You are on page 1of 17

LAPORAN

PRAKTIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

NO : 04

PENGUJIAN KOMPONEN MEKANIK, KOMPONEN AKTIF,

DAN KOMPONEN PASIF

Disusun Oleh:

Agus Sulistyono (1315030020)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
I. TUJUAN PRAKTIK ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
II. DASAR TEORI ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
Pengertian Multimeter Analog........................................................................................................ 1
Fungsi Multimeter Analog .............................................................................................................. 1
Bagian-bagian Multimer Analog.........2

Penggunaan Multimeter Analog...2

Pengukuran Multimeter Analog.2

III. ALAT DAN BAHAN ...................................................................... Error! Bookmark not defined.


IV. LANGKAH KERJA......................................................................... Error! Bookmark not defined.
V. HASIL PRAKTIK ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
VI. PEMBAHASAN HASIL PRAKTIK ............................................................................................ 11
VII. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 12
LAMPIRAN

ii
PERCOBAAN 4
PENGUJIAN KOMPONEN MEKANIK, KOMPONEN AKTIF,

DAN KOMPONEN PASIF

I. TUJUAN PRAKTIK
1. Untuk mengetahui nilai dari komponen.
2. Untuk mengetahui kondisi baik atau rusaknya suatu komponen.
3. Untuk mengetahui fungsi dasar komponen.

II. DASAR TEORI


Multimeter adalah alat test yang sangat berguna, dengan mengoperasikan sakelar
banyak posisi, meter dapat secara cepat dan mudah di jadikan sebagai voltmeter, sebuah
ammeter atau sebuah ohmmeter. Alat ini mempunyai berbagai penetapan pada setiap
mempunyai pilihan AC atau DC. Beberapa multimeter kelebihan tambahan layaknya
sebagai pengukur transistor dan range untuk pengukuran kapasitansi dan frekuensi.[1]
Multimeter terbagi atas 2 jenis yaitu Multimeter analog dan Multimeter Digital. Pada
modul ini kita akan membahas tentang multimeter analog.

A. Pengertian Multimeter Analog

Multimeter Analog atau Multimeter Jarum adalah alat pengkur besaran listrik yang
menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan
probe. Analog tidak dii gunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen tetapi kebanyakan hanya di gunakan untuk baik atau jjeleknya komponen pada
waktu pengukuran atau juga di gunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah
tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.

B. Fungsi Multimeter Analog

1. Mengukur nilai Hambatan.

2. Mengukur nilai Dioda.

3. Mengukur nilai Transistor.

4. Mengukur tegangan AC.

1
C. Bagian bagian Multimeter Analog

1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk.

2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero.

3. Saklar pemilih.

4. Lubang kutub.

5. Saklar pemilih polaritas.

6. Kotak meter.

7. Jarum penunjuk meter.

8. Skala.

D. Penggunaan Multimeter Analog

Sebelum mengukur perhatikan posisi nol jarum set bila di perlukan dan baca
spesifikasi dan perhatikan penempatan meter yang benar. Sesudah itu saat membaca
nilainya manfaatkan cermin.

E. Pengkuran Multimeter Analog

1. Pengukuran pada dioda.

a. Atur jangkah pada pilihan simbol Ohm( ).

b. Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K ).

c. Hubungkan Probe Hitam pada Anado dan Probe Merah pada Katoda.

d. Pastikan bahwa pada layar jarum akan bergerak menuju nilai Resistansi

rendah(forward).

e. Apabila pengukuran di balik Probe Hitam pada Katoda dan Probe Merah pada

Anoda, Maka pada layar jarum tidak akan bergerak (Reverse).

f. Begitulah sifat Dioda sebagai komponen semi konduktor. ( menghantarkan dalam

satu arah/ forward bias/ bias maju, kalau pada posisi reverse bias/ bias terbalik
maka

dioda tidak dapat menghantarkan arus/ menghambat arus)

2. Pengukuran pada Resistansi.

a. Atur jangkah pada pilihan simbol Ohm ( ).

2
b. Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K).

c. Tiap kali jangkah di pindah pada posisi Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K) maka

harus selalu melakukan calibrasi agar pengukuran resistansinya akurat.

d. Cara melakukan calibrasi pada pengukuran resistansi, Probe Merah & Hitam kita

hubungkan maka jarum akan menyimpang ke posisi Nol.

e. Apabila jarum belum sampai pada posisi Nol maka knop ADJ untuk Ohm Meter

dapat di putar untuk mengatur jarum supaya tepat pada posisi Nol.

f. Kalau knop ADJ Ohm Meter sudah di putar-putar tetapi tidak mau sampai pada

posisi Nol berarti batu baterai yang ada pada Multimeter harus di ganti.

g. Hubungkan Probe Hitam & Probe Merah pada resistor yang akan di ukur

resistansinya(probe di bolak balik tidak masalah).

h. Setelah Probe terhubung maka di layar Multimeter Jarum akan bergerak yang

menunjukan nilai resistansinya.

