You are on page 1of 39

Konsep Intensive

Medicine

Emilzon Taslim
ICU
Adalah suatu bagian dari Rumah Sakit yang mandiri
(instalasi dibwah direktur pelayanan) dengan staf
yang khusus dan perlengkapan yang khusus
ditujukan untuk observasi perawatan dan terapi
pasien-pasien penderita penyakit, cedera atau
penyakit yang mengancam nyawa atau potensial
mengancam nyawa dengan prognosis yang dubia

Physiologically instable , requiring intense


follow-up, monitorization and supportive organ
treatments.
UNIT
UNIT
TERAPI
INTENSIF PERALATAN
TERSENDIRI
KHUSUS

STAF
KHUSUS
DOKTER
INTENSIVIST Memuat TEKNISI ALAT :
MONITOR
VENTILATOR
PERAWAT USG
TERLATIH RONGENT
HD / CRRT
TENAGA AHLI
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI
GIZI
PERAWATAN
YANG
PARIPURNA

Mengapa ICU
Dibutuhkan?
SUMBERDAYA Memuat
YANG
TINGGI
Rasio perawat : Tanda-tanda
pasien perburukan
Pharmacist,

kondisi
Ahli gizi,
Ahli mikrobiologi pasien
Peralatan teknologi cepat
tinggi terdeteksi
INTENSIVE CARE UNIT EXPENSIVE CARE UNIT
Canada
8% of total inpatient cost
0.2 % of GNP
$1500 per day
USA
20 - 28 % of total inpatient cost
0.8 to 1 % of the GNP
1 ICU day = 3 to 6 times non-ICU day
Higher costs in non-survivors
ICU resources are finite
UGD/RESUSITASI

ROI IMC/HCU
Pasien ICU

RUANG
KAMAR
PACU PERAWATAN
OPERASI
TUJUAN
Memberikan acuan pelaksanaan ICU di RS
Meningkatkan kualitas pelayanan
Keselamatan pasien ICU di RS
Menjadi acuan pengembangan pelayanan ICU
di
RS

Kriteria masuk ICU


Kriteria keluar ICU
Triage ICU
DASAR
PENGELOLAAN
PASIEN DI ICU

KERJASAMA MUTIDISIPLINER
DALAM MASALAH MEDIS YANG
KOMPLEKS DIPIMPIN OLEH
SEORANG INTENSIVIST
KEMAMPUAN MINIMAL ICU
Resusitasi jantung paru
Pengelolaan jalan napas (intubasi trakeal, ventilator)
Terapi oksigen
Pemantauan EKG
Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan
menyeluruh Memuat
Pemakaian pompa infuse
Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan
keadaan pasien ( HD, PD, dsb)
Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat
portabel selama transportasi pasien gawat
Pelayanan ICU primer
(standar minimal)

Mampu melakukan resusitasi dan memberikan


Ventilasi bantu kurang dari 24 jam serta mampu
melakukan pemantauan jantung

Pelayanan ICU sekunder


(standar menengah)
Klasifikasi
Pelayanan ICU Mampu memberikan ventilasi Bantu lebih
lama, melakukan bantuan hidup lain tetapi
tidak terlalu kompleks

Pelayanan ICU tersier


(standar tertinggi)

Mampu melaksanakan semua aspek


perawatan/terapi intensif
Pelayanan ICU primer
(standar minimal)

Ruangan tersendiri (akses mudah dari kamar bedah, ruang


darurat dan ruangan perawatan lain
Memiliki kriteria pasien masuk/ keluar/ rujukan ICU
Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai
kepala ICU
Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi
jantung paru (A,B,C,D,E,F)
Konsulen harus selalu siap dihubungi
Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian besar
telah terlatih
Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi
Pelayanan ICU sekunder
(standar menengah)

Mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama,


melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu
kompleks, kekhususan yang harus dimiliki
Ruangan tersendiri( akses mudah dari kamar bedah,
ruang darurat dan ruang perawatan lain)
Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab
secara keseluruhan (intensivis)
Memiliki dokter spesialis yang setiap saat bisa
dihubungi
Dokter jaga minimal mampu RJP (A,B,C,D,E,F)
Pelayanan ICU sekunder
(standar menengah)

