You are on page 1of 5

LAPORAN LABORATORIUM ELEKTRONIKA ANALOG

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

NO. PERCOBAAN : 14
JUDUL : INVERTING AMPLIFIER

NAMA PRAKTIKAN : NISRINA PUSPITA SARI 1315030110


NAMA REKAN KERJA : 1. RIZA FAHLEVI 1315030076
2. WENI FITRI 1315030019

KELAS/KELOMPOK : TT-3D/10
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 21 DESEMBER 2016
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 27 DESEMBER 2016

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
27 DESEMBER 2016
INVERTING AMPLIFIER
1. TUJUAN
Memahami IC Operasional Amplifier
Memahami penggunaan IC Operasional Amplifier LM741 sebagai Inverting
Amplifier

2. DASAR TEORI
Rangkaian Inverting Amplifier adalah rangkaian loop tertutup, sinyal diberikan ke input
Vin inverting (-) melalui resistor R, dengan umpan balik dari output Vout melalui resistor Rf.
Sinyal input dapat berupa sinyal ac atau dc. Perbedaan tegangan Vo antara inverting (-) dan
input non-inverting (+) adalah 0 Volt.

Jika tegangan positif Vin diberikan ke input inverting melalui resistor R, umpan balik
negative diberikan oleh resistor Rf, maka tegangan antara input inverting (-) dan input non-
inverting (+) adalah 0 Volt. Untuk itu tegangan antara input inverting (-) juga 0 Volt terhadap
ground, dikatakan input inverting (-) adalah virtual gound.
Tegangan jatuh pada Ri adalah Vin, arus yang mengalir pada Ri adalah I :

I=

Arus yang mengalir pada Rf adalah I atau If :



I = If = =

Rf termasuk resistansi dari sinyal generator. Arus yang melalui Rf diset oleh Ri bukan oleh
Rf atau op-amp. Tegangan jatuh pada Rf adalah :

VRf = I . Rf = . Rf

Tegangan output sama dengan tegangan yang jatuh pada Rf. Untuk menentukan polaritas
tegangan outpu, sisi kanan dari Rf adalah ground. Vout adalah negative saat Vin adalah
positifsaat Vin adalah positif. Tegangan output sama dengan tegangan VRf dan ditambahkan
tanda minus (-).

Vout = - x Vin

Penguatan loop tertutup dari amplifier ACL adalah :



ACL = -

Arus beban adalah arus yang mengalir pada Rl dan arus output dari op-amp adalah Io yaitu :

IL =

Io = I + IL

3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


a. IC 741
b. Multimeter analog/digital
c. Oscilloscope
d. Function Generator
e. Sumber tegangan DC
f. Resistor R1 = 1k
g. Resistor R2 = 470
h. Resistor R1 = 1k
i. Kabel-kabel penghubung

4. LANGKAH KERJA
a. Rakitlah rangkaian sesuai dengan gambar 3.
b. Berikut tegangan supply sebesar +12V dan -12V.
c. Hubungkan Channel 1 ke Input dan Channel 2 ke Output rangkaian.
d. Hidupkan Function Generator dan atur agar mengeluarkan sinyal sinusoida dengan
frekuensi 1KHz/1Vpp, kemudian hubungkan ke input rangkaian.
e. Perhatikan dan ukur tegangan input serta output yang terbaca pada osiloskop.
f. Ubahlah frekuensi input sesuai table hasil percobaan.
R2

1k XSC1

XFG1 VCC Ext Trig


+
12V _
A B
7 1 5 U1 + _ + _

R3
3
470 6
2

4 741 R1
1k
VEE
-12V
5. DATA HASIL PERCOBAAN

INPUT OUTPUT INPUT OUTPUT


Vin = 1 Vpp Frekuensi Tegangan Vin = 1 Vpp Frekuensi Tegangan
100 Hz 102 Hz 1.76 Vpp 150 KHz 150 KHz 920 mVpp
500 Hz 501 Hz 1.8 Vpp 175 KHz 175.6 KHz 820 mVpp
1 KHZ 1.02 KHz 1.8 Vpp 200 KHz 200.1 KHz 800 mVpp
20 KHz 20.4 KHz 1.82 Vpp 250 KHz 250.5 KHz 800 mVpp
50 KHz 50.2 KHz 1.54 Vpp 300 KHz 300.2 KHz 740 mVpp
75 KHz 75.03 KHz 1.4 Vpp 400 KHz 400.8 KHz 700 mVpp
100 KHz 102 KHz 1.12 Vpp 500 KHz 500 KHz 740 mVpp
125 KHz 125.2 KHz 1 Vpp 1 MHz 1 MHz 540 mVpp
6. ANALISA
Sebuah rangkaian penguat inverting menggunakan umpan balik negatif pada
inputnya untuk membalik dan menguatkan sebuah tegangan, dimana resistor Rf
melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran tak sefase
sebesar 180 derajat, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar masukan.
Pada saat sinyal input pada posisi negatif maka sinyal outputnya pada posisi positif dan
begitu sebaliknya jika sinyal inputnya berubah-ubah, kondisi inilah yang disebut
dengan penguatan inverting (membalik).


ACL =-

1000
= - 470

= -2.12
Dari hasil percobaan didapatkan hasil penguatan sebesar 2.12 kali.

Pada frekuensi 100Hz dengan tegangan input 1Vp-p didapatkan tegangan output
sebesar 1.76Vp-p, sedangkan pada frekuensi 500Hz sampai 20KHz didapat tegangan
output sebesar 1.8Vp-p. Artinya, tegangan output akan terpengaruh dengan besarnya
frekuensi. Jadi pada rangkaian inverting output tegangannya akan tetap berada di range
frekuensi kerjanya dan akan berubah nilainya apabila keluar dari range frekuensi kerjanya.

7. KESIMPULAN
Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaiaan elektronika yang berfungsi
untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Jadi, ada tanda minus pada
rumus penguatannya.

Vin

Penguatan inverting amplier adalah bisa lebih kecil nilai besaran dari 1. Rangkaian
inverting akan menguatkan sinyal masukan dan sinyal keluarannya akan memiliki fasa
yang berbeda 180o dengan sinyal masukannya.

You might also like