Professional Documents
Culture Documents
NO : 04
Disusun Oleh:
DAFTAR ISI
I. TUJUAN PRAKTIK ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
II. DASAR TEORI ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
Pengertian Multimeter Analog........................................................................................................ 1
Fungsi Multimeter Analog .............................................................................................................. 1
Bagian-bagian Multimer Analog.........2
ii
PERCOBAAN 4
PENGUJIAN KOMPONEN MEKANIK, KOMPONEN AKTIF,
I. TUJUAN PRAKTIK
1. Untuk mengetahui nilai dari komponen.
2. Untuk mengetahui kondisi baik atau rusaknya suatu komponen.
3. Untuk mengetahui fungsi dasar komponen.
Multimeter Analog atau Multimeter Jarum adalah alat pengkur besaran listrik yang
menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan
probe. Analog tidak dii gunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen tetapi kebanyakan hanya di gunakan untuk baik atau jjeleknya komponen pada
waktu pengukuran atau juga di gunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah
tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.
1
C. Bagian bagian Multimeter Analog
3. Saklar pemilih.
4. Lubang kutub.
6. Kotak meter.
8. Skala.
Sebelum mengukur perhatikan posisi nol jarum set bila di perlukan dan baca
spesifikasi dan perhatikan penempatan meter yang benar. Sesudah itu saat membaca
nilainya manfaatkan cermin.
b. Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K ).
c. Hubungkan Probe Hitam pada Anado dan Probe Merah pada Katoda.
d. Pastikan bahwa pada layar jarum akan bergerak menuju nilai Resistansi
rendah(forward).
e. Apabila pengukuran di balik Probe Hitam pada Katoda dan Probe Merah pada
satu arah/ forward bias/ bias maju, kalau pada posisi reverse bias/ bias terbalik
maka
2
b. Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K).
c. Tiap kali jangkah di pindah pada posisi Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K) maka
d. Cara melakukan calibrasi pada pengukuran resistansi, Probe Merah & Hitam kita
e. Apabila jarum belum sampai pada posisi Nol maka knop ADJ untuk Ohm Meter
dapat di putar untuk mengatur jarum supaya tepat pada posisi Nol.
f. Kalau knop ADJ Ohm Meter sudah di putar-putar tetapi tidak mau sampai pada
posisi Nol berarti batu baterai yang ada pada Multimeter harus di ganti.
g. Hubungkan Probe Hitam & Probe Merah pada resistor yang akan di ukur
h. Setelah Probe terhubung maka di layar Multimeter Jarum akan bergerak yang
b. Usahakan pengukuran pada skala yang paling besar supaya jarum Multitester
c. Hubungkan Probe Hitam dan Probe Merah pada rangkaian yang akan di ukur
3
III. ALAT DAN BAHAN
1. 1 buah Fuse tipe tabung
2. 1 buah Saklar tipe KNX50V2 dan Push Button
3. 1 buah Relay tipe DPST
4. 1 buah Potensiometer tipe slider, B50K, trimpot, dan stereo
5. 1 buah Resistor tetap
6. 1 buah Kapasitor polaritas
7. 1 buah Transistor tipe BC559 dan bridge KS307L; A91; AC
8. 1 buah Dioda tipe IN5402
9. 1 buah LED
10. 1 buah Speaker; LF; 8 ; 0.5 Watt
11. 1 buah Trafo 500 mA; 660 lilitan
Langkah kerja yang harus dilakukan dalam pengujian komponen adalah sebagai
berikut:
4
V. HASIL PRAKTIK
5
probe (-) ke terminal NO
(Normally Open).
5.Bila bernilai ~,COM dan NO
tidak terhubung, hal ini
memnandakan dalam kondisi
baik.
6
3.Bila sesuai dengan nilai kapasitor
maka kapasitor dalam keadaan
baik.
4. Kapasitor 153Z Z5U 1.Mengatur posisi saklar
Keramik multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (+)
multimeter ke kaki panjang
kapasitor dan probe (-) ke kaki Baik
pendek kapasitor.
