You are on page 1of 21

PERTEMUAN 13

KEBIJAKAN
FISKAL
Kebijakan fiskal
Meliputi: Penggunaan pengeluaran
pemerintah dan kebijakan Pajak
untuk mengeser Kurva AE dan AD
ke arah posisi pendapatan nasional
yang diinginkan.
Kebijakan untuk menstabilkan
pendapatan nasional pada tingkat
yang diinginkan disebut stabilization
policy
Teori Budget Balance
Budget balanced menunjuk pada
perbedaan antara semua pengeluaran
pemerintah dengan semua penerimaan
pemerintah.
Pengeluaran pemerintah: G & Tr
Penerimaan Pemerintah: T (Pajak)
Jika penerimaan = pengeluaran :
balanced budget
Jika penerimaan > pengeluaran: budget
surplus
Jika penerimaan < pengeluaran : budget
defisit
Jika pemerintah meningkatkan
pengeluaran tanpa meningkatkan
penerimaan (T), maka pengeluaran
ekstra tersebut disebut defisit finance

Jika peningkatan pengeluaran disertai


dengan peningkatan penerimaan (T)
yang sama besarnya , disebut balanced
budget change in spending.
Implikasi Financial dari Budget
Defisit dan Surplus
Jika pengeluaran pemerintah lebih besar
dari penerimaannya, untuk
menyamakannya pemerintah meminjam
uang dari pihak lain (misal dari bank
sentral atau sektor swasta ; seperti bank
komersial, lembaga keuangan lain,
perusahaan, RT)
Pemerintah meminjam uang dari sumber
sumber tersebut dengan menjual surat
berharga (treasing bill) atau obligasi
(bond).
Treasing bill dan Bond
Treasing bill : Janji akan membayar
kembali sejumlah uang yang dijanjikan
setelah 90 hari dari tanggal diterbitkan
(dikeluarkan).
Bond : Janji akan membayar kembali
sejumlah uang yang dijanjikan pada
waktu yang akan datang. Jarak waktu
pembayaran kembali dapat sampai 20
tahun dari sekarang.
Kebijakan Fiskal pd saat pengeluaran
swasta tetap ( C, X-M, & I tetap)

Pajak dan pengeluaran pemerintah


dapat digunakan untuk
menghilangkan inflationary gap atau
deflationary gap dengan cara
menggeser fungsi AE dan AD.
Lihat Gambar 13.1 dan 13.2.
Gambar 13.1. Kenaikan atau penurunan
pengeluaran pemerintah akan
menggeser Kurva AE sejajar ke atas
maupun ke bawah, sehingga Y berubah
pada posisi yang diinginkan.
Gambar 13.2. Kenaikan atau penurunan
pajak akan menggeser kurva AE secara
tidak sejajar ke bawah maupun ke atas,
sehingga Y berubah pada posisi yang
diinginkan.
Gambar 13.1. Perubahan Pengeluaran
Pemerintah
AE
AE

AE = Y AE = Y

1. Kenaikan G 1. Turunnya G..


AEF
AE1

G AE1
E G AEF
2. ..Menghapus
recessionary gap 2. Menghapus
inflationary gap
45
45
Ya Yf Y RIIL Y RIIL
Yf Ya

(i) Peningkatan Pengeluaran Pemerintah (ii) Penurunan Pengeluaran Pemerintah


Gambar 13.2. Perubahan Pajak
AE
AE = Y
AE = Y

AE
1.Penurunan T.. AE1
AEF
1. Kenaikan T.. E
AEF

2. ..Menghapus
E AE1 inflatinonary gap

Y RIIL
2. ..Menghapus
recessionary gap
45 45

Ya YF Y RIIL YF Ya

(i) Penurunan Pajak (ii) Peningkatan Pajak


Kebijakan Fiskal pd saat pengeluaran
swasta tetap

Kebijakan fiskal dapat juga dilakukan oleh


pemerintah dengan merubah pengeluaran dan
T secara bersamaan dalam balanced budget.