3. Pengukuran tegangan AC.

a. Atur jangkah pada posisi ACV.

b. Usahakan pengukuran pada skala yang paling besar supaya jarum Multitester

menyimpangnya tidak over apabila nilai tegangan belum di ketahui.

c. Hubungkan Probe Hitam dan Probe Merah pada rangkaian yang akan di ukur

tegangannya secara paralel(Probe di bolak balik tidak masalah karena pengukuran

tegangan bolak balik/AC)

d. Hasil pengukuran dapat di lihat pada layar Multimeter

3
III. ALAT DAN BAHAN
1. 1 buah Fuse tipe tabung
2. 1 buah Saklar tipe KNX50V2 dan Push Button
3. 1 buah Relay tipe DPST
4. 1 buah Potensiometer tipe slider, B50K, trimpot, dan stereo
5. 1 buah Resistor tetap
6. 1 buah Kapasitor polaritas
7. 1 buah Transistor tipe BC559 dan bridge KS307L; A91; AC
8. 1 buah Dioda tipe IN5402
9. 1 buah LED
10. 1 buah Speaker; LF; 8 ; 0.5 Watt
11. 1 buah Trafo 500 mA; 660 lilitan

IV. LANGKAH KERJA

Langkah kerja yang harus dilakukan dalam pengujian komponen adalah sebagai
berikut:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Mula mula memutar saklar multimeter ke arah skalar yang sesuai untuk
menguji komponen yang diinginkan.
3. Kalibrasi multimeter dengan cara menghubungkan colok (+) dan colok (-).
Kemudian memutar penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0).
Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan.
4. Setelah itu menghubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki komponen,
begitu pula colok (-) pada kaki yang lain.
5. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya, jika
bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya, jarum
penunjuk skala tidak bergerak berarti komponen rusak.

4
V. HASIL PRAKTIK

NO KOMPONEN TIPE/SPEK CARA PENGUJIAN HASIL


PENGUJIAN
MEKANIK
1. Fuse Tabung 1.Mengatur posisi saklar
multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe
multimeter pada masing-masing
terminal fuse. Fuse tidak Baik
memiliki polaritas.
3.Bila bernilai 0 , fuse dalam
kondisi baik, sedangkan apabila
dalam keadaan ~ (overload) fuse
telah putus atau terbakar.
2. Sakelar KNX50V2 1.Mengatur posisi saklar
multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe
multimeter pada kaki sakelar dan
juga menekan push button. Baik
3.Bila bernilai maka sakelar dalam
kondisi baik, bila ~ (overload)
maka sakelar sudah tidak
berfungsi.
3. Relay HRS2H-S- 1.Mengatur posisi saklar
DC12V-N multimeter pada posisi ohm (). Terminal
2.Menghubungkan probe (+) COM dan NC
multimeter ke terminal COM dan terhubung
probe (-) ke terminal NC baik.
(Normally Close). Terminal
3.Bila bernilai 0 , COM dan NC COM dan NO
terhubung baik. tidak baik
4.Menghubungkan probe (+) karena short.
multimeter ke terminal COM dan

5
probe (-) ke terminal NO
(Normally Open).
5.Bila bernilai ~,COM dan NO
tidak terhubung, hal ini
memnandakan dalam kondisi
baik.

NO KOMPONEN TIPE/SPEK CARA PENGUJIAN HASIL


PENGUJIAN
PASIF
1. Resistor Tetap 100 1.Mengatur posisi saklar
multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe
multimeter pada masing-masing
terminal resistor. Baik
3.Bila bernilai sesuai dengan warna
yang tercantum dalam resistor
maka resistor dalam kondisi baik.
2. Potensiometer B50K 1.Mengatur posisi saklar
Mono multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (-)
multimeter pada kaki 2
potensiometer dan probe (+) Baik
multimeter ke kaki 1 atau 3
potensiometer.
3.Perhatikan nilai resistansi dari
minimum sampai ke maksimum.
3. Kapasitor 100F/35V 1.Mengatur posisi saklar
Elektrolit multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (+) Baik
multimeter ke kaki panjang
kapasitor dan probe (-) ke kaki
pendek kapasitor.

