You are on page 1of 5

ANALISA GAYA INERSIA MEKANISME

Dalam menganalisa percepatan mekanisme yang batangbatangnya


bergerak, terdapat percepatan-percepatan tertenu, yang
bisa ditentukan. Menurut Hukum Newton II, bahwa dalam mekanime
terdapat gaya-gaya atau kopel-kopel yang mengakibatkan percepatan
ini.
Yang dibahas disini adalh percepatan dari gerak bidang, yang
merupakan gabungan dari gerak translasi lurus dan rotasi. Konsep gayagaya
inersia dikemukakan sesudah membahas masalah gaya resultan
yang mengibatkan gerakan.

Yang dibahas disini adalh percepatan dari gerak bidang, yang


merupakan gabungan dari gerak translasi lurus dan rotasi. Konsep gayagaya
inersia dikemukakan sesudah membahas masalah gaya resultan
yang mengibatkan gerakan.

Gambar 1.1. Gaya resultan batang (a), gaya inersia batang (b).

Gaya resultan pada suatu batang, R, seperti gambar 1,1


merupakan jumlah vektor dari gaya-gaya F1 dan F2, yang dikenakan
pada batang tersebut, melalui sambungan pena-pena batang.
Berarti F1 dan F2 merupakan komponen -komponen dari R yang bekerja
pada pena batang.
Maka, R = F1 + F2
dimana : R = M .
Persamaan (4-23) merupakan hukum Newton II identik dengan
persamaan , yang bisa dirumuskan menjadi :
R - M . aG = 0
R-f=0
yang dikenal sebagai Prinsip dAlembert, merupakan persamaan dari
keseimbangan dinamik suatu benda atau batang. Suku kedua
persamaan (4-24) dalam kondisi ini disebut sebagai gaya inersia benda ( f ), yang merupakan
respon terhadap gaya luar untuk mencapai kondidi
keseimbangan, walaupun benda pada keadaan dipercepat.

Contoh soal:

1. Mekanisme luncur empat batang , gambar-4.5a, yang mana batang-2 berputar


melawan jarum sebesar 10 radian/detik. Dan q2 = 60. Massa batang-2 adalah 5 kgm
massa batang-3 = 10 kgm; dan batang-4 = 4 kgm . Momen inersia dari batang-2 =
0,345 kgm-m2; momen inersia dari batang-3 = 0,454 kgm-m2; Momen inersia dari
batang-4 = 0,065 kgm-m2. Data-data ukuran batang adalah O2A = 20cm,AB =
60cm,O2G2 = 14cm,AG3 = 25cm. Akan ditentukan besarnya gaya-gaya resultan dan
gaya-gaya inersia pada masing-masing batang, akibat putaran batang-2 yang konstan
tersebut.
Jawab;
Gambar : 1.2 analisa gaya inersia mekanisme luncur
Penyelesaian :
1. Gambar mekanisme dilukis dengan skala 1 : 102. Analisa kecepatan
.
1). VA = w2. O2A = 10rad/detik 20cm = 200cm/detik = 2
m/detik, ^ O2A
2). VB = VA + VBA ; VB : horisontal
VBA : ^ AB
3). Melukis poligon kecepatan, gambar-4.5b, skala kecepatan
1cm = 1m/detik
didapat: VB = 2,05 m/detik = 205 cm/detik
VBA = 1,05 m/detik = 105 cm/detik
4).

Gambar 4.6. Arah kecepatan sudut batang-3

3. Analisa percepatan.
1). aA = anA + atA ,
w2 konstant = 10 radian/detik, b.j.j,maka a2 = 0 atA = 0.
anA = (w2)2.O2A = (10 rad/detik)2 20cm = 2000cm/detik2,
berimpit dengan
batang-2, mengarah ke O2.
2). aB = aA + anBA + atBA ,
aB : mengarah horisontal, besarnya dicari
atBA : ^ AB , besarnya dicari

Melukis poligon percepatan titik berat, dengan skala 1cm = 500


cm/detik2.
gambar-4.5d, dari lukisan didapatkan :
aG2 = 2,8cm = 2,8cm 500 (cm/detik2)/cm= 1400 cm/detik2
aG3 = 2,65cm = 2,65cm 500 (cm/detik2)/cm= 1325 cm/detik2
aG4 = aB = 1,35cm = 1,35cm 500 (cm/detik2)/cm= 675 cm/detik2
Menentukan percepatan sudut masing-masing batang.
a. Untuk batang-2, karena w2 konstant a2 = 0
b. Batang-4, bergerak translasi lurus, a4 = 0
Batang 3
c. Pada batang-3, dari poligon kecepatan didapat :
at BA = 3,5cm = 3,5 500 = 1750 cm/detik2

Menghitung gaya resultan batang


diketahui, M2=5 kgm , M3=10 kgm , M2=4 kgm
a. pada batang-2, R2 = M2 . a G2 = 5 kgm 14 m/detik2 = 70 N.
b. pada batang-3, R3 = M3 . aG3 = 10 kgm 13,25 m/detik2 = 132,5 N.
c. pada batang-4, R4 = M4 . aG4 = 4 kgm 6,75 m/detik2 = 27
N.

You might also like