 14 ribu penderita filariasis
kronis (kaki gajah) ditemukan di 418 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 241
kabupaten/kota diantaranya merupakan kabupaten/kota endemis filariasis dengan risiko
penularan diantara penduduknya yang cukup tinggi (microfilaria rate lebih dari 1 %
penduduk). Untuk menghentikan penularan filariasis, maka 142 kabupaten/kota telah dan
sedang melaksanakan program penanggulangan penyakit kaki gajah dengan melaksanakan
kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis.

B. LATAR BELAKANG
Setiap penduduk Indonesia yang tinggal di daerah endemis filariasis berisiko tinggi
tertular penyakit ini, dan terjadi siklus penularan dari satu orang ke orang lain, sampai upaya
penularan filariasis dilaksanakan.
Pemberian obat secara massal terhadap penduduk yang tinggal di Kabupaten/Kota
endemis filariasis dapat mematikan semua anak cacing yang ada di dalam peredaran darah
setiap penduduk dalam waktu bersamaan, dan mencegah cacing filaria (cacing dewasa)
menghasilkan anak-anak cacing baru (mandul sementara). Oleh karena itu, pemberian obat
secara massal dapat menghentikan rantai penularan filarisis antar penduduk selama setahun
pasca pemberian obat massal.
Pemberian obat pencegahan filariasis tahun pertama saja tidak cukup mematikan
cacing filariasis, pada tahun-tahun berikutnya, cacing filariasis akan kembali subur dan
berkembangbiak dengan menghasilkan ribuan anak cacing setiap hari dalam peredaran
darahnya yang siap ditularkan. Untuk menghentikan siklus hidup cacing filariasis secara
permanen, pemberian obat pencegahan secara massal (POPM filariasis) tersebut harus
dilaksanakan sekali setiap tahun selama minimal 5 tahun berturut-turut di seluruh wilayah
kabupaten/kotaendemis filariasis.
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah Tahun 2015 adalah bulan dimana setiap
penduduk yang tinggal di kabupaten/kota endemis filariasis di seluruh wilayah Indonesia
serentak minum obat pencegahan filariasis. Bulan Eliminasi Kaki Gajah diharapkan
dilaksanakan setiap tahun sampai eliminasi filariasis Indonesia tercapai. Setiap
kabupaten/kota endemis filariasis wajib melaksanakan POPM filariasis sekali setahun
selama minimal 5 (lima) tahun berturut-turut sebagai upaya menghentikan penularan cacing
filaria di daerah tersebut.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya kegiatan POPM Fialriasis terhadap seluruh penduduk sasaran
di wilayah kerja UPTD puskesmas Blora, dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan
merata, agar terhentinya mata rantai penularan filariasis secara efektif.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Masyarakat mengetahui adanya kegiatan Bulan Eliminasi Kaki Gajah, terutama
tujuan atau manfaat minum obat pencegahan filariasis, perlunya minum obat
secara serentak, megtahui tempat dan waktu pelaksanaan.
b. Diperolehnya daftar keluarga dan anggotanya menurut umur pada masing-
masing wilayah kerja Pos Minum Obat.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokon Bulan Eliminasi Kaki Gajah di Puskesmas meliputi :
1. Penyiapan Masyarakat
Penyiapan masyrakat dengan cara mengunjungi warga dari rumah ke rumah yang
menjadi tanggungjawab binaan masing-masing kader.
2. Penyiapan obat dan logistik untuk Pos Minum Obat
Petugas Puskesmas menyiapkan kebutuhan obat, logistik lain, bahan promosi dan
formulir pencatatan dan pelaporan.
Masing petugas kesehatan di setiap Pos Minum Obat mengambil paket obat,
logistik dan dana operasional Pos Minum Obat ke petugas Puskesmas.
3. Sosialisasi Bulan Eliminasi Kaki Gajah di wilayah Puskesmas
Menyelengarakan pertemuan sosialisasi Bulan Eliminasi kaki Gajah atau
memanfaatkan pertemuan lainnya.
Sosialiasasi ditempat umum, institusi pendidikan, tempat kerja, sekolah dan pada
kegiatan posyandu.
4. Penggerakan Sasaran
Seminggu terakhir menjelang pelaksanaan pelayanan di Pos-pos Minum Obat
dilaksanakan penggerakan masyrakat, antara lain dengan pengumuman
pelaksanaan POPM filariasi melalui masjid, gereja atau mengedarkan surat
undangan melaui sekolah, tempat kerja dan berbagai tempat berkumpul warga.
Kader melaksanakan kunjungan rumah ke rumah sebelum hari pelayanan pos
Minum Obat dan mengingatkan warga agar datang ke pos Minum Obat.
5. Pelayanan di Pos Minum Obat
Setiap warga yang datang dilayani secara berurutan, warga yang datang didaftar dan
dicatat terlebih dahulu didalam register Minum Obat POPM Filariasis. Kemudian
warga datang ke bagian obat, minum obat didepan petugas setelah itu warga datang
ke bagian penandaan minum obat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyiapan Paket Pos Minum Obat
Sebelum membuka Pos Minum Obat, petugas kesehatan mengambil paket Pos Minum
Obat di Puskesmas. Paket Pos Minum Obat terdiri atas :
a. Satu paket obat sesuai dengan jumlah penduduk sasaran dan cadangannya.
Sebaiknya obat ini disiapkan untuk masing-masing orang sesuai holongan umur
dan dimasukkan kantong plastik.
b. Air minum dan sarana untuk minum obat sejumlah penduduk sasaran.
c. Formulir registrasi Minum Obat dan formulir laporan
d. Pensil/pulpen
e. Cat kuku, spidol permanen, atau gentian violet 5% untuk memberi tanda pada
jari kelingking warga yang sudahminum obat.
f. Poster, tanda Pos Minum Obat.
2. Kegiatan Pos Minum Obat
a. Kegiatan di Pos Minum Obat sebaiknya dimulai siang/sore hari tetapi
diperhitungkan agar selesai sebelum tengah malam (waktu tidur)
b. Siapkan peralatan, formulir pencatatan, air minum serta obat dalam masing-
masing kantong sesuai yang diperlukan.
c. Setiap warga yang datang segera dilayani berurutan. Satu petugas (kader)
mangatur antrian
d. Warga yang datang menuju ke bagian pendaftaran, agar dicatat terlebih dahulu
dalam Register Minum Obat POPM Fialriasis.
e. Kemudan warga datang ke bagian obat. Obat harus diminum didepan petugas
agar dapat dipastikan obat diminum. Tetapi apabila obat diminum di rumah harus
dengan penjelasan yang baik. Satu petugas membagi obat dan satu petugas
mengawasi warga minum obat.
f. Setelah selesai minum obat, warga datang ke bagian penandaan minum obat.
g. Jangan lupa mengingatkan warga untuk datang lagi tahun depan kalau paket
minum obat setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masih akan
dilaksanakan tahun depan.
h. Lokasi Pos Minum Obat hendaknya ditempat teduh, dan dekat pemukiman
warga.
i. Ketika jumlah warga yang minum obat sudah berkurang, sebagian petugas sudah
bisa melaksanakan kunjungan rumah (sweeping), sebagian yang lain masih tetap
jaga dipos.