6
3.Bila sesuai dengan nilai kapasitor
maka kapasitor dalam keadaan
baik.
4. Kapasitor 153Z Z5U 1.Mengatur posisi saklar
Keramik multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (+)
multimeter ke kaki panjang
kapasitor dan probe (-) ke kaki Baik
pendek kapasitor.
3.Bila sesuai dengan nilai kapasitor
maka kapasitor dalam keadaan
baik.
5. Potensiometer B100K 1.Mengatur posisi saklar
stereo multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (-)
multimeter kekaki 2
potensiometer dan probe (+) Baik
multimeter ke kaki 1 atau 3
potensiometer.
3.Perhatikan nilai resistansi dari
minimum sampai maksimum.
6. Induktor 1. Mengatur posisi saklar (keterangan :
multimeter pada posisi ohm (). cara
2. Hubungkan probe (-) dengan kaki mengukur ini
berkutub negatif kondensator, bersumber
sedangkan probe (+) dengan kaki dari interet,
positif kondensator. Lihat jarum. jadi tidak
Apabila bergerrak dan tidak dilakukan
kembali berarti komponen pengujian
tersebut masih baik. Jika komponen
bergerak dan kembali tetapi tidak secara
seperti posisi semula berarti langsung)
komponen rusak. Dan apabila

7
jarum tidak bergerak sama sekali
dipastikan putus.

NO KOMPONEN TIPE/SPEK CARA PENGUJIAN HASIL


PENGUJIAN
Aktif
1. Dioda IN5402T 1.Mengatur posisi saklar
multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (-)
multimeter pada kaki katoda dan Baik
probe (+) pada kaki anoda.
3.Bila bernilai maka dalam kondisi
baik.
2. LED Red LED 1.Mengatur posisi saklar
multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (-)
multimeter pada kaki pendek dan Baik
probe (+) pada kaki panjang
LED.
3.Bila terdapat nilai yang terukur
maka LED dalam kondisi baik.
Sedangkan jika tidak ada nilai
berarti LED dalam keadaan
putus/rusak.
3. Transistor BC549 1.Mengatur posisi saklar
CK109 multimeter pada posisi ohm ().
2.Menghubungkan probe (+)
multimeter pada kaki basis dan
probe (-) ke kaki emitor.
3.Bila bernilai maka transistor Baik
dalam kondisi baik.

8
4.Pindahkan probe (-) ke kaki
collector bila bernilai maka
transistor dalam kondisi baik.
6.Bila bernilai ~,COM dan NO
tidak terhubung, hal ini
memnandakan dalam kondisi
baik.
4. Trafo Sankyu 1. Putar selector multimeter pada
Transformer skala ohm ().
2.Menghubungkan probe (-)
multimeter pada tap 0 dari
kumparan primer trafo sedangkan Baik
probe (+) ke tap 110V atau 220V.
3.Jika bernilai maka trafo dalam
keadaan baik namun jika nilai ~
(overload) maka trafo dalam
keadaan rusak. Jika tidak bernilai
maka trafo dalam keadaan
terputus.
4.Selanjutnya, pindahkan probe (-)
pada tap 0 kumparan sekunder
dan probe (+) pada 6V atau 9V.
Jika bernilai 5 -20 maka trafo
dalam kondisi baik tapi jika
mendekati 0 maka trafo dalam
kondisi rusak dan jika tidak
bernilai sama sekali kumparan
sekunder rusak
5 Speaker LF, 8ohm, Range yang dipilih ohm, dengan Baik
0,5 watt menempelkan probe pada masing-
masing kaki speaker.

9
6 Dioda Bridge Range yang dipilih pada Baik
KS307L, multimeter adalah ohm, dengan
A91.AC menempelkan kedua ujung probe
pada kaki AC & DC atau DC &
DC

10
VI. PEMBAHASAN HASIL PRAKTIK
Pada praktikum ini, dilakukan praktikum untuk mengamati dan menguji suatu
komponen mekanik, komponen aktif, dan komponen pasif. Pada praktikum ini, untuk
mengamati dan menguji suatu komponen, harus menggunakan multimeter sebagai
acuan bahwa suatu komponen dapat berfungsi atau rusak. Pada multimeter analog, jika
jarum bergerak saat jung-ujung probenya ditempelkan dengan suatu komponen, maka
dipastikan bahwa komponen tersebut masih dapat berfungsi baik, namun apabila jarum
pada multimeter analog tidak bergerak atau masih berada di titik 0 maka sudah
dipastikan maka komponen tersebut rusak.

VII. KESIMPULAN
Dari pembahasan hasil praktik diatas, kita dapat membuat beberapa kesimpulan yaitu:
a. Untuk menguji suatu komponen yang berfungsi atau tidak dengan menggunakan
multimeter, seperti multimeter analog.
b. Jika jarum pada multimeter analog bergerak saat ujung-ujung probenya bergerak,
maka komponen yang diuji masih dapat berfungsi dengan baik.
c. Jika jarum pada multimeter analog tidak bergerak, maka komponen tersebut telah
rusak.

11
LAMPIRAN

12
12
12
12

You might also like