Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama : Rahma Adilah
NIM : B1A015074
Rombongan : I
Kelompok : 4
Asisten : Karnia Rosmiati
Sistem ekskresi adalah suatu proses pengeluaran zat-zat sisa yang tidak
digunakan lagi. Zat-zat sisa ini berupa urine, keringat dan air. Kegunaan dari sistem
ekskresi ini adalah untuk menjaga konsentrasi ion-ion seperti ion Na+, K+, Cl- Ca2+
dan H+, menjaga kandungan osmotik, menjaga keseimbangan cairan tubuh,
membuang sisa metabolisme yaitu urea dan asam urat, dan membuang zat asing yang
berguna dari haasil metabolisme (Dahelmi, 1991).
Ginjal adalah organ penting yang melakukan berbagai fungsi untuk menjaga
darah tetap bersih dan seimbang secara kimiawi. Ginjal tersusun atas kulit ginjal
(korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).Ginjal berbentuk
seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang lebih 170
gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan berwarna
merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian
kanan. Nefron terdapat di kulit ginjal dan berfungsi sebagai alat penyaring darah.
Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron.Setiap nefron tersusun atas badan
malphighi dansaluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi
tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian
pebuluh darah kapiler tempat darah disaring.Glomerulus dikelilingi oleh kapsul
Bowman (Poedjiadi, 2009).
Pembentukkan urin sebagai hasil kerja ginjal dalam membersihkan darah
meliputi 3 proses, yaitu:
a. Filtrasi (tahap penyaringan) terjadi di sel-sel nefron antara glomerolus dan simpai
bowman pada proses ini dihasilkan Urin Primer.
b. Reabsorbsi (tahap penyerapan kembali), terjadi pada saluran pengumpulan dari
Simpai Bowman terhadap zat-zat seperti glukosa dan bahan lain diserap kembali
ke aliran darah. Zat-zat yan tidak direabsorbsi seperti urea, garam dan lain-lain
bercampur dengan air menjadi urine. Reabsorbsi terjadi di Tubulus Kontortus
Proksimal dan dihasilkan Urin Sekunder.
c. Augmentasi (tahap pembuangan), terjadi di piramida pada medula ginjal.Tepatnya
di Tubulus Kontortus Distal dan Tubulus Kolektivus (Biggs, 1999).
I.2 Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk menganalisis senyawa yang dapat
melewati filter sebagai gambaran fungsi filtrasi ginjal mamalia.
II. MATERI DAN CARA KERJA
II.1 Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larutan biuret,larutan
benedict, larutan Lugols iodin, larutan protein 1%, larutan glukosa 1%, larutan
amilum 1%, dan akuades.
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, mikropipet skala 100-1000 l dan
tip, kertas filter GF/C, corong gelas, pipet, kertas label, tabung erlenmeyer dan
penangas.
Keterangan :
+++ : intensitas warna tinggi
3.2 Pembahasan
2. Diabetes
Pada tahun 2012, diperkirakan ada 346 juta orang di dunia terkena penyakit
diabetes. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 430 juta pada
2030 (Afkarian et al., 2013). Diabetes adalah penyakit kronis (menahun) yang terjadi
ketika pankreas (kelenjar ludah perut) tidak memproduksi cukup insulin, atau ketika
tubuh tidak secara efektif menggunakan insulin. Diabetes biasa ditandai dengan
kadar gula darah di atas normal.
3. Nefritis
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun
kuman. Nefritisbiasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus.
4. Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine.
Penyakittersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes
mellitus).Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin.
Nefrontidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan
glukosadibuang bersama urine.
5. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin
danprotein lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat
filtrasi.Peningkatan kadar laktat juga dapat dapat dijumpai pada pasien dengan
PenyakitGinjal Kronis (PGK) dan salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan
HD(Hemodyalisis) (Shima, 2011).
6. Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam
urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau
karenairitasi akibat gesekan batu ginjal.
7. Poliuria dan Oligouria
Poliuria adalah gangguan pada ginjal, dimana urine dikeluarkan sangat
banyak dan encer. Sedangkan, oligouria adalah urine yang dihasilkan sangat sedikit.
8. Anuria
Anuria adalah kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urine. Hal ini
disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus. Akibatnya, proses filtrasi tidak
dapat dilakukan dan tidak ada urine yang dihasilkan. Sebagai akibat terjadinya
anuria, maka akan timbul gangguan keseimbangan di dalam tubuh. Misalnya,
penumpukan cairan, elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme tubuh yang seharusnya
keluar bersama urine. Keadaan inilah yang akan memberikan gambaran klinis
daripada anuria. Tindakan pencegahan anuria sangat penting untuk
dilakukan.Misalnya, pada keadaan yang memungkinkan terjadinya anuria tinggi,
pemberian cairan untuk tubuh harus selalu diusahakan sebelum anuria terjadi. Gagal
ginjal diklasifikasikan menjadi dua yaitu kronik dan akut. Gagal ginjal kronik
merupakan perkembangan gagal ginjal progesif dan lambat berlangsung beberapa
tahun (Wahyono et al., 2013).
Berdasarkan data praktikum didapatkan hasil bahwa protein yang
ditambahkandengan biuret sebelum filtrasi dengan sesudah filtrasi terdapat
perubahan warna menjadi ungu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Guyton (2005)
yang menyatakan bahwa protein dapat disaring atau difilter, kemudian hasil
metabolisme protein berupa urea dikeluarkan melalui urin. Apabila protein tidak
tersaring maka akan menyebabkan penyakit albuminaria, yaitu adanya protein dalam
urin karena kegagalan ginjal dalam memfilter protein. Mekanisme filtrasi
menggunakan kertas wathman ini seperti kerja ginjal dalam memfilter senyawa
tertentu. Glukosa yang ditambahkan dengan benedict sebelum filtrasi dengan
sesudah filtrasi terdapat perubahan warna menjadi kuning. Menurut Sherwood
(2006) yang menyatakan bahwa glukosa tersaring dan dipertahankan keberadaannya
dalam tubuh dengan reabsorpsi glukosa yang bergantung pada pompa NaATP-ase,
karena molekul Na tersebut berfungsi untuk mengangkut glukosa menembus
membran kapiler tubulus dengan menggunakan energi. Akuades yang ditambahkan
dengan biuret sebelum filtrasi dengan sesudah filtrasi terdapat perubahan menjadi
biru muda cenderung bening. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Sherwood
(2006) yang menyatakan bahwa akuades tidak difilter, sehingga diloloskan ketika
melewati ginjal.
IV. KESIMPULAN