F. SASARAN
Penduduk yang mendapat obat massal pencegahan fialriasis adalah semua penduduk
usia 2 sampai 70 tahun yang tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Blora dan
dilaksanakan secara massal bersama.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan Eliminasi Kaki Gajah dilakukan serentak di wilayah UPTD Puskesmas Blora
selama bulan Oktober. Waktu pelayanan minum obat di pos-Pos Minum Obat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat.

H. PEMBIAYAAN
Biaya dibebankan kepada APBN tahun anggaran 2016

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaporan dibagi 2 tahp yaitu :
1. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan POMP filariasis di setiap Pos Minu Obat
Pelaksanaan pelayanan di Pos Minum Obat dimulai sejak tanggal 1 Oktober.
Pos Minum Obat melaporkan hasil kegiatan setelah kegiatan diPos Minum Obat
dan kunjungan(sweeping) rumah ke rumah telah selesai seluruhnya.
2. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan POMP filariasis di setiap
kecamatan/puskesmas menurut desa dan Pos Minum Obat.
Puskesmas membuat laporan cakupan minum obat mutakhir ke Sekretariat Panitia
Bulan Eliminasi Kaki Gajah Dinas Kesehatan Kabupaten setiap hari Senin,
demikian seterusnya perbaikan laporan dibuat sampai final laporan.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Hasil asistensi teknis dan pelaporan hasil kegiatan POMP filariasis menjadi bahan
monitor dan evaluasi Bulan Eliminasi Kaki Gajah. Apabila terdapat desaatau Pos Minum
Obat dengan cakupan pemberianobat pencegahan filariasis rendah, diperlukan upaya khusus
agar jumlah penduduk yang mendapat obat mencapai cakupan yang dipersyaratkan
(minimal 80% total penduduk). Cakupan pemberian obat rendah akan memperbesar peluang
terjadinya penularan baru.

Kepala UPTD Puskesmas Blora

dr. NUR BETSIA BERTAWATI


NIP. 19790707 200604 2 023

You might also like