Memiliki perawat yang bersertifikat ICU (perbandingan

pasien:perawat 1:1) dan setiap saat standby bila


diperlukan
Mampu meberikan bantuan ventilasi mekanis lebih lama
dan dalam batas tertentu melakukan pemantauan
invasive dan usaha bantuan hidup
Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur
isolasi
Pelayanan ICU tersier
(standar tertinggi)

Tempat tersendiri di dalam rumah sakit


Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi
setiap saat bila diperlukan
Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab
secara keseluruhan (intensivis), dokter jaga minimal
mampu RJP (A,B,C,D,E,F)
Memiliki lebih dari satu staf intensivis
Pelayanan ICU tersier
(standar tertinggi)

Mampu menyediakan tenaga perawat dengan


perbandingan pasien:perawat 1:1 pada setiap shif
untuk kasus berat dan tidak stabil
Memiliki lebih banyak staf perawat bersertifikat
terlatihperawatan/terapi intensif
Mampu melakukan semua bentuk pemantauan dan
perawatan / terapi intensif
Mampu melayani pemeriksaaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
Pelayanan ICU tersier
(standar tertinggi)

Memiliki paling sedikit seorang ahli dalam mendidik staf perawat


dan dokter muda agar dapat bekerja sama dalam pelayanan pasien
Memiliki prosedur untuk pelaporan resmi dan pengkajian
Didukung oleh semua yang ahli dalam diagnostik dan terapi;
seperti ahli penyakit dalam, ahli bedah saraf, ahli kebidanan dan

lain-lain
Memiliki staf tambahan yang lain misalnya tenaga administrasi,
tenaga rekam medis, tenaga untuk ilmiah dan penelitian
Memiliki alat-alat untuk pemantauan khusus, prosedur diagnostik
dan terapi khusus.
Dasar
pengelolaan
pasien di ICU

Kerjasama multidisipliner dalam masalah


medik kompleks dipimpin oleh dokter
intensivist
SEVERITY OF ILLNESS
PROGNOSIS OF CRITICAL ILL
ADMISSION BENEFIT
TOO WELL TO BENEFIT &
TOO SICK TO BENEFIT
ICU Admission Criteria
Pelayanan untuk pasien dengan kondisi
berpotensi dipulihkan yang mendapatkan
keuntungan dalam pengamatan yang lebih
rinci dan pengobatan invasif
Lebih aman diberikan daripada di bangsal
umum atau HCU
ICU Admission Criteria
Potential or established organ failure
Factors to be considered:
Diagnosis
Severity of illness
Age and functional status
Co-existing disease
Physiological reserve
Prognosis
Availability of suitable treatment
Response to treatment to date
Recent cardiopulmonary arrest
Anticipated quality of life
The patients wishes
INDIKASI MASUK ICU
Pasien sakit berat, pasien tidak stabil terapi intensif
(ventilator, pemberian obat vasoaktif melalui infuse
kontinyu,dll)
(contoh; gagal napas berat, pasca bedah jantung
terbuka, syok septik)

Pasien perlu pemantauan intensif atau non invasive ,


untuk mengurangi resiko/komplikasi

(contoh: pasca bedah besar dan luas; pasien dengan


penyakit jantung, paru, ginjal atau lainnya)
Pasien perlu terapi intensif untuk atasi komplikasi akut,
sekalipun manfaat ICU ini sedikit
(contoh: pasien dengan tumor ganas metastasis
dengan komplikasi infeksi, tamponade jantung,
sumbatan jalan napas)
Model Prioritas
Prioritas 1
Pasien kritis,tidak stabil
Memerlukan terapi intensive dan tertitrasi dan
monitoring
Ventilasi mekanik
Obat-obat dg continuous infusions
Mechanical circulatory support :
Gangguan atau gagal napas akut
Gangguan atau gagal sirkulasi
Gangguan atau gagal susunan syaraf pusat
Gangguan atau gagal ginjal (lihat kriteria gagal organ
akut)
Terapi pada pasien ini umumnya tidak terbatas
Model Prioritas
Prioritas 2

Pemantauan atau observasi intensif ( invasif atau non


invasif )
Observasi intensif pasca bedah ekstensif
Observasi intensif pasca henti jantung (cardiac
arrest) dalam keadaan stabil
Observasi intensif pasien pasca bedah dengan
penyakit jantung dan lain sejenisnya.