3.Bila sesuai dengan nilai kapasitor
maka kapasitor dalam keadaan
baik.
5. Potensiometer B100K 1.Mengatur posisi saklar
stereo multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (-)
multimeter kekaki 2
potensiometer dan probe (+) Baik
multimeter ke kaki 1 atau 3
potensiometer.
3.Perhatikan nilai resistansi dari
minimum sampai maksimum.
6. Induktor 1. Mengatur posisi saklar (keterangan :
multimeter pada posisi ohm (). cara
2. Hubungkan probe (-) dengan kaki mengukur ini
berkutub negatif kondensator, bersumber
sedangkan probe (+) dengan kaki dari interet,
positif kondensator. Lihat jarum. jadi tidak
Apabila bergerrak dan tidak dilakukan
kembali berarti komponen pengujian
tersebut masih baik. Jika komponen
bergerak dan kembali tetapi tidak secara
seperti posisi semula berarti langsung)
komponen rusak. Dan apabila
7
jarum tidak bergerak sama sekali
dipastikan putus.
8
4.Pindahkan probe (-) ke kaki
collector bila bernilai maka
transistor dalam kondisi baik.
6.Bila bernilai ~,COM dan NO
tidak terhubung, hal ini
memnandakan dalam kondisi
baik.
4. Trafo Sankyu 1. Putar selector multimeter pada
Transformer skala ohm ().
2.Menghubungkan probe (-)
multimeter pada tap 0 dari
kumparan primer trafo sedangkan Baik
probe (+) ke tap 110V atau 220V.
3.Jika bernilai maka trafo dalam
keadaan baik namun jika nilai ~
(overload) maka trafo dalam
keadaan rusak. Jika tidak bernilai
maka trafo dalam keadaan
terputus.
4.Selanjutnya, pindahkan probe (-)
pada tap 0 kumparan sekunder
dan probe (+) pada 6V atau 9V.
Jika bernilai 5 -20 maka trafo
dalam kondisi baik tapi jika
mendekati 0 maka trafo dalam
kondisi rusak dan jika tidak
bernilai sama sekali kumparan
sekunder rusak
5 Speaker LF, 8ohm, Range yang dipilih ohm, dengan Baik
0,5 watt menempelkan probe pada masing-
masing kaki speaker.
9
6 Dioda Bridge Range yang dipilih pada Baik
KS307L, multimeter adalah ohm, dengan
A91.AC menempelkan kedua ujung probe
pada kaki AC & DC atau DC &
DC
10
VI. PEMBAHASAN HASIL PRAKTIK
Pada praktikum ini, dilakukan praktikum untuk mengamati dan menguji suatu
komponen mekanik, komponen aktif, dan komponen pasif. Pada praktikum ini, untuk
mengamati dan menguji suatu komponen, harus menggunakan multimeter sebagai
acuan bahwa suatu komponen dapat berfungsi atau rusak. Pada multimeter analog, jika
jarum bergerak saat jung-ujung probenya ditempelkan dengan suatu komponen, maka
dipastikan bahwa komponen tersebut masih dapat berfungsi baik, namun apabila jarum
pada multimeter analog tidak bergerak atau masih berada di titik 0 maka sudah
dipastikan maka komponen tersebut rusak.
VII. KESIMPULAN
Dari pembahasan hasil praktik diatas, kita dapat membuat beberapa kesimpulan yaitu:
a. Untuk menguji suatu komponen yang berfungsi atau tidak dengan menggunakan
multimeter, seperti multimeter analog.
b. Jika jarum pada multimeter analog bergerak saat ujung-ujung probenya bergerak,
maka komponen yang diuji masih dapat berfungsi dengan baik.
c. Jika jarum pada multimeter analog tidak bergerak, maka komponen tersebut telah
rusak.
11
LAMPIRAN
12
12
12
12