Professional Documents
Culture Documents
AGD
PENGERTIAN
PaCO2 35 45 mmHg 41 51
mmHg
Pa O2 Bayi........................... 60 70 mmHg
<65 Thn...................... 80 95 mmHg
HCO3 22 26 mEq/L 24 28
mEq/L
TCO2 23 27 mmol
% SO2 96-97%
PH DARAH
PH darah adalah logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen dan juga kesamaan
dan kebasaan dari darah. PH turun menyebabkan asidemia ( Status asam dalam darah ),
penurunan ion hidrogen menyebabkan peningkatan PH dan terjadi kebasaan.
Kondisi yang menyebabkan asidemia dan alkalemia dipengaruhi oleh banyak proses
yang meliputi fungsi pernafasan, ginjal, oksigen jaringan, sirkulasi, kehilangan elektrolit dari
saluran gastrointestinal.
Secara fisiologi PH darah arteri lebih tinggi dari darah vena, hal ini disebabkan karena
konsentrasi CO2 yang tinggi pada darah vena.
Pengukuran PH satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tubuh dalam keadaan asam
atau basa ( alkali )
Pada peninggian CO2, baik karena kegagalan fungsi pernafasan mengeluarkan CO2
maupun bertambahnya produksi CO2 jaringan yang tidak dikompensasi oleh paru-paru akan
menyebabkan penurunan PH darah, hal ini disebut ASIDOSIS. Sebaliknya bila CO2 yang
dikeluarkan oleh jaringan lebih dari pada yang dikeluarkan oleh paru-paru akan
menmyebabkan PH darah menjadi alkali atau ALKALOSIS. Alkalosis dapat pula terjadi karena
pemberian zat-zat yang mengandung alkali baik oral maupun parenteral.
PaO2
Oksigen yang terikat dengan HB tidakmempunyai tekanan, tetapi oksigen yang terlarut
dalam plasma menyebabkan tekanan/desakan yang dapat diukur dan diketahui sebagai
PaO2. PaO2 bukan merupakan ukuran jumlah oksigen dalam darah.
1. Menghitung kandungan oksigen dalam darah ; jumlah mililiter oksigen yang terbawa
oleh 100ml darah. Kandungan oksigen yang terikat dengan Hb : 19,4 ml oksigen/ 100
cc darah pada saturasi 97%, sedangkan kandungan oksigen yangterlarut dalam
plasma : 0,3 ml, sehingga jumlah total kandungan oksigen dalam 100 ml darah
adalah 19,7 ml kandungan oksigen dapat dihitung dengan rumus :
Kandungan O2 yang dibawa Hb/100ml darah = jml ml O2 yang dapat dibawa / gr Hb (
1,34 ml ) x jml gr Hb x % Saturasi O2 pada ketinggian permukaan laut (97 %).
2. PaO2 atau tekanan yang diciptakan oleh desakan/tekanan yang dihasilkan oleh 0,3
ml yang terlarut dalam plasma adalah 90 mmHg.
3. Saturasi oksigen menggunakan oksimetri, sensor pancaran sinar dan penerima sinar
menghitung jumlah absorpsi sinar oleh Hb yang mengandung oksigen dalam arteri.
Caranya sensor oksimetri diletakkan pada ujung jari/ daun telinga.
PaCO2
PaCO2 merupakan suatu tekanan/ desakan yang dihasilkan oleh gas CO2 yang terlarut
dalam darah. PaCO2 hanya dipengaruhi oleh faktor pernafasan/ paru-paru.
PaCO2 yang kita hirup jumlahnya sangat sedikit, CO2 yang terdapat dalam darah
merupakan hasil metabolisme tubuh untukmenghasilkan energi, dimana makanan yang kita
makan diubah oleh jaringan tubuh menjadi air dan gas CO2. Bila CO2 melebihi 45 mmHg,
maka gas CO2 akan berpindah dari sel ke plasma darah. Dalam plasma CO2 berikatan
dengan H2O untuk membentuk H2CO3 ( asam carbonat ). Gas CO2 disebut sebagai
substansi asam, karena bila ia berikatan dengan air akan membentuk asam carbonat (
H2CO3 ).
Bila gas CO2 dalam tubuh tinggi, maka tubuh harus membuang sisa produksi CO2 dengan
cara :
a. Gas CO2 diubah menjadi asam carbonat yang berdisosiasi menjadi H+ dan HCO3-,
yang kemudian ion H+ dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk NH4+.
b. Pelepasan CO2 oleh paru-paru.
Asidosis Respiratorik :
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Koma
- Peningkatan HR
- Berkeringat
- Penurunan responsibilitas
- Tremor/Asteriksis
- Dispnea
Alkalosis Respiratorik :
- Kebas
- Pusing
- Kesemutan, kram otot
Kemungkinan penyebab :
Kemungkinan penyebab :
- Hypoksia
- Emboli paru/ fibrosis
- Hyperventilasi dengan ventilasi mekanik
- Cidera otak
- Demam
- Asma
- Anemia berat
- Pneumonia
- Gagal jantung kongestif
HCO3- dan BE ( Base Exces )
Kemungkinan penyebab :
- Ketoasidosis
- Keracunan
- Asidosis laktat
- Gagal ginjal
- Diare
- Terafi asetozolamid
Kemungkinan penyebab :
Asidosis Respiratorik : Dimana PCO2 meningkat, sistem yang terganggu adalah pernafasan
dan kompensasi terjadi melalui proses metabolik, yakni ginjal mengeksresikan lebih banyak
asam dan sedikit HCO3-, sehingga kadar HCO3 meningkat di dalam darah.
Alkalosis Metabolik : kompensasi terjadi sebaliknya dari asidosis metabolik, yakni sistem
kompensasi adalah hypoventilasi. Untuk membuktiukan apakah benar abnormalitas asam
basa terkompensasi, hal tersebut dapat dihitung dengan cara :
Ubah nilai PCO2mmHg menjadi mEq/L dengan cara nilai PCO2 dikalikan dengan angka 0,03
kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai HCO3-
PCO2 yang rendah ( alkalosis respiratorik ) dapat dikoreksi dengan cara memasang
rebreating bag( sungkup ), atau pada pasien yang menggunakan ventilator : membuat
pernafasan hypoventilasi/ menurunkan jumlah tidal volume pada ventilator.
Pengertian :
Tindakan mengambil darah melalui pembuluh darah arteri untuk menganalisa gas darah
dalam hubungannya dengan fungsi pernafasan dan non pernafasan (metabolisme)
Tujuan :
Persiapan Alat :
- Alkohol swap
- Plester
- Sarung tangan
- Es dalam tempatnya bila pemeriksaan jauh
- Formulir pemeriksaan yang telah diisi (nama, register, medical record, kelas, rekening,
tanggal, jam pemeriksaan, HB pasien terakhir, PaO2 yang diberikan, suhu tubuh, diagsona
medis, ruangan)