Terapi pada pasien ini umumnya tidak terbatas


Model Prioritas
Prioritas 3

Sakit kritis dan tidak stabil


Harapan kecil untuk penyembuhannya atau manfaat
yang didapat dari tindakan-tindakan di ICU kecil
Memuat
(prognosis jelek).

Misal : Pasien keganasan dengan penyulit infeksi


terapi intensif untuk mengatasi kegawatan akutnya

tidak dilakukan tindakan invasif seperti intubasi dan


RJP
Model Prioritas
Prioritas 4
Sebetulnya tidak perlu ICU
Misal : Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi
menolak terapi maksimal (DNR)
Vegetatif stage
Pasien MBO untuk kepentingan donor organ
Too well for ICU
Mild CHF, stable DKA, conscious drug overdose,
peripheral vascular surgery
Too sick for ICU (terminal, irreversible)
Irreversible brain damage, irreversible multisystem
failure, metastatic cancer unresponsive to
chemotherapy
Tidak Perlu Masuk ICU

Pasien mati batang otak (MBO), kecuali yang


merupakan donor organ
Pasien dalam keadaan stabil dengan resiko yang
rendah untuk menjadi berbahaya
Pasien prioritas 1 atau 2 yang menolak perawatan atau
tindakan agresif di ICU
Pasien dalam stadium akhir (end-stage)
Pasien dengan keadaan vegetatif yang permanen
Model Parameter
Obyektif
Pemeriksaan Fisik (onset akut) :
Obstruksi jalan nafas
Koma
Kejang yg tidak terkendali
Sianosis
Tamponade Jantung
Anuria
Pupil anisokor pd pasien dg penurunan kesadaran
Model Parameter
Obyektif
. Tanda Vital :
. Pulse < 40 or > 150 beats/minute
. Systolic arterial pressure < 80 mm Hg or
20 mm Hg below the patient's usual
pressure
Mean arterial pressure < 60 mm Hg
. Diastolic arterial pressure > 120 mm Hg
. Respiratory rate > 35 breaths/minute
Model Parameter
Obyektif
. Laboratorium :
. Sodium < 110 or > 170
. Potassium <2.0 or > 7.0
PaO2 < 50
. pH < 7.1 or > 7.7
. Glucose > 800 mg/dL
Calcium > 15 mg/dL
. toxic drug level with compromise
Model Parameter
Obyektif
. Radiography / Ultrasonography / Tomography
:
. ICH, SAH, contusion with AMS or focal
neuro signs
. Ruptured viscera, bladder, liver, uterus with
hemodynamic instability
Dissecting aorta
Model Parameter
Obyektif
. EKG :
. acute MI with complex arrhythmias,
hemodynamic instability, or CHF
. sustained VT or VF
complete heart block with instability
Discharge Criteria
Status fisiologis stabil ( tidak perlu
monitoring/perawatan lebih lanjut)
Status fisiologis perburukan ( intervensi lebih lanjut
tidak ada manfaatnya) terapi telah gagal dan prognosis
dalam waktu dekat akan memburuk serta manfaaat terapi
intensif sangat kecil.
Pasien/keluarga menolak perawatan lebih lanjut
Discharge Criteria
Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak perlu
diteruskan lagi pada :
Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau lebih
yang tidak memberikan respon terhadap terapi
intensif selama 72 jam
Pasien mati otak atau koma (bukan karena trauma)
yang menimbulkan keadaan vegetatif dan sangat kecil
kemungkinan untuk pulih
Pasien dengan bermacammacam diagnosis seperti
PPOM, jantung terminal, karsinoma yang menyebar
KESIMPULAN :
DEMAND > SUPPLY
HARUS ADA KRITERIA MASUK DAN KRITERIA
KELUAR ICU SECARA TEPAT
TRIASE PRIORITAS MASUK ICU
ADA FASILITAS UNTUK PERAWATAN LEBIH
LANJUT ( INTERMEDIATE CARE / HCU / RUANG
RAWAT / HOMECARE

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN


& KESELAMATAN PASIEN ICU DI RS
Intensivist
pharmacist

surgeon

microbiologist
gizi

nurse
technician

PEOPLE CALL IT TEAM WORK

TERIMA KASIH

You might also like