Andaikata dalam balanced budget pemerintah


meningkatkan belanjanya sebesar Rp 1 M dan
untuk menambah pengeluaran tsb pemerintah
meningkatkan pajak perorangan, maka
kebijakan tersebut akan mengurangi
pengeluaran swasta Rp 1 M & akan
meningkatkan pengeluaran pemerintah juga Rp
1 milyar. Dengan demikian, AE, Y dan
kesempatan kerja tidak akan berubah.
Tetapi, jika tambahan pengeluaran pemerintah
sebesar Rp 1 M tersebut diambil dari
peningkatan pajak RT, peningkatan pajak ini
akan menyebabkan penurunan belanja untuk
barang & jasa yang diproduksi di dalam negeri
< Rp 1 M. Jika MPC dari Yd = 0,75, maka C
akan turun 0,750 M. Selanjutnya jika
pemerintah membelanjakan tambahan
pengeluaran Rp 1 M untuk barang-barang
produksi dalam negeri, maka AE akan naik.
Dalam kasus ini, peningkatan pengeluaran
pemerintah dalam balanced budget mempunyai
efek expansionary, karena dapat menggeser
fungsi AE ke atas.
Untuk mengukur besarnya efek
kebijakan fiskal terhadap
pendapatan nasional dapat
digunakan rumus sebabagi
berikut:
K=Y/G
Kebijakan Fiskal Pada Saat Pengeluaran
Swasta Bergeser (C, X-M, & I berubah)

Dalam kenyataan fungsi pengeluaran swasta,


seperti I, X-M, & C selalu berubah. Keadaan ini
akan menyebabkan stabilisasi kebijakan
menjadi lebih sulit. Pada situasi ini dapat
diterapkan : Fine Tuning
Fine Tuning :Kebijaksanaan fiskal yang dirubah-
rubah dalam jumlah yang relatif kecil untuk
memperoleh Y hampir persis pada tingkat Yf.
Fiskal fine tuning hanya dapat dilaksanakan di
negara yang lembaga politiknya memiliki
decision lag yg pendek.
Alat Kebijakan Fiskal (Tool Of Fiscal
Policy)

Automatic tools & discretionary


tools.
Automatic Tool : Built-in Stabilizer
yaitu: Sesuatu yang dapat
mengurangi marginal propensity to
spend dari pendapatan nasional,dan
kemudian mengurangi nilai
multipliernya.
Built-in stabilizer dapat mengurangi
besarnya fluktuasi Y yang disebabkan
oleh perubahan automous dalam
pengeluaran agregat ( mis; I).
Tiga alat utama dlm built-in stabilizer : T,
G, Tr
Pajak; Pajak mengurangi MPC dan Y.
Transfer Payment yaitu Asuransi sosial
dan jasa kesejahteraan; Agricultural
support policies.
Discretionary Fiscal Policies
Jikagap yg terjadi terlalu lebar
maka kebijakan yg dapat ditempuh
pemerintah; Discretionary fiscal
policy

Discretionaryfiscal policy yaitu


melakukan perubahan dalam T dan
pengeluaran pemerintah yang
ditujukan untuk mengurangi gap
yang terjadi.
Kelemahan kebijakan fiskal
Ada 2 kelemahan keb. Fiskal :
-Time lag
-Decision lag
Adanya 2 kelemahan tersebut
menyebabkan dampak
kebijakan fiskal menjadi tidak
seperti yang diharapkan
(Gambar 13.3)
Gambar 13.3. Dampak Kebijakan Fiskal Pemerintah
Pada Saat Fungsi Pengeluaran Swasta Berubah

AE
Deflationary gap
AE = Y
AE2
AE0
AE1
Inflationary
45
gap
0 Ya1 Ya2
YF Y RIIL

P AD2 AS
AD0
P1
AD1
P0

Y RIIL
Keterangan Gambar 13.3
Mula-mula perekonomian berada di AE0, AD0
dan Yf. Jika I turun, maka perekonomian berada
di AE1, AD1 dan Y1; Terjadi deflationary gap
Adanya gap menyebabkan pemerintah
melakukan kebijakan fiscal (meningkatkan G
atau memotong T), sehingga AE1 bergeser ke
AE0, AD1 ke AD0 dan Y naik menjadi Yf. Akan
tetapi jika pd saat yang bersamaan investasi
naik akan menyebabkan AD bergeser sampai
ke AD2 dan AE ke AE2. Untuk menghentikan
peningkatan harga, pemerintah harus segera
merubah arah kebijakan fiskalnya untuk
menggeser AE2 ke AE0 & AD2 ke AD0.
Terima Kasih

